Isi Dari Perjanjian Giyanti
Setelah tadi kita sempat membahas mengenai sejarah perpecahan Mataram Islam, sekarang saatnya kita akan membahas isi perjanjian giyanti.
Isi perjanjian giyanti bahu-membahu terdapat banyak potongan dan point, akan tetapi kami akan membaginya menjadi 9 poin penting di dalamnya kedalam pasal berikut ini:
Pasal pertama
Pasal Kedua
Bersepakat untuk mengadakan kerjasama antara rakyat kasultanan dan rakyat di bawah kekuasaan VOC.
Pasal Ketiga isi perjanjian giyanti
Bupati dan Patih yang akan dilantuk oleh Sultan harus terlebih dahulu mengikrarkan kesepakatan setia terhadap VOC/ Belanda.
Pasal Keempat
Sultan hanya sanggup menunjuk dan memecat Patih serta Bupati bila calon yang ditunjuk tersebut disetujui oleh VOC/ Belanda.
Pasal Kelima
Pasal Keenam
Sultan tidak diperbolehkan untuk mengejar kekuasaan atas kawasan pesisir utara termasuk Madura yang sebelumnya telah diberikan oleh Pakubuwono II pada pihak Belanda.
Pasal Ketujuh isi perjanjian giyanti
Pangeran Mangkubumi sewaktu-waktu harus siap memperlihatkan dukungan terhadap Kasultanan Surakarta bila dibutuhkan.

Atas nama Sultan dari Kasultanan Ngayogyakarta Pangeran Mangkubumi harus bersepakat untuk menjual hasil bumi kepada pihak VOC/ Belanda dengan harga yang telah ditentukan Belanda.
Pasal Kesembilan
Mangkubumi dalam bertindak sebagai Sultan Kasultanan Ngayogyakarta harus mentaati dan menyetujui perjanjian Mataram dengan Belanda yang telah dilakukan oleh para leluhurnya dahulu.
Nah kesembilan pasal di atas merupakan poin penting dari isi perjanjian giyanti 1755. Semoga bermanfaat.
Sumber: Wikipedia.org
Sumber http://antoksoesanto.blogspot.com
0 Response to "Isi Dari Perjanjian Giyanti"
Posting Komentar