✔ Rantai Makanan Beserta Jaring-Jaring Makanan Dan Contohnya
Rantai Makanan – Interaksi antar makhluk hidup yang sedang terjadi di dalam satu ekosistem terdapat sangat banyak jenisnya. Dan salah satu yang sering terjadi ialah interaksi makan dan juga di makan antar makhluk hidup yang namanya lebih kita kenal dengan rantai makanan. Di dalam proses insiden makan dan juga di makan itu, sebenarnya sudah terjadi suatu proses perpindahan energi yaitu antara jenjang organisme dari tingkat trofik yang lebih rendah ke tingkat trofik yang lebih tinggi.
Seperti yang sudah kita semua ketahui, bahwa kita sebagai insan yang hidup di bumi ini bukanlah menjadi makhluk hidup yang menempati satu-satunya di bumi ini, namun masih banyak makhluk hidup yang lainnya yang hidup berseberangan bahkan sanggup dikatakan berdampingan dengan kita. Setiap makhluk hidup yang terdapat di bumi ini menjalani aktivitasnya tersendiri dengan cara mereka masing-masing guna untuk memenuhi semua kebutuhannya. Seluruh makhluk hidup bertempat pada tempatnya dan masing-masing saling berinteraksi untuk memperlihatkan pengaruh.
Pengertian Rantai Makanan
Rantai kuliner ialah sehubungan proses makan dan dimakan antara makhluk hidup menurut dengan urutan tertentu dengan ada yang berperan sebagai konsumen, produsen, dan dekomposer guna untuk kelangsungan hidupnya.
Perlu anda ketahui bahwa antara makhluk hidup dan juga lingkungannya, kedua hal tersebut tidak akan sanggup di pisahkan, kedua hal tersebut saling mempengaruhi dan juga bergantung antara satu dengan yang lainnya. Setiap makhluk hidup pastinya menempati suatu kawasan tersendiri yang mana kawasan tersebut lebih di kenal dengan habitat. Interaksi antara makhluk hidup tersebut dengan lingkungan yang di tempatinya baik itu secara pribadi maupun tidak pribadi terjadi pada suatu tingkat organisme.
Dalam pembahasan kali ini, di sini kami akan lebih menjelaskan materi perihal rantai makanan, tetapi sebelum kita masuk lebih lanjut perihal pembahasan rantai makanan, alangkah lebih baiknya lagi jika kita awali dengan pembahasan singkat mengenai perihal hal apa saja yang sangat besar lengan berkuasa dengan rantai makanan.
Di dalam suatu tempat, pastinya mustahil jika kawasan tersebut hanya di huni oleh satu macam populasi saja. Namun terdapat banyak sekali populasi yang hidup di dalam satu kawasan yang sama. Perkumpulan dari beberapa populasi yang saling berinteraksi itu di namai dengan komunitas. Pada umumnya komunitas tersebut bisa terdiri dari kompetisi, predasi, dan simbiosis.
Interaksi yang sedang berlangsung antar populasi Pada Rantai Makanan
Interaksi yang sedang berlangsung antar populasi akan sangat mempengaruhi kerapatan dan juga distribusi populasi di antara dua populasi. Pengaruh yang besar terhadap dua populasi itu pada akibatnya akan besar lengan berkuasa kepada struktur dan komposisi komunitas. Suatu ekosistem akan terbentuk dari ekosistem dan lingkungannya.
Komunitas yang asalnya dari satu ekosistem dipastikan akan berinteraksi akrab antara satu dengan yang lainnya dan juga akan berinteraksi secara pribadi dengan lingkungan abiotik. Interaksi yang sedang di lakukan oleh suatu organisme dengan lingkungannya tersebut tujuannya yaitu untuk kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup suatu organisme akan memerlukan energi yang banyak.
Energi untuk kelangsungan hidup tersebut di sanggup dari materi organik. Energi dari materi organik tersebut di namakan sumber energi kimia. Bahan organik yang sudah mengandung energi serta unsur-unsur kimia penting yang lainnya selanjutnya akan di kirim dari satu organisme ke organisme yang lain. Perpindahan pribadi energi kimia dan unsur hara tersebut akan berlangsung melewati proses makan memakan.
Menurut Charles Elton, seorang biologi ternama dari Universitas Oxford pada tahun 1920- an menyadari bahwa sebuah rantai kuliner memang bukanlah suatu unit-unit yang terisolasi, namun saling bertautan pribadi dalam proses jejaring makanan.
Seorang hebat Ekologi bisa merangkum perihal adanya kekerabatan teotritik suatu ekosistem yaitu dengan cara menciptakan diagram jejaring kuliner dengan anak panah dan pribadi menautkan spesies menurut apa sedang memakan apa.
Pengertian Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring kuliner ialah adonan dari rantai-rantai kuliner yang saling bekerjasama dan di gabungkan saling tumpang tindih pada suatu ekosistem.
Terus apa yang membedakan rantai kuliner dengan jaring-jaring makanan? Yang membedakannya ialah organisme yang terkumpul pada jaring-jaring kuliner mempunyai beberapa jenis organisme yang bisa di pilih menjadi makanannya.
Sedangkan untuk rantai makanan, organisme yang sedang menjadi konsumen hanya mempunyai satu pilihan kuliner saja. Walaupun sudah tersedia beberapa makanan, namun jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan organisme yang terdapat pada jaring-jaring makanan.
Struktur Trofik
Peristiwa pribadi yang terjadi antara makan dan dimakan antar organisme dalam sebuah ekosistem akan membentuk suatu struktur tfofik. Struktur trofik ini terdiri dari banyak sekali tingkat trofik. Setiap tingkat dari trofik yaitu kumpulan dari banyak sekali organisme yang sumbernya yaitu kuliner tertentu.
Struktur dan dinamika sebuah komunitas bergantung pada hunungan makan dan di makan antara organisme- struktur trofik (trophic structure) komunitas itu sendiri. Transfer energi kuliner ke tiingkat atas trofik pribadi dari sumbernya pada flora dan organisme autotrof lain (produsen primer) melewati herbivora, karnivora (konsumen sekunder, tersier, dan kuantener) dan akibatnya letak dekomposer itu disebut dengan rantai makanan.
Tingkat trofik yang paling utama di sini ialah kelompok organisme penggalan autotrof. Yang di maksud dengan organisme autotrof di sini ialah suatu organisme yang bisa menciptakan makanannya sendiri dengan pertolongan sinar matahari langsung, yakni fitoplankton dan tumbuhan.
Tetapi, juga ada beberapa jenis autotrof yang sama sekali tidak menggunakan energi sinar matahari secara pribadi untuk menghasilkan materi organik. Organisme menyerupai ini dinamakan kemoautotrof. Organisme tersebut menggunakan energi panas bumi, contohnya hidrogen sulfat. Contoh energi autotrof ialah basil sulfur.
Produsen
Dalam struktur trofik, organisme autotrof dinamakan dengan produsen. Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, produsen (organisme autotrof) ialah makhluk hidup yang bisa menciptakan makanannya sendiri dengan pertolongan sinar matahari secara langsung. Proses pembuatan kuliner dengan pertolongan sinar matahari ini pada umumnya dinamakan dengan proses fotosintesis.
Sebagai penyedia, biasanya produsen tidak akan memakan makhluk hidup yang lain, namun di makan. Produsen kuliner ekosistem darat ialah berupa flora hijau. Untuk produsen pada ekosistem perairan danau atau maritim biasanya berupa ganggang hijau biru, dan juga basil berklorofil. Kedua kelompok organisme itu membentuk fitoplankton. Di samping fitoplankton, produsen yang ada pada ekosistem air sanggup berupa ganggang atau flora hijau.
Konsumen
Tingkat trofik yang kedua dari struktur trofik sebuah ekosistem yakni di tempati oleh banyak sekali jenis organisme yang tidak bisa menciptakan materi organik sendiri. Organisme yang tidak bisa menciptakan materi organik sendiri dinamakan dengan heterotrof.
Bahan organik tersebut di peroleh dengan cara memakan organisme atau sisa-sisa organisme yang lain sehingga organisme heterotrof itu di namakan dengan konsumen. Konsumen itu sendiri umumnya terdiri dari konsumen primer pada tingkat trofik kedua, konsumen sekunder pada tingkat trofik yang ke tiga, dan konsumen tersier pada tingkat trofik yang ke empat atau tingkat yang terakhir.
Konsumen tingkat 1 (konsumen primer) yakni, suatu organisme yang pribadi memakan produsen. Organisme tersebut dinamakan dengan herbivora. Contoh konsumen yang terdapat di darat yaitu serangga, siput, burung pemakan buah-buahan atau biji-bijian, dan banyak sekali jenis mamalia.
Konsumen tingkat 2 (konsumen sekunder) yakni, suatu organisme yang pribadi memakan konsumen primer (herbivora). Konsumen sekunder itu di namakan dengan karnivora lantaran memakan hewan. Hewan yang tergolong ke dalam konsumen sekunder ini pada umumnya mempunyai bentuk badan yang kecil. Makara pada umumnya di sebut juga dengan nama karnivora kecil. Contoh binatang yang tergolong konsumen sekunder di darat ialah katak, burung, ayam, laba-laba, dan lain-lain.
Konsumen tingkat 3 (konsumen tersier) yakni, konsumen yang memakan pribadi konsumen sekunder. Konsumen tersier tersebut pada umumnya di namakan dengan karnivora besar. Contoh beberapa konsumen tersier ialah burung elang, harimau, burung hantu, paus, hiu, dan lain-lain.
Dekomposer
Apakah yang di maksud dengan dekomposer itu? Dekomposer ialah organisme yang tugasnya untuk mengurai bangkai-bangkai makhluk hidup. Dekomposer tersebut memakan semua makhluk hidup pada semua trofik. Organisme tersebut tugasnya mengubah zat organik menjadi zat anorganik.
Jalur makan dan juga di makan pada organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang membentuk urutan suatu arah tertentu tersebut ialah suatu rantai makanan. Rantai kuliner yang awalnya dari produsen di sebut rantai kuliner rerumput. Misalnya : Rumput → belalang → burung kecil → burung elang.
Rantai kuliner ini bisa dimulai bukan dari produsen. Namun bisa juga di mulai dari detritus. Yang di maksud dengan detitrus di sini ialah partikel-partikel organik hasil dari penguraian banyak sekali organisme mati dan juga sisa dari organisme. Sisa organisme menyerupai runtuhan ranting maupun dedaunan yang diraikan pribadi oleh dekomposer, kotoran hewan.
Detritus yaitu kuliner utama bagi suatu organisme contohnya menyerupai cacing, rayap, kecoa, dan keluwing. Detritus bisa membentuk rantai kuliner yang di namakan dengan detrivitor. Contoh kuliner dari detrivitor ialah : hancurnya kotoran hewan → nematoda → kutu acarina → kalajengking. Contoh yang lainnya ialah : daun yang telah diuraikan → cacing tanah → ayam → manusia.
Read: Hewan Vertebrata Beserta Pengertian, Ciri-ciri, Dan Contohnya Lengkap
Alur dari rantai kuliner pada biasanya menyerupai di bawah berikut ini:
Rantai Parasit
Tipe rantai ini yaitu tipe rantai kuliner yang mana organisme yang berukuran kecil memakan organisme yang berukuran lebih besar.
Contoh : Sapi → Kutu → Burung Jalak → Elang
Rantai Perumput
Tipe ini yaitu rantai kuliner yang awalnya dari mata rantai dimulai dari flora atau produsen. Makara urutannya ialah flora sebagai tingkat 1 kemudian binatang herbivora ialah tingkat 2 kemudian untuk tingkat yang ke 3 dan selanjutnya ialah binatang karnivora.
contoh : Padi → Burung Pipit → Ular → Elang
Rantai Detritus
Dan untuk tipe rantai ini, awalnya mulai dari mata rantai nya dimulai dari organisme pengurai. Hasil remukan atau hasil busukan dari bahan-bahan yang telah terurai sehabis itu dimakan oleh rayap, cacing dan yang lainnya.
Contoh : Sampah Kayu → Rayap → Ayam → Ular
Rantai Makanan Di Laut
Fitoplankton (produsen pimer)
↓
Zooplankton (konsumen primer)
↓
Karnivor (konsumen sekunder)
↓
Karnovor (konsumen tersier)
↓
Karnovor (konsumen kuantener)
↓
dekomposer (pengurai)
Rantai Makanan Di Darat
Tumbuhan (produsen primer)
↓
Herbivor (konsumen primer
↓
Karnivor (konsumen sekunder)
↓
Karnovor (konsumen tersier)
↓
Karnivor (konsumen kuartener)
↓
Dekomposer (pengurai)
Anak panah tersebut menunjukan bahwa energi dan nutrien yang melalui tingkat-tingkat trofik di dalam sebuah komunitas pada organisme saling memakan. Jalur trofik tersebut juga bisa memilih daur unsur-unsur kimia yang terdapat di alam lantaran di dalam sebuah kuliner pastinya mempunyai energi dan materi.
Walaupun di dalam keterangan yang disebutkan di atas jumlah organismenya berjumlah lima, tetapi pada aplikasinya jumlah organismenya ialah menyesuaikan sanggup kurang sanggup lebih.
Dalam sebuah ekosistem, tidak akan mungkin hanya terjadi satu ekosistem saja. Suatu detrius atau suatu jenis produsen bisa dimakan oleh banyak sekali konsumen primer. Suatu konsumen primer tersebut juga bisa dimakan oleh banyak sekali produsen atau detrius.
Pencabangan rantai kuliner terdapat di setiap tingkat trofik. Contohnya, tumbuhan air di samping di makan oleh bebek, ternyata juga dimakan oleh kelompok molusca contohnya menyerupai bekicot. Beberapa konsumen lain memangsa organisme ada beberapa tingkat trofik. Contohnya menyerupai bangau bisa pribadi memangsa konsumen primer (contoh ikan tawes), namun selain itu juga memangsa konsumen tingkat tinggi contohnya ikan gurame.
Organisme pemakan segalanya, yakni pemakan konsumen dan produsen dari banyak sekali trofik. Organisme yang memakan segalanya tersebut di namakan dengan omnivora. Contohnya saja menyerupai manusia. Dengan begitu, di dalam suatu ekosistem kekerabatan makan dan juga di makan sangat kompleks, saling berkaitan antara satu dengan yang lain dan bercabang sehingga terbentuklah jaring-jaring makanan.
Aliran Energi
Cahaya matahari yaitu sumber terpenting bagi kehidupan makhluk yang ada di muka bumi ini baik itu hewan, tumbuhan, atau manusia. Cahaya matahari tersebut masuk pada komponen biotik melewati produsen. Oleh produsen, energi dari cahaya matahari tersebut diubah menjadi energi kimia. Energi kimia tersebut berupa tanah maupun air. Air sebagai pelarut unsur-unsur kimia ialah merupakan komponen terbesar penyusun badan suatu organisme.
Air disini juga mengalami daur ulang di alam. Daun ulang air dan unsur-unsur kimia yang lainnya melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur ulang biogekimia. Di bawah berikut ulasan mengenai daun air, karbon, nitrogen, dan sulfur.
Daun Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk berupa uap air. Uap air disini asalnya dari daratan dan maritim yang sudah menguap lantaran panas dari cahaya matahari. Sebagian besar air yang terdapat di atmosfer berasal dari lautan lantaran tiga per empat penggalan bumi ini yaitu laut. Uap air di atmosfer pribadi terkondensasi menjadi sebuah awan yang turun ke daratan dan maritim dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan pribadi masuk ke dalam tanah yang membentuk air permukaan dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air pribadi yang berada di dalam tanah. Di dalam badan flora air tersebut mengalir melewati tumbuhan. Setelah itu melewati transpirasi uap air yang pribadi dilepaskan oleh flora ke atmosfer.
Hewan pribadi memperoleh air dari permukaan serta di peroleh dari flora dan binatang yang dimakan langsung, sedangkan untuk insan menggunakan sekitar seperempat air yang berada di tanah, sebagian air tersebut keluar dari dalam badan insan dan sebagian besar lagi sebagai keringat dan urin. Air permukaan dan air tanah tersebut pribadi mengalir ke danau, sungai, kemudian ke laut.
Daun Karbon
Unsur karbon yang terdapat di atmosfer ialah berbentuk karbondioksida (CO2). Karbondioksida tersebut masuk ke dalam komponen biotik melewati produsen. Pemakaian karbondioksida oleh produsen ialah untuk membentuk suatu karbon yang merupakan glukosa yang dihasilkan pribadi melewati proses fotosintesis. Bahkan organik itu pribadi di salurkan kepada binatang ataupun insan melewati rantai makanan.
Respirasi oleh organisme heterotrof atau organisme autotrof menghasilkan karbondioksida secara langsung. Kebutuhan flora akan karbondioksida di sini hampir sepenuhnya seimbang dengan pengeluaran karbondioksida oleh respirasi organisme.
Kalau pada penggalan tumbuhan, penggalan yang banyak mengandung karbon ialah kayu dan batang. Kalau pada insan dan hewan, yang banyak mengandung karbon ialah terdapat ada tulang yakni berupa materi organik. Manusia, tumbuhan, dan binatang yang sudah mati akan pribadi diuraikan pribadi menjadi karbondioksida.
Dalam kerak bumi, bisa pribadi ditemukan karbon dalam bentuk kerikil bara dan dalam bentuk minyak bumi yang mana keduanya merupakan materi bakar fosil. Yang menyebabkan terjadinya tidak keseimbangan bisa di sebabkan dengan jumlah karbon yang berada di atmosfer dan juga materi bakar yang di pakai oleh manusia.
Daun Sulfur
Tumbuhan menyerap welirang dalam bentuk sulfat (S04). Perpindahan suatu sulfat tersebut pribadi melewati proses rantai makanan. Bakteri pribadi bertugas menguraikan komponen organik dari suatu makhluk hidup yang sudah mati. Desulfobio dan Desulfomaculumi yaitu basil yang terliat pribadi dalam daun sulfur.
Fungsi dari basil itu ialah mereduksi sulfat menjadi sulfida dan pribadi dijadikan ke dalam bentuk hidrogen sulfida (H25). Sulfur tersebut di oksidasi menjadi sulfat oleh basil kemolitorof menyerupai Thiobacillus.
Batas Panjang rantai Makanan
Setiap rantai kuliner dan setiap jaring-jaring kuliner dalam sebuah jaring kuliner pada umumnya hanya terdapat beberapa mata rantai. Di dalam jejaring antartik, sangat jarang terdapat lebih dari tujuh mata rantai dari produsen hingga predator dalam tingkat puncak apapun, dan juga sebagian besar rantai mempunyai rantai yang panjangnya lima mata rantai atau bahkan bisa kurang.
Di sini menerangkan kenapa rantai kuliner tersebut cenderung pendek. ini terjadi lantaran ada dua hipotesis, yang pertama yaitu hipotesis energi (energetyc hypotesis), yang menyarankan bahwa panjang dari rantai kuliner tersebut di batasi oleh ketidak efisienan transfer energi di sepanjang rantai makanan.
Hipotesis energi tersebut memprediksi bahwa rantai kuliner akan relatif jauh lebih panjang pada habitat-habitat dengan produksi fotosintetik yang jauh lebih tinggi. Karena, energi awal dari rantai cenderung lebih besar dibandingkan di habitat-habitat dengan produksi fotosintetik yang lebih rendah.
Hipotesis yang kedua ialah hipotesis stabilitas dinamus (dynamic stability hypothesis) memperlihatkan bahwa rantai kuliner yang lebih panjang akan kalah dibandingkan rantai kuliner yang lebih pendek. Fluktuasi di tingkat trofuk yang lebih besar tersebut di lipat gandakan oleh tingkat-tingkat yang lebih tinggi lagi, sehingga hal tersebut berpotensi akan menyebabkan kepunahan lokal predator puncak.
Di dalam suatu lingkungan yang berubah-ubah, predator yang paling atas atau predator puncak harus bisa pulih dari kejaran lingkungan (contohnya demam isu masbodoh yang sangat ekstrem) yang bisa mengurangi suplai kuliner hingga ke puncak rantai makanan. Semakin panjang rantai makanan, maka akan semakin lambat predator puncak pulih dari perubahan lingkungan. Hipoteses tersebut memprediksi bahwa rantai kuliner akan lebih pendek di lingkungan yang berubah-ubah secara tidak terduga.
Sebagian besar data yang ada, sangat mendukung hipoteses energi. Contohnya, para hebat ekologi sudah menggunakan komunitas lubang-lubang pohon di hutan tropis sebagai model-model percobaan untuk menguji hipoteses energi.
Banyak pohon mempunyai parut cabang kecil yang membusuk, sehingga pribadi membentuk lubang pada penggalan pohon. Lubang pohon menampung air dan menjadi habitat bagi komunitas kecil yang terdiri atas mikroorganisme dan serangga pemakan daun yang sudah mati.
Contoh-contoh Rantai Makanan
♦Ekosistem hutan
Rumput → kelinci → ular belang → ular piton → burung elang → dekomposer
Rumput → rusa → harimau → singa
♦Ekosistem sawah
Padi → belalang → burung cicit → burung elang → dekomposer
Padi → tikus → ular → burung gagak → dekomposer
♦ Ekosistem laut
Rumput maritim → cumi-cumi → anjing maritim → paus besar
♦ Ekosistem sungai
Lumut → ikan kecil → ikan besar → burung → pengurai
Tumbuhan air → ikan kecil → burung bangau → dekomposer
Itulah klarifikasi lengap yang sanggup kami sampaikan mengenai rantai makanan. Semoga klarifikasi dari kami memperlihatkan pemahaman, menambah wawasan dan menambah ilmu anda. Terima kasih.
Kunjungi artikel lainnya disini: https://organicvolunteers.com
Sumber https://organicvolunteers.com
0 Response to "✔ Rantai Makanan Beserta Jaring-Jaring Makanan Dan Contohnya"
Posting Komentar