Sistem Perekonomian
Apa yang dimaksud dengan kehidupan ekonomi atau sistem perekonomian?
Tujuan setiap negara niscaya ingin mencapai kemakmuran bangsanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah suatu negara akan mengatur kegiatanperekonomiannya. Padahal Kegiatan ekonomi yang dilakukan para pelaku ekonomi itu majemuk dan tujuannya pun berbeda. Sebagai pelaku ekonomi,
pihak pemerintah melaksanakan acara ekonomi dengan tujuan menawarkan pelayanan dan menyejahterakan masyarakat, sedangkan pihak swasta melakukan
acara ekonomi dengan tujuan memperoleh laba sebesar-besarnya. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi tersebut
saling berafiliasi dan saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Untuk itulah pemerintah mengatur acara ekonomi supaya tidak saling merugikan, tetapi mencapai tujuan.
Cara mengatur acara ekonomi suatu negara disebut sistem perekonomian . Kaprikornus sistem perekonomian
didefinisikan sebagai berikut.
Sistem perekonomian ialah cara untuk mengatur dan mengorganisasikan segala acara ekonomi dalam masyarakat suatu negara, menurut prinsip
tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Menurut sejarahnya, ada dua sistem perekonomian yang sangat mayoritas di dunia ini, yaitu sistem liberal dan
sistem sosialis.
1) Sistem Perekonomian Liberal (Sistem Ekonomi Pasar
Sistem perekonomian liberal ialah sistem perekonomian yang menawarkan kebebasan dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu
untuk memperoleh laba yang setinggi-tingginya. Ada anggapan bahwa apabila setiap individu telah memperoleh laba yang setinggi-tingginya
berarti suatu masyarakat telah makmur. Hal ini pertanda bahwa tujuan pemerintah untuk memakmurkan rakyat telah tercapai. Pada kenyataannya sistem
liberal yang murni sudah tidak ada lagi alasannya ialah dalam sistem ini modal sangat memegang peranan. Orang yang bermodal berpengaruh akan maju dan berkembang terus,
sedangkan yang bermodal kecil akan tersisih dan mati. Akhirnya pendapatan masyarakat tidak merata dan tidak adil dalam pembagiannya. Liberalisme tidak
mementingkan kepentingan umum atau masyarakat, tetapi kepentingan atau laba pribadi yang diutamakan, bila perlu mengorbankan orang banyak. Oleh
alasannya ialah itu, jikalau sistem liberal diterapakan secara murni, tentunya akan muncul kelompok yang tersisih dan tertindas alasannya ialah merasa tidak puas. Sistem
perekonomian Liberal atau dikenal sistem perekonomian bebas menghendaki adanya kemerdekaan atau kebebasan dalam segala bidang perekonomian.
Ciri-Ciri Sistem Perekonomian Liberal
Sistem perekonomian liberal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) bebas berusaha dalam produksi dan distribusi;
b) bebas bersaing;
c) bebas penetapan harga;
d) bebas mengadakan perjanjian perburuhan;
e) bebas mempunyai peralatan produksi;
f) bebas menambah atau mengurangi produksi untuk menguasai pasar;
g) modal atau kapital memegang peranan penting;
h) pemerintah tidak ikut campur tangan dalam perekonomian.
Pada sistem ini ada beberapa kebaikan bagi para pelaku ekonomi, tetapi banyak pula kelemahannya sehinggan merugikan pemerintah maupun masyarakat
secara umum.
Kebaikan Sistem Perekonomian Liberal
Sistem perekonomian liberal mempunyai kebaikan sebagai berikut:
a) dengan adanya kebebasan bersaing akan mendorong kemajuan usaha;
b) adanya ratifikasi hak milik perseorangan akan mendorong semangat setiap individu untuk berusaha mengejar laba pribadi;
c) yang bermodal berpengaruh akan terus maju dan berkembang;
d) alasannya ialah tidak adanya campur tangan pemerintah di bidang perekonomian, tidak ada kendala bagi para pengusaha dalam usahanya.
Kelemahan Sistem Perekonomian Liberal
Sistem perekonomian liberal mempunyai kelemahan sebagai berikut:
a) orang yang bermodal kecil akan semakin lemah dan tersisih;
b) adanya monopoli bagi yang bermodal kuat;
c) pendapatan masyarakat tidak merata dan tidak adil pembagiannya;
d) mendahulukan kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan umum;
e) memungkinkan penindasan terhadap orang lain atau bangsa lain yang lemah;
e) jurang pemisah bagi yang kaya dan yang miskin semakin melebar sehingga memungkinkan adanya kelompok orang yang merasa tidak puas.
2) Sistem Perekonomian Sosialis (Sistem Ekonomi Komando)
Sistem perekonomian sosialis ialah sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan
maupun penghisapan ekonomi.
Sistem perekonomian ini berlawan dengan sistem perekonomian liberal alasannya ialah tidak adanya kebebasan individu untuk melaksanakan acara ekonomi. Untuk
mewujudkan kemakmuran yang merata dan meniadakan penindasan serta pengisapan, pemerintah harus campur tangan dalam bidang perekonomian.
Pemerintah aktif bertindak dan mengatur perkembangan perekonomian dengan segala macam peraturan dan pembatasan terhadap semua acara ekonomi
masyarakat.
Ciri-Ciri Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem perekonomian sosialis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) perekonomian diawasi dan diatur oleh pemerintah;
b) produksi diadaptasi dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat;
c) hak milik swasta atas alat produksi dan inisiatif masih diakui, tetapi penggunaannya dibatasi supaya tidak merugikan kepentingan umum;
d) Negara mempunyai monopoli dalam bidang-bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak
Sistem sosialis yang lebih ekstrim disebut sistem komando (sistem sosialis komunis). Dalam sistem ini alat produksi ialah milik bersama dan dikuasai negara
serta hak milik swasta tidak diakui, semua harus untuk kepentingan umum. Pada sistem sosialis juga terdapat kebaikan dan kelemahannya.
Kebaikan Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem perekonomian sosialis mempunyai kebaikan sebagai berikut;
a) kemakmuran masyarakat sanggup merata dan tidak ada kelompok kaya dan kelompok miskin.
b) pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap kepentingan perekonomian.
Kelemahan Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem perekonomian sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut:
a) kurang mendorong orang untuk berprestasi secara aktif;
b) adanya pembatasan-pembatasan tidak menodorong semangat berusaha.
c) alasannya ialah ketatnya peraturan akan menjadikan dampak negatif, menyerupai pasar gelap, penyelundupan dan sebagainya.
Di negara-negara yang menganut paham liberal (misalnya Inggris dan Amerika) dalam kenyataannya pemerintah ikut campur tangan secara tidak pribadi di
bidang perekonomian. Hal ini berarti liberalisme di negara-negara tersebut sudah tidak murni lagi. Sementara itu negara, yang menganut paham sosialis komunis
ternyata juga belum ada yang berhasil menyerupai apa yang didambakan. Adanya kelemahan-kelemahan kedua sistem perekonomian tersebut, muncul sistem
ekonomi yang dianut oleh negara-negara berkembang, yang disebut sistem ekonomi campuran (sistem ekonomi pasar terkendali).
sistem perekonomian campuran (sistem ekonomi pasar terkendali) ialah sistem perekonomian yang memberi kebebasan kepada pihak swasta pada
kegiatan ekonomi dalam batas-batas yang tidak menyangkut hajat hidup rakyat banyak dan pemerintah ikut aktif dalam acara ekonomi, serta berkewajiban
menyusun perencanaan dan memutuskan kebijaksanaaan dalam perekonomian.
Ciri-Ciri Sistem Perekonomian Campuran
Sistem perekonomian adonan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;
a) pemerintah ikut aktif dalam acara perekonomian.
b) bidang-bidang ekonomi yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak dan hal-hal yang bersifat barang startegis dikuasai dan dikelola oleh negara.
c) pemerintah menyusun perencanaan dan memutuskan budi dalam bidang perekonomian.
d) swasta diberi kebebasan di bidang perekonomian, tetapi harus sesuai dengan planning pemerintah dan taat pada budi ekonomi yang ditetapkan
pemerintah.
e) hak milik swasta atas alat produksi diakui asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
f) pemerintah berkewajiban mengadakan pengawasan dan bimbingan serta pertolongan kepada swasta, supaya tercapai apa yang telah direncanakan. Sumber http://mmustanger.blogspot.com
0 Response to "Sistem Perekonomian"
Posting Komentar