√ Moms, Mari Kenali 10 Pantangan Sehabis Melahirkan Ini

Pasca melahirkan, badan perempuan akan kembali normal secara bertahap. Setelah bersalin perempuan juga akan mengalami masa nifas, kondisi di mana menstruasi akan terjadi selama 6-8 minggu. Nah, pada masa nifas ini ada sejumlah pantangan yang harus dihindari. Bahkan, ada juga pantangan yang tetap harus dilakukan sesudah masa nifas selesai.

Agar tidak gegabah dalam mengambil tindakan, Bacaterus akan mengajak Anda mengenal pantangan-pantangan yang harus dihindari sesudah melahirkan. Semoga isu ini sanggup menambah wawasan dan pengetahuan para perempuan hamil maupun yang gres saja melahirkan, ya!

1. Diet Terlalu Ketat

* sumber: www.babycentre.co.uk

Salah satu momok bagi perempuan yang gres saja melahirkan yaitu kekhawatiran bahwa bentuk tubuhnya tidak akan kembali ibarat semula ketika belum hamil. Alhasil, banyak perempuan yang gencar melaksanakan diet sesudah melahirkan.

Ketahuilah bahwa diet yang terlalu ketat sangat tidak dianjurkan bagi perempuan pasca bersalin. Pasalnya, perempuan yang menyusui membutuhkan gizi dan nutrisi yang seimbang untuk menjaga kualitas ASI. Diet yang terlalu ketat bahkan hingga melewatkan makan sehari-hari sanggup membahayakan si ibu sendiri dan menciptakan bayi tidak mendapatkan nutrisi yang baik.

2. Konsumsi Kafein

* sumber: www.medicalnewstoday.com

Sebagian orang mungkin terbiasa mengkonsumsi kopi atau teh. Namun, kebiasaan ini harus dihentikan sementara pada masa menyusui. Konsumsi kafein dalam jumlah banyak sanggup menciptakan si ibu insomnia dan mengalami dehidrasi. Padahal, ibu membutuhkan tidur yang cukup mengingat tenaganya akan terkuras lantaran harus mengurus bayi.

Tak hanya itu saja, kafein yang dikonsumsi akan mencemari ASI. Bayi yang mengkonsumsi ASI dengan kandungan kafein berpotensi mengalami gelisah, sulit tidur, dan merasa tidak tenang. Jika tetap ingin mengkonsumsi kafein, konsumsilah dengan porsi sesedikit mungkin.

3. Mengejan Saat BAB

* sumber: www.ultrawellnesscenter.com

Tahukah Anda bahwa perempuan hamil atau yang gres saja melahirkan sangat rentan mengalami wasir (ambeien)? Hal ini disebabkan lantaran mengejan, terutama ketika melahirkan secara normal. Oleh lantaran itu, sesudah melahirkan sebaiknya ibu juga menghindari kebiasaan mengejan pada ketika BAB.

Otot yang digunakan untuk mengejan ketika BAB ternyata sama dengan otot yang digunakan mengejan ketika bersalin. Ketika BAB terasa keras, tentu saja Anda akan mengejan lebih berpengaruh lagi. Kondisi ini sangat menyiksa otot dan berpotensi mengakibatkan wasir.

Jika BAB terasa keras, si ibu sebaiknya memperbanyak konsumsi makanan yang berserat tinggi. Lebih baik Anda mencari cara untuk melunakkan BAB dibanding terus menerus mengejan untuk membuang feses.

4. Mengangkat Benda Berat

* sumber: www.verywellfit.com

Secara fisik Anda mungkin sanggup mengangkat benda berat. Namun, mengingat kondisi Anda yang gres saja melahirkan sebaiknya Anda tidak mengangkat benda-benda yang terlalu berat terlebih dahulu.

Tak peduli Anda melahirkan secara normal atau caesar, pasca bersalin Anda tidak diperkenankan untuk mengangkat bedan dengan bobot yang berat. Pada ibu yang melahirkan secara normal, mengangkat beban berat sanggup merobek jahitan di v@gin@. Sementara untuk ibu yang melahirkan caesar, acara ini juga berpotensi merobek jahitan operasi.

Robeknya jahitan di v@gin@ maupun bekas caesar sanggup mengakibatkan pendarahan. Jika kondisi sudah ibarat ini, maka Anda harus melaksanakan jahitan ulang yang rasanya niscaya lebih menyakitkan.

5. Berenang

* sumber: neptunedivingbali.com

Suka dengan olahraga berenang? Nampaknya Anda harus berhenti berenang ketika masa nifas. Pantangan ini tidak disebabkan lantaran olahraga berenang dirasa terlalu berat, tetapi berendam dalam air untuk waktu yang usang sanggup menghentikan pendarahan ketika nifas.

Belum lagi air kolam renang yang mengandung materi kimia dan basil sangat tidak friendly pada badan Anda yang mempunyai bekas jahitan (baik di organ intim kewanitaan maupun C-section). Dari pada badan terinfeksi bakteri, lebih baik ‘puasa’ berenang saja hingga masa nifas berhenti dan jahitan mengering.

6. Memakai Pakaian Ketat

Sebagian perempuan sanggup mendapatkan bentuk tubuhnya kembali eksklusif sesudah melahirkan. Kebanggaan para perempuan ini biasanya ditunjukkan dengan menggunakan pakaian ketat yang memamerkan bentuk tubuhnya. Sayangnya, menggunakan pakaian ketat yaitu salah satu pantangan yang harus dihindari pasca melahirkan.

Pakaian ketat dalam bentuk legging, hotpans, atau gaun maxi hanya akan memberi tekanan pada bekas jahitan. Baju atasan yang terlalu ketat sanggup memberi tekanan atau ukiran di bekas jahitan caesar. Sementara celana yang terlalu ketat akan menekan organ intim kewanitaan.

Intinya, penggunaan pakaian ketat hanya akan memperlambat kesembuhan bekas jahitan. Alih-alih sanggup mengering dengan cepat, bekas luka justru sanggup terbuka bila terus menerus tergesek pakaian ketat.

7. Konsumsi Makanan Pedas

* sumber: www.romper.com

Cita rasa makanan pedas memang sangat familiar di pengecap masyarakat Indonesia. Namun, bagi ibu yang menyusui, jenis makanan pedas memang harus dihindari. Pertama, makanan pedas sanggup menciptakan Anda diare atau mulas berlebihan. Kondisi ini tentu saja bakal mengakibatkan rasa tidak nyaman yang luar biasa bagi sang ibu.

Di samping itu, konsumsi makanan pedas juga mempengaruhi kualitas ASI. Bukan mustahil bila rasa pedas dari makanan yang Anda konsumsi tadi juga masuk ke ASI dan dikonsumsi oleh bayi. Makanan pedas sanggup menciptakan kolik pada bayi.

8. Olahraga Terlalu Berat

* sumber: www.maxvelocityfitness.com

Wanita yang gres melahirkan tidak tidak boleh untuk berolahraga, lho. Hanya saja, mereka harus lebih selektif dalam menentukan jenis olahraga yang akan dilakukan. Olahraga yang dianjurkan bagi ibu pasca melahirkan yaitu senam atau jogging.

Pantangan untuk tidak melaksanakan olahraga yang terlalu berat ini bukan tanpa alasan. Sama ibarat ketika mengangkat beban yang terlalu berat, olahraga yang sangat berat juga berisiko merobek v@gin@ atau jahitan bekas operasi caesar.

9. Hubungan Intim

* sumber: www.dreams.co.uk

Hasrat untuk melaksanakan relasi intim memang sanggup dimiliki siapapun, tak terkecuali oleh perempuan yang gres saja melahirkan, apalagi mereka harus ‘puasa’ relasi intim ketika menjelang persalinannya. Akan tetapi, para perempuan pasca melahirkan harus rela menunggu lebih usang lagi. Pasalnya, bekerjasama intim sesudah melahirkan yaitu suatu pantangan.

Waktu yang ideal untuk berhenti melaksanakan relasi intim yaitu selama masa nifas. Saat mengalami masa nifas, perempuan sangat rentan terhadap infeksi, apalagi bila perempuan tersebut melaksanakan persalinan normal dan jahitan di v@gin@nya belum kering. Selain mengakibatkan rasa sakit, tentu saja risiko bisul tergolong semakin besar.

10. Terlalu Sering Begadang atau Tidak Tidur

* sumber: www.todaysparent.com

Bagi ibu yang mengurus buah hatinya sendiri tanpa santunan babysitter atau keluarga, tentu saja waktu akan terasa semakin berharga. Bahkan, kesibukan pasca persalinan ini adakala sanggup menciptakan orang stres lantaran tidak sanggup menyesuaikan diri pada kehidupan sebagai sang ibu.

Meskipun anak sering terjaga dan menangis di tengah malam, Anda tidak boleh terlalu sering begadang atau tidak tidur. Segera manfaatkan waktu yang tersedia untuk istirahat, contohnya ketika si buah hati tidur siang.

Kurang tidur akan menciptakan Anda sulit fokus pada aneka macam hal. Kondisi ini juga akan membahayakan ibu dan bayinya.

10 pantangan sesudah melahirkan ini sangat wajib untuk dihindari. Kalau kau mengetahui pantangan-pantangan lain yang sebaiknya tidak dilakukan selama masa nifas atau menyusui, tuliskan saja di kolom komentar yang tersedia.

Sumber https://bacaterus.com

Share this post