✔ Sistem Pendidikan Pertanian (Termasuk Penyuluhan) Dan Pelayanan Pertanian
Julukan Indonesia sebagai negara agraris bukanlah jaminan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Bahkan pada bidang komoditi pangan pokok, Indonesia masih harus impor dari negara lain. Persoalan pangan yang masih menjadi hambatan di Indonesia, disebabkan sistem pendidikan yang belum memunculkan pembangunan di sektor pertanian dan perkebunan. Meskipun pada kenyataannya terdapat sejumlah perguruan tinggi tinggi yang mempunyai fakultas di bidang pertanian. Animo masyarakat khususnya generasi muda untuk berguru pertanian, menurun drastis semenjak lima tahun terakhir. Fenomena itu terlihat dengan semakin sedikitnya generasi muda yang menentukan pendidikan atau fakultas pertanian. Padahal, jurusan pertanian merupakan salah satu pendidikan formal yang menyiapkan tenaga-tenaga terampil di bidang pertanian
Pendidikan pertanian memang harus dihidupkan, demi menjaga masa depan dan ketahanan pangan kita. Upaya itu tentunya tidak cukup dengan arahan atau ajakan, tetapi perlu gerakan dan langkah nyata antara pemerintah, dunia kampus, dan masyarakat. Pemerintah sebagai pembuat sekaligus pemegang kebijakan (policy maker), perlu membuat kebijakan yang berpihak pada pertanian, kampus harus menjadi sentra inovasi baru, sedangkan masyarakat mendukung dan mengapresiasikannya secara positif. Dengan adanya korelasi dan timbal balik itu, umur pendidikan pertanian pada khususnya dan dunia pertanian pada umumnya diharapkan bisa diperpanjang.
Penyuluhan sebagi sistem pendidikan sanggup ditinjau dari aneka macam segi :
- Sistem pendidikan Formal terdiri dari sekolah umum, sekolah kejuruan, sekolah kedinasan dan khusus.
- Sistem pendidikan non Formal ibarat kursus-kursus, peraturan, training/latihan, penyuluhan.
- Sistem pendidikan Informal terdiri dari Sarana keluarga, media massa, daerah kerja keagamaan dan alat hiburan rekreatif, organisasi dan lain-lain
Penyuluhan merupakan suatu sistem pendidikan diluar sekolahan untuk keluarga di pedesaan, dimana mereka berguru sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa menuntaskan sendiri duduk masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan. Kaprikornus penyuluhan yakni bentuk pendidikan yang cara, materi & sarananya diadaptasi dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan, baik dari segi sasaran, waktu dan daerah (wiriaatmadja).
Penyuluhan yakni suatu sistem pendidikan yang bersifat non formal. Pendidikan itu sendiri yakni suatu proses atau usaha/kegiatan yang ditujukan untuk mengubah sikap (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) manusia. Sebagai suatu sistem pendidikan maka proses yang terjadi dalam aktivitas penyuluhan yakni proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran pada aktivitas penyuluhan, yang menjadi penerima didik yakni orang dewasa. Sehingga supaya aktivitas penyuluhan sanggup berjalan dengan efisien dan efektif, dibutuhkan pemahaman ihwal orang dewasa. Penyuluh harus bisa memahami teori pendidikan orang dewasa. Terdapat beberapa prinsip yang perlu dikedepankan dalam sebuah proses berguru pada aktivitas penyuluhan yang terkait dengan pendidikan orang dewasa, antara lain:
1. Penyuluh harus sanggup berperan sebagai fasilitator, bukan sebagai guru.
Sebagai mana makna fasilitator yang berasal dari kata bahasa inggris to facilitate yang artinya membuat gampang (memudahkan), maka seorang fasilitator mempunyai peranan membantu target suluh supaya gampang belajar. Penyuluh berperan sebagai pembimbing atau pihak yang mempermudah jalannya proses belajar. Disini penyuluh sanggup menjadi motivator, katalisator, dan konsultan.
2. Materi penyuluhan harus berdasarkan pada kebutuhan belajar yang dirasakan oleh target suluh.
Sasaran suluh yang notabene yakni orang remaja pada umumnya melihat pendidikan sebagai proses peningkatan ketrampilan yang akan segera bermanfaat dalam kehidupan sesuai fungsinya dalam masyarakat. Sehingga pendidikan orang remaja lebih difokuskan pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan materi yang sanggup dipakai untuk memecahkan masalah.yang mereka hadapi. Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam pemilihan materi yang dibutuhkan oleh target suluh yakni secara teknis sanggup dilakukan, secara hemat sanggup memperlihatkan keuntungan, dan tidak bertentangan dengan nilai sosial dan budaya target suluh.
3. Efektivitas proses belajar, bukan diukur dari banyaknya “knowledge transfered”,
Namun lebih pada tumbuh dan berlangsungnya proses dialog/diskusi dan sharing informasi/pengalaman antar penerima aktivitas penyuluhan, lebih pada terjadinya upaya pembelajaran bersama di antara target penyuluhan, dengan kata lain proses berguru harus bersifat partisipatif. Suasana berguru diupayakan bersifat informal dan mendorong masing-masing pesertanya untuk saling menghargai kerjasama
4. Perlu memperhatikan perbedaan individu atau karakteristik sasarn suluh.
Sasaran suluh yakni orang remaja di mana masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda antara lain berpengalaman atau belum berpengalaman, usia muda atau tua, emosional atau kalem, bugar atau kurang bugar, berpendidikan atau kurang berpendidikan, dan lain sebagainya.
5. Penggunaan media menekankan pada keterlibatan panca indera target suluh secara optimal pada proses pembelajaran.
Pembelajaran akan lebih efektif apabila didukung dengan peragaan-peragaan (media pembelajaran) yang konkret. Dengan peragaan maka pemahaman target suluh akan lebih dalam. Peragaan yang dilakukan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga target suluh tidak hanya memahami sesuatu hanya terbatas pada luarnya saja, tetapi juga harus hingga pada macam seginya, dianalisis, disusun, dikomparasi sehingga sanggup memperoleh citra yang lengkap.
6. Tempat atau lingkungan berguru merupakan segala sesuatu yang sanggup mendukung proses pembelajaran.
Lingkungan pembelajaran sanggup berfungsi sebagai sumber pembelajaran atau sumber belajar. Oleh lantaran itu, dalam aktivitas penyuluhan, seorang penyuluh harus sanggup membawa, mengatur atau membuat lingkungan sebaik-baiknya sehingga tercipta lingkungan sebagai komponen pembelajaran yang penting kedudukannya secara baik dan memenuhi syarat.
0 Response to "✔ Sistem Pendidikan Pertanian (Termasuk Penyuluhan) Dan Pelayanan Pertanian"
Posting Komentar