iklan

Makalah Sistem Pernapasan Pada Insan Beserta Gambarnya

    Apa itu sistem pernapasan pada manusia ? Pernapasan ialah proses pertukaran gas antara sel dengan lingkunganya atau pengambilan proses oksigen ,pengeluaran proses CO2,dan penggunaan energi yang dihasilkan.Untuk lebih jelasnya mengenai sistem pernapasan pada manusi mari kita bahas makalah sistem pernapasan pada manusia sebagai berikut :

KATA PENGANTAR
     Segala Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT,karena atas berkat dan rahmat-NYA lah, sehingga kami sanggup menuntaskan makalah ini tepat waktu. Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
     Selain dari pada itu kami juga ingin mengucapkan teima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah memberi kami support, dan dan banyak wangsit dan motivasi-motivasi yang sangat bermanfaat bagi terwujutnya makalah ini. 

Tegal,    Februari 2019

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
    Pernapasan (respirasi) merupakan proses pengambilan oksigen, pengeluaran CO2, dan penggunaan energi yang dihasilkan. Selain itu, respirasi juga diartikan sebagai pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya.
    Sistem pernapasan pada insan mencakup semua struktur yang menghubungkan udara ke dan dari paru-paru. Organ pernapasan utama berupa paru-paru, yang dibantu oleh organ-organ lain. Jalur pernapasan untuk menuju sel-sel badan yaitu rongga hidung faring laring trakea bronkus bronkiolus alveolus paru-paru.
    Proses penapasan terdiri atas dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas (inspirasi) dan menghembuskan udara atau mengeluarkaekspirasin napas (ekspirasi). Berdasarkan belahan badan yang mengatur kembang-kempisnya paru-paru, pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

B. Tujuan 
1. Memahami pengertian sistem pernapasan pada manusia.
2. Mengetahui organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan insan beserta fungsi-fungsinya.
3. Memahami dan mengerti prosedur sistem pernafasan.
4. Memahami fungsi sistem pernapasan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Organ Pernapasan dan Fungsi
1. Rongga hidung
     Pada rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah,bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir semua sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung.Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda absurd yang masuk lewat kanal pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang terdapat di dalam vestibulum.karena kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya,udara menjadi hangat dan lantaran penguapan air dari permukaan selaput lendir,udara menjadi lembab.selain itu rambut-rambut tersebut juga  berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
Keuntungan yang diperoleh, kalau bernafas melalui hidung, yaitu:
o Udara yang masuk menjadi higienis lantaran terlebih dahulu disaring oleh bulu-bulu hidung dan   selaput lender.
o Udara yang masuk mengalami penyesuain suhu sesuai dengan panas badan kita.
o Udara yang masuk mengalami pembiasaan kelembapan sesuai dengan kondisi tubuh.
Fungsi Hidung :
o Bekerja sebagai kanal udara pernafasan.
o Sebagai penyaring udara pernapasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
o Dapat menghangatkan udara pernapasan oleh mukosa.
o Membunuh kuman-kuman yang masuk, bantu-membantu dalam pernapasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa).
2. Faring (Tekak)
    Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu kanal pernapasan (nasofarings) pada belahan depan dan kanal pencernaan (orofarings) pada belahan belakang.  
     Hubungan faring dengan organ-organ lain: ke atas berhubungn dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang berjulukan koana, ke depan berhybungan dengan ronnga mulut, tempat korelasi ini berjulukan istmus fausium, ke bawah terdapat dua lubang,ke depan lubang laring, dank ke belakang lubang esophagus.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian, yaitu :
Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana disebut nasofaring.
Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring.
Bagian bawah sekali dinamakan laringofaring.
Fungsi Faring (Tekak) yaitu :
   Sebagai tempat persimpangan jalan pernapasan dengan jalan makanan.
3. Laring (pangkal tenggorokan)
     Laring atau pangkal tenggorokan merupakan kanal udara dan bertindak sebagai pembentukan suara, terletak di depan belahan faring hingga ketinggian vertebrata servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya. Pangkal tenggorok itu sanggup ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglottis, yang terdiri dari tulang- tulang rawan ysng berfungsi pada waktu kita menelan masakan menutupi laring.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun, sangat terang terlihat pada pria.
Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker.
Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin.
Kartilago epiglotis (1 buah).
     Laring dilapisi oleh selaput lender, kecuali pita bunyi dan belahan epiglottis yang dilapisi oleh sel epithelium berlapis. Pada belahan belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita bunyi (pita vocalis). Pita bunyi berjumlah 2 buah, di belahan atas yaitu pita bunyi palsu dan tidak mengeluarkan bunyi yang disebut dengan ventrikularis, di belahan bawah yaitu pita bunyi sejati yang membentuk bunyi yang disebut dengan vokalis, terdapat 2 buah otot. Oleh gerakan 2 buah otot ini maka pita bunyi sanggup bergetar dengan demikian pita bunyi (rima glotidis) sanggup melebar dan mengecil, sehingga di sni terbentuklah suara.
Makan sambil berbicara sanggup menjadikan masakan masuk ke kanal pernapasan lantaran kanal pernapasan pada dikala tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur semoga kejadian menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga menjadikan gangguan kesehatan.   
Fungsi Laring (pangkal tenggorokan) yaitu :
     Pada laring terdapat epiglotis mempunyai kegunaan untuk menutup laring sewaktu kita menelan makanan. Dengan demikian masakan tidak masuk pada kanal pernafasan. Pada laring juga terdapat cairan yang mempunyai kegunaan untuk menagkap abu dan kotoran yang masuk.
4. Tenggorokan (Trakea)
    Batang tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh 16 hingga 20 cincin tulang rawan  dan pada belahan dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda absurd yang masuk ke kanal pernapasan. Yang meishlkan trakea menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan disebut karina.
Fungsi Tenggorokan (Trakea) yaitu :
    Dinding sebelah dalam batang tenggorok mempunyai selaput lendir yang sel-selnya berambut getar yang berfunsi untuk mengeluarkan benda-benda absurd yang masuk bantu-membantu dengan udara pernapasan.
Baca Juga  : makalah Sistem Peredaran darah pada manusia
5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus)
    Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada belahan bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Fungsi Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus) yaitu :
Meneruskan udara dari trakea ke paru-paru.
6. Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus)
     Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus) mengalami percabangan sesuai dengan jumlah gelambir paru-paru. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan bercabang tiga, sedangkan yang menuju paru-paru kiri bercabang dua. Pada ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil.     
Fungsi Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus) yaitu :
Meneruskan udara dari trakea ke paru-paru.
7. Paru-paru (Pulmo)
       Paru-paru terletak di dalam rongga dada belahan atas, di belahan samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di belahan bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua belahan yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput belahan dalam yang pribadi menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
       Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang dikenal dengan kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum sehingga paru-paru sanggup berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang mempunyai kegunaan untuk meminyaki permukaan pleura, menghindarkan goresan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernapas. 
       Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
    Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur mirip spon yang lentur dengan tempat permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis kalau dibanding dengan bronkus.
     Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di belahan ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada belahan distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).  
    Alveolus terdapat pada ujung final bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga ibarat busa atau mirip sarang tawon. Oleh lantaran alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.
Fungsi Paru-paru (pulmo) yaitu :
     Dalam paru-paru terdapat dalam alveolus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara oksigen dan karbon dioksida.

