iklan

✔ Pluto: Pengertian, Ciri/Karakteristik, Gambar, Struktur Dan Klarifikasi Lengkap

Dahulu kita mengenal ada sembilan planet dalam sistem tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Tetapi dikala ini yang diakui sebagai planet anggota tata surya hanya delapan kecuali Pluto. Mengapa Hal itu sanggup terjadi?

Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan yang penting, di antaranya ialah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet. Suatu benda angkasa sanggup disebut sebagai planet apabila mempunyai syarat-syarat sebagai berikut.
 Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
 Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid agar ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
 Merupakan objek yang lebih banyak didominasi dalam orbitnya sendiri.

Selain mendefinisikan sebuah planet, hasil resolusi IAU yang berlangsung di Praha juga mendefinisikan wacana ”dwarf planet” atau planet kerdil. Syarat-syarat pendefinisian ”dwarf planet” hampir sama dengan definisi planet. Yang membedakan ialah planet kerdil bukan benda lebih banyak didominasi pada orbitnya serta bukan satelit (benda angkasa yang mengorbit planet).

Pluto yang dahulunya masuk dalam deretan planet di Tata Surya, statusnya diubah sebagai planet kerdil. Bersamaan dengan Pluto ada beberapa objek yang berada di sekitar Pluto dikategorikan sebagai planet kerdil, yaitu asteroid Ceres, 2003 UB313 (ditemukan oleh Mike Brown dari Institut Teknologi California dengan nama samaran 'Xena') dan bulan terbesar di Pluto yang disebut Charon.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas wacana pengertian, ciri-ciri atau karakteristik, struktur, gambar dan klarifikasi lengkap mengenai Pluto yang termasuk golongan planet kerdil atau Dwarf Planet. Silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut.
Dahulu kita mengenal ada sembilan planet dalam sistem tata surya ✔ Pluto: Pengertian, Ciri/Karakteristik, Gambar, Struktur dan Penjelasan Lengkap
Pengertian Pluto
Nama “Pluto” diusulkan oleh seorang anak kecil berusia 11 tahun. Dialah Venetia Burney, seorang siswi dari Oxford, Inggris. Ketika inovasi planet kesembilan ini diumumkan pada 13 Maret 1930, planet tersebut belum dinamai. Venetia, yang tahu bila nama Planet sebelumnya diambil dari nama Dewa Yunani, mengusulkan nama “Pluto” yang merupakan nama Dewa Yunani Dunia Bawah.

Atas perjuangan kakeknya, Falconer Madan, kepala pustakawan di Perpustakaan Bodleian di Universita Oxford di Inggris, kesudahannya nama “Pluto” yang dicetuskan Venetia terpilih dan dipakai hingga dikala ini.

Pluto mempunyai diameter sekitar 6.400 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari yaitu sekitar 5.900 juta km. Periode revolusinya sekitar 247,7 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 153 jam. Jarak Pluto yang sangat jauh dari matahari menjadikan suhu benda langit ini menjadi sangat cuek dengan tingkat kepadatan tinggi pula. Walaupun demikian, Pluto mempunyai satu satelit alam yang mengelilinginya dalam jarak sekitar 17.000 km yang dinamakan Charon.

Pluto bukan lagi merupakan salah satu planet di sistem tata surya kita. Voting yang dilakukan sekira 424 andal astronomi dari seluruh dunia menghasilkan keputusan dramatis sekaligus bersejarah, mencopot status Pluto sebagai planet. Akibatnya, Pluto yang selama ini dikenal sebagai planet terkecil dan menempati urutan kesembilan-harus “terpental” dari daftar planet anggota tata surya. Dengan demikian, menurut resolusi ke-26 IAU, jumlah planet anggota Tata Surya tidak lagi sembilan, melainkan hanya delapan.

Keputusan ini juga sekaligus mematahkan proposal penambahan tiga anggota gres Tata Surya, yakni Ceres, Charon, dan 2003 UB313. Ceres ialah asteroid terbesar dalam sistem Tata Surya, Charon ialah satelit (bulan) mayor Pluto, dan 2003 UB313 ialah objek yang berada di luar wilayah Tata Surya dan disebut sebagai Kuiper Belt (Sabuk Kuiper). Bersama tiga calon anggota Tata Surya yang tereliminasi inilah Pluto akan “menjalani” status barunya sebagaidwarf planet alias planet kerdil.

Para andal astronomi menyepakati definisi planet. Menurut janji itu, benda angkasa disebut planet bila mempunyai ukuran cukup besar dan berada tetap di garis orbitnya selama mengitari matahari, serta tidak tumpang tindih dengan planet lain. Menurut para ahli, garis orbit Pluto tumpang tindih dengan orbit Neptunus, sehingga secara otomatis (karena ukurannya lebih kecil) Pluto terdiskualifikasi dari penjabaran planet.

Pada tanggal 15 Maret 2004 astronomer dari Caltech, Gemini Observatory, dan Yale University mengumumkan inovasi gres benda langit kesembilan dari matahari. Benda langit ini dinamakan Sedna yang diambil dari nama Dewi Laut di Arctik. Sedna ini berjarak 90 kali lipat daripada jarak matahari ke bumi, dengan bentuk orbit yang ekstrem elips.

Sedna ialah sebuah objek trans-Neptunus yang ditemukan oleh Michael E. Brown (Caltech), Chad Trujillo (Gemini Observatorium), dan David Rabinowitz (Universitas Yale) pada tanggal 14 November 2003. Pada waktu ditemukan, Sedna merupakan benda langit dalam Tata Surya terjauh yang pernah diamati pada dikala itu. Diameter Sedna sekitar 1.180 hingga 1.800 km dengan massa 1,7  6,1×1021 kg. Perihelion Sedna 76,156 AU sedangkan aphelion-nya 975,056 AU. Sedna membutuhkan waktu 12.000 tahun untuk satu kali mengorbit matahari.

Mengapa Pluto Dikeluarkan Sebagai Planet dalam Tata Surya?
Jawabannya lantaran planet Pluto ukurannya terlalu kecil sehingga tidak layak disebut sebagai planet, selain itu orbit yang dimiliki oleh pluto tidak sesuai/berbahaya untuk planet lain (dapat bertabrakan dengan planet lain), tetapi pluto juga tidak sanggup memancarkan sinar sendiri jadi pluto juga bukan bintang, maka dari itu pluto disebut benda langit.

Pluto telah menerima nama gres sesuai dengan statusnya dikala ini sebagai planet kerdil. Pusat Planet Minor (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab untuk pegumpulan data wacana asteroid dan komet di dalam sistem tata surya, ternyata telah mendaftarkan bekas planet kesembilan itu sebagai asteroid ke-134340.

Masuknya Pluto dalam katalog asteroid itu menegaskan keputusan Uni Astronomi Dunia tiga ahad kemudian untuk menyingkirkan Pluto dari keluarga planet tata surya. Sejak itu Pluto hanya disetarakan dengan obyek-obyek kecil tata surya dengan garis orbit yang sudah pasti.

Bulan-bulan Pluto, Charon, Nix dan Hydra dianggap sebagai serpihan dari sistem yang sama dan tidak didaftarkan dengan nomor yang berbeda. "Mereka hanya akan disebut 134340 I, II, dan III," kata Brian Marsden, Direktur Emeritus MPC.

Sejarah Penemuan Pluto
Pluto ditemukan oleh seorang maniak astronom amatir, Clyde Tombaugh, 87 tahun yang lalu. Clyde berhasil mengungkap wajah Pluto sewaktu ia bekerja di Observatorium Lowell.

Dilansir laman Today in Science, pegawai observatorium memang sedang mencari astronom amatir untuk mengoperasikan teleskop gres mereka dalam misi, antara lain, mencari Planet X. Di mana Planet X sebelumnya tengah dicari oleh seorang pengusaha berjulukan Percival Lowell membuat Observatorium Lowell, pada tahun 1894.

Namun sebelum berhasil ditemukan,  Lowell wafat. Pencarian Planet X berbarengan dengan inovasi Planet Neptunus dan Uranus pada 1846, di antara inovasi dua planet inilah jejak Planet X ditemukan.

Ketika mulai dipekerjakan di Observatorium Lowell pada 1929, Clyde bergabung dalam pencarian planet X tersebut. Teleskop yang ada di Observatorium telah dilengkapi dengan sebuah kamera yang sanggup mengambil dua gambar langit pada hari yang berbeda.

Sebuah perangkat yang dikenal sanggup membolak-balikkan gambar secara cepat di antara dua gambar yang berbeda. Bintang dan galaksi pada dasarnya tidak akan bergerak dalam dua gambar yang berbeda itu, tapi benda dengan jarak yang lebih akrab akan terdeteksi lantaran pergerakannya di langit.

Clyde menghabiskan kira-kira satu ahad dalam mempelajari tiap pasang gambar, yang berisikan lebih dari 150 ribu bintang, bahkan hingga jutaan.

Pada tanggal 18 februari 1930, Clyde melihat adanya pergerakan dalam sepasang gambar yang diambil satu bulan sebelumnya. Setelah mempelajari dan mengkonfirmasikan kebenarannya, pegawai Observatorium Lowell mengumumkan inovasi planet ke sembilan pada tanggal 13 maret 1930.

Tak usang sehabis penemuan, para pegawai mengadakan kontes penamaan bagi si planet baru. Seorang gadis kecil berusia 11 tahun, Venetia Burney yang berasal dari Inggris menyarankan nama Pluto, lantaran jaraknya yang jauh dan gelap mirip tempat tinggal para tuhan Yunani yang berasal dari Neraka.

Sayang, dalam beberapa tahun belakangan, penamaan Pluto sebagai salah satu planet mulai digubris. Pluto dikeluarkan dari tata surya lantaran dianggap terlalu kecil, orbit yang mengitari Pluto pun dianggap membahayakan planet lain dan berpotensi tabrakan.

Ada Berapa Satelit Pluto?
Pluto mempunyai 5 satelit alami, yaitu sebagai berikut.
 Charon, pertama kali diindentifikasi pada tahun 1978
 Nix, ditemukan tahun 2005
 Hydra, ditemukan tahun 2005
 Kerberos, ditemukan tahun 2011
 Styx, teridentifikasi pada tahun 2012

Ciri-Ciri Pluto
Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik dari Pluto ialah sebagai berikut.
Jarak dari matahari ialah 5.900 juta km.
Garis tengahnya ialah 6.400 km.
Rotasinya ialah 153 jam.
Revolusinya ialah 247,7 tahun.
Berat jenisnya = 5 (BJ air =1).
Massa planet ini ialah 0,9x masa bumi.
Tiap-tiap 1 m2 dari permukaan Pluto mendapatkan hanya 1/600 x sinar dan panas matahari yang diterima bumi.
Temperaturnya ialah -200oC.
Memiliki lima satelit, salah satunya yang terbesar yaitu Charon.

Struktur Pluto

Struktur pluto yang akan dibahas dalam artikel ini mencakup permukaan, massa dan gravitasi, struktur dalam, atmosfer, suhu, cuaca, dan iklim. Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Permukaan Pluto
Sekitar 98 persen permukaan pluto merupakan es nitrogen dengan jejak-jejak metana dan karbon monoksida. Sebagian permukaan mengandung lebih banyak es metana sedangkan sebagian lainnya mengandung lebih banyak es dan karbon monoksida. Permukaan Pluto yang berhasil diamati oleh ilmuan menyampaikan bentuk yang serupa dengan deretan es di tempat dataran tinggi bumi.

NASA memperkirakan perbukitan es pluto tersebut punya ketinggian sekitar 500 meter lebih, namun demikian terdapat perbedaan mencolok antara lingkungan di permukaan pluto dengan bumi. Luas permukaannya ialah 1,665 x 107 km2, kurang lebih sama dengan luas permukaan Rusia.

Massa dan Gravitasi Pluto
Pluto mempunyai massa 1,31 x 1022 kg dengan diameter 2370 km. Gravitasi pluto ialah 0,62 m/s2

Struktur Dalam Pluto
Kepadatan Pluto ialah 2,03 g/cm3. Karena peluruhan komponen radioaktif akan memanaskan es dan memisahkan batuan di permukaanya. Ilmuan memperkirakan bahwa struktur dalam Pluto mempunyai lapisan-lapisan tertentu. Kemungkinan terdapat material watu yang dikelilingi oleh mantel es air di inti Pluto. Diameter pada dasarnya kurang lebih 1700 km, 70% dari diameter Pluto.

Atmosfer Pluto
Pluto mempunyai atmosfer yang sangat tipis. Kandungan dalam atmosfernya ialah nitrogen, metana dan karbon monoksida yang berada dalam keadaan kesetimbangan bersama dengan es di permukaannya. Tekanan permukaannya kira kira 1 juta hingga 100.000 kali lebih rendah daripada tekanan atmosfer bumi.

Saat Pluto mendekati matahari suhu permukaan padat Pluto meningkat sehingga esnya melalui proses sublimasi (seperti keringat dikala menguap dari kulit). Sedangkan dikala pluto bergerak menjauhi matahari, suhu atmosfernya akan membeku.

Suhu, Cuaca, dan Iklim Pluto
Karena jaraknya yang jauh dari matahari, Pluto merupakan planet yang sangat dingin. Temperaturnya sanggup berkisar antara -240 derajat celcius hingga -218 derajat celcius. Suhu rata rata pada pluto ialah sekitar -229 derajat celcius.

Orbit Revolusi dan Rotasi Pluto
Periode revolusi Pluto ialah 246 tahun bumi. Orbit pluto sangat berbeda dengan beberapa orbit objek lain dalam sistem tata surya kita. Jika diamati orbit pluto untuk jangka panjang, maka orbitnya ini terlihat berantakan, hal ini mungkin disebabkan lantaran pluto sangat sensitif terhadap hal kecil yang akan mempengaruhi aktivitasnya sehingga sanggup mengganggu orbitnya.

Orbit pluto sepertinya melintasi orbit Neptunus apabila dilihat secara pribadi dari atas, tetapi orbit kedua objek ini tidak akan membuat mereka bertabrakan. Ada beberapa alasan yang memungkinkan munculnya fenomena ini. Sedangkan Rotasi pluto sama dengan 6,39 hari bumi. Pluto berotasi pada sisi bidang orbitnya dengan kemiringan sumbu 120o. Karena kemiringan tersebut, variasi ekspresi dominan di pluto sangat ekstrim.

Fakta Menarik wacana Pluto
Berikut ini ialah beberapa fakta yang unik dan mengejutkan mengenai Pluto ini, silahkan kalian simak baik-baik uraiannya.
Apakah Pluto masih sebuah planet?
Ya, tapi kini sebutannya berbeda. Banyak dari kita dibesarkan dengan pengetahuan ada sembilan planet di tata surya kita yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Tetapi pada tahun 2006, IAU memicu perdebatan besar ketika mengeluarkan Pluto dari daftar planet utama dan mereklafisikasikannya sebagai planet kerdil.

Mengapa status Pluto berubah?
Awalnya para astronom mulai menemukan lebih banyak objek di tata surya kita dengan ukuran yang sama mirip Pluto. Daripada memanggil semua benda-benda itu sebagai planet, IAU kemudian membuat kategori gres yang disebut planet kerdil.

Sejauh ini, lima planet kerdil telah diakui oleh IAU : Pluto, Ceres, Eris, Makemake dan Haumea dan ada beberapa planet kerdil lainnya yang menunggu diberi nama. Para ilmuwan berharap sanggup mengkonfirmasi banyak planet-planet kerdil lainnya. Sebagai catatan, planet kerdil Ceres dikala ini sedang dieksplorasi oleh wahana antariksa NASA, Dawn.

Dimana Pluto berada?
Pluto terletak 3,6 miliar mil (5,8 miliar kilometer) jauhnya dari matahari di Sabuk Kuiper. Itu ialah wilayah mirip sabuk lingkaran di luar Neptunus yang berisi ribuan benda-benda mirip planet kerdil, asteroid, komet, dll. Dinamakan Sabuk Kuiper untuk menghormati astronom Belanda-Amerika, Gerard Kuiper, yang berteori wacana keberadaan benda-benda antariksa kecil di luar Neptunus pada 1950-an. Benda-benda di wilayah ini kemudian disebut Kuiper Belt Objects (Obyek Kuiper).

Berapa usang Pluto mengorbit Matahari?
Pluto mengambil waktu yang sangat usang (248 tahun Bumi) untuk mengorbit mengelilingi Matahari. Bandingkan dengan planet terdekat Matahari, Merkurius, yang mempunyai orbit tercepat, 88 hari Bumi. Sementara Bumi sendiri membutuhkan waktu 365 hari untuk sekali mengelilingi Matahari.

Apakah Pluto mempunyai gravitasi?
Ya, tetapi tidak banyak, lantaran ukurannya yang kecil. Para ilmuwan menyampaikan orang yang mempunyai berat 100 kg di Bumi hanya akan mempunyai berat 45 kg di Pluto.

Apakah Pluto mempunyai bulan?
Untuk ukuran sebuah planet kerdil, Pluto membuat iri insan di Bumi, lantaran ia mempunyai lima buah bulan yaitu : Charon, Nix, Hydra, Kerberos dan Styx. Karena bulan Pluto  dan Charon mengorbit satu sama lain, Charon sepertinya membisu di langit Pluto. Selain itu, sisi yang sama dari Pluto dan Charon selalu menghadap satu sama lainnya.

Apakah Pluto mempunyai atmosfer?
Para ilmuwan menyampaikan Pluto mempunyai atmosfer yang sangat tipis dan sama sekali tidak memungkinkan bagi insan untuk bernafas. Ketika berada di titik perihelion (paling akrab dengan matahari), atmosfer Pluto berbentuk gas. Sebaliknya ketika berada di titik aphelion (paling jauh dari matahari), atmosfernya membeku dan jatuh mirip salju di Bumi.

Karena tipisnya atmosfer, maka langit Pluto berwarna gelap. Hal ini membuat seseorang di Pluto akan sanggup melihat bintang-bintang sepanjang hari. Fakta menarik wacana atmosfer Pluto ini  membuat wahana New Horizons juga dilengkapi instrumen untuk membantu mempelajari lebih lanjut wacana hal itu.

Seperti apa cuaca di Pluto?
Sangat-sangat dingin. Suhu di Pluto berkisar dari -240 °C -218 ° C. Suhu rata-rata di Pluto ialah -229 ° C. Sebagai perbandingan, suhu terpanas yang tercatat di Bumi ialah 70,7 ° C (159 ° F) di Lut Desert, Iran. Suhu terdingin ialah -89,2 ° C (-120 ° F) di Antartika. Suhu rata-rata di Bumi ialah sekitar 14-15 ° C (59 ° F).

Berapa usang rotasi Pluto?
Pluto berotasi sangat lambat. Ia membutuhkan waktu 6 hari, 9 jam, dan 17 menit untuk sekali mengelilingi sumbunya, Pluto ialah anggota tata surya kedua dengan rotasi paling lambat sehabis Venus (243 hari). Jupiter ialah planet yang paling cepat berotasi dengan rata-rata hanya kurang dari 10 jam utuk sekali berputar.

Pluto berputar dalam arah yang berlawanan dengan jarum jam, yang berarti matahari terbit di barat dan karam di timur. Hanya Venus, Uranus, dan Pluto yang mempunyai rotasi retrograde.

Apa warna Pluto?
Dahulu ilmuwan menduga warna Pluto ialah abu-abu. Tetapi ketika foto-foto tampak akrab yang pertama mulai dikirim oleh Wahana New Horizons, diketahui Pluto berwarna coklat kemerahan, mirip planet Mars.

Siapa yang pertama kali menemukan Pluto?
Pluto awalnya disebut Planet X oleh Percival Lowell, pendiri Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona. Dia yakin ada sebuah planet di luar Neptunus dan menganggu pergerakannya.

Tetapi, hingga ia meninggal pada tahun 1916, Lowell tidak berhasil menemukannya. Oleh Clyde Tombaugh, astronom amatir dari Kansas yang magang di Lowell Observatory pencarian kemudian dilanjutkan dan ia menemukan Pluto pada tanbggal 18 Februari 1930.

Siapa yang menamakan planet X menjadi Pluto?
Ketika Pluto ditemukan pada tahun 1930, banyak orang menulis untuk menyarankan nama untuk planet gres itu. Beberapa saran ialah mirip Cronus, Persephone, Erebus, Atlas, dan Prometheus. Sampai kemudian ialah Venetia Burney (11 tahun) dari Oxford, Inggris, yang menyarankan nama Pluto.

Dia pikir itu akan menjadi nama yang cocok lantaran planet itu begitu gelap dan begitu jauh, mirip tuhan dunia bawah tanah. Pada tanggal 1 Mei 1930, nama Pluto resmi disematkan kepada planet temuan Clyde Tombaugh itu, dan gadis kecil itu mendapatkan £5 sebagai hadiah.

Apakah Pluto terletak di ujung tata surya kita?
Tidak, ilmuwan berpikir masih ada ribuan dunia lain selain Pluto di Sabuk Kuiper dan lebih jauh lagi di awan Oort.

Dapatkah Pluto dilihat secara visual?
Seperti Clyde Tombaugh, kita sanggup melihatnya. Tapi kita akan membutuhkan teleskop yang baik dan kuat. Karena jauhnya, sinar Matahari membutuhkan waktu lima jam untuk hingga ke Pluto dan hampir 2.000 kali lebih redup daripada di Bumi, dan Matahari hanya berupa titik kecil di langit Pluto. Meskipun begitu, cahaya Matahari di Pluto masih jauh lebih terang daripada cahaya bulan purnama di Bumi.
Referensi:
meowwwhoney.blogspot.com/search?q=2017/sejarah-penemuan-planet-pluto
https://id.wikipedia.org/wiki/Pluto
http://tvsoax.blogspot.co.id/2015/07/15-fakta-menarik-tentang-pluto

Sumber http://blogmipa-geografi.blogspot.com

0 Response to "✔ Pluto: Pengertian, Ciri/Karakteristik, Gambar, Struktur Dan Klarifikasi Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel