iklan

Sejarah Singkat Jalannya Revolusi Prancis

Pada tanggal 17 Juni 1789, anggota Etats Generaux dari golongan III mengadakan sidang sendiri, didukung oleh sebagian kecil anggota dari golongan I dan II. Peserta sidang menyatakan diri sebagai Majelis Nasional yang bertujuan memperjuangkan terbentuknya konstitusi tertulis bagi Prancis. Raja berusahamembubarkan organisasi yang dipimpin Jean Bailly dengan proteksi Comtede Mirabeau ini, baik dengan jalan negosiasi maupun dengan kekerasan. Sikap raja yang berusaha membubarkan Majelis Nasional dengan jalan kekerasan mengakibatkan kemarahan rakyat dan terjadilah huru-hara. Puncak huru-hara terjadi tanggal 14 Juli 1789, dikala rakyat menyerbu dan meruntuhkan penjara Bastille, lambang kekuasaan mutlak raja. Penyerangan ini didukung oleh Tentara Nasional yang dipimpin Lafayette.



Ketika terjadi pemberontakan oleh rakyat, Louis XVI melarikan diri ke luar negeri. Kesempatan ini dipergunakan oleh rakyat untuk membentuk pemerintahan gres yang demokratis. Dewan Perancang Undang-Undang yang terdiri dari Partai Feullant dan Partai Jacobin segera membentuk Konstitusi Prancis pada tahun 1791. Partai Feullant ialah partai yang proraja, sedangkan Partai Jacobin ialah partai yang prorepublik. Partai Jacobin beranggotakan kaum Geronde dan Montague. Partai ini dipimpin oleh tiga sekawan, Robespiere, Marat, Danton. Keadaan negara yang semakin berbahaya menciptakan Dewan Legislatif membentuk pemerintahan republik pada tanggal 22 September 1792. Raja Louis XVI dan istrinya dijatuhi eksekusi pancung dengan quillotine pada tanggal 22 Januari 1793.

Masa Republik Prancis I disebut masa Convention, presidennya ialah Robespierre. Pemerintahan Robespierre yang berasal dari kaum Montague ternyata menjalankan pemerintahan yang kejam (pemerintahan teror) yang menjadikan banyak korban. Akibat kebijakan pemerintah yang kejam, rakyat mulai tidak senang. Oleh alasannya ialah Gironde, Robespierre ditangkap dan dijatuhi eksekusi pancung dengan quillotine.

Kaum Gironde (kaum borjuis yang kaya tanah) lalu membentuk pemerintahan Directoire yang dipegang oleh Barros, Moulin, Seiyes, Roger, dan Ducos. Directoire mempunyai wewenang mengatur persoalan ekonomi, politik, sosial, pertahanan keamanan, dan keagamaan. Karena setiap anggota mempunyai wewenang yang sama, terjadi persaingan dalam pemerintahan yang mengakibatkan krisis kewibawaan, korupsi, dan runtuhnya kepercayaan rakyat. Dalam keadaan demikian, muncul seorang tokoh militer yang terkenal, yaitu Napoleon Bonaparte.

Sumber http://buihkata.blogspot.com

0 Response to "Sejarah Singkat Jalannya Revolusi Prancis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel