Korosi
Korosi ialah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan seharihari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus Fe2O3· xH2O.
Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Anode : Fe --->Fe2+ + 2 e–
Katode : O2 + 2 H2 O + 4 e– --->4 OH–
Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk Fe3+.
Sedangkan OH– akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau dengan ion H+ dari terlarutnya oksida asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Dari hasil reaksi di atas akan dihasilkan karat dengan rumus senyawa Fe2O3·xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan berikutnya yang disebut autokatalis.
a. Kerugian
Besi yang terkena korosi akan bersifat ringkih dan tidak ada kekuatan.
Ini sangat membahayakan jika besi tersebut dipakai sebagai pondasi bangunan atau jembatan. Senyawa karat juga membahayakan kesehatan, sehingga besi tidak bisa dipakai sebagai alat-alat masak, alat-alat industri makanan/farmasi/kimia.
b. Pencegahan
Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut.
1) Proses pelapisan
Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini dilakukan dengan cara dicat atau dilapisi dengan logam yang sukar teroksidasi. Logam yang dipakai ialah logam yang
terletak di sebelah kanan besi dalam deret volta (potensial reduksi lebih negatif dari besi). Contohnya: logam perak, emas, platina, timah, dan nikel.
2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode, bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang gampang teroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih
positif dari besi). Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa dipakai alasannya kedua
logam tersebut gampang teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor dengan cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak bisa masuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, menyerupai Na, K juga tidak
bisa dipakai alasannya akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk perlindungan katodik bisa dipakai alasannya akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk perlindungan katodik ialah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini
bertindak sebagai anode dan akan terjangkit karat hingga habis, sedang besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi. Sumber http://kimia-asyik.blogspot.com
Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Anode : Fe --->Fe2+ + 2 e–
Katode : O2 + 2 H2 O + 4 e– --->4 OH–
Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk Fe3+.
Sedangkan OH– akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau dengan ion H+ dari terlarutnya oksida asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Dari hasil reaksi di atas akan dihasilkan karat dengan rumus senyawa Fe2O3·xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan berikutnya yang disebut autokatalis.
a. Kerugian
Besi yang terkena korosi akan bersifat ringkih dan tidak ada kekuatan.
Ini sangat membahayakan jika besi tersebut dipakai sebagai pondasi bangunan atau jembatan. Senyawa karat juga membahayakan kesehatan, sehingga besi tidak bisa dipakai sebagai alat-alat masak, alat-alat industri makanan/farmasi/kimia.
b. Pencegahan
Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut.
1) Proses pelapisan
Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini dilakukan dengan cara dicat atau dilapisi dengan logam yang sukar teroksidasi. Logam yang dipakai ialah logam yang
terletak di sebelah kanan besi dalam deret volta (potensial reduksi lebih negatif dari besi). Contohnya: logam perak, emas, platina, timah, dan nikel.
2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode, bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang gampang teroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih
positif dari besi). Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa dipakai alasannya kedua
logam tersebut gampang teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor dengan cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak bisa masuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, menyerupai Na, K juga tidak
bisa dipakai alasannya akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk perlindungan katodik bisa dipakai alasannya akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk perlindungan katodik ialah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini
bertindak sebagai anode dan akan terjangkit karat hingga habis, sedang besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi. Sumber http://kimia-asyik.blogspot.com
0 Response to "Korosi"
Posting Komentar