Pengertian Neraca : Fungsi Dan Teladan Transaksinya
AkuntansiLengkap.com – Neraca sering di sebut dengan istilah laporan posisi keuangan (Balance Sheet atau Statement Of Financial Position). Oleh alasannya itu Neraca merupakan laporan yang wajib disusun oleh suatu entitas bisnis/perusahaan untuk menggambarkan kekayaan (aktiva), kewajiban (hutang) dan ekuitas (modal) di simpulan periode akuntansi perusahaan yang sebenarnya.
Kegagalan perusahaan dalam menyusun neraca bahkan sanggup dikatakan gagalnya seluruh administrasi perusahaan. Karena di dalam sebuah neraca terapat informasi material dan sangat mempunyai kegunaan untuk aneka macam pihak menyerupai stakeholder, pemerintah (government), akademisi dan aneka macam pihak lainya guna memilih kebijakan.
Baca Juga: Pengertian Neraca Saldo Serta Bentuk dan Contohnya
Isi Artikel
Pengertian Neraca : Fungsi dan Contoh Transaksinya
Fungsi Neraca
Kegunaan neraca pada pada dasarnya untuk menaksir kesehatan keuangan, meramalkan keadaan arus kas di masa depan dan berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta fleksibilitas keuangan perusahaan.
Struktur Neraca
Struktur neraca terdiri dari dua pos adalah Aktiva (asset) dan Pasiva. Aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, pasiva terdiri dari kewajian (liabilitas) dan modal (equity). Ketiganya sanggup dihubungkan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Aktiva = Kewajiban + modal
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menyatakan bahwa di dalam neraca harus menyajikan aktiva lancar terpisah dengan aktiva tidak lancar dan kewajiban (liabilitas) jangka pendek terpisah dari hutang jangka panjang, terkecuali pada jenis perjuangan tertentu yang diatur dalam PSAK.
Bentuk Neraca
Bentuk neraca dalam laporan keuangan perusahaan umumnya memakai bentuk memanjang kebawah (bentuk stafel), namun tak jarang juga yang memakai bentuk neraca kesamping (bentuk skontro). Keduanya boleh saja diterapkan.
Perlu diperhatikan, penerapannya dalam bentuk suatu neraca keuangan semoga diubahsuaikan dengan jumlah pos akun yang dipakai perusahaan, apabila akun dalam suatu perusahaan banyak, bentuk neraca kebawah (stafel) lebih efektif untuk digunakan.
Bentuk neraca yang menyamping (skontro) akan gampang diterapkan pada perusahaan yang mempunyai akun dan jumlah nominal yang sedikit.
Baca Juga: Bentuk Neraca Staffel dan Skontro “Mudah”
Contoh Laporan Neraca
Bentuk Staffel
Bentuk Skontro
Baca Juga:“4” Contoh Laporan Neraca Perusahaan (Dagang dan Jasa)
Masih banyak detail-detail yang ada di dalam neraca, semoga klarifikasi serta laporan diatas sudah sanggup menunjukkan citra umum perihal sebuah neraca.
Baca Juga :
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "Pengertian Neraca : Fungsi Dan Teladan Transaksinya"
Posting Komentar