iklan

✔ Perpindahan Faktor Produksi Antar Negara

Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional yaitu perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud sanggup berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik gres dirasakan beberapa masa belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara mempunyai tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada masa ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pedoman di antaranegara barat untuk beberapa waktu semenjak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun semenjak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial ibarat GATT dan WTO memperlihatkan perjuangan untuk menciptakan regulasi global dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang kala berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan berpengaruh oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang kala melaksanakan perlindungan selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis ibarat perlindungan tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara hemat dominan, kini Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas dikarenakan telah menjadi berpengaruh secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga impian untuk menegosiasikan perjuangan non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan mekanisme cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan perlindungan lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar menciptakan kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional ibarat MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total alasannya penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa ibarat MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.
Asumsi dalam menggambarkan keseimbangan perdagangan internasional menurut teori ini  yaitu:
1.                  Fungsi produksi bersifat homogen, dimana proses produksi mengambarkan constant return to scale
2.                  Faktor produksi K dan L saling mengganti (subtitusi) dalam produksi sehingga produksi di katagorikan normal.
3.                  Tidak ada faktor produksi yang intensitasnya bersifat sebaliknya.
4.                  Penyesuaian (adjusment) terjadi dengan tujuan semoga ekonomi selalu dalam keadaan seimbang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional:
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melaksanakan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
v    Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
v    Keinginan memperoleh laba dan meningkatkan pendapatan negara
v    Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
v    Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar gres untuk menjual  produk tersebut.
v    Adanya perbedaan keadaan ibarat sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang mengakibatkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
v    Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
v    Keinginan membuka kerja sama, kekerabatan politik dan derma dari negara lain.
v    Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia sanggup hidup sendiri.
Kemungkinan Suatu Negara pada biaya yang semakin meningkat



Analisis Dasar alam Perdagangan Internasional
Asumsi sehabis terjadinya perdagangan internasional, maka harga akan berlaku sama untuk setiap negara, yang berarti bahwa:
1.                  Biaya transpor tidak dihitung (no transportation cost)
2.                  Perdagangan bebas (free trade)
3.                  Persaingan tepat untuk semua pasar (termasuk input produksi)
Asumsi yang dibentuk untuk menyederhanakan masalah, yaitu:
1.                                Ada dua barang, dua faktor produksi, dan dua negara, yangsatu negara kecil (sedang berkembang) dan yang lain adalahnegara besar (negara maju).
2.                                Faktor produksi tersedia dalam jumlah yang tetap dandigunakan secara optimal.
3.                                Pilihan dan selera konsumen secara umum terwakili dalamkurva sosial indiferen.
Asumsi-asumsi berlaku hanya untuk penyederhanaan dan mempermudah analisis perdagangan internasional yang tergantung pada; waktu, area perdagangan, kondisi pasar, intervensi pemerintah, sistem pemerintahan, kekerabatan bilateral, dan kekerabatan multilateral yang berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Manfaat Pedagangan terhadap Kesejahteraan Konsumen, produsen
ü    Consumer Surplus bidang perolehan netto yg berada di bawah kurva permintaan, tetapi berada di atas garis harga. Bidang tersebut mengukur besarnya laba konsumen semoga sanggup membeli suatu produk pada tingkat harga yang lebih rendah daripada harga produk yg bersedia dibayarkan.
ü    Producer Surplus mengukur perolehan manfaat netto para produsen dan para penjual produk sehabis dikurangi biaya-biaya, yang mengukur apa yang bernilai bagi produsen semoga mereka sanggup menjual produk untuk ditukar dgn produk lain dalam perdagangan antar negara.

Baca Juga

Terms Of Trade
Efek perdagangan dunia thd produksi, konsumsi dan kesejahteraan tergantung pada rasio harga internasional yg terbentuk. Rasio Harga Perdagangan (Terms of Trade) harga ekspor suatu negara terhadap harga impornya.
Contoh Perdagangan Kain dan Jagung di Negara 1;
ü    Rasio harga perdagangan kain di Negara 1 yaitu harga jagung yg diukur dalam meter kain per karung. Rasio harga perdagangan tersebut mengukur jumlah meter kain yg didapat oleh Negara 1 dari setiap karung jagung yg diekspor ke negara lain. Sebaliknya rasio harga perdagangan bagi negara lain sama dengan harga relatif barang ekspor mereka yaitu kain.
Apabila konsep perdagangan diterapkan pada lebih dari dua komoditas
ü    Suatu indeks yg merupakan harga ekspor relatif thd harga impor
Kesimpulan Perdagangan Mempengaruhi Distribusi Pendapatan :
ü    Harga antar negara menjadi seimbang,
ü    Negara-negara lebih menspesialisasikan diri,
ü    Perolehan manfaat netto bagi kedua negara,
ü    Yang beruntung: para tuan tanah di negara 1, para pekerja di negara 2.
ü    Yang merugi : para pekerja di negara 1, para tuan tanah negara 2

Tanggapan Faktor Produksi dalam jangka panjang


            
 MENGURANGI IMPOR = MENGURANGI EKSPOR
Pengurangan nilai impor mungkin akan mengurangi nilai ekspor dengan jumlah yg sama, jikalau :
ü        Ekspor memakai masukan/input produksi yang diimpor. Hambatan yg menciptakan barang-barang impor lebih mahal di pasar domestik akan meningkatkan biaya untuk menghasilkan barang ekspor. 
ü        Hambatan impor yang lebih tinggi sanggup mengurangi penjualan dan penghasilan eksportir dari negara lain, menimbulkan pendapatan nasional dari sektor luar negeri jadi menurun tajam.
ü        Mengurangi impor akan mengurangi nilai ekspor netto yang sama melalui pembiasaan nilai tukar.

Distribusi Pendapatan
Keberhasilan perekonomian suatu negara sanggup diukur melalui banyak sekali indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.

Pendapatan nasional sanggup didefnisikan sebagai:
·                     Nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam satu periode tertentu (satu tahun).
·                     Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan.
·                     Jumlah pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang dipakai untuk menghasilkan barang dan jasa.
Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional sanggup dikelompokkan menjadi:
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. GDP dihitung dengan menjumlahkan semua kuman produksi barang dan jasa dari masyarakat yang tinggal di suatu negara, ditambah warga negara gila yang bekerja di negara tersebut. Selain PDB, kita mengenal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh masyarakat yang tinggal di suatu kawasan (region).
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu di manapun berada dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. PNB sanggup dirumuskan sebagai berikut.
PNB = PUB – PFPN
Pendapatan Faktor Produksi Neto (PFPN) merupakan selisih antara pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri (FPLN) dan pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat gila di dalam negeri (FPDN). Umumnya, PFPN negara-negara sedang berkembang ibarat Indonesia bernilai negatif. Artinya, impor faktor produksi lebih besar dari pada ekspor faktor produksi. Oleh alasannya itu, di negara sedang berkembang nilai PNB lebih kecil dari pada nilai PDB.
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (PNN) yaitu seluruh nilai produksi barang barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu biasanya sat tahun, sehabis dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal. PNN sanggup dirumuskan sebagai berikut.
PNN = PNB — (Penyusutan + Barang pengganti modal)

Produk GNP mengakibatkan barang modal yang ada menjadi habis, contohnya mesin menjadi habis alasannya digunakan. Jika sumber daya ini tidak dipakai untuk menggantikan barang modal yang ada, GNP mustahil dipertahankan pada periode yang berlaku.

sumber: modul matakuliah perdagangan internasional, Agribisnis UNPAD 


Sumber http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com

Related Posts

0 Response to "✔ Perpindahan Faktor Produksi Antar Negara"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel