Cerita Gunung Tangkuban Perahu
Gunung tangkuban bahtera selain menyimpan keindahaan alam namun juga menyimpan sejuta misteri. Tak heran jikalau cerita gunung tangkuban perahu seringkali dikaitkan dengan legenda dan mitos masyarakat sekitar. Dengan banyaknya mitos dan legenda serta dongeng mengenai asal permintaan tangkuban bahtera disini kita akan mengungkap fakta dibalik kejadian-kejadian alam yang ada di sekitar gunung tangkuban perahu.
Sedikit citra mengenai cerita gunung tangkuban perahu yang beredar di masyarakat, dikisahkan ada seorang perempuan yang menikah dengan seekor anjing dan mempunyai anak dengan nama “sangkuriang”. Singkatnya atas suatu kejadian yakni terbunuhnya anjing oleh sangkuring menciptakan murka ibu-nya hingga memukul dan mengusirnya dari rumah. Setelah puluhan tahun sangkuriang tidak sengaja bertemu dengan ibunya dan jatuh hati pada-nya. Pada awalnya keduanya telah setuju untuk menikah alasannya ialah ketidaktahuan mereka, namun sehabis mendekati waktu kesepakatan nikah sang ibu mengetahui akan status sangkuriang ialah anaknya, untuk menggagalkan niat sangkuriang menikahi dirinya, ibunya menawarkan syarat semoga sangkuriang menciptakan danau dan juga bahtera besar dalam waktu satu malam.
Lanjutan mengenai cerita gunung tangkuban perahu dikait-kaitkan dengan makhluk ghaib, dimana sangkuriang meminta derma pada jin untuk membangun apa yang diinginkan calon istrinya yang tidak lain ialah ibunya sendiri. Akan tetapi apa yang disyaratkan oleh ibunya tersebut belum tuntas dikerjakan pagi tengah menjelang, alhasil para jin yang membantu sangkuriang bergegas pergi meninggalkan pekerjaan. Kemudian sangkuriang yang murka alasannya ialah tidak selesainya pekerjaan tersebut menendang bahtera hingga terbang jauh dan mendarat di tengah hutan dengan keadaan terbalik dan menjadi sebuah gunung yang sekarang kita kenal dengan gunung tangkuban perahu.
Para mahir geologi meyakini bahwa gunung tangkuban bahtera terbentuk alasannya ialah adanya acara letusan gunung berapi sunda pada masa prasejarah. Gunung Sunda sendiri mempunyai riwayat letusan sebanyak 7 kali dalam selama dua era terakhir.
Gunung yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.000 meter diatas permukaan bahari tersebut hingga sekarang masih dinyatakan aktif, setidaknya masih terdapat 9 kawah yang senantiasa diawasi oleh Badan Vulkanologi dan Geofisika.
Mengenai riwayat letusan gunung tangkuban bahtera sanggup disimik dibawah ini.
TAHUN | JENIS LETUSAN |
1829 | Erupsi debu dan kerikil dari kawah Ratu dan Domas |
1846 | Erupsi dan peningkatan |
1896 | Terbentuk fumarol gres di sebelah utara kawah Badak |
1900 | Erupsi uap dari kawah Ratu |
1910 | Kolom asap membubung setinggi 2 km di atas dinding kawah |
1926 | Erupsi freatik di kawah Ratu membentuk lubang Ecoma |
1935 | Fumarol gres disebut Badak terjadi |
1952 | Erupsi debu didahului oleh erupsi hidrothermal |
1957 | Erupsi freatik di kawah Ratu |
1961 | Erupsi freatik |
1965 | Erupsi freatik |
1967 | Erupsi freatik |
1969 | Erupsi freatik didahului oleh erupsi lemah |
1971 | Erupsi freatik |
1983 | Awan debu membubung setinggi 159 m di atas Kawah ratu |
1992 | Erupsi freatik |
1994 | Erupsi freatik |
2013 | Erupsi freatik |
Sumber http://antoksoesanto.blogspot.com
0 Response to "Cerita Gunung Tangkuban Perahu"
Posting Komentar