Teori Penawaran (Supply Theory)
Teori Penawaran Teori Penawaran dalam ilmu ekonomi, yakni citra atas hubungan-hubungan antara aspek-aspek yang ada dalam pasar. hubungan-hubungan tersebut terdiri dari para calon pembeli dan penjual akan suatu barang. modal penawaran digunakan untuk memilih harga dan kualitas barang yangakan di jual di pasara. Nah Model ini sangat penting untuk melaksanakan aktivitas analisis dalam tingkat ekenomi mikro akan sikap dan interaksi para pembeli dan penjual.
Variabel jumlah barang dan tingkat harga dalam konsep penawaran ini memperlihatkan adanya saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Variabel harga merupakan variabel yang mensugesti jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, biasa disebut sebagai variabel bebas, atau independent variable.
Sedangkan variabel jumlah barang dan jasa merupakan variabel yang dipengaruhi oleh tingkat harga, biasa disebut variabel terikat atau dependent variable.
Sedangkan variabel jumlah barang dan jasa merupakan variabel yang dipengaruhi oleh tingkat harga, biasa disebut variabel terikat atau dependent variable.
A. Pengertian Penawaran (Supplay)
Menurut Hanafie (2010), dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) memiliki arti jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada banyak sekali kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu, ceteris paribus. Penawaran memperlihatkan jumlah (maksimum) yang mau dijual pada banyak sekali tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk memperlihatkan banyak sekali jumlah dari suatu barang. Hubungan antara harga per satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam aturan penawaran: ceteris paribus, produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan memperlihatkan lebih banyak pada harga yang tinggi daripada pada harga yang rendah.
Transaksi di pasar tidak terwujud bila hanya ada undangan dari pihak pembeli saja. Permintaan sanggup terwujud apabila ada barang-barang dan jasa yang disediakan penjual (penawaran). Dengan demikian, bila ada undangan dan penawaran terjadilah transaksi di pasar.
Dalam aktivitas ekonomi, produsen memproduksi barang/jasa namun tidak digunakan untuk keperluan sendiri melainkan untuk dijual kepada konsumen dengan tujuan memperoleh keuntungan atau atau keuntungan. Inilah yang dinamakan dengan penawaran. Penawaran memperlihatkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen pada banyak sekali tingkat harga dan waktu tertentu.
Penawaran yakni "sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (produsen) pada banyak sekali tingkat harga dan dalam waktu tertentu (per hari, per minggu, per tahun)".
Seperti dalam undangan berdasarkan ekonomi mikro dijelaskan bahwa penawaran juga sanggup digolongkan menjadi penawaran perorangan dan penawaran pasar.
Penawaran perorangan ialah penawaran yang dilakukan oleh seorang penjual dalam memperlihatkan banyak sekali jumlah barang pada banyak sekali tingkat harga.
Penawaran pasar ialah keseluruhan penawaran yang didapat dari penjumlahan penawaran perorangan suatu barang atau jasa pada banyak sekali tingkat harga.
Penawaran yakni jumlah barang atau jasa yang tersedia dan sanggup dijual oleh penjual pada banyak sekali tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mensugesti penawaran :
- Harga barang itu sendiri;
- Harga sumber produksi;
- Tingkat produksi; dan
- Ekspektasi/perkiraan.
B. Hukum Penawaran (Legal Of Supplay)
Dalam teori ekonomi, Penawaran dapar diartikan sebagai keseluruhan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam banyak sekali kemungkinan harga yang berlaku di pasar dalam satu periode.
Hukum penawaran menjelaskan bahwa jumlah barang yang ditawarkan berbanding sejajar dengan tingkat harga. Artinya, kalau harga barang naik, maka jumlah barang dan jasa yang ditawarkan akan naik juga. Sebaliknya, kalau harga turun, maka jumlah penawaran barang dan jasa akan turun juga.
Dari aturan penawaran sangat terperinci bahwa harga dan jumlah penawaran berkorelasi positif. Makara barang dan jasa yang ditawarkan pada suatu waktu tertentu akan sangat tergantung pada tingkat harganya. Pada kondisi dimana faktor-faktor lain tidak berubah. Jika barang dan jasa naik, maka penjual cenderung menjual barang dan jasa dalam jumlah yang lebih banyak. Dan sebaliknya, kalau barang dan jasa harganya turun, maka penjual cenderung menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkannya.
Seperti aturan Permintaan ukum Penawaran pada hakikatnya juga merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa :
"Hubungan antara barang yang ditawarkan dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu: saat harga meningkat atau naik, maka jumlah barang yang tawarkan akan Meningkat dan sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan menurun".
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
Hukum penawaran menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah yang ditawarkan positif. Artinya, kalau harga naik, jumlah yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya kalau harga turun, jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Secara eksplisit, aturan penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pengusaha (ceteris paribus).
Untuk memahami aturan penawaran tersebut di atas, lihat referensi berikut ini perihal table data penawaran terhadap harga gitar.
Penawaran | Harga Gitar (P) | Jumlah yang Ditawarkan (Q) |
A | Rp 6.000.000,- | 1000 |
B | Rp 5.000.000,- | 800 |
C | Rp 4.000.000,- | 700 |
D | Rp 3.000.000,- | 600 |
E | Rp 2.000.000,- | 500 |
F | Rp 1.000.000,- | 400 |
C. Fungsi Penawaran [Supply Function]
Daftar penawaran yang citra yang menandakan jumlah penawaran pada banyak sekali tingkat harga.
Kurva penawaran yakni kurva/grafik yang menggambarkan pola hubungan antara jumlah barang/jasa yang diproduksi atau dijual produsen dengan tingkat harga.
Fungsi Penawaran yakni suatu fungsi yang menyatakan hubungan antraharga dengan jumlah barang/jasa yang diproduksi atau dijual produsen, kalau variabel lain konstan [ceteris paribus].
Formula: Qs = f (P, Pi, T, A, Pe, …)
Keterangan :
Qs = Jumlah penawaran suatu barang.
P = Harga barang yang bersangkutan.
Pi = Harga barang input/faktor produksi.
T = Teknologi.
A = Kondisi alam.
Pe = Harapan terhadap harga yang akan datang.
Asumsi : hanya variabel harga barang tersebut [P] yang diperhatikan sedangkan variabel lain dianggap konstan [ceteris paribus], sehingga formula di atas menjadi: Qs = f (P) atau P = f (Qs).
- Penulisan Fungsi Penawaran
Fungsi Penawaran sanggup dituliskan dalam beberapa bentuk fungsi, yaitu sebagai:
Fungsi Eksplisit: p = f (q), contohnya p = 2q – 4;
Fungsi Invers: q = g (p), contohnya q = ½p – 2;
Fungsi Implisit: h (p, q) = 0, contohnya 2q-p+4 = 0.
- Ciri-ciri Umum Fungsi dan Kurva Penawaran
- Nilai-nilai q dan p yang berlaku yakni positif (q dan p > 0), terletak di kuadran I, pada interval tertentu dan kontinu. [Kurva di kuadran selain kuadran I digambarkan berupa garis putus-putus].
- Antara variabel q dan varabel p berlaku hubungan 1-1, dalam arti pada harga tertentu hanya ada satu jumlah barang/jasa yang diproduksi/dijual oleh produsen.
- Kurva Penawaran merupakan suatu garis dari kiri bawah ke kanan atas (naik) secara monoton sehingga Kurva Penawaran memiliki slope positif.
- Beberapa Bentuk Fungsi Penawaran dan Contohnya
1. Bentuk Fungsi Linier
- Sebagai Fungsi Eksplisit. Contoh: p = 2q + 4 => Titik kritis: (0, 4) dan (-2,0).
- Sebagai Fungsi Invers. Contoh: q = ½p – 2 => Titik kritis: (-2, 0) dan (0,4).
2. Bentuk Fungsi Kuadrat
- Sebagai Fungsi Eksplisit. Contoh: p = q² + 1 => Titik potong dengan sumbu p: (0, 1) dan titik potong dengan sumbu q: tidak ada. Jelaskan! [Jawab: kurva tidak pernah menyentuh sumbu x] Titik puncak: (0, 1). Nilai q dan p yang berlaku q > 0 dan p > 1.
- Sebagai Fungsi Invers. Contoh: q = p² – 3p + 2 => Titik potong dengan sumbu q: (2, 0) dan titik potong dengan sumbu p: (0, 1) dan (0, 2), klimaks (- ¼, 1½, ). Nilai q dan p yang berlaku q > 0 dan p > 2.
3. Bentuk Fungsi Pecah
Contoh: p = (15)/(10-q) => Titik potong dengan sumbu p: (0, 1½) dan titik potong dengan sumbu q: ( , 0), asimtot datar: q = dan p = 0, dan asimtot tegak: p = dan q = 10. Nilai q dan p yang berlaku q > 0 dan p > 1½.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran (Supplay)
Menurut Daniel (2004), perubahan pada penawaran sanggup terjadi lantaran adanya imbas dari beberapa faktor, diantaranya yakni teknologi, harga input, harga produksi komoditas lain, jumlah produksi, dan impian produsen.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penawaran produk pada suatu pasar di antaranya sebagai berikut :
1. Harga Barang Itu Sendiri
Dalam aturan penawaran dikatakan, jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi oleh perubahan harga barang itu sendiri. Hubungan ini bersifat positif, yaitu kalau harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen bertambah. Tujuannya yakni untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
2. Kemajuan Teknologi
Apabila terjadi perubahan atau peningkatan pada teknologi dalam proses produksi maka akan terjadi perubahan pada produksi yang cenderung meningkat pula. Penggunaan teknologi gres tersebut menuntut perubahan pada biaya produksi yang biasanya relatif lebih tinggi. Apabila produksi meningkat lantaran perubahan teknologi berarti penawaran pun akan meningkat.
Kemajuan teknologi sanggup meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini akan memengaruhi besarnya jumlah barang yang ditawarkan di pasar. Seorang pengrajin sepatu sebelum adanya mesin sanggup menghasilkan sepatu 250 pasang seminggu, tetapi saat menemukan mesin yang sanggup memproduksi sepatu 1.000 pasang dalam seminggu, jumlah penawaran pun bertambah.
3. Biaya Input (Faktor Biaya Produksi)
Besar kecilnya harga input juga akan mensugesti besar kecilnya jumlah input yang dipakai. Apabila harga faktor produksi meningkat, kecenderungan pengurangan penggunaannya berdampak pada hasil yang juga akan turun. Turunnya hasil secara otomatis menimbulkan turunnya penawaran.
Biaya yang digunaka untuk produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan barang atau jasa.
Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh faktor-faktor produksi memengaruhi besarnya biaya produksi. Biaya produksi akan naik kalau harga faktor-faktor produksi naik. Biaya produksi yang melebihi hasil penjualan akan menimbulkan kerugian. Hal ini sanggup menimbulkan jumlah barang yang ditawarkan berkurang.
4. Harga Produksi Komoditas Lain
Petani biasanya mengusahakan sebuah komoditas, contohnya kedelai. Akan tetapi, tenyata harga kedelai tidak beranjak naik malah cenderung menurun. Sebaliknya, harga komoditas lain di pasaran cenderung naik, sehingga petani mengubah pola perjuangan taninya. Perubahan pola perjuangan tani akan mensugesti pada penawaran kedua komoditas tersebut.
Apabila harga suatu komoditas di pasaran cenderung naik, maka banyak petani yang mengusahakan komoditas tersebut. Jumlah produsen bertambah, maka produksi yang ditawarkan akan meningkat.
5. Ekspektasi Atau Ramalan (Harapan Masa Depan)
Ketika suatu barang langka di pasaran, produsen mencoba menahan barang tersebut untuk tidak ditawarkan dulu ke pasar dengan impian harga naik terus dan produsen akan mendapatkan keuntungan yang besar dari perbuatannya.
Petani sering berspekulasi mengenai perkembangan harga produksi di pasaran. Hal ini sanggup dapa dilakukan berdasarkan pada pengalaman, terpengaruh petani lain, atau lantaran pemberitaan. Ramalan petani dan pilihan yang diambilnya akan mensugesti luas tanam yang ujungnya yakni kuat pada produksi dan penawaran komoditas yang diusahakan.
6. Adanya Tingkat Persaingan
Semakin tinggi persaingan suatu barang lantaran semakin banyaknya produsen maka jumlah penawaran pun semakin banyak. Banyaknya produsen yang memproduksi dan memperlihatkan barang.
7. Harga Barang Subtitusi dan Komplementer
Apabila harga barang substitusi meningkat, maka penawaran harga barang yang diamati akan turun. Hal ini lantaran harga barang yang diamati menjadi relatif lebih murah dibandingkan harga barang substitusinya. Demikian sebaliknya. Sedangkan kalau harga suatu barang komplementer meningkat, maka penawaran terhadap barang yang diamati meningkat. Adanya keuntungan yang ingin diperoleh produsen atau penjual.
Menurut Firdaus (2008), penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor – faktor yang memengaruhinya disebut fungsi penawaran. Persamaan matematis yang menjelaskan hubungan antara tingkat penawaran dengan faktor – faktor yang memengaruhi penawaran yakni sebagai berikut.
Sx = f (Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
dimana :
- Sx = penawaran atas barang x
- Px = harga barang x
- Py = harga barang y (barang substitusi atau komplementer)
- Pi = harga input atau faktor produksi
- C = biaya produksi
- tek = teknologi produksi
- ped = jumlah pedagang atau penjual
- tuj = tujuan perusahaan
- kebij = kebijakan pemerintah
E. Skedul/Daftar Penawaran Dan Kurva Penawaran
Skedul penawaran sanggup diartikan sebagai suatu daftar biasanya dalam bentuk tabel yang memperlihatkan perihal jumlah barang dan jasa yang ditawarkan pada tingkatan harganya.
Harga dalam Rupiah | Penawaran, dalam Unit |
100.000 | 1000 |
80.000 | 800 |
60.000 | 400 |
40.000 | 400 |
20.000 | 200 |
Sedangkan Kurva penawaran atau supply curve yakni kurva yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-masing tingkat harga. Sudah menjadi sifat produsen atau penjual bahwa bila harga naik, mereka akan menambah jumlah barang yang dijual dan sebaliknya.
Sehingga bentuk kurva penawaran yakni miring membentuk lereng dari kiri bawah ke kanan atas atau dari kanan atas ke kiri bawah, menyerupai ditunjukkan pada gambar di bawah.
F. Kurva Penawaran Dan Pergeseran Kurva Penawaran
Dalam kurva penawaran perlu dibedakan antara dua pengertian yaitu penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan. Penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran. Adapun jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu.
1. Kurva Penawaran
Kurva penawaran sanggup didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang memperlihatkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh prosedur pasar.
![]() |
Kurva Penawaran (Supplay) |
Menurut Haryati (2007), kurva penawaran yakni kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva penawaran merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Pada tingkat harga yang ditentukan, penjual bersedia memperlihatkan lebih sedikit tetapi penjual tidak mau memperlihatkan lebih banyak. Penjual bersedia mendapatkan harga yang lebih tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual tidak bersedia memperlihatkan jumlah itu dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini sering disebut dengan kesediaan minimum penjual mendapatkan harga (willingness to accept).
Ciri-ciri kurva penawaran, yaitu :
- Digambarkan dari kiri atas ke kanan bawah;
- Berlereng negatif di akibatkan hubungan yang terbalik (negatif) antara P dan QdJika P naik maka Qd turunJika P turun maka Qd naikPerbedaan antara tabel dan kurva- Untuk; menggambarkan kurva undangan haruslah dulu diketahui tabel / daftar Ciri-ciri Kurva Penawaran;
- Bergerak ke atas dari kiri ke kanan; dan
- Hubungan positif antara harga dan jumlah yang ditawarkan dalam hal ini apabila harga. meningkat, jumlah penawaran meningkat dan apabila harga turun, jumlah penawaran turun.
2. Pergeseran Kurva Penawaran
Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan sanggup berlaku sebagai akhir dari pergeseran kurva penawaran.
Perubahan harga barang, faktor selain harga tidak berubah (ceteris paribus) menimbulkan perpindahan di sepanjang kurva atau menggambarkan perubahan jumlah yang ditawarkan. Hal ini disebabkan lantaran perubahan harga hanya akan mensugesti jumlah yang ditawarkan atau hanya akan merubah titik-titik kombinasi antara harga dengan jumlah yang ditawarkan.
Sedangkan perubahan variabel selain harga akan menjadikan pergeseran kurva penawaran, artinya perubahan faktor tersebut akan menimbulkan penambahan atau pengurangan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga yang sama.
Sedangkan perubahan variabel selain harga akan menjadikan pergeseran kurva penawaran, artinya perubahan faktor tersebut akan menimbulkan penambahan atau pengurangan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga yang sama.
![]() |
Pergeseran Kurva Penawaran |
Kenaikan harga produksi (price of inputs), sedangkan faktor lain (ceteris paribus), maka semakin kecil keuntungan yang akan diperoleh dari produksi suatu komoditi. Produsen yang rasional akan mengurangi produksinya apabila keuntungan yang diperoleh semakin kecil.
Oleh karenanya kenaikan harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kanan. Pergeseran kurva memperlihatkan adanya pergeseran keseluruhan kurva penawaran. Ini mengendung arti adanya perubahan dalam jumlah yang ditawarkan pada tiap tingkat harga produk. Perpindahan sepanjang kurva memperlihatkan adanya perubahan jumlah yang ditawarkan sebagai respon atas terjadinya perubahan harga produk.
Oleh karenanya kenaikan harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kanan. Pergeseran kurva memperlihatkan adanya pergeseran keseluruhan kurva penawaran. Ini mengendung arti adanya perubahan dalam jumlah yang ditawarkan pada tiap tingkat harga produk. Perpindahan sepanjang kurva memperlihatkan adanya perubahan jumlah yang ditawarkan sebagai respon atas terjadinya perubahan harga produk.
Bentuk kurva penawaran sanggup bergeser ke kanan kalau jumlah barang yang diproduksi melimpah lantaran kemajuan teknologi atau lantaran keuntungan yang diinginkan. Sebaliknya kurva penawaran bergeser ke kiri kalau jumlah produksinya menurun, menyerupai ditunjukkan dalam gambar di bawah.
Referensi :
- Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
- Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
- Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
- meowwwhoney.blogspot.com/search?q=pengertian-penawaran-supplay
- meowwwhoney.blogspot.com/search?q=pengertian-penawaran-supplay
- meowwwhoney.blogspot.com/search?q=pengertian-penawaran-supplay
- Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
- Soediyono R., Pengantar Ekonomi Mikro; Perilaku Harga dan Konsumen, seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, 1993,
- meowwwhoney.blogspot.com/search?q=pengertian-penawaran-supplay
- meowwwhoney.blogspot.com/search?q=pengertian-penawaran-supplay
- Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 2000.
- Farid Wijaya, Teori ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 1999.
0 Response to "Teori Penawaran (Supply Theory)"
Posting Komentar