6 Faktor Penting Cara Memelihara Ikan Patin Semoga Cepat Besar
Cara memelihara ikan patin – Untuk menjalankan bisnis budidaya ikan patin, ada tiga tahapan yang harus Anda lewati selama proses budidaya ini berlangsung. Proses tersebut antara lain yaitu tahap pembenihan, pendederan dan tahap pembesaran ikan patin. Tahap pembenihan yang dimaksud di sini yakni pemeliharaan indukan patin supaya bisa menghasilkan telur dan kemudian menjadi bibit ikan. Untuk tahap pembenihan patin, Anda bisa membacanya pada artikel kami berikut ini. Klik di sini.
Sedangkan untuk tahap pendederan yakni tahap pemeliharaan ikan patin pada ukuran tertentu. Pada masa pendederan disebut juga sebagai masa transisi dari tahap pembibitan ikan ketahap pembesaran ikan patin. Untuk tahap pembesaran ikan patin yakni tahapan hasil dari pendederan hingga menjadi ikan patin besar yang layak untuk dikonsumsi.
Walaupun terdapat tiga tahapan cara memelihara ikan patin, namun biasanya para peternak ikan patin hanya fokus pada salah satu tahapan saja. Apakan itu bisnis tahap pembenihan saja, bisnis pendederan saja atau pada bisnis tahap pembesaran saja. Hal ini dilakukan oleh para petani ikan untuk mempermudah dalam menawarkan perawatan secara maksimal pada ikan patin. Karena setiap tahapan tersebut membutuhkan perawatan yang berbeda – beda. Sehingga peternak bisa fokus untuk membuatkan bisnis budidaya patin yang diusahakannya.
Jika pada artikel sebelumnya kami membahas perihal peluang bisnis budidaya patin maka pada kesempatan kali ini kami ingin menawarkan isu perihal tahapan cara memelihara ikan patin tahap pembesaran. Terutama pada faktor – faktor apa saja yang perlu Anda perhatikan dalam cara memelihara ikan patin tahap pembesaran. Adapun faktor – faktor tersebut antara lain:
Lokasi Budidaya Pembesaran Ikan Patin
Dalam cara memelihara ikan patin untuk pembesaran faktor lokasi budidaya memegang peranan yang penting. Adapaun beberapa aspek yang harus Anda perhatikan dalam pemilihan lokasi untuk pembesaran ternak patin antara lain dengan melihat sumber air, kualitas air yang dihasilkan oleh sumber air, kuantitas air dan kualitas tanahnya. Sumber air yang bisa Anda manfaatkan bisa berasal dari sungai, air dalam tanah yang berasal dari sumur atau kanal irigasi buatan.
Perhatikan juga kualitas air yang Anda gunakan. Sebaiknya gunakan air yang tidak terlalu keruh dan tidak terkotori oleh materi – materi kimia yang beracun. Air yang terkotori limbah pabrik dan mengandung minyak berlebihan harus Anda hindari untuk digunakan. Jagalah suhu air untuk tetap stabil. Untuk mencegah jamur dalam cara memelihara ikan patin ini jikalau dibutuhkan Anda sanggup menambahkan blitzich atau emolin dengan takaran sekitar 0,05 cc/liter.
Yang harus diperhatikan selanjutnya dalam cara memelihara ikan patin untuk pembesaran yakni kuantitas air alasannya debit yang dibutuhkan tidak sama dengan proses pembenihan ataupun pendederan. Sedangkan untuk jenis tanah yang terbaik untuk digunakan dalam cara memelihara ikan patin pembesaran yakni tanah lempung atau tanah liat, tahah berfraksi, tanah terapan atau bisa juga tanah yang berpasir dan tidak berporos. Jenis – jenis tanah tersebut bisa menghindarkan dari kebocoran air alasannya sanggup menahan masa air.
Model Untuk Keramba Dan Fence
Cara memelihara ikan patin hendaknya memperhatikan jenis bak budidaya patin yang dipakai. Keramba yakni bak ikan patin dengan rangkanya yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Keramba biasanya berbentuk kotak dengan ukuran 4mx2mx1,5m dengan bab tutupnya diberi lubang untuk jalan santunan pakan dan pengontrolan kondisi ikan patin. Biasanya pada bab dalam keramba diberikan atau ditambahkan jaring dengan ukuran mata jaring lebih kecil dari ukuran benih ikan patin. Hal ini berfungsi untuk menampung ikan supaya tidak lepas. Penempatan keramba biasanya 2/3 bab di dalam air dan sisanya di atas permukaan air. Para petani ikan yang memakai sistem keramba biasanya meletakkan kerambanya pada pinggiran sungai dengan pemikiran yang tidak deras.
Sedangkan fence yakni cara memelihara ikan patin yang disekelilingnya dibatasi oleh pagar. Umumnya untuk ukuran fence untuk ternak patin sekitar 15m x 12m x 5m untuk tiap unitnya. Untuk menjalankan sistem fence dibutuhkan pondok untuk menjaga bak dan bahtera atau jembatan sebagai penghubung antar fence sehingga Anda akan gampang untuk mengontrol budidaya ikan patin.
Penyediaan Benih Ikan Patin
Untuk pembibitan, Anda bisa mulai dengan mengawinkan indukan yang berkualitas. Anda bisa juga membeli benih ikan patin di peternak yang khusus menjual benih patin. Yang perlu Anda perhatikan dalam memelihara ikan patin, sebaiknya Anda perlu memeliharanya di dalam aquarium dengan ukuran 80cm x 45cm x 45 cm dengan diisi air dari sumur bor yang telah diaerasi. Lakukan penebaran bibit 500 ikan perakuarium. Anda bisa menambahkan aerator pada aquarium untuk menjaga kuantitas oksigen dan kestabilan suhu pada aquarium.
Pemberian Pakan
Cara memelihara ikan patin untuk pembesaran selanjutnya yakni santunan pakan. Anda bisa menawarkan pakan berupa pelet setiap harinya. Pemberian pakan pada ternak patin diadaptasi dengan berat tubuh ikan patin. Kadar ideal untuk santunan pakan yakni 3 – 5% dari berat tubuh ikan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Cara memelihara ikan patin hendaknya memperhatikan pula serangan hama dan penyakit pada ikan. Biasanya hama yang menyerang pada budidaya ikan patin yakni biawak, lingsang, ular air dan ikan – ikan liar. Sedangkan penyakit yang sering menyerang ikan yakni jamur, virus dan parasit. Untuk mengendalikan serangan hama, Anda bisa teratur untuk menjaga kebersihan lokasi budidaya. Sedangkan untuk menghindari serangan penyakit Anda harus menjaga kualitas air dan hindari menawarkan pakan secara berlebihan.
Masa Panen
Masa panen ikan patin dilakukan sesudah berat ikan mencapai 1kg. Dibutuhkan waktu antara 6 – 12 bulan untuk memanen ikan patin. Cara memelihara ikan patin di keramba umumnya memiliki masa panen yang lebih cepat, yaitu sekitar 6 – 8 bulan. Sedangkan untuk budidaya dengan model fence masa penen sanggup dilakukan sesudah 8 – 12 bulan.
Untuk memanen ikan patin hindarilah memakai jala, alasannya bisa menjadikan luka pada ikan. Alternatifnya yakni Anda bisa memakai alat berupa serok atau memanennya dengan menangkap ikan dari bab hilir ke hulu. Usahakan dalam Anda melaksanakan pemanenan ikan menjadi terluka supaya kualitasnya tidak menurun dan harga jualnya tinggi. Selanjutnya letakkan ikan hasil panen ke dalam wadah yang telah diisi air untuk menjaga ikan tetap dalam keadaan hidup dan tidak stres.
sumber gambar: budidayakita, antarafoto, infoseputarikan
Sumber https://www.infoagribisnis.com
0 Response to "6 Faktor Penting Cara Memelihara Ikan Patin Semoga Cepat Besar"
Posting Komentar