iklan

✔ Tanda-Tanda Geografi Pada Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer, Pedosfer, Biosfer Dan Antroposfer + Misalnya Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Gejala geografi yaitu keterkaitan insiden yang satu dengan insiden yang lain. Gejala geografi menghipnotis kehidupan manusia. Timbulnya gejala-gejala geografi ini tidak sanggup kita atur sehingga tanda-tanda ini tidak sanggup diminta ataupun ditolak oleh manusia. Dapat dikatakan bahwa gejala-gejala geografi atau tanda-tanda alam mendukung dan sekaligus membatasi acara manusia. Pada batas-batas tertentu, insan harus mengikuti keadaan (adaptasi) dengan alam.

Gejala-gejala geografi yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam aneka macam hal, antara lain dalam persebaran pemukiman, persebaran pusat-pusat acara penduduk (sekolah, rumah, pasar, dan industri), insiden alam menyerupai banjir, gempa, letusan gunung berapi, cuaca atau iklim. Peristiwa-peristiwa alam di dalam geosfer banyak yang berkaitan dengan kehidupan insan baik yang terjadi secara eksklusif maupun tidak langsung. Berikut ini yaitu beberapa pola tanda-tanda geografi dalam kehidupan sehari-hari.

Gejala pada Atmosfer
Gejala-gejala geografis yang terjadi di atmosfer antara lain musim, iklim, cuaca, angin, awan, petir, hujan dan lain-lain.
 Musim adalah insiden yang terjadi setiap tahun menurut kondisi cuaca dalam rentang waktu dan jarak tertentu. Contohnya, demam isu cuek yaitu rentang waktu yang selama itu suhu udara selalu rendah, demam isu hujan yaitu rentang waktu yang banyak sekali terjadi hujan. Terjadinya perubahan demam isu sanggup kuat antara lain sebagai berikut.
1. Pada demam isu penghujan para petani mulai menggarap lahannya (sawah tadah hujan).
2. Jenis pakaian yang dipakai penduduk, menyerupai di kawasan beriklim dingin, pakaian yang dipakai pada umumnya tebal-tebal.
 yaitu keterkaitan insiden yang satu dengan insiden yang lain ✔ Gejala Geografi Pada Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer, Pedosfer, Biosfer dan Antroposfer + Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari
 Cuaca adalah keadaan udara rata-rata pada suatu tempat, mencakup kawasan yang sempit, dan waktunya relatif singkat. Cuaca sangat menghipnotis kehidupan insan di bumi. Keadaan cuaca sanggup diperkirakan dengan cara pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap unsur-unsur cuaca misalnya, suhu udara, tekanan udara, kelembapan, angin, keadaan awan, dan curah hujan.
 Iklim merupakan rata-rata keadaan cuaca pada suatu wilayah yang luas dan dalam waktu yang lebih lama. Iklim sangat kuat pada pergantian demam isu yang ada di Indonesia. Keberadaan demam isu penghujan dan demam isu kemarau di Indonesia sangat kuat pada kehidupan petani khususnya untuk kelangsungan hidup tanaman-tanaman semusim, di mana pada demam isu kemarau petani akan menanam palawija dan pada demam isu penghujan petani akan menanam padi. Keadaan iklim di permukaan bumi sangat bervariasi tergantung pada letak lintang dan bentuk daerah. Unsur-unsur iklim antara lain, pola suhu atau temperatur udara, pola tekanan udara, dan pola kelembapan udara.
 Angin adalah pemikiran udara dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Makara angin terjadi akhir perbedaan tekanan udara. Untuk mengetahui arah angin sanggup dipakai bendera angin dan untuk mengetahui kecepatan angin di gunakan alat yang disebut dengan anemometer. Angin terjadi sepanjang tahun atau setiap demam isu dengan intensitas yang berbeda-beda. Angin sangat diharapkan manusia, khususnya bagi para nelayan yang menggantungkan pada arah dan kecepatan angin dalam aktivitasnya mencari ikan di laut.

Gejala pada Hidrosfer
Contoh tanda-tanda pada hidrosfer yaitu banjir dan tsunami. Pengaruh tanda-tanda pada hidrosfer terhadap kehidupan insan antara lain sebagai berikut.
1. Besar kecilnya air limpasan di permukaan bumi, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan juga dipengaruhi penggunaan lahan oleh manusia. Apabila perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat absorpsi air (catchment area) dijadikan areal permukiman atau kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya maka air limpasan (run off) jumlahnya semakin banyak.
2. Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi oleh banyak sedikitnya absorpsi air ke dalam tanah. Hal tersebut dipengaruhi oleh jenis batuan dan vegetasi epilog lahan. Cadangan air tanah juga dipengaruhi cara insan yang memanfaatkannya. Jika insan memanfaatkan air tanah secara boros, ketersediaannyapun akan cepat habis.

Gejala pada Litosfer

Gejala geografis yang terjadi di litosfer antara lain gempa bumi, vulkanisme, gunung berapi, patahan dan lipatan.
 Gempa bumi adalah tanda-tanda alam yang memengaruhi kehidupan manusia. Gempa bumi sanggup dibedakan menjadi tiga yaitu gempa bumi runtuhan (terban), gempa bumi tektonik, dan gempa bumi vulkanik. Contoh, gempa bumi tektonik yaitu gempa yang terjadi di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah yang banyak menimbulkan korban jiwa dan rusaknya bangunan yang ada di wilayah tersebut. Manusia hingga ketika ini hanya sanggup meramalkan akan adanya gempa bumi, tetapi belum sanggup memastikan kapan terjadinya gempa bumi, sehingga hal yang terpenting yaitu kewaspadaan evakuasi diri ketika terjadi tragedi tersebut.
 Vulkanisme adalah yaitu insiden naiknya magma dari dalam perut bumi menuju permukaan bumi. Magma merupakan adonan batu-batuan dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas. Aktivitas magma sangat dipengaruhi oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Magma sanggup berbentuk gas, padat, dan cair. Aktivitas gunung api tidak hanya menimbulkan kerugian tetapi juga sanggup menawarkan laba di antaranya kawasan di sekitar gunung api sangat subur sehingga hasil pertaniannya sangat besar.

Gejala pada Pedosfer
Gejala geografi yang terjadi di pedosfer antara lain erosi, sedimentasi dan pembentukan tanah.
 Erosi merupakan insiden pindahnya atau terangkutnya tanah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya oleh media alam. Di kawasan beriklim berair menyerupai Indonesia insiden pengikisan sebagian besar disebabkan oleh air. Erosi tanah yaitu suatu proses atau insiden hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Proses pengikisan ini sanggup mengakibatkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah untuk produksi pertanian dan kualitas lingkungan hidup. Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di kawasan miring dilakukan dengan menciptakan sengkedan (terrasering).
 Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan usang kelamaan akan menjadi batuan sedimen.

Gejala pada Biosfer
Keragaman tumbuhan dan fauna mengakibatkan keanekaragaman konsumsi materi pangan. Pada kawasan penghasil padi lebih banyak didominasi penduduk mengonsumsi nasi dari beras. Pada kawasan penghasil gandum memakai terigu sebagai materi untuk menciptakan makanannya. Contoh lain tanda-tanda pada biosfer yaitu migrasi penduduk dan persebaran hama tikus. Dengan demikian, keberadaan binatang juga menghipnotis acara manusia.
 yaitu keterkaitan insiden yang satu dengan insiden yang lain ✔ Gejala Geografi Pada Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer, Pedosfer, Biosfer dan Antroposfer + Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Misalnya orang Thailand memakai gajah untuk membantu pekerjaannya menyerupai mengangkut kayu dan memidahkan barang, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda untuk transportasi, sapi dan kerbau untuk membajak sawah. Hal ini disebabkan lantaran faktor keberadaan dari hewan-hewan tersebut.

Gejala pada Antroposfer
Manusia di permukaan bumi bermacam-macam moral dan budayanya, hal ini menimbulkan interaksi penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang berbeda-beda sehingga terjadi adanya saling membutuhkan. Penduduk juga menempati tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumber dayanya. Hal ini mengakibatkan kehidupanpun bermacam-macam lantaran dalam pemanfaatan alam yang berbeda perlu pengolahan dan alat yang berbeda pula.

Beberapa tanda-tanda geografis di antroposfer yang menghipnotis kehidupan insan antara lain sebagai berikut.
 Gejala yang bersifat sosial-geografi, misalnya, transmigrasi yang disebabkan kepadatan topografi dan kesejahteraan di kawasan asal yang kurang mendukung sehingga diberi lokasi permukiman yang sanggup meningkatkan kesejahteraan para transmigran.
 Gejala yang bersifat sosial-ekonomi geografi, misalnya, munculnya industri di kawasan agraris yang menimbulkan perubahan status sosial; contoh, kawasan Karawang-Bekasi dahulu yaitu kawasan pertanian yang subur, kini berkembang menjadi kawasan industri dan permukiman penduduk.
 Gejala yang bersifat fisiografis, misalnya, perubahan bentang lahan yang kuat pada keadaan ekonomi seseorang.
 Gejala yang bersifat klimatologis, misalnya, perubahan iklim kuat pada kegiatan ekonomi.
 Gejala yang bersifat sosiologis-ekonomis, misalnya, perbedaan status sosial dalam masyarakat memengaruhi sikap konsumtif dan ekonomi masyarakat. Hal tersebut menawarkan citra bahwa masing-masing tanda-tanda geografi itu mempunyai imbas yang berbeda-beda terhadap kehidupan manusia.

Sumber http://blogmipa-geografi.blogspot.com

0 Response to "✔ Tanda-Tanda Geografi Pada Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer, Pedosfer, Biosfer Dan Antroposfer + Misalnya Dalam Kehidupan Sehari-Hari"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel