Manajemen Bisnis : Pengertian, Fungsi, Jenis, Komponen, Unsur
Manajemen Bisnis – Pelaku bisnis dalam menjalankan usahan wajib mengerti dan menerapkan ilmu manajemen bisnis. Dengan didukung suatu pemahaman akan manajemen dapat mempermudah menjalankan dan mengelola bisnis. Setelah menerapkan ilmu tersebut diharapkan target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Disamping itu aktivitas usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Permasalahan yang tidak menjadi rahasia umum adalah tidak semua orang mengerti manajemen dalam dunia bisnis. Hal tersebut tak menutup kesempatan masyarakat memulai sebuah usaha. Namun, alangkah baiknya menjalankan usaha beriringan dengan mempelajari elemen dasar manajemen dalam bisnis.
Pengertian Manajemen Bisnis
Berdasarkan etimologis, kata manajemen berasal dari literatur bahasa Prancis Kuno artinya seni melaksanakan dan mengatur. Kemudian, dari definisi secara etimologis ini muncul beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli ilmu manajemen. Oleh karena itu, muncul beragam interpretasi manajemen bisnis hingga sekarang.
George R. Terry mengemukakan pendapat bahwa manajemen merupakan sebuah proses khas yang berupa beberapa aktivitas. Aktivitas tersebut diantaranya adalah tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan, dan pengawasan terhadap sumber daya manusia. Agar sasaran yang ditetapkan dapat terwujud.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mengatakan definisi manajemen meliputi proses yang dimulai dari perencanaan. Selanjutnya diiringi dengan pengoranisasian, pengkoordinasian, serta pengontrolan terhadap sumber daya. Tujuannya untuk mencapai sasaran dengan efisien dan efektif.
Doktrin dari Griffin tersebut sejalan dengan pemikiran Henry Fayol. Fayol menyebutkan pengertian manajemen terdiri atas lima gagasan atau fungsi utama. Kelima gagasan tersebut adalah merancang, memerintah, melakukan organisir, pengendalian, dan koordinasi. Selain itu, kelima gagasan pokok tersebut tidak dapat dipisahkan dan berkaitan satu sama lain.
Fungsi Manajemen Bisnis
Dalam ilmu manajemen bisnis memiliki empat fungsi utama yang harus diketahui oleh pelaku usaha. Yang pertama adalah fungsi perencanaan berperan menentukan tujuan atau sasaran pelaku bisnis. Perencanaan manajemen dalam lingkup bisnis tergantung pada skala perusahaan dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya perencanaan keseluruhan kemudian dibagi kedalam beberapa divisi.
Perencanaan yang telah dibagi akan dievaluasi oleh manager. Jika terjadi ketimpangan dengan tujuan atau sasaran maka diperbaiki dengan rencana alternatif. Sebab, perusahaan dalam menyusun perencanaan, disamping rencana utama juga memiliki rencana cadangan. Perencanaan merupakan elemen mendasar dan penting untuk melaksanakan aktivitas manajemen terutama dalam bisnis.
Fungsi perencanaan sering disebut sebagai pondasi agar bisnis semakin kuat. Basis perencanaan yang dibuat dalam rapat dewan direksi dan unsur perusahaan lain harus matang dan detail. Oleh karena itu, dalam perancangannya sebelum ditetapkan, dilakukan revisi beberapa kali. Harapannya agar aktivitas bisnis dimasa depan berjalan dengan semestinya.
Selanjutnya, dijalankannya fungsi pengorganisasian (organizing) untuk mengubah rencana menjadi kenyataan. Disamping itu, pelaku bisnis harus memastikan aktivitas atau tugas diamanahkan pada orang yang tepat. Pengorganisasian mengambil peran dalam penentuan orang yang tepat tersebut. Umumnya pengorganisasian memiliki sub bagian lagi seperti pemasaran, akuntansi, administrasi, dan produksi.
Idealnya dalam mengorganisasikan fungsi ketiga ini diketahui dan diawasi oleh masing-masing manajer divisi. Setelah itu, masing-masing manajer tersebut yang membuat pertanggungjawaban kepada direktur utama. Dengan pengorganisasian dapat menentukan tugas yang dilakukan, karyawan mana yang melakukan dan bertanggung jawab atas tugas dari perusahaan serta keputusan.
Fungsi keempat adalah memberikan pengarahan dengan keharusan semua anggota tim mengetahui tugas masing-masing. Sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai dan programme dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, perlu adanya dorongan bagi anggota tim sehingga dapat termotivasi bekerja terus-menerus.
Pengarahan tersebut sangat dibutuhkan dalam suatu manajemen pengembangan bisnis. Biasanya peran pengarahan dilakukan manajer masing-masing divisi. Perusahaan dan manajer melakukan pengarahan menggunakan metode influencing dan motivating.
Terakhir yaitu fungsi pengendalian agar manajemen sebuah bisnis berjalan semestinya dan optimal. Dalam melakukan controlling biasanya terdiri dari empat aktivitas yakni menentukan standar, mengukur pencapaian, membandingkan pencapaian dengan standar, dan melakukan perbaikan. Dilakukan juga evaluasi untuk perbaikan jika ditemukan penyimpangan dari standar yang ditetapkan.
Jenis Manajemen Bisnis
Bisnis yang berjalan lancar dan terus mengalami peningkatan adalah impian tiap perusahaan. Agar bisnis dapat berjalan sesuai rencana dibutuhkan beberapa manajemen lain. Tujuannya sebagai pelengkap dan mendukung agar mempermudah penerapannya. Ada empat jenis manajemen lain yang memiliki pengaruh dalam manajemen bisnis.
Pertama adalah manajemen keuangan yang berfungsi mengatur kestabilan arus keuangan setiap perusahaan. Hal tersebut agar arus kas lebih jelas dan pengeluaran lebih kecil dibandingkan pendapatan bisnis. Pengelolaan keuangan yang baik dan tertata secara rapi akan mempermudah menganalisis keuangan.
Disamping itu dapat meningkatkan peluang dalam mengambil keputusan dengan strategi dan akurat. Agar manajemen keuangan bekerja lebih optimal, disarankan untuk melakukan pembukuan atau akuntansi. Seluruh information divisi keuangan seperti lucre margin dan hutang piutang harus disajikan secara existent time. Sehingga manajer keuangan dapat memberikan information baru kepada direktur utama.
Kedua adalah manajemen sumber daya manusia (SDM) yang menjalankan dan memegang peran dalam menjalankan bisnis. Sumber daya manusia merupakan unsur terpenting karena memegang kendali terhadap unsur lainnya seperti material, keuangan, operasional. Agar SDM tersebut dapat bekerja sama secara efektif, efisien, dan baik.
Ketiga adalah manajemen operasional yang bertugas memastikan aktivitas operasional sehari-hari berjalan sesuai perencanaan dan kebijakan. Kegiatan operasional perusahaan dimulai dari proses produksi sampai distribusi barang. Pengelolaan operasional juga berfungsi memastikan kualitas, bahan, dan efisiensi penjualan dari barang dan jasa yang merupakan bisnis utama.
Keempat adalah manajemen pemasaran yang bertugas untuk melakukan penjualan dalam suatu bisnis. Pemasaran memegang peranan penting karena tanpa adanya manajemen pemasaran maka penjualan barang dan jasa bisa merugi atau tidak berjalan lancar. Manajemen ini disinyalir mendukung perencanaan strategi dalam bisnis untuk mendapatkan keuntungan.
Unsur Manajemen Bisnis
Dalam menjalankan suatu bisnis terdapat enam unsur manajemen yang berpengaruh besar untuk mencapai keberhasilan. Keenam unsur tersebut berkaitan satu sama lain. Jika salah satu tidak terpenuhi maka mempersulit perusahaan mencapai visi dan misi serta targetnya. Oleh karena itu semua unsur manajemen bisnis ini tidak dapat dipisah-pisahkan.
Unsur utamanya yakni manusia yang memegang kontrol penting terhadap unsur lainnya. Tanpa sumber daya manusia, perusahaan tidak dapat membuat tujuan dan rencana bisnis. Tidak ada perusahaan di dunia ini yang berjalan tanpa sumber daya manusia. Sebab, sumber daya manusia dapat berfikir dan berdiskusi untuk mengambil keputusan penting dalam bisnis.
Unsur kedua yakni uang yang digunakan sebagai modal mendirikan bisnis. Modal merupakan hal krusial sebagai langkah awal membangun usaha. Selain itu, uang berfungsi sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai. Tingginya nominal keuntungan yang didapat dalam bisnis umumnya merupakan salah satu target pelaku usaha.
Keberhasilan target bisnis umumnya diukur dari besarnya income berupa uang dan yang beredar dalam kas perusahaan. Uang membantu pelaku bisnis memperhitungkan pendapatan secara rasional. Unsur kedua tersebut juga digunakan untuk membeli alat pendukung bisnis barang atau jasa dan gaji karyawan.
Unsur ketiga yakni bahan yang diproduksi jika itu berkaitan dengan perusahaan barang. Berbeda dengan perusahaan jasa, bahan merupakan pendukung dalam melayani konsumen. Bahan sendiri dibedakan menjadi dua yaitu bahan jadi dan bahan setengah jadi. Sehingga perusahaan atau pelaku usaha dapat memprediksi kesusahan atau keuntungan diperoleh dari bahan tersebut.
Unsur keempat yakni metode bisnis yang ditetapkan oleh perusahaan atau pelaku bisnis. Metode kerap kali disamakan dengan strategi. Metode digunakan manajemen dalam bidang bisnis agar mendukung kegiatan bisnis lebih efektif dan efisien. Antar divisi satu dengan yang lain harus menerapkan metode yang berkesinambungan agar seluruh karyawan dapat bekerja berdampingan.
Unsur kelima yakni pasar merupakan unsur terakhir dan sering disebut sebagai target. Dengan mengetahui kondisi pasar, pebisnis atau perusahaan dapat menemukan permintaan konsumen. Analisis pasar barang atau jasa harus menggambarkan permintaan masyarakat. Sehingga proses produksi menyesuaikan dengan pasar dan membuat strategi untuk menggaet konsumen.
Komponen Yang Harus Disusun Dalam Manajemen Bisnis
Semua bisnis yang sedang berjalan atau dalam perencanaan harus menjelaskan elemen usahanya. Hal tersebut bertujuan agar mempermudah evaluasi dan penilaian terhadap target. Deskripsi dari elemen dalam bisnis mulai dari bentuk bisnis, lokasi, konsep, target pasar, produk barang atau jasa. Disamping itu menjabarkan biaya operasional, keuntungan, kerugian, dan sistem kerja bisnis.
Komponen pertama yang menjadi penyusun dalam manajemen bisnis adalah analisa pesaing. Pelaku usaha biasanya melakukan analisa terhadap pesaingnya untuk memberikan gambaran strategi bisnis. Analisa pesaing dilakukan terhadap barang atau jasa yang dijual hingga pelanggan dari kompetitor. Analisa ini sangat membantu pelaku usaha untuk membuat terobosan baru.
Komponen kedua yang harus disusun adalah laporan keuangan. Dengan laporan keuangan pelaku bisnis atau perusahaan dapat membuat evaluasi terhadap pencapaian target. Laporan keuangan tidak selalu sulit dan dapat dibuat sederhana asalkan mendetail. Selain itu laporan, pelaku bisnis atau perusahaan juga harus mebuat rencana keuangan guna mengatasi segala kemungkinan masa depan.
Komponen ketiga adalah menjaga kualitas barang dan jasa yang diperdagangkan. Komponen ini menjadi sangat penting untuk menjaga pelanggan agar tetap membeli barang produsen. Sebab kepuasan dan kenyamanan pelanggan berpengaruh terhadap jalannya bisnis. Barang atau jasa yang berkualitas tidak akan kalah dengan yang ada di pasaran lainnya.
Komponen terakhir adalah strategi pemasaran yang harus disusun dengan baik. Agar menemukan potensi keberhasilan memasarkan produk di pasaran. Strategi pemasaran meliputi biaya, promosi produk, target promosi, tempat promosi, dan media promosi. Semuanya harus dibuat rencana anggaran serinci mungkin. Agar dapat mempermudah evaluasi dan membuat rencana cadangan.
Tips Mengelola Manajemen Bisnis
Agar bisnis terus berjalan dengan lancar diperlukan kiat-kiat sukses dalam pengelolaannya. Tips mengelola manajemen bisnis paling mendasar adalah memperhatikan produksi, pemasaran, dan distribusi barang atau jasa. Tips pertama adalah produksi barang atau jasa yang membutuhkan perencanaan dan pengaturan.
Dalam kegiatan produksi, pelaku bisnis sebaiknya memberi konsentrasi terhadap ketersediaan bahan baku. Apakah yang digunakan bahan baku sudah jadi atau setengah jadi. Serta proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas dan diminati masyarakat. Kegiatan produksi dilakukan oleh sekumpulan karyawan dan tergabung dalam sebuah tim.
Selanjutnya, tips agar bisnis menjadi sukses yaitu menguasai bidang pemasaran. Bidang yang berkaitan dengan perencanaan, target, tujuan dan bentuk dari proses pemasaran. Pelaku bisnis atau perusahaan biasanya mengedepankan pemasaran yang merupakan ujung tombak bisnis. Dengan pemasaran yang baik maka dapat melalui kondisi sulit dan tetap mendapatkan pendapatan.
Tips terakhir adalah distribusi barang atau jasa yang baik. Bidang distribusi dapat mendukung manajemen pemasaran. Jika pemasaran sudah berjalan baik, namun distribusi mengalami kemacetan maka seluruh aktivitas bisnis kemungkinan menjadi tidak stabil. Penyaluran barang atau jasa bergantung dengan manajemen distribusi oleh perusahaan.
Tantangan Yang Dihadapi Manajemen Bisnis
Tidak semua dunia bisnis berjalan dengan mulus, ada saja yang dihadapi oleh pelaku bisnis. Tantangan demi tantangan harus dilewati agar usahanya tetap berjalan dan mendapat keuntungan. Beberapa tantangan yang pasti dilewati pelaku bisnis adalah tantangan produktivitas, tantangan kualitas, dan tantangan pasar global.
Suatu bisnis menawarkan barang atau jasa semakin lama akan meningkatkan produktifitasnya. Tingginya permintaan pasar yang selalu mengalami perkembangan adalah faktor pendorong peningkatan produktifitas bisnis. Upaya yang dilakukan yakni pembaharuan mesin-mesin produksi, pengembangan penelitian produk, dan manajemen personalia dalam produksi.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah tantangan kualitas barang atau jasa. Masyarakat rata-rata lebih senang dengan barang dan jasa berkualitas dengan harga murah. Kualitas barang atau jasa harus baik dan tidak mudak rusak. Pelanggan akan pergi jika kualitas produk langganannya turun dan perusahaan tidak melakukan perbaikan terhadap produk tersebut.
Selanjutnya, persaingan pasar global yang semakin meningkat menyebabkan masyarakat memiliki banyak pilihan. Sehingga produktifitas, kualitas, dan harga mampu bersaing. Perusahaan yang tidak dapat bertahan dalam persaingan global akan mengalami kerugian hingga kebangkrutan. Oleh sebab itu, manajemen bisnis digunakan untuk meredamkan tantangan tersebut.
Klasifikasi Usaha Dalam Manajemen Bisnis
Ada berbagai macam kegiatan usaha dapat dijalankan dengan manajemen bisnis. Seperti usaha pertanian, konstruksi , pabrik, teknologi informasi dan komunikasi. Disamping itu, masih ada usaha jasa dan pemerintah yang menerapkan manajemen bidang bisnis.
Usaha pertanian dari skala kecil hingga pertanian berskala besar menggunakan manajemen bidang bisnis. Tujuannya agar dapat memproduksi pangan dan dapat bersaing di pasar lokal maupun mancanegara. Usaha pertanian di Republic of Indonesia banyak digeluti masyarakat yang tinggal dipedesaan atau perkotaan. Misalnya petanian, perkebunan, perikanan, dan persawahan.
Usaha konstruksi bergerak dalam pembangunan misalnya pembangunan rumah, gedung, jalan, pertokoan, dan sekolah. Kegiatan konstruksi ini sangat sering dilakukan sebagai upaya pembangunan nasional. Usaha tersebut menyerap banyak tenaga kerja, bahan konstruksi, dan jasa sehingga memerlukan manajemen dalam bidang bisnis untuk mengaturnya.
Selanjutnya adalah usaha teknologi informasi dan komunikasi di era modern ini. Biasanya berupa online store atau start-up. Penjualan online semakin menjamur dan memiliki banyak pelanggan memerlukan manajemen yang baik agar dapat bersaing. Disamping itu, muncul start-up atau perusahaan rintisan berbasis teknologi. Start-up dapat disebut sebagai model perusahaan konvensional juga memerlukan manajemen dalam bidang bisnis.
Selain bisnis barang, bidang jasa juga memerlukan manajemen agar dapat bertahan ditengah masyarakat. Pasar jasa juga semakin lama meningkat dan persaingan semakin ketat. Berbagai inovasi dilakukan pelaku bisnis agar brandnya dikenal. Bisnis jasa tersebut misalnya salon, konsultan kecantikan, jasa servis komputer, cukur rambut, dokter, dan jasa lainnya.
Yang terakhir adalah usaha pemerintah berupa pengaturan kegiatan bisnis dan kestabilan ekonomi. Untuk membuat pengaturan tersebut pemerintah perlu mendasarkan pada manajemen bidang bisnis. Sebab pengaturan dikeluarkan terkait dengan lokasi perusahaan dan pabrik, hak cipta, hak paten, dan berbagai izin usaha.
Sumber https://olympics30.comBoleh re-create paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
0 Response to "Manajemen Bisnis : Pengertian, Fungsi, Jenis, Komponen, Unsur"
Posting Komentar