✔ 4 Jenis Gempa Bumi

Jenis-jenis Gempa Bumi Gempa bumi ialah salah satu dari banyak musibah yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan mengakibatkan ribuan nyawa selama bertahun-tahun. Padahal, berdasarkan statistik, 50 hingga 80 gempa terjadi setiap hari dan sekitar 2000 setiap tahunnya. Saat gempa terjadi, sulit untuk menyampaikan jumlah kerusakan yang akan diakibatkannya. Terlepas dari sifat dan bangunan yang dihancurkan, gempa bumi sanggup memicu tsunami yang sanggup mencabut populasi atau mengakibatkan hilangnya nyawa. Gempa bumi membunuh banyak orang lantaran mereka tidak mempunyai tanda peringatan dan umunya orang belum siap. Meski ada upaya oleh pemerintah untuk mencari tahu massa ihwal tanda dan kesiapan peringatan gempa, banyak yang belum terlaksana. Untuk lebih memahami ihwal materi gempa bumi, berikut kami hadirkan klarifikasi mengenai Jenis-jenis Gempa Bumi. |

4 Jenis Gempa Bumi | www.mata-pelajaran-geografi.blogspot.com

Gempa Tektonik

Kerak bumi terdiri dari fragmen tanah yang longgar dan retak yang disebut lempeng tektonik. Lempeng ini bisa bergerak perlahan dan bertahap. Gerakan lempeng ini terjadi dalam bentuk yang berbeda; menuju satu sama lain, saling menjauh, saling meluncur satu sama lain atau bertabrakan satu sama lain. Sebuah getaran besar terjadi ketika 2 lempeng saling tergelincir satu sama lain. Jenis gempa ini dikenal sebagai gempa tektonik. Gempa tektonik ialah jenis gempa yang paling umum di dunia. Besarnya mungkin kecil atau besar. Gempa tektonik telah mengakibatkan sebagian besar pemusnah massal planet ini. Tremor yang dipicu oleh gempa tektonik selalu parah, dan jikalau besarnya tinggi, mereka bisa menjatuhkan seluruh kota dalam hitungan detik.

Gempa Bumi Vulkanik

Dibandingkan dengan gempa tektonik, gempa vulkanik terbilang jarang. Gempa jenis ini biasanya terjadi sebelum atau sehabis letusan. Gempa vulkanik tiba dalam dua bentuk: gempa vulkanik periode panjang dan gempa vulkanik-tektonik. Gempa vulkanik-tektonik biasanya terjadi setelah letusan gunung berapi. Ketika terjadi gempa bumi, magma meletus dari dalam kerak bumi sehingga meninggalkan tempat kosong di belakangnya. Ruang yang tersisa setelah letusan magma terus harus terisi. Untuk mengisinya, watu bergerak menuju ruang tersebut yang menimbulkan gempa bumi parah.

Dalam banyak kesempatan, magma terhalang keluar ketika meletus. Hal tersebut berarti tekanan tinggi gagal dilepaskan. Penumpukan tekanan menjadi tak tertahankan dan karenanya dilepaskan dengan ledakan besar. Ledakan besar tersebut menghasilkan gempa yang luar biasa. Di sisi lain, periode panjang gempa vulkanik terjadi setelah letusan gunung berapi. Beberapa hari sebelum ledakan dahsyat tersebut, magma di dalam kerak bumi mengalami perubahan panas yang cepat. Perubahan panas memicu gelombang seismik, sehingga terjadi gempa.

Gempa Bumi Ledakan 

Gempa ini disebabkan oleh suatu ledakan. Gempa ini intinya ialah akhir dari perbuatan manusia. Ledakan yang besar sanggup mengakibatkan gempa, ledakan tersebut bisa berasal dari bom atau ledakan nuklir. Gempa bumi ledakan diperkirakan banyak terjadi dan merupakan imbas terbesar dari perang nuklir modern. Selama tes nuklir tahun 1930-an yang dilakukan oleh United Sate, banyak kota kecil dan desa hancur akhir perbuatan tersebut.

Gempa Bumi Runtuhan

Jenis gempa ini umumnya lebih kecil dan paling umum terjadi di erat tambang bawah tanah. Gempa jenis ini kadang kala disebut sebagai ledakan tambang. Gempa bumi runtuhan ini disebabkan oleh tekanan yang dihasilkan di dalam bebatuan. Gempa semacam ini mengakibatkan runtuhnya atap tambang yang memicu guncangan. Gempa bumi runtuhan terjadi di daerah-daerah kecil di mana masih terdapat tambang-tambah bawah tanah.

Itulah klarifikasi mengenai Jenis-jenis Gempa, yang meliputi gempa tektonik, vulkanik. kedakan, dan runtuhan. Semoga apa yang dijelaskan di atas bermanfaat dan sanggup diterima. Terima kasih banyak...

Sumber http://mata-pelajaran-geografi.blogspot.com

Share this post