Pengertian, Jenis Macam-Macam, Teladan Dan Nilai Uang (Kartal, Giral Dan Kertas)
Setelah kau mengetahui tentang sejarah uang dan pengertian uang berdasarkan para ahli, maka pembahasan kali ini akan membahas mengenai fungsi uang, jenis uang, pengertian uang giral, macam-macam uang giral, teladan uang giral, jenis uang kartal, pengertian uang kartal, pengertian uang kertas, nilai uang, pengertian nilai nominal, nilai intrinstik, pengertian bilyet giro, pengertian cek, teladan pembayaran cek, pengertian uang logam, pengertian uang kertas, nilai internal dan nilai eksternal.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita sangat membutuhkan uang. Dengan uang kita sanggup membeli kebutuhan ibarat makan atau pakaian yang kita pakai sehari-hari.
Selain untuk membeli barang, uang juga kita gunakan untuk membeli jasa, contohnya menjahitkan baju, membayar uang les, memperbaiki sepeda di bengkel, dan lain-lain.
Sehingga sanggup dikatakan uang merupakan alat untuk mempermudah dan memperlancar pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan untuk mendapatkan uang, kita harus bekerja.
Uang yang kita gunakan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai alat ukur, sebagai alat tukar, melaksanakan pembayaran yang berupa barang dan jasa, serta sebagai alat penimbun kekayaan. Bagaimana terciptanya uang yang kita gunakan kini ini? Tentu ada sejarahnya bukan?
Nilai uang sanggup dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
Uang logam Rp100,00 nilai intrinsiknya sama dengan harga materi aluminium yang dipakai untuk menciptakan uang logam Rp100,00.
sah (dilindungi UU) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan dicetak oleh Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia)
Jenis dan macam-macam uang kartal ada dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
1) Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam tertentu ibarat emas, perak, tembaga, perunggu atau aluminium yang diberikan tanda/cap sebagai alat pembayaran yang sah.
Contoh uang logam di antaranya: uang logam bernilai Rp100,00; Rp200,00; Rp500,00; dan Rp1.000,00.
2) Uang kertas
Uang kertas sering disebut uang fidusier (uang kepercayaan). Masyarakat mau mendapatkan uang tersebut sebab adanya kepercayaan kepada pemerintah yang mengeluarkan uang kertas tersebut, walaupun nilai intrinsiknya sangat kecil dibandingkan dengan nilai nominalnya.
Contoh uang kertas Indonesia bernilai nominal: Rp500,00; Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00; Rp50.000,00; dan Rp100.000,00.
Kaprikornus uang kertas ini merupakan uang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang terbuat dari kertas dengan nilai nominal tertentu dan gambar tertentu serta ada benang pengaman untuk menghindari pemalsuan.
Tahukah kalian apakah yang dimaksud uang giral?
Uang giral adalah simpanan atau rekening pada suatu bank dalam bentuk giro (rekening koran) yang sanggup diambil sewaktuwaktu dengan cek, giro bilyet, atau telegrafic transfer. Uang giral ini dike-luarkan oleh bank umum.
Agar lebih terperinci wacana uang giral, perhatikan teladan berikut!
Ahmad menabung uang di Bank Rakyat Indonesia, maka Ahmad dikatakan telah membuka rekening koran di bank tersebut.
Rekening tersebut dicatat atas nama Ahmad, dengan demikian uang Ahmad kini telah berubah dari lembaran uang kartal (kertas atau logam) menjadi catatan atau rekening dalam buku bank.
Catatan atau rekening yang dicatat dalam buku bank itulah yang disebut uang giral. Jika sewaktu-waktu Ahmad akan melaksanakan pembayaran dengan memakai uang giralnya, ia sanggup melakukannya dengan mediator cek/giro/telegrafic transfer. Kaprikornus syarat utama seseorang mempunyai uang giral ialah ia harus mempunyai simpanan atau rekening di bank.
1) Macam-Macam Uang Giral
a) Cek
Cek adalah surat perintah dari nasabah yang mempunyai rekening atau simpanan di bank biar bank membayar sejumlah uang kepada pihak atau orang yang disebutkan dalam cek.
Contoh pembayaran dengan memakai cek:
Pak Jono mempunyai simpanan uang di bank dalam bentuk rekening koran/giro sebesar Rp20.000.000,00. Pada suatu hari Pak Jono membeli sepeda motor seharga Rp12.000. 000,00 milik Ibu Tutik.
Karena Pak Jono tidak mempunyai uang tunai sebanyak itu, maka Pak Jono membayar dengan uang cek. Pak Jono menulis dalam blangko cek senilai Rp12.000.000,00 untuk dibayarkan kepada Ibu Tutik. Selanjutnya Ibu Tutik sanggup menukarkan cek tersebut dengan uang tunai pada bank yang tersebut dalam cek itu.
Setelah cek ditukar ke bank, berarti Ibu Tutik mendapatkan uang kartal senilai Rp12.000.000,00 sedangkan rekening Pak Jono di bank berkurang sebesar Rp12.000.000,00.
b) Bilyet Giro
Bilyet giro adalah surat perintah kepada bank supaya bank membayar dengan cara memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah bank kepada rekening nasabah lain yang ditunjuk.
Pada pembayaran melalui bilyet giro tidak terjadi pengeluaran atau serah terima uang tunai, yang terjadi hanya pemindahan rekening dari rekening seseorang kepada rekening orang lain. Sehingga pembayaran melalui bilyet giro lebih kondusif kalau dibandingkan dengan pembayaran melalui uang tunai atau cek.
Contoh pembayaran dengan bilyet giro.
Pak Harun mempunyai rekening di BNI sebesar Rp30.000.000,00 ia membeli TV di toko Sinar Jaya seharga Rp2.000.000,00 kebetulan toko Sinar Jaya juga mempunyai rekening di BNI yang besarnya Rp.100.000.000,00. Oleh sebab itu pembayaran televisi yang dibeli Pak Harun sanggup dilakukan dengan memakai bilyet giro.
Caranya, Pak Harun mengisi blangko bilyet giro sebesar Rp2.000.000,00 untuk diserahkan kepada toko Sinar Jaya, kemudian toko Sinar Jaya tiba ke BNI untuk menyerahkan bilyet giro yang diterimanya dari Pak Harun.
Setelah mendapatkan bilyet giro, BNI mengurangi rekening Pak Harun sebesar Rp2.000.000,00 dan memindahbukukan ke dalam rekening toko Sinar Jaya.
Dengan demikian rekening Pak Harun berkurang Rp2.000. 000,00 dan tinggal sebesar Rp28.000.000,00 sedangkan rekening toko Sinar Jaya bertambah Rp2.000.000, menjadi Rp102.000.000,00.
Kaprikornus pembayaran memakai bilyet giro hanya bisa terjadi apabila kedua belah pihak (penjual dan pembeli) mempunyai rekening di bank.
c) Telegrafic Transfer
Telegrafic transfer adalah perintah pembayaran yang dilakukan dengan pemindahan antarrekening dalam suatu bank yang sama melalui telegram.
Pembayaran melalui telegrafic transfer dilakukan apabila jarak antara pembayar dengan yang dibayar berjauhan dan ingin cepat, aman, serta menghemat waktu.
Contoh pembayaran melalui telegrafic transfer.
Andi tinggal di Jakarta dan mempunyai rekening di bank BCA Jakarta, sedangkan ayahnya tinggal di Solo dan punya rekening di BCA Solo.
Andi ingin mengirim uang sebesar Rp10.000.000,00 kepada ayahnya dngan cepat. Maka Andi minta kepada BCA Jakarta untuk mengirim telegram perintah pemindahbukukan rekening kepada BCA Solo atas nama ayahnya sebesar Rp10.000.000,00 dan memberitahukan nomor rekening ayahnya yang ada di Solo kepada BCA Jakarta.
TETANG UANG
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita sangat membutuhkan uang. Dengan uang kita sanggup membeli kebutuhan ibarat makan atau pakaian yang kita pakai sehari-hari.
Selain untuk membeli barang, uang juga kita gunakan untuk membeli jasa, contohnya menjahitkan baju, membayar uang les, memperbaiki sepeda di bengkel, dan lain-lain.
Sehingga sanggup dikatakan uang merupakan alat untuk mempermudah dan memperlancar pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan untuk mendapatkan uang, kita harus bekerja.
Uang yang kita gunakan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai alat ukur, sebagai alat tukar, melaksanakan pembayaran yang berupa barang dan jasa, serta sebagai alat penimbun kekayaan. Bagaimana terciptanya uang yang kita gunakan kini ini? Tentu ada sejarahnya bukan?
Nilai Uang
Apakah uang mempunyai nilai? Lalu nilai apa saja yang terkadung pada uang itu? Mengingat uang sanggup dipakai untuk membeli barang kebutuhan, tentu saja uang mempunyai nilai.Nilai uang sanggup dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
a. Nilai nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tertulis/tertera pada uang itu sendiri.Contoh: selembar uang bertuliskan 1.000.000 maka pemerintah atau masyarakat mendapatkan uang tersebut dengan nilai seratus ribu rupiah.
b. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai materi yang dipakai untuk menciptakan mata uang.Kaprikornus uang kertas Rp1.000,00 nilai intrinsiknya sama dengan harga/nilai kertas yang dipakai untuk menciptakan uang kertas Rp1.000,00.
Uang logam Rp100,00 nilai intrinsiknya sama dengan harga materi aluminium yang dipakai untuk menciptakan uang logam Rp100,00.
c. Nilai Internal
Nilai internal adalah kemampuan/daya beli uang untuk sanggup ditukarkan dengan sejumlah barang atau jasa.
d. Nilai Eksternal (kurs mata uang)
Nilai eksternal adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang asing.Contohnya uang rupiah senilai Rp9.800,00 sama nilainya dengan 1 dollar Amerika. Apabila nilai intrinsik uang sama dengan nilai nominalnya maka hal ini disebut full bodied money, contohnya uang logam. Sedangkan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari pada nilai nominalnya disebut fiduciary money, contohnya uang kertas.
Jenis-Jenis Uang
Tentu kalian telah mengenal jenis uang yang beredar di masyarakat, bahkan sering kali mengunakannya untuk membeli banyak sekali kebutuhan hidup kalian. Uang yang beredar secara umum di masyarakat terdiri dari dua jenis, yaitu uang kartal dan uang giral.a. Uang Kartal (Common Money)
Uang kartal adalah uang yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran yangsah (dilindungi UU) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan dicetak oleh Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia)
Jenis dan macam-macam uang kartal ada dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
1) Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam tertentu ibarat emas, perak, tembaga, perunggu atau aluminium yang diberikan tanda/cap sebagai alat pembayaran yang sah.
Contoh uang logam di antaranya: uang logam bernilai Rp100,00; Rp200,00; Rp500,00; dan Rp1.000,00.
2) Uang kertas
Uang kertas sering disebut uang fidusier (uang kepercayaan). Masyarakat mau mendapatkan uang tersebut sebab adanya kepercayaan kepada pemerintah yang mengeluarkan uang kertas tersebut, walaupun nilai intrinsiknya sangat kecil dibandingkan dengan nilai nominalnya.
Contoh uang kertas Indonesia bernilai nominal: Rp500,00; Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00; Rp50.000,00; dan Rp100.000,00.
Kaprikornus uang kertas ini merupakan uang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang terbuat dari kertas dengan nilai nominal tertentu dan gambar tertentu serta ada benang pengaman untuk menghindari pemalsuan.
b. Uang Giral/Deposit Money
Tahukah kalian apakah yang dimaksud uang giral?
Uang giral adalah simpanan atau rekening pada suatu bank dalam bentuk giro (rekening koran) yang sanggup diambil sewaktuwaktu dengan cek, giro bilyet, atau telegrafic transfer. Uang giral ini dike-luarkan oleh bank umum.
Agar lebih terperinci wacana uang giral, perhatikan teladan berikut!
Ahmad menabung uang di Bank Rakyat Indonesia, maka Ahmad dikatakan telah membuka rekening koran di bank tersebut.
Rekening tersebut dicatat atas nama Ahmad, dengan demikian uang Ahmad kini telah berubah dari lembaran uang kartal (kertas atau logam) menjadi catatan atau rekening dalam buku bank.
Catatan atau rekening yang dicatat dalam buku bank itulah yang disebut uang giral. Jika sewaktu-waktu Ahmad akan melaksanakan pembayaran dengan memakai uang giralnya, ia sanggup melakukannya dengan mediator cek/giro/telegrafic transfer. Kaprikornus syarat utama seseorang mempunyai uang giral ialah ia harus mempunyai simpanan atau rekening di bank.
1) Macam-Macam Uang Giral
a) Cek
Cek adalah surat perintah dari nasabah yang mempunyai rekening atau simpanan di bank biar bank membayar sejumlah uang kepada pihak atau orang yang disebutkan dalam cek.
Contoh pembayaran dengan memakai cek:
Pak Jono mempunyai simpanan uang di bank dalam bentuk rekening koran/giro sebesar Rp20.000.000,00. Pada suatu hari Pak Jono membeli sepeda motor seharga Rp12.000. 000,00 milik Ibu Tutik.
Karena Pak Jono tidak mempunyai uang tunai sebanyak itu, maka Pak Jono membayar dengan uang cek. Pak Jono menulis dalam blangko cek senilai Rp12.000.000,00 untuk dibayarkan kepada Ibu Tutik. Selanjutnya Ibu Tutik sanggup menukarkan cek tersebut dengan uang tunai pada bank yang tersebut dalam cek itu.
Setelah cek ditukar ke bank, berarti Ibu Tutik mendapatkan uang kartal senilai Rp12.000.000,00 sedangkan rekening Pak Jono di bank berkurang sebesar Rp12.000.000,00.
b) Bilyet Giro
Bilyet giro adalah surat perintah kepada bank supaya bank membayar dengan cara memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah bank kepada rekening nasabah lain yang ditunjuk.
Pada pembayaran melalui bilyet giro tidak terjadi pengeluaran atau serah terima uang tunai, yang terjadi hanya pemindahan rekening dari rekening seseorang kepada rekening orang lain. Sehingga pembayaran melalui bilyet giro lebih kondusif kalau dibandingkan dengan pembayaran melalui uang tunai atau cek.
Contoh pembayaran dengan bilyet giro.
Pak Harun mempunyai rekening di BNI sebesar Rp30.000.000,00 ia membeli TV di toko Sinar Jaya seharga Rp2.000.000,00 kebetulan toko Sinar Jaya juga mempunyai rekening di BNI yang besarnya Rp.100.000.000,00. Oleh sebab itu pembayaran televisi yang dibeli Pak Harun sanggup dilakukan dengan memakai bilyet giro.
Caranya, Pak Harun mengisi blangko bilyet giro sebesar Rp2.000.000,00 untuk diserahkan kepada toko Sinar Jaya, kemudian toko Sinar Jaya tiba ke BNI untuk menyerahkan bilyet giro yang diterimanya dari Pak Harun.
Setelah mendapatkan bilyet giro, BNI mengurangi rekening Pak Harun sebesar Rp2.000.000,00 dan memindahbukukan ke dalam rekening toko Sinar Jaya.
Dengan demikian rekening Pak Harun berkurang Rp2.000. 000,00 dan tinggal sebesar Rp28.000.000,00 sedangkan rekening toko Sinar Jaya bertambah Rp2.000.000, menjadi Rp102.000.000,00.
Kaprikornus pembayaran memakai bilyet giro hanya bisa terjadi apabila kedua belah pihak (penjual dan pembeli) mempunyai rekening di bank.
c) Telegrafic Transfer
Telegrafic transfer adalah perintah pembayaran yang dilakukan dengan pemindahan antarrekening dalam suatu bank yang sama melalui telegram.
Pembayaran melalui telegrafic transfer dilakukan apabila jarak antara pembayar dengan yang dibayar berjauhan dan ingin cepat, aman, serta menghemat waktu.
Contoh pembayaran melalui telegrafic transfer.
Andi tinggal di Jakarta dan mempunyai rekening di bank BCA Jakarta, sedangkan ayahnya tinggal di Solo dan punya rekening di BCA Solo.
Andi ingin mengirim uang sebesar Rp10.000.000,00 kepada ayahnya dngan cepat. Maka Andi minta kepada BCA Jakarta untuk mengirim telegram perintah pemindahbukukan rekening kepada BCA Solo atas nama ayahnya sebesar Rp10.000.000,00 dan memberitahukan nomor rekening ayahnya yang ada di Solo kepada BCA Jakarta.
Dengan mengetahui tiga cara pembayaran uang giral sanggup disimpulkan bahwa pembayaran dengan cek, bilyet giro, dan telegrafic transfer lebih kondusif dibandingkan pembayaran memakai uang kartal.
Sumber http://pelajaranipadanips13.blogspot.com
0 Response to "Pengertian, Jenis Macam-Macam, Teladan Dan Nilai Uang (Kartal, Giral Dan Kertas)"
Posting Komentar