Cara Budidaya Seledri Untuk Pemula Step By Step
Cara Menanam Seledri – Seledri atau yang sering juga dikenal dengan nama daun sop merupakan salah satu bumbu dapur yang wajib ada ketika kita makan kuliner berkuah menyerupai soto, miso, mie ayam bakso dan kuliner berkuah lainnya.
Akan terasa kurang nikmat seandainya daun seledri ini alpa dari makanan-makanan tersebut. Selain itu, daun seledri juga dimanfaatkan untuk dijadikan jus untuk mengatasi kolesterol dan aneka macam jenis penyakit lainnya. Ada banyak manfaat daun seledri itu sendiri.
Nah, daun seledri sendiri merupakan salah satu tumbuhan yang cukup gampang untuk dibudidayakan. Tidak membutuhkan lahan yang luas, kita sanggup membudidayakan seledri di pot atau polybag. Nah, kali ini Sentrabudidaya akan menyebarkan tips cara menanam seledri di pot atau polybag.
Cara menanam seledri sendiri cukup mudah, namun semoga balasannya lebih optimal maka perlu persiapan dan perlakukan khusus tentunya.
Untuk skala budidaya juga diadaptasi dengan tujuan menanam seledri apakah tujuan untuk dijual atau untuk konsumsi rumah tangga.
Jika anda akan membudidayakan seledri dalam jumlah yang besar tentu membutuhkan lahan yang lebih luas dan perjuangan ekstra. Namun tidak menutup kemungkinan juga di lahan yang sempit. Anda juga sanggup membudidayakan seledri di dalam polybag untuk dijual nantinya.
Cara Menanam Seledri di Polybag
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan semoga seledri yang kita tanam sanggup berhasil optimal. Berikut ini panduan cara menanam seledri yang sebaiknya anda ikuti:
1. Syarat Agar Seledri Tumbuh Subur
Pertama yang perlu kita perhatikan ialah tempat untuk budidaya, dimana seledri sanggup tumbuh dengan suburnya di daerah daerah subtropis dengan ketinggian 1.000-1.200 m dpl, suhu udara 15o-24o C, kelembaban berkisar antara 80-90%, Curah hujan berkisar antara 60-100 mm/bulan, dan lahan harus mendapat penyinaran matahari yang cukup.
Sebagaimana tumbuhan lainnya, seledri juga membutuhkan tanah yang gembur, subur, mengandung materi organik, serta tata udara dan air yang baik. Tanah yang paling baik untuk budidaya seledri ialah tanah jenis Andosol, alasannya ialah mengandung unsur-unsur yang mendukung pertumbuhan tumbuhan seledri, seperti: pH tanah antara 5,5-6,5, mengandung cukup natrium, boron, dan kalsium. Karena kalau kekurangan ketiga unsur tersebut, maka pertumbuhan tumbuhan seledri akan kerdil, kuncup dan pucuk mengering, dan batang serta tangkai daun retak-retak.
2. Persiapan Awal
Setelah kita mengkondisian lahan dan media budidaya, langkah selanjutnya ialah tentukan tujuan dari budidaya seledri yang anda lakukan, alasannya ialah ini akan kuat terhadap bibit yang akan tanam.
Bibit seledri bisa dari biji (generatif) atau perbanyakan dari anakan (vegetatif). Untuk menentukan yang mana, Anda harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan dari penanaman seledri ini.
Untuk anda yang membudidayakan seledri untuk konsumsi sendiri maka cukup dengan perbanyakan vegetatif atau dari anakan.
Disarankan bagi Anda yang masih awam, lebih baik jangan ambil risiko terlalu besar. Pilih skala budidaya yang lebih kecil dengan menerapkan perbanyakan vegetatif. Penanaman seledri dengan cara vegetatif dilakukan dengan mengambil anakan yang tumbuh di sekitar seledri untuk di pindah ke tempat lain (polybag atau pot).
3. Persiapan Bibit Seledri
Langkah selanjutnya ialah mempersiapkan benih seledri yang akan kita tanam. Anda sanggup membeli seledri di pasar terlebih dahulu untuk dibudidayakan kemudian. Namun untuk memastikan kualitas seledri yang unggul sebaiknya anda membeli bibit yang terang asal usulnya, atau sanggup membeli biji seledri di toko pertanian terpercaya di kota anda.
Langkah selanjutnya yang sanggup anda lakukan yaitu:
- Siapkan biji tumbuhan seledri, kemudian rendam ke dalam air yang cukup hangat dengan suhu 50 – 60 derajat celcius selama 60 menit.
- Buat bedengan atau baki semai untuk tempat persemaian. Gunakan media semai dengan mencampurkan tanah dan kompos yang sudah diayak dengan perbandingan masing-masing 2:1.
- Lindungi bedengan atau baki semai dari kucuran air hujan eksklusif dan cahaya matahari dengan menciptakan naungan dari plastik bening.
- Tebarkan biji yang sudah direndam ke dalam baki semai berisikan media semai tadi, kemudian timbun tipis dengan media tanam sekitar. Siram dengan air utnuk menjaga kelembabannya.
- Jika Anda menentukan bedengan untuk tempat persemaian, maka harus menciptakan alur garitan terlebih dahulu sedalam 0,5 cm di atas bedengan dengan jarak antar alur 10 – 20 cm. Kemudian tebar benih pada alur tersbeut dan tutup tipis juga dengan media tanam, siram air untuk menjaga kelembabannya.
- Agar biji sanggup tumbuh dengan baik, selalu perhatikan dan jaga kelembaban media tanam dengan cara melaksanakan penyiraman rutin setiap pagi dan sore (jangan terlalu lembap dan jangan juga hingga kering).
- Bibit umumnya sudah sanggup digunakan (pindah tanam) sesudah 30 hari atau terlihat tumbuh 3 – 4 helai daun.
4. Persiapan Media Tanam
Nah, sesudah kita mengetahui cara mendapat benih unggul, selanjutnya siapkan media tumbuh yang baik. Berikut ini langkah-langkah yang harus anda lakukan:
- Pertama silahkan siapkan polybag ukuran sedang (40 x 50 cm).
- Isi polybag dengan media tanam. Media tanam tersusun dari adonan tanah, arang sekam (media tanam dengan porositas yang baik dan berat ringan), dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Setelah dicampur, ayak terlebih dahulu hasil campurannya.
5. Proses Penanaman
Setelah media tanam dan benih siap, maka langkah selanjutnya ialah proses penanaman. Berikut ini:
- Pertama, silahkan cabut bibit dari baki semai dengan menyiramkan sedikit air semoga gampang dicabut, lakukan dengan hati-hati dan secara perlahan.
- Buat lubang pada media tanam di dalam polybag sedalam 3 cm, kemudian masukkan bibit dan timbun kembali dengan media tanam.
6. Proses Perawatan Seledri
Setelah ditanam, langkah selanjutnya ialah perawatan. Proses perawatan sendiri bertujuan semoga tumbuhan seledri yang sudah kita tanam sanggup tumbuh optimal.
Memang, tidak ada persentase niscaya tingkat keberhasilan dari budidaya seledri ini. Namun kalau proses di atas sudah kita ikuti dengan benar kemudian kita juga merawat dengan benar, maka persentase keberhasilannya juga tentu akan lebih besar.
Anda hanya perlu melaksanakan perawatan intensif dengan melaksanakan penyiraman tumbuhan seledri setiap pagi dan sore. Tujuannya hanya untuk menjaga kelembaban dari media tanam seledri. Jangan siram terlalu banyak semoga tidak becek dan menjaga akar busuk.
Penyiraman rutin sanggup Anda lakukan setiap hari selama seminggu pertama sesudah bibit dipindahkan dari tempat persemaian. Setelah itu, Anda cukup menyiram seledri 3 kali dalam seminggu dengan menyesuaikan cuaca. Apabila kemarau, cukup 3 kali seminggu. Jika sedang demam isu penghujan, sesuaikan dengan kelembaban media tanam dan pindahkan tumbuhan ke tempat yang tidak terkena air hujan secara langsung.
Selain perawatan dengan menyiram seledri, ada hal lain yang juga harus Anda perhatikan yakni hama (ulat, kutu, atau tungau). Bila kedapatan hama pada seledri, buang hama tersebut dengan tangan. Apabila tumbuhan terjangkit penyakit, Anda sanggup menawarkan pestisida organik untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyering (seledri biasanya terjangkit bercak septoria.
7. Proses Pemanenan
Langkah terakhir ialah proses yang kita tunggu-tunggu, yaitu pemanenan. Dimana sesudah kurun waktu 2 – 3 ahad biasanya seledri sudah sanggup dipanen. Cara menanam seledri di polybag memang tidak menghasilkan tumbuhan seledri dalam jumlah banyak, namun setidaknya Anda sanggup konsumsi sendiri untuk keluarga atau tetangga.
Ciri-ciri seledri siap panen terlihat pada daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya tidak sulit, Anda hanya perlu memotong pecahan dasar (pangkal utama) batang seledri, dan bukan anakannya. Seledri yang sudah dipetik sanggup dipanen beberapa kali dengan jarak sektiar 1 hingga 2 ahad sesudah panen sebelumnya. Simak juga: Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula
Sumber https://sentrabudidaya.com
0 Response to "Cara Budidaya Seledri Untuk Pemula Step By Step"
Posting Komentar