Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Kejayaan Hindu di Indonesia pada masa kemudian terekam dengan aneka macam peninggalan, Sejarah kerajaan tarumanegara menjadi salah satu bukti autentik keberadaan peradaban besar sebelum datangnya era modern ibarat ketika ini. sebagaimana kerajaan lain, tarumanegara tidak serta merta muncul dan besar dengan sendirinya, kemunculan dan perkembangan tentu menjadi syarat akan kebesaran tarumanegara. Untuk memahami lebih jauh mengenai tarumanegara mulai dari letak kerajaan, pendiri sampai keruntuhannya sanggup kita simak bersama di bawah ini. 

Tarumanegara merupakan kerajaan yang berkembang di kawasan jawa barat tepatnya sunda atau sekarang masuk dalam provinsi Banten. Selain di kawasan tersebut sentra pemerintahan letak kerajaan tarumanegara juga diyakini sebagian orang pernah berada di kawasan Bogor Jawa Barat. Kerajaan yang bangun pada kisaran kurun ke-4 ini menguasai hampir seluruh wilayah jawa bab barat mulai dari Cirebon, Bogor, Banten, dan Jakarta. Tak heran kalau sampai sekarang terdapat aneka macam situs dan peninggalan baik berupa artefak maupun prasasti kerajaan tarumanegara yang ditemukan di wilayah-wilayah tersebut. Bahkan lantaran kebesarnnya pada masa kemudian nama kerajaan ini diadobsi oleh sebuah yayasan dengan mendirikan sebuah perguruan tinggi tinggi di jakarta barat dengan nama Universitas Tarumanegara pada tahun 1957.

Nama Tarumanegara berasal dari dua kata yakni “taruma” dan “nagara” yang masing-masing mempunyai arti “citarum” dan “negara”. Citarum dalam nama tersebut diyakini diambil dari sebuah sugai yang mengalir di wilayah Jawa Barat. Menurut sumber sejarah kerajaan tarumanegara yakni naskah wangsakerta, tarumanegara bangun pada tahun 358 oleh singawarman yang kemudian mengangkat diri sebagai Rajadirajaguru sampai tahun 382. Sebagiman kerajaan lain sepeninggal Singawarman tapuk kekuasaan berlanjut ke anak keturunan, adapun raja tarumanegara yang pernah memimpin kerajaan tersebut sepeninggal Singawarman yakni sebagai berikut:

• Dhamayawarman yang berkuasa tahun 382 s/d 395. 
• Sri Purnawarman berkuasa tahun 395 s/d 434.
• Wisnuwarman berkuasa tahun 434 s/d 455.
• Indrawarman berkuasa tahun 455 s/d 515.
• Candrawarman berkuasa tahun 515 s/d 535.
• Suryawarman berkuasa tahun 535 s/d 561.
• Kertawarman berkuasa tahun 561 s/d 628.
• Sudhawarman berkuasa tahun 628 s/d 639.
• Hariwangsawarman berkuasa tahun 639 s/d 640.
• Nagajayawarman berkuasa tahun 640 s/d 666.
• Sang Linggawarman berkuasa tahun 666 s/d 669.
• Tarusbawa berkuasa tahun 669 s/d 670.

kerajaan tarumanegara? Kerajaan tarumanegara mulai mengalami kemunduran pada masa kepemimpinan Sang Lingga Warman. Pada masa kepemimpinannya kawasan kekuasaan yang membentang cukup luas dipercayakan kepada pemimpin kawasan atau sanggup kita sebut sebagi kadipaten masing-masing wilayah. Hal ini lambat laun menyebabkan kadipaten di tiap-tiap kawasan bebas berkuasa dan tetapkan kasus yang ada di wilayahnya. Tak heran kalau kekuasaan kadipaten dari tahun ke tahun juga diwariskan pada keturunan adipati. 

Pada masa kepemimpina kerajaan tarumanegara berikutnya yakni raja Linggawarman kondisi taruma terlah lemah dan gampang digoyangkan oleh kekuasaan luar. Karena alasannya tertentu kemudian Linggawarman menyerahkan kekuasaannya pada menantunya Tarusbawa yang konon merupakan keturunan dari kerajaan Sriwijaya untuk melanjutkan kepemimpinan pada tahun 670. Tarusbawa kemudian mengganti nama kerajaan tarumanegara menjadi kerajaan Sunda. Karena itu pula salah satu keturunan dari  tarumanegara yakni Wretikandayun menentukan memisahkan diri dari krajaan sunda dengan mendirikan kerajaan Galuh. Hal ini dalam sejarah kerajaan tarumanegara kemudian dikenal dengan terbaginya tarumanegara menjadi dua kerajaan.

Semoga artikel singkat berupa ringkasan sejarah kerajaan tarumanegara di atas sanggup bermanfaat bagi kita semua.

Sumber http://antoksoesanto.blogspot.com

Share this post