Prasasti Peninggalan Kerajaan Majapahit
prasasti peninggalan kerajaan majapahit sedikit banyak sanggup menawarkan informasi dalam mengkaji sejarah kerajaan yang pernah berjaya pada masa pemerintahan raja Hayamwuruk tersebut. Dari sekian banyak inovasi beda-benda sejarah di Indonesia terdapat beberapa yang mengarah serta menggambarkan perihal keberadaan suatu kerajaan di Pulau Jawa dengan nama Majapahit. Adapun beberapa inovasi sumber tertulis tersebut antara lain sebagaimana uraian berikut.
Dalam penterjemahan isi dari prasasti alasantan tersebut diketahui bahwa pada masa kemudian tepatnya tahun 861 saka atau setera dengan tahun 939 Masehi raja yang berkuasa di Majapahit adalah Rakai Halu Dyah Sindok menawarkan wilayah Alasantan kepada Rakryan Kabayan.
Selain prasasti yang telah kita sebutkan di atas masih ada lagi prasasti peninggalan majapahit yang ditemukan di aneka macam wilayah. Adapun nama dari prasasti tersebut antara lain sebagai berikut:
Dengan banyaknya prasasti yang mengisahkan perihal kerajaan majapahit di atas tentu sanggup kita tarik kesimpulan bahwa kehidupan sosial masyarakat kerajaan majapahit cukup sejahtera serta sanggup simpulkan pula bahwa majapahit menjadi kerajaan yang cukup disegani oleh penguasa di tempat lain.
Semoga dengan membaca artikel di atas terkait dengan prasasti peninggalan kerajaan majapahit kita sanggup mempelajari sejarah kerajaan majapahit lebih mendalam.
Sumber http://antoksoesanto.blogspot.com

Alasantan
Prasasti ini merupakan prasasti renta dengan tarikh 939 M yang dituliskan pada lempengan tembaga. Saat ini keberadaan prasasti alasantan disimpan sekaligus menjadi benda koleksi budaya museum trowulan, mojokerto, jawa timur.Dalam penterjemahan isi dari prasasti alasantan tersebut diketahui bahwa pada masa kemudian tepatnya tahun 861 saka atau setera dengan tahun 939 Masehi raja yang berkuasa di Majapahit adalah Rakai Halu Dyah Sindok menawarkan wilayah Alasantan kepada Rakryan Kabayan.
Kamban
Kamban merupakan sebutan bagi prasasti peninggalan kerajaan majapahit yang ditemukan dalam bentuk bahasa kawi. Dari keberhasilan Poerbatjaraka dalam menterjemahkan naskah yang tertuang dalam sumber sejarah tersebut sanggup kita ketahui bahwa pada tahun 941 Sri Maharaja Rake Hino secara resmi menyebabkan desa Kamban sebagai sebuah tempat perdikan majapahit.Hara-hara
Sebuah informasi perihal kerajaan majapahit kembali didapat dalam sebuah sumber tertulis peninggalan majapahit yang dituliskan oleh Mpu Mano. Dalam prasasti tersebut tertulis tahun 888 saka atau setara dengan tahun 966 Masehi. Adapun isi dari sumber tersebut mengisahkan perihal pewarisan tanah yang dilakukan oleh Mpu Mano kepada Mpu Susuk Pager dan Nairanjana yang kemudian akan dibangun sebuah tempat pemujaan atau bangunan suci.Maribong
Prasasti ini juga disebut dengan prasasti Trowulan II bertarikh 1264. Dari hasil terjemahan bahasa yang dipakai dalam prasasti Maribong didapatkan sebuah isu bahwa pada tahun tersebut Wisnuwardhana secara resmi membebaskan rakyat Maribong dari pajak atau disebut dengan perdikan.Wurare
Bukti kekuasaan kerajaan majapahit kembali sanggup kita ketahui dari sebuah prasasti yang berjulukan Wurare. Prasasti yang dituliskan memakai bahasa sansekerta tersebut bertahun 1211 saka atau setara dengan tahun 1289 Masehi. Prasasti yang berbentuk sajak tersebut memuat beberapa isu salah satunya adalah menuliskan bahwa wilayah Janggala dan Panjalu sanggup dipersatukan kembali.Kududa
Prasasti ini dituliskan dalam huruf kawi pada sebuah tamra atau tembaga. Prasasti peninggalan majapahit ini diduga berpengaruh diciptakan pada masa kekuasaan Raden Wijaya. Selain dikenal dengan sebutan Kududa prasasti ini juga kerap disebut dengan prasasti Gunung Butak mengikuti tempat dimana benda peninggalan sejarah tersebut ditemukan.Selain prasasti yang telah kita sebutkan di atas masih ada lagi prasasti peninggalan majapahit yang ditemukan di aneka macam wilayah. Adapun nama dari prasasti tersebut antara lain sebagai berikut:
- Prasasti Sukamerta dan Balawi dengan tarikh 126 & 1305
- Prasasti Canggul yang memuat tahun 1358
- Prasasti Biluluk, Biluluk II, dan Biluluk II yang masing-masing memuat tahun 1366, 1393, dan 1395
- Prasasti Karang Bogem merupakan prasasti yang ditemukan di Karang Bogem dan bertarikh 1387
- Prasasti Katiden I bertarikh 1392
- Prasasti Waringin Pitu yang dibentuk pada tahun 1447
- Prasasti Canggu, dan sebagainya.
Dengan banyaknya prasasti yang mengisahkan perihal kerajaan majapahit di atas tentu sanggup kita tarik kesimpulan bahwa kehidupan sosial masyarakat kerajaan majapahit cukup sejahtera serta sanggup simpulkan pula bahwa majapahit menjadi kerajaan yang cukup disegani oleh penguasa di tempat lain.
Semoga dengan membaca artikel di atas terkait dengan prasasti peninggalan kerajaan majapahit kita sanggup mempelajari sejarah kerajaan majapahit lebih mendalam.
0 Response to "Prasasti Peninggalan Kerajaan Majapahit"
Posting Komentar