15 Macam Metode Pembelajaran – Kelebihan, Kekurangan, Dan Penerapannya
Macam-macam Metode Pembelajaran – Metodologi mengajar ialah ilmu yang mempelajari metode atau cara untuk melaksanakan acara yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan akseptor didik yang mana antara keduanya terjadi saling interaksi dalam melaksanakan kegiatan sehingga proses mencar ilmu dan mengajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran terpenuhi.
“Baca juga: Membongkar Rahasia Cara menciptakan semua pelajaran atau Bidang studi apapun menjadi sangat Simpel, Praktis dan Cepat untuk dipahami” Klik disini.
Macam-Macam Metode Pembelajaran
Agar tujuan pengajaran tercapai dan terpenuhi sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh seorang pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode atau cara mengajar, serta eksklusif dipraktekkan pada ketika kegiatan mengajar. Berikut yaitu 15 macam-macam metode pengajaran beserta kelebihan dan kekuranganya.
Daftar Isi
- Macam-Macam Metode Pembelajaran
- 1. Metode Ceramah (Preaching Method)
- 2. Metode Diskusi ( Discussion Method )
- 3. Metode Demonstrasi ( Demonstration Method )
- 4. Metode Ceramah Plus
- 5. Metode Resitasi ( Recitation Method )
- 6. Metode Percobaan ( Experimental Method )
- 7. Metode Karya Wisata
- 8. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )
- 9. Metode Perancangan ( Project Method )
- 10. Metode Discovery
- 11. Metode Mengajar Beregu ( Team Teaching Method )
- 12. Metode Bagian ( Teileren Method )
- 13. Metode Global ( Ganze Method )
- 14. Metode Mengajar Sesama Teman ( Peer Teaching Method )
- 15. