iklan

Penjelasan Tari Tradisional Provinsi Sulawesi Tengah

        Sulawesi Tengah merupakan salah satu dari 34 provinsi  yang ada di Indonesia dan mengakibatkan Palu sebagai ibukota nya. Letak Kota Palu terbagi menjadi dua oleh sungai yang ada di Palu yang terbentang dari arah Lembah Pulau dan sisanya bermuara ke Laut. Penduduk yang ada di Propinsi Palu terdiri dari bermacam-macam etnis atau suku bangsa, dengan demikian kawasan tersebut juga kaya akan kebudayaan local selain itu bahasa kawasan yang ada di kawasan tersebut juga tergolong sangat beragam, segala macam budaya yang ada disana turut memperkaya  khazanah kemajemukan  di Propinsi Palu.

            Pada kesempatan kali ini admin akan mengulas Seni Budaya tari yang telah usang menjadi kebudayaan kawasan Sulawesi Tengah yaitu Tari  Baliore dan Tari Lumense, nah menyerupai apa penjelasannya masing-masing simak penjelasannya berikut ini ;

A. Tari  Baliore
Tari Baliore merupakan tari khas Provinsi  Sulawesi Tengah. Tari tersebut memberi citra kelincahan serta keenergikan para gadis yang ada di Sulawesi Tengah , mereka cukup bergembira ketika pesta panen datang di kawasan tersebut. Ungkapan rasa senang masyarakat juga diekspresikan dalam bentuk tarian yang di bawakan dengan begitu lincahnya. Alunan musik yang mengiringi tarian ini yang berupa gendang juga turut menambah keindahan serta kedinamisan tarian tersebut. Tari Baliore juga merupakan tari kreasi yang pada awalnya dari Dingkula. Selain gerakannya yang begitu indah, tarian ini juga dikenal mempunyai beberapa keunikan, salah satu keunikannya tampak dari busana serta aksesoris tradisional yang dikenakannya oleh para penarinya.

Busanan yang dikenakan oleh penari berupa Blus lengan pendek warna hijau dengan modifikasi busana poko’ nengan hiasan benang berwarna kuning. Untuk busana bab bawahannya menggunakan celana panjang  3/4  atau  Puruka  Pajana berwarna hitam serta dihiasi benang emas pula. Untuk pelapis dibagian pinggul disematkan  rok pendek  yang dalam bahasa Kaili disebut juga dengan istilah  Ro’mbuku, pilihan warnanya ialah warna merah dan juga kuning, di bab pinggang dilengkapi dengan ban atau dalam bahasa Kaili disebut juga dengan istilah  Pende, berwarna hitam dan dihiasi dengan sulaman benang emas. Selain itu untuk aksesorisnya diantaranya ialah anting berukuran panjang  dalam bahasa sana disebut juga “Dali Taroe” dilengkapi juga dengan  tusuk konde  atau “Potosu Unte”, gelang atau “Ponto”, gelang kaki “Vinti” dan lain-lain.


Baca Juga :

B. Tari Lumense
Tari yang satu ini merupakan tari yang berasal dari kawasan Tokotu’a. Lumense mempunyai makna terbang tinggi. Jenis tari tersebut berasal dari kecamatan kabaena. Konon Tari Lumense ini telah ada semenjak periode pra sejarah, akan tetap tari Tari Lumense yang kita kenal kini gerakannya sudah tidak sama dengan yang aslinya, hal tersebut dikarenakan yang kini sudah mengalami beberapa pengembanga yang lebih kekinian, baik itu dalam segi busana sampai gerak tarinya.

Pada jaman kini tari Tari Lumense lebih berfungsi sebagai tarian penyambutan tamu penting dan terkadang di tampilkan pula pada acara-acara budbahasa dan juga pesta rakyat, tarian ini biasanya di bawakan oleh 12 penari , 6 orang berperan sebagai laki-laki dan 6 lagi berperan sebagai perempuan walaupun intinya tarian tersebut di bawakan oleh kaum wanita, akan tetapi Tari Lumense ini sendiri melambangkan pasangan laki-laki dan wanita. Penari perempuan mengenakan busana bawahan berupa rok berwarna merah maron, dengan busana atasan berwarna hitam, sedangkan para penari yang melakonkan tugas sebagai seorang laki-laki mengenakan atasan “taincombo” yang di padu dengan selendang berwarna merah.


Demikianlah klarifikasi wacana Tari  Baliore dan Tari Lumense kali ini,semoga bermanfaat bagi kita semua dan salam .

Sumber http://kurtilas-sd.blogspot.com

0 Response to "Penjelasan Tari Tradisional Provinsi Sulawesi Tengah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel