Pengertian Agroindustri
Agroindustri sanggup diartikan dalam dua hal, yaitu pertama agroindustri yakni industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. Studi agroindustri pada konteks menekankan pada food processing management dalam suatu perusahaan produk olahan yang materi baku utamanya yakni produk pertanian. Menurut FAO (Hicks, 1996), suatu industri yang memakai materi baku dari pertanian dengan jumlah minimal 20% dari jumlah materi baku yang dipakai yakni agroindustri. Arti yang kedua yakni bahwa agroindustri itu diartikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai tahapan pembagunan. Oleh alasannya itu, sanggup dimengerti jikalau pada rencana pembangunan lima tahun (REPELITA) VI sebagai tahap awal pembangunan jangka panjang kedua (PJP-II) diarahkan sebagai peletakan dasar untuk meningkatkan sumber daya manusia, menumbuhkan perilaku kemandirian dan pengembangan pertanian yang mengarahkan pada industri pertanian, (Soekartawi 2001).
Makna berkelanjutan (Sustainable) yang didampingi kata agroindustri tersebut, maka pembangunan agroindustri yang berkelanjutan (Sustainable agroindustrial development) yakni pembangunan agroindustri yang mendasarkan diri pada konsep berkelanjutan, dimana agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan dikembangkan dengan memperhatikan aspek-aspek administrasi dan konservasi sumber daya alam. Semua teknologi yang dipakai serta kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut diarahkan untuk memenuhi kepentingan insan masa kini maupun masa mendatang. Kaprikornus teknologi yang dipakai sesuai dengan daya dukung sumber daya alam, tidak ada degradasi lingkungan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial diterima oleh masyarakat (Soekartawi 1998, FAO, 1989, Sajise, 1996 ). Dari definisi ini ada beberapa ciri dari agroindustri yang berkelanjutan, yaitu pertama produktivitas dan laba sanggup dipertahankan atau ditingkatkan dalam waktu yang relatif usang sehingga memenuhi kebutuhan insan pada masa kini atau masa mendatang. Kedua, sumber daya alam khususnya sumber daya pertanian yang menghasilkan materi baku agroindustri sanggup dipelihara dengan baik dan bahkan terus ditingkatkan alasannya berkelanjutan kerajinan tersebut sangat tergantung dari tersedianya materi baku. Ketiga, dampak negatif dari adanya pemanfatan sumber daya alam dan adanya kerajinan sanggup diminimalkan (Soekartawi, 2001).
Kemajuan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi corak berpikir produsen, konsumen dan pelaku pembangunan pertanian dengan memperhatikan pada empat aspek menyerupai yang disebutkan diatas, yaitu:
1) Pemanfaatan sumber daya dengan tanpa merusak lingkungannya .
2) Pemanfatan teknologi yang senantiasa berubah.
3) Pemanfaatan institusi (kelembagaan) yang saling menguntungkan dan
4) Pemanfaatan budaya (cultural endowment) untuk keberhasilan pembangunan pertanian (Soekartawi, 2005).
Keempat aspek inilah yang banyak memilih keberhasilan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Sumber http://makalahdanskripsi.blogspot.com
Makna berkelanjutan (Sustainable) yang didampingi kata agroindustri tersebut, maka pembangunan agroindustri yang berkelanjutan (Sustainable agroindustrial development) yakni pembangunan agroindustri yang mendasarkan diri pada konsep berkelanjutan, dimana agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan dikembangkan dengan memperhatikan aspek-aspek administrasi dan konservasi sumber daya alam. Semua teknologi yang dipakai serta kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut diarahkan untuk memenuhi kepentingan insan masa kini maupun masa mendatang. Kaprikornus teknologi yang dipakai sesuai dengan daya dukung sumber daya alam, tidak ada degradasi lingkungan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial diterima oleh masyarakat (Soekartawi 1998, FAO, 1989, Sajise, 1996 ). Dari definisi ini ada beberapa ciri dari agroindustri yang berkelanjutan, yaitu pertama produktivitas dan laba sanggup dipertahankan atau ditingkatkan dalam waktu yang relatif usang sehingga memenuhi kebutuhan insan pada masa kini atau masa mendatang. Kedua, sumber daya alam khususnya sumber daya pertanian yang menghasilkan materi baku agroindustri sanggup dipelihara dengan baik dan bahkan terus ditingkatkan alasannya berkelanjutan kerajinan tersebut sangat tergantung dari tersedianya materi baku. Ketiga, dampak negatif dari adanya pemanfatan sumber daya alam dan adanya kerajinan sanggup diminimalkan (Soekartawi, 2001).
Kemajuan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi corak berpikir produsen, konsumen dan pelaku pembangunan pertanian dengan memperhatikan pada empat aspek menyerupai yang disebutkan diatas, yaitu:
1) Pemanfaatan sumber daya dengan tanpa merusak lingkungannya .
2) Pemanfatan teknologi yang senantiasa berubah.
3) Pemanfaatan institusi (kelembagaan) yang saling menguntungkan dan
4) Pemanfaatan budaya (cultural endowment) untuk keberhasilan pembangunan pertanian (Soekartawi, 2005).
Keempat aspek inilah yang banyak memilih keberhasilan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
0 Response to "Pengertian Agroindustri"
Posting Komentar