√ Majas : Pengertian, Fungsi, Macam, Dan Misalnya Terlengkap
√ Majas : Pengertian, Fungsi, Macam, dan Contohnya Terlengkap – Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan suatu majas dan apa saja macam macam majas yang kau ketahui ? Dan apakah anda tahu perihal majas ? Jika belum mengetahuinya lihat pada pembahasan kali ini. Pada pembahasan kali ini, kami ingin mengulas perihal apa itu majas, macam-macam atau jenis-jenis majas, serta contoh-contoh majas secara lengkap. Langsung saja simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Majas
Secara umum, pengertian Majas yaitu suatu gaya bahasa yang digunakan dalam suatu karya sastra dengan tujuan untuk memperlihatkan efek-efek tertentu sehingga menciptakan karya sastra tersebut menjadi lebih hidup.
Ada juga yang menyebutkan bahwa arti majas yaitu suatu gaya bahasa yang di dalamnya terdapat beberapa persamaan, perbandingan, serta kata kiasan, untuk menguatkan kesan suatu kalimat tertulis atau mulut dan untuk menjadikan nuansa imajinatif bagi orang yang menyimaknya. Artinya, ada macam macam majas yang sanggup digunakan untuk keperluan tertentu di dalam suatu tulisan.
Penggunaan majas bertujuan untuk memberikan suatu pesan secara imajinatif atau bermakna kiasan, baik melalui goresan pena maupun mulut untuk sanggup mewakili pikiran dan perasaan seorang penulis. Sedangkan fungsi majas yaitu untuk menciptakan suatu karya sastra yang akan menjadi lebih indah dalam aspek pemilihan katanya.
Pengertian Majas Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu majas, maka kita sanggup merujuk pada pendapat beberapa jago sebagai berikut ini :
1. Prof. Dr. H. G. Tarigan
Majas yaitu suatu cara mengungkapkan pikiran melalui gaya bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian seorang penulis.
2. Goris Keraf
Majas yaitu suatu gaya bahasa dalam karya sastra yang sanggup disampaikan secara jujur, sopan-santun, dan menarik.
3. Aminuddin
Majas yaitu suatu gaya bahasa yang digunakan oleh seorang penulis dalam memaparkan gagasannya sesuai dengan tujuan dan imbas tertentu yang ingin dicapai.
4. Luxemburg dkk
Majas yaitu suatu gaya bahasa yang memperlihatkan ciri khas pada sebuah teks tersebut. Artinya, pada ketika tertentu suatu teks ini sanggup diibaratkan mirip individu yang berbeda dengan individu yang lain.
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Majas yaitu suatu cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau dalam bentuk kiasan.
Fungsi dan Kegunaan Majas
Secara umum, majas memiliki fungsi diantaranya :
- Untuk sanggup menjelaskan makna yang hendak disampaikan dan cara penyampaiannya dengan bahasa yang lebih gampang dimengerti.
- Untuk menambah intensitas perasaan dari pengarang dalam memberikan suatu makna dan juga sikapnya pada pembaca.
- Untuk sanggup menghasilkan aksesori imajinasi sehingga nantinya suatu hal yang absrak akan menjadi lebih konkrit dan lezat dinikmati.
- Untuk sanggup memperlihatkan dan menghasilkan kesenangan yang bersifat imajinatif.
Macam – Macam Majas
Secara umum, majas ini sanggup dikelompokkan menjadi empat macam. Sesuai dengan klarifikasi pengertian majas di atas, adapun macam-macam majas yaitu sebagai berikut :
1. Majas Perbandingan
Sesuai dengan namanya, pengertian majas perbandingan yaitu suatu jenis majas yang digunakan untuk membandingkan atau menyandingkan suatu objek dengan objek lainnya dengan cara penyamaan, pelebihan, atau penggantian.
Beberapa yang termasuk dalam jenis majas perbandingan diantaranya ialah :
- Personifikasi yaitu suatu gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan fungsi benda mati yang sanggup bersikap mirip manusia.
Misal : “buah naga itu melambai-lambai seolah meminta ku untuk memakannya.” - Metafora yaitu suatu gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit mewakili suatu maksud lain menurut persamaan atau perbandingan.
Misalnya : “Wanita yang sukses itu dulunya dianggap hanya sebelah mata saja.” - Asosiasi yaitu suatu gaya bahasa yang membandingkan dua objek berbeda, namun disamakan dengan menambahkan kata sambung bagaikan, bak, atau seperti.
Misalnya : “Wajah abang dan adik itu bagaikan pinang dibelah dua saja padahal bukan kembar.” - Hiperbola yaitu suatu gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan terkesan tidak masuk akal.
Misalnya : “Wanita itu bekerja hingga banting tulang untuk menyekolahkan adiknya.” - Eufemisme yaitu suatu gaya bahasa dimana kata-kata yang dianggap kurang baik diganti dengan padanan kata yang lebih halus.
Misalnya : “kata bobo sanggup diganti dengan tidur.” - Metonimia yaitu suatu gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk merujuk pada benda yang umum.
Misalnya : “Bila haus, minumlah Grand“, grand berarti air dan merupakan merek air mineral. - Simile yaitu suatu gaya bahasa yang menyandingkan suatu acara dengan suatu ungkapan.
Misalnya : “Orang itu berpindah rumah terus bagaikan kucing yang sedang melahirkan saja.” - Alegori yaitu suatu gaya bahasa yang menyandingkakan suatu objek dengan kata kiasan.
Misalnya : “Mencari Pria yang tepat itu mirip mencari jarum dalam tumpukan jerami.” - Sinekdok majas ini terbagi dua, yakni sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
> Sinekdok Pars Pro Toto yaitu suatu gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur benda untuk menjelaskan keseluruhan benda tersebut.
Misalnya : “batang hidungnya tidak muncul juga hingga ketika ini.” Dalam hal ini kata ‘batang hidung’ merujuk pada seorang individu secara keseluruhan.
> Sinekdok Totem Proparte yaitu suatu gaya bahasa yang menyebutkan keseluruhan untuk menjelaskan sebagian situasi atau benda.
Misalnya : “Indonesia ialah mewakili asia tenggara dalam turnamen sepak bola internasional.” Dalam hal ini kata ‘Indonesia’ merujuk pada suatu tim sepak bolanya saja. - Simbolik yaitu suatu gaya bahasa dengan ungkapan yang membandingkan antara insan dengan sikap mahluk hidup lainnya.
Misalnya : “Anak itu selalu mencari kambing hitam untuk setiap duduk perkara hidupnya.” - Alusio yaitu yang menggunakan ungkapan dan tidak diselesaikan sebab selain ungkapan tersebut sudah dikenal, pembicara ataupun penulis ingin juga memberikan maksud dan tujuan tersebut secara tersembuyi atau diam-diam.
- Sinestesia yaitu suatu bentuk metafora berupa ungkapan yang bekerjasama dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra yang lain.
- Antropomorfisme yaitu suatu bentuk metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang bekerjasama dengan insan untuk hal yang sifatnya bukan manusiawi.
- Aptronim yaitu pertolongan nama yang coco dengan sifat ataupun pekerjaan dari seseorang.
- Antonomasia yaitu penggunaan sifat sebagai nama diri ataupun nama diri sebagai pecahan dari nama jenis.
- Hipokorisme yakni suatu penggunaan nama timangan atau kata yang digunakan untuk memperlihatkan adanya korelasi karib antara pembicara dengan obyek yang sedang dibicarakan.
- Metonemia yakni suatu bentuk pengungkapan berupa adanya penggunaan nama untuk benda lain yang sudah menjadi merk, ciri khas ataupun atribut.
- Depersonifikasi yaitu cara pengungkapan dengan tidak lagi menjadikan benda mati aau benda tidak bernyawa menjadi sebuah manusia.
- Parabel yaitu suatu ungkapan pelajaran atau nilai tetapi berupa kiasan atau disamarkan dalam sebuah cerita.
- Fabel yaitu suatu sikap hewan sebagai insan yang sanggup berpikir dan bertutur kata.
- Perifrase yaitu suatu ungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek.
- Eponim yaitu majas perbandingan dengan cara menjadikan nama orang sebagai daerah ataupun pranata.
2. Majas Pertentangan
Pengertian majas kontradiksi yaitu suatu gaya bahasa dalam karya sastra yang menggunakan kata-kata kiasan dimana maksudnya berlawanan dengan arti sebenarnya.
Beberapa yang termasuk dalam macam-macam majas kontradiksi yaitu sebagai berikut :
- Litotes yaitu suatu ungkapan mirip merendahkan diri, meskipun pada kenyataan sebetulnya justru sebaliknya.
Misal : “Silahkan mampir ke gubuk saya yang sederhana ini.” Rumah disebut sebagai gubuk. - Paradoks yaitu suatu gaya bahasa yang membandingkan suatu situasi sebetulnya dengan situasi kebalikannya.
Misal : “Di tengah keramaian itu ia sangat merasa kesepian.” - Antitesis yaitu suatu gaya bahasa yang memadukan pasangan kata dimana artinya saling bertentangan.
Misalnya : “Semua orang sama di mata hukum, tak perduli tua-muda maupun kaya-miskin.” - Kontradiksi Interminus yaitu suatu gaya bahasa yang menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Umumnya majas ini disertai juga dengan konjungsi, contohnya hanya saja atau kecuali.
Misalnya: “Semua murid itu boleh bermain, kecuali murid yang tidak mengerjakan tugas.” - Anakronisme yaitu suatu ungkapan yang didalamnya terkandung ketidaksesuaian antara sebuah kejadian dengan waktu terjadinya.
- Oksimoron yaitu suatu paradoks yang berada dalam satu frase.
3. Majas Sindiran
Pengertian majas sindiran yaitu suatu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dengan tujuan untuk memperlihatkan sindiran kepada seseorang, perilaku, dan suatu kondisi.
Beberapa yang termasuk dalam jenis majas sindiran yaitu sebagai berikut :
- Ironi yaitu suatu gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan dimana artinya berlawanan dengan fakta sebenarnya.
Misalnya : “Lihat rumah mu sangat rapih, sampai-sampai sulit untuk duduk di sini.” - Sinisme yaitu suatu gaya bahasa dimana seseorang memperlihatkan sindiran secara pribadi kepada orang lain.
Misalnya : “Ketiak mu basi sekali, tapi jika disuruh mandi tidak mau.” - Sarkasme yaitu suatu gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir orang lain dengan konotasi yang kasar. Biasanya gaya bahasa ini sanggup diucapkan seseorang ketika ia sangat marah.
Misalnya : “Dasar kau tidak becus! Kalau tidak sanggup kerja, kau hanya akan menjadi sampah masyarakat saja!” - Inuendo yaitu suatu sindiran yang memiliki sifat mengecilkan fakta yang sebenarnya.
- Satire yaitu suatu ungkapan yang menggunakan ironi, sarkasame, ataupun parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasan, dan lain sebagainya.
4. Majas Penegasan
Pengertian majas penegasan yaitu suatu gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan kepada pembaca atau pendengar.
Beberapa yang termasuk dalam jenis majas penegasan yaitu sebagai berikut :
- Pleonasme yaitu suatu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, terkesan tidak efektif tapi disengaja untuk menegaskan sesuatu.
Misalnya : “Mari cepat naik ke atas, sebelum minuman mu menjadi dingin.” - Repetisi yaitu suatu gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat.
Misalnya : “Pria itu yaitu pencopetnya, ia pelakunya, ia yang mengambil dompet saya’” - Retorik yaitu suatu gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya tetapi sebetulnya tidak perlu dijawab. Majas ini biasanya digunakan untuk penegasan dan sekaligus sindirian.
Misalnya : “Kalau kau ke gereja setiap hari apa mas?” - Klimaks yaitu suatu gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan dimana tingkatannya semakin usang semakin tinggi.
Misalnya : “Pada ketika itu semua orang, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia, pergi mengungsi akhir suatu gempa.” - Antiklimaks yaitu suatu gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan untuk menegaskan sesuatu dengan mengurutkan dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah.
Misalnya : “Setiap haris senin, mulai dari kepala sekolah, guru, staf, dan para murid di Sekolah Menengah Pertama Sipoholon, rutin melakukan suatu upacara bendera.” - Pararelisme yaitu suatu gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata untuk menegaskan makna kata tersebut dalam bebeberapa definisi yang berbeda. Biasanya digunakan pada sebuah puisi.
Misalnya : “Kasih niscaya murah hati, kasih juga niscaya lemah lembut, kasih niscaya memaafkan…” - Tautologi yaitu suatu gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu.
Misalnya : “Sejarah masa kemudian perempuan itu sangat kelam.” - Apofasis yaitu suatu penegasan dengan cara seolah menyangkal apa yang ditegaskan.
- Pararima yaitu bentuk perulangan konsonan awal dan selesai dalam sebuah kata atau pecahan kata yang sifatnya berlainan.
- Aliterasi yaitu suatu repetisi konsonan pada awal kata yang dilakukan secara berurutan.
- Asonansi yaitu suatu gaya bahasa yang wujudnya perulangan suara vokal yang sama satu dengan yang lainnya.
- Antanaklasis adalah pengungkapan menggunakan perulangan kata yang sama namun berlainan makna.
- Sigmatisme yaitu suatu pengulangan suara s untuk imbas tertentu.
- Retoris yaitu suatu ungkapan pertanyaan yang jawabannya sudah ada dalam pernyataan.
- Inversi atau Anastrof ini menyebutkan dulu predikat kalimat kemudian subjeknya.
- Sindenton yaitu sebagai pengungkapan kalimat yang bagian-bagiannya dihubungkan menggunakan kata penghubung.
- Interupsi yakni suatu ungkapan berupa menyisipkan keterangan aksesori diantara unsur-unsur dalam kalimat.
- Koreksio merupakan suatu ungkapan yang menyebutkan adanya hal-hal yang dianggap keliru kemudian disebut maksud sesungguhnya.
- Enumerasio merupakan suatu ungkapan penegasan berupa uraian pecahan demi pecahan secara keseluruhan.
- Eksklamasio yaitu suatu ungkapan yang menggunakan kata seru.
- Alonim yaitu suatu penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
- Preterito yaitu suatu ungkapan penegasan dengan menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
- Silepsis ialah yang menggunakan satu kata yang punyai lebih dari satu makna yang fungsinya lebih dari satu konstruksi sintaksis.
- Kolokasi ialah suatu bentuk asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang saling berdampingan dalam suatu kalimat.
- Zeugma merupakan suatu variasi dari silepsis. Kata yang digunakan dalam jenis majas ini tidak logis dan tidak gramatikal untuk suatu konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga seringkali kalimatnya akan menjadi rancu.
Demikianlah klarifikasi lengkap mengenai √ Majas : Pengertian, Fungsi, Macam, dan Contoh Terlengkap. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat dan menambah wawasan anda. Sekian dan Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Majas : Pengertian, Fungsi, Macam, Dan Misalnya Terlengkap"
Posting Komentar