B. Mekanisme Pernapasan 
     Rongga hidung → faring → laring → trakea → bronkus → bronkiolus → alveolus → sel-sel tubuh.
Proses Pernapasan
Pada dikala bernapas, berlangsung dua proses yaitu wangsit dan ekspirasi.
1. Inspirasi
    Inspirasi terjadi kalau otot-otot antarrusuk melaksanakan kontraksi sehingga tulang-tulang rusuk dan tulang dada terangkat ke atas. Pada dikala inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar. Diafragma akan mendesak rongga perut hingga 5 cm ke bawah. Akibatnya rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada mengakibatkan paru-paru ikut membesar, kesudahannya tekanan udara dalam paru-paru berkurang sehingga udara luar masuk.
2. Ekspirasi
     Ekspirasi terjadi kalau otot-otot antarrusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali ke kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil. Ekspirasi juga terjadi kalau otot diafragma mengendur kembali ke kedudukan semula, sehingga rongga dada mengecil dan paru-paru pun ikut mengecil. Oleh lantaran itu tekanan udara dalam paru-paru bertambah, kesudahannya udara ke luar.
Baca Juga : Sistem Pencernaan dan proses Pencernaan pada ikan
C. Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan 
    Pada orang cukup umur normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan antara lain :
a. Umur 
     Semakin bertambahnya umur seseorang menjadikan frekuensi pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada dikala usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diharapkan relatif lebih sedikit. 
b. Jenis Kelamin 
     Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh lantaran itu, laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita. 
c. Suhu Tubuh 
    Manusia mempunyai suhu badan yang konstan berkisar antara 36-37˚C lantaran insan bisa mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat. 
d. Posisi Tubuh 
     Posisi badan akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada dikala berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada dikala orang duduk. 

D. Gangguan dan Penyakit
Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan 
o Sinusitis, yaitu radang pada rongga hidung belahan atas. 
o Renitis, yaitu gangguan radang pada hidung. 
o Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura. 
o Bronkitis, yaitu radang pada bronkus. 
Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus 
o Pneumonia / Pnemonia, yaitu suatu abses basil diplococcus pneumonia yang mengakibatkan peradangan pada dinding alveolus. 
o Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus. 
o Masuknya air ke alveolus.
Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara 
o Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida. 
o Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga mengakibatkan badan kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia. 
Gangguan sistem pernafasan 
o Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau gangguanpenggunaan O2 oleh jaringan.
o Difteri : penyakit daluran pernafasan belahan atas lantaran abses bacteri Corynebacterium diphtheriae.
o Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh abses bacteri Diplococcus pneumonia.
o Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil. 
o Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau virus tertentu. 
o Asma : gangguan pernafasan dengan tanda-tanda sukar bernafas, bunyi mendesak dan batuk yang disebabkan alergi, psikis ataun lantaran penyakit menurun. 
o Kanker paru-paru : akhir sering merokok.
o Emfisema : gangguan pernafasan lantaran alveoli menjadi luas secara berlebihan, akhir terjadi penggembungan paru-paru secara berlebihan. 
o Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan udara terganggu, sehingga penderita sering membiarkan mulutnya terbuka. 

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
      Dalam sistem pernapasan  oksigen merupakan hal utama yang dibutuhkan dan berdasar kepada kebutuhan oksigen. Pernapasan  seluler dibagi menjadi pernapasan aerop dan anaerob.
Secara garis besar pernapasan merupakan pemecah glukosa dengan bantuan-bantuan enzim untuk menghasilkan energi. Pernapasan pada insan memakai paru-paru. Jalur pernapasan insan yaitu sebagai berikut:
     Rongga hidung => faring => laring => trakea => bronkus =>bronkilius, aveolus. Pertukaran/difusi O2 dan CO2 pada paru-paru  terjadi pada dibagian alveolus.
     Pernapasan melibatkan 2 proses yaitu  menarik nafas (inspirasi) dan mengeluarkan nafas (ekspirasi) menurut organ-organ yang terlibat.Pernapasan dibagi menjadi  2 yaitu pernapasan  dada dan pernapasan perut.
     Dalam keadaan normal volume udara pernapasan  500- 3500ml, Yang terdiri dari 500 ml volume tidal, 1500ml komplementer dan 1500 ml udara suplementer. Kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu tersebut kapasitas total.
    Ada beberapa gangguan dan kelainan yang menyerang alat pernapasan antara lain: faringistis, pneumonia, emfisema paru-paru, asma, dipteri, asfiksi, tuberkulosis (TBC), hipoksia, asidosis, sianosis, bronkitis, tonsilitis, pleuritis, SARS, kanker paru-paru dan rinitis.
    Teknologi pengobatan untuk mengatasi dan mencegah banyak sekali penyakit dan gangguan pada sistem rsepirasi antara lain sebgai berikut: stetoskop, radiasi memakai sinar – X, pulmotor, intubasi endotrakea dan trakeostomi, oygen catheter atau oygen cannula.

B. Saran
      Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem  pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindarilah perilaku merokok. Serta rawatlah paru-paru (pulmo) semoga tetap bersih, lantaran Paru-paru gampang sekali terjangkit penyakit abses sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Dyah, dkk. 2004. Biologi 2 Sekolah Menengan Atas dan MA untuk kelas IX. Jakarta:ESIS.
Furqonita, D. 2007.Seri PIA BIOLOGI Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII . Penerbit Quadra   dari Yudhistira-Jakarta.
Kadaryanto et al. 2006.BIOLOGI 2, Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan, Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII.Penerbit Yudhistira-Jakarta.
Lestari, S. Omegawati, W.H. dan Kusumawati, R. 2007.IPA BIOLOGI Eksplorasi Kelas VII untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTs. Penerbit Intan Pariwara Klaten.
Pratiwi, D.A, dkk. 2007. Biologi untuk Sekolah Menengan Atas dan MA kelas IX jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono, S. dan Hadisumarto, S. 1999.Sains BIOLOGI-2b Untuk Kelas 2 Tengah Tahun Kedua Sesuai Kurikulu, 1994. Penerbit Bumi Aksara-Jakarta.
Saktiyono. 2004.Sains BIOLOGI Sekolah Menengah Pertama Untuk Kelas VIII . Penerbit Esis dari Penerbit Erlangga-Jakarta.

Sumber http://sekolahmaning.blogspot.com

0 Response to "Makalah Sistem Pernapasan Pada Insan Beserta Gambarnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel