✔ Bengkuang Gula Diabetes
A. LATAR BELAKANG
Bengkoang ternyata mempunyai khasiat sebagai obat. Kegunaan bengkuang antara lain untuk mengatasi penyakit kulit, demam, eksim, dan wasir. Bengkoang mulanya berasal dari Amerika tropika, kemudian menyebar ke seluruh tempat tropika lainnya. Tanaman ini masuk ke Indonesia dari Manilamelalui Ambon pada masa ke-17. Sejak itu, bengkoang dibudidayakan di seluruh negeri.
Bengkoang merupakan tumbuhan terna merambat yang dibudidayakan terutama untuk mengambil umbinya. Daun tumbuhan ini majemuk, beranak daun tiga.Bunganya tersusun dalam tandan yang panjangnya 15 hingga 25 centimeter. Buahnya berbulu halus, berbentuk polong yang berisi empat hingga sembilan biji.
Umbi akarnya berwarna putih, berbentuk gasing, kulitnya gampang dikupas. Perbanyakan tumbuhan dilakukan dengan stek batang, umbi, maupun biji. Bengkoang banyak dibudidayakan di Jawa dan Maduraa, di dataran rendah.
Untuk memperoleh umbi yang baik bunga harus selalu dibuang. Setelah satu hingga tiga ahad ditanam, biji mulai berkecambah. Pada beberapa varietas mirip bengkoang gajaha, bengkoang sudah sanggup dipanen ketika berusia empat hingga lima bulan. Tetapi, ada yang dipanen hingga berusia tujuh bulan yaitu bengkoang badur. Umumnya, bengkoang dipanen ketika berumur enam hingga sebelas bulan.
Bengkuang bisa dipakai untuk pemakaian obat luar dan dalam. Untuk pemakaian luar, bengkoang secukupnya dihaluskan kemudian ditempelkan pada serpihan badan yang sakit. Pada pemakaian dalam, bengkuang dikupas kulitnya kemudian dibentuk masakan sesuai selera kemudian dimakan.
Disisi lain bengkuang tidak hanya dimakan biasa saja atau untuk obat kulit yang hanya di kupas dan di hancurkan, tetapi di dalam bengkuang terdapat khasiat untuk para penderita diabetes. Di dalam bengkuang mengapa bisa menjadi sebagai pemanis bagi orang diabetes, sebab bengkuang mempunyai gula yang sangat rendah kalori, selain itu bengkuang merupakan gula alami yang tidak ditambah dengan gula yang mengandung materi kimia.
Disini kita mengapa menentukan bengkuang sebagai pengganti gula untuk orang-orang penderita diabetes, di dalam bengkuang ternyata mengandung gula rendah akan kalori yang sangat cocok untuk para penderita diabetes. Selain dari kandungan bengkuang, kami juga melihat dari sisi ekonomisnya harga bengkuang relatif murah dan terjangkau, tetapi kita akan merubah itu semua menjadi lebih berharga, dan memfasilitasi para pengidap diabetes biar mereka sanggup menikmati banyak sekali variasi kuliner dengan menguragi resiko kandungan gula dalam darah.
Dikalangan masyarakat bengkuang hanya sebagai kuliner yang di kosumsi sebagai buah biasa sebagai embel-embel 4 sehat 5 sempurna sebagai nutrisi dari buah-buhan ,seperti rujak, manisan, alat kosmetik (handbody, pelembab, masker). Maka dari itu kami mempunyai pandangan gres / gagasan dalam memaksimalkan khasiat bengkoang sebagai obat-obatan yang selama ini belum pernah disadari masyarakat.
Dari kandungan bengkuang yang rendah kalori itu jadi kami menciptakan suatu gagasan yaitu bagaimana menciptakan gula dari yang berbahan dasar bengkuang bagi para penderita diabetes, dan selain dari itu kami menciptakan gagasan ini untuk para pengidap diabetes saja, tetapi dari kandungan yang ada di dalam bengkuang produk ini sanggup dipakai oleh semua kalangan supaya meminimalisir penyakit diabetes.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, sanggup diidentifikasikan persoalan sebagai berikut:
· Kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes
· Kurangnya produk gula rendah kalori
· Kurangnya pegetahuan akan khasiat bengkuang
· Kurangnya pemanfaatan bengkuang secara optimal
· Banyaknya gula / pemanis buatan yang memacu kenaikan gula darah dan pada karenanya mengidap diabetes
C. TUJUAN
Tujuan dari aktivitas ini adalah:
· Memfasilitasi para pengidap diabetes biar sanggup meminimalisasikan penggunaan gula yang kurang sehat
· Memperkenalkan kepada masyarakat akan kandungan yang terdapat dalam bengkuang
· Mengoptimalisasi kandungan yang ada di dalam bengkuang
· Memanfaatkan bengkuang
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dari aktivitas ini kami berharap biar masyarakat sadar akan ancaman penyakit diabetes sebab panggunaan gula yang tidak sehat / alami. Dan dari pada itu kami juga menunjukkan variasi gula untuk para pengidap diabetes. Kami berharap dari aktivitas ini selain untuk para pengidap dibetes tetapi sanggup dikosumsi oleh bnyk orang
E. KEGUNAAN
Manfaat yang bisa didapatkan dari aktivitas ini diantaranya adalah:
· Menambah pengetahuan akan khasiat bengkuang
· Menambah variasi gula / pemanis alami
· Memberi alternatif selain gula yang sudah beredar di masyarakat
· Menambah kretifitas dalam hal- hal yang baru
F. METODE PELAKSANAAN
Proses pembuatan gula bengkoang mempunyai beberapa tahapan diantaranya
Ekstraksi
Tahap pertama pembuatan gula bengkuang yaitu ekstraksi jus atau sari bengkuang. Caranya dengan menghancurkan bengkuang dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas bengkuang dengan cairannya. Cairan bengkuang kemudian dipanaskan dengan boiler. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula.
Tahap pertama pembuatan gula bengkuang yaitu ekstraksi jus atau sari bengkuang. Caranya dengan menghancurkan bengkuang dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas bengkuang dengan cairannya. Cairan bengkuang kemudian dipanaskan dengan boiler. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula.
PENGUAPAN (EVAPORASI)
Setelah mengalami proses liming, proses evaporasi dilakukan untuk mengentalkan jus menjadi sirup dengan cara menguapkan air memakai uap panas (steam). Terkadang sirup dibersihkan lagi tetapi lebih sering pribadi menuju ke tahap pembuatan kristal tanpa adanya pencucian lagi.
Jus yang sudah jernih mungkin hanya mengandung 15% gula tetapi cairan (liquor) gula jenuh (yaitu cairan yang dibutuhkan dalam proses kristalisasi) mempunyai kandungan gula hingga 80%. Evaporasi dalam ‘evaporator majemuk' (multiple effect evaporator) yang dipanaskan dengan steam merupakan cara yang terbaik untuk bisa mendapat kondisi mendekati kejenuhan (saturasi).
Pendidihan/ Kristalisasi
Pada tahap tamat pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk dididihkan. Di dalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai. Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya, bisa diumpamakan mirip pada proses mencuci dengan memakai pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.
Pada tahap tamat pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk dididihkan. Di dalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai. Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya, bisa diumpamakan mirip pada proses mencuci dengan memakai pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.
Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi non gula yang ada di dalamnya sanggup menghambat kristalisasi. Hal ini terutama terjadi sebab keberadaan gula-gula lain mirip glukosa dan fruktosa yang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah sebab itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadi semakin sulit, hingga kemudian hingga pada suatu tahap di mana kristalisasi mustahil lagi dilanjutkan.
Sebagai tambahan, sebab gula dalam jus tidak sanggup diekstrak semuanya, maka terbuatlah produk samping (byproduct) yang manis: molasses. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau ke industri penyulingan untuk dibentuk alkohol (etanol) . Belakangan ini molases dari tebu di olah menjadi materi energi alternatif dengan meningkatkan kandungan etanol hingga 99,5%.
Penyimpanan
Gula bernafsu yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat lebih mirip gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebetulnya sudah sanggup digunakan, tetapi sebab kotor dalam penyimpanan dan mempunyai rasa yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh sebab itu gula bernafsu biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika hingga di negara pengguna.
Gula bernafsu yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat lebih mirip gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebetulnya sudah sanggup digunakan, tetapi sebab kotor dalam penyimpanan dan mempunyai rasa yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh sebab itu gula bernafsu biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika hingga di negara pengguna.
Afinasi (Affination)
Tahap pertama pemurnian gula yang masih bernafsu yaitu pelunakan dan pencucian lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula bernafsu dicampur dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma') di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran sanggup dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.
Tahap pertama pemurnian gula yang masih bernafsu yaitu pelunakan dan pencucian lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula bernafsu dicampur dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma') di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran sanggup dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.
Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah dicuci mengandung banyak sekali zat warna, partikel-partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari proses.
Karbonatasi
Tahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari banyak sekali padatan yang mengakibatkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga akan ikut hilang.
Tahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari banyak sekali padatan yang mengakibatkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga akan ikut hilang.
Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi sanggup diperoleh dengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke dalam cairan dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam adonan tersebut.
Gas karbondioksida ini akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yang menggabungkan banyak sekali padatan supaya gampang untuk dipisahkan. Supaya gabungan-gabungan padatan tersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-kondisi reaksi.
Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-materi non gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar maka substansi-substansi non gula ini sanggup juga ikut dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan warna.
Selain karbonatasi, t eknik yang lain berupa fosfatasi. Secara kimiawi teknik ini sama dengan karbonatasi tetapi yang terjadi yaitu pembentukan fosfat dan bukan karbonat. Fosfatasi merupakan proses yang sedikit lebih kompleks, dan sanggup dicapai dengan menambahkan asam fosfat ke cairan sesudah liming mirip yang sudah dijelaskan di atas.
Penghilangan warna
Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya mengandalkan pada teknik peresapan melalui pemompaan cairan melalui kolom-kolom medium. Salah satunya dengan memakai karbon teraktivasi granular [granular activated carbon, GAC] yang bisa menghilangkan hampir seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan.
Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya mengandalkan pada teknik peresapan melalui pemompaan cairan melalui kolom-kolom medium. Salah satunya dengan memakai karbon teraktivasi granular [granular activated carbon, GAC] yang bisa menghilangkan hampir seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan.
Karbon pada ketika ini terbuat dari pengolahan karbon mineral yang diolah secara khusus untuk menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif tetapi juga sangat kuat. Karbon dibentuk dalam sebuah panggangan panas dimana warna akan terbakar keluar dari karbon.
Cara yang lain yaitu dengan memakai resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit warna daripada GAC tetapi juga menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibentuk secara kimiawi yang meningkatkan jumlah cairan yang tidak diharapkan.
Cairan jernih dan hampir tak berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali bila jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.
Pendidihan
Sejumlah air diuapkan di dalam panci hingga pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh adonan dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.
Sejumlah air diuapkan di dalam panci hingga pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh adonan dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.
Proses ini sanggup diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin basuh yang berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk didistribusikan.
G. HASIL
Bedasakan kandungan yang terdapat pada bengkoang, bengkuang ternyata mengandung gula rendah akan kalori yang sangat cocok untuk para penderita diabetes sebab gula ini mengandung kromium pikolinat untuk membantu mengontrol kestabilan gula darah. Gula bengkoang mengandung vitamin C yang tinggi dan mineral mirip fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain.
Oleh sebab itu, bengkuang dianggap sanggup menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Kandungan zat gizi Jumlah
Energi 55 kal
Protein 1.4 gr
Lemak 0.2 gr
Karbohidrat 12.8 gr
Kalsium 15 mg
Fosfor 18 mg
Vitamin A 0 SI
Vitamin B1 0.04 mg
Vitamin C 20 mg
Besi 0.6 mg
Energi 55 kal
Protein 1.4 gr
Lemak 0.2 gr
Karbohidrat 12.8 gr
Kalsium 15 mg
Fosfor 18 mg
Vitamin A 0 SI
Vitamin B1 0.04 mg
Vitamin C 20 mg
Besi 0.6 mg
0 Response to "✔ Bengkuang Gula Diabetes"
Posting Komentar