iklan

Corporate Budgeting: Anggaran Materi Baku



Tujuan Anggaran Bahan Baku. 

Tujuan anggaran materi baku antara lain adalah:
Memperkirakan jumlah kebutuhan materi baku.
Memperkirakan jumlah pembelian materi baku yang diperlukan.
Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diharapkan untuk melaksanakan pembelian materi baku.





Komponen Anggaran Bahan Baku.

Anggaran materi mentah terdiri dari 4 komponen :
Anggaran  kebutuhan materi baku (direct materials used budget).
Anggaran pembelian materi baku (direct materials purchases budget).
Anggaran persediaan materi baku (cost of direct materials budget).
Anggaran biaya materi baku yang habis digunakan dalam produksi.


Anggaran Kebutuhan Bahan Baku ialah perencanaan kuantitas materi baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan materi baku diperinci berdasarkan:

a.    Jenis materi baku.
b.    Menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan.
c.    Menurut bagian-bagian dalam pabrik yang mengunakan materi baku tersebut.

Fungsi Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

        Ada 2 fungsi penting anggaran materi baku, yaitu :

Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian materi mentah, jumlah satuan materi mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan materi mentah yang dibutuhkan oleh berapa banyak satuan materi mentah dibutuhkan dalam proses produksi.

Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya materi mentah besarnya biaya materi mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan materi mentah tersebut dibutuhkan untuk proses produksi.
Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan materi mentah

Manfaat Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

        Anggaran materi baku memiliki 3 kegunaan pokok yaitu :

a.    Sebagai fatwa kerja.
b.    Sebagai alat untuk membuat koordinasi kerja.
c.    Sebagai alat untuk melaksanakan pengawasan kerja.

Data dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

        Data dan informasi digunakan untuk menyusun anggaran kebutuhan materi baku adalah:
Rencana produksi yang tertuang dalam anggaran yang akan diproduksi. Khususnya perihal jumlah dari masing-masing jenis barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu selama periode tertentu.
Berbagai standar pemakaian materi baku dari masing-masing materi baku untuk proses produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian materi baku diharapkan untuk mengendalikan efisiensi pemakaian materi baku (controlling).

Ada 2 metode yang memutuskan standar data dan informasi dalam perusahaan, yaitu:

Data historis atau data pengalaman diwaktu-waktu yang telah lalu.
Caranya ialah dengan melihat jumlah unit yang dihasilkan di suatu waktu yang kemudian dan kemudian membandingkan dalam satuan jumlah satuan unit materi mentah yang habis terpakai untuk waktu produksi pada bulan tersebut, maka dari hasil itu sanggup diketahui penggunaan materi mentah rata-rata untuk unit produk.

Data penelitian khusus. Pada data penelitian khusus dengan mengabaikan data pengalaman di waktu-waktu yang telah lalu. Cara ini contohnya sanggup dilakukan dengan :

Mengukur secara fisik barang jadi yang telah akibat diproduksi, supaya sanggup diketahui jumlah satuan unit materi baku yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Misalnya PT. Charisma yang bergerak dalam produksi mebel akan  menghasilkan meja dan kursi. Maka, hal yang dilakukan ialah mengukur meja dan dingklik yang telah akibat diproduksi, hal ini dimaksudkan  untuk mengetahui kebutuhan materi baku berupa kayu yang dipakai.

Melakukan penelitian dan pengukuran secara laboratories terhadap produk yang dihasilkannya. Hal ini biasanya digunakan pada barang atau produk yang tidak gampang diukur penggunaan materi baku secara visual, tanpa dukungan alat khusus, Misal obat-obatan, minuman, kosmetik, dll.

Mengadakan percobaan-percobaan proses produksi secara efisien, sambil diukur pemakaian materi mentahnya. 

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
 DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU

1. Economic Order Quantity (EOQ)

Adalah jumlah pembelian yang paling hemat (Economical Order Quantity = EOQ)

Definisi : jumlah setiap kali pembelian materi yang disertai biaya minimal = jumlah pembelian materi yang paling ekonomis

EOQ terdiri dari :

Biaya pemesanan (ordering cost/set up cost)
Adalah semua biaya dari persiapan pemesanan hingga barang yang dipesan dating

             Sifat : konstan, tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan

             Biaya-biaya ini ialah :
             a. biaya persiapan pemesanan
             b. biaya mengirim atau menugaskan karyawan untuk melaksanakan pemesanan.
             c. biaya dikala penerimaan materi yang dipesan
             d. biaya penyelesaian pembayaran pemesanan.

      .   Biaya Penyimpanan di Gudang (Inventory C arrying Cost)

             terdiri dari :
             a.biaya sewa gudang
             b.biaya pemeliharaan bahan
             c.biaya asuransi bahan
             d.biaya Taman Kanak-kanak di gudang
             e.biaya kerusakan materi baku

RUMUSNYA ADALAH  SEBAGAI BERIKUT 




Dimana :

R = Jumlah materi baku dalam satu periode
S = Biaya Pemesanan per Pesanan
P = Harga perunit materi baku
I = Biaya penyimpanan yg dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata
C/U = Biaya Penyimpanan Perunit Bahan Baku

2. FREKUENSI PEMESANAN : 

R dibagi EOQ (Dalam satuan kali)

3. TOTAL BIAYA PENGADAAN PESANAN : 

(R / EOQ) x Cost Pesanan + (R / EOQ) x Biaya Penyimpanan Bahan Baku

4. METODE JUST IN TIME (JIT) 
Metode ini menekankan prinsip Zero Inventory.

5. WAKTU PEMBELIAN BAHAN BAKU 

a. Stock Out Cost (Biaya yang terpaksa dikeluarkan sebab tidak tersedianya materi baku)
b. Extra Carrying Cost (Biaya yg dikeluarkan sebab Bahan baku tiba terlalu awal)
c. Lead Time (Jangka waktu tunggu hingga pemesanan selanjutnya)
d. Reorder Point (Pemesanan kembali, Safety Stock + Kebutuhan Selama Lead Time)



CONTOH SOAL ANGGARAN BAHAN BAKU




Sekian, semoga bermanfaat :)




Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge






Sumber http://belajarperbankangratis.blogspot.com

0 Response to "Corporate Budgeting: Anggaran Materi Baku"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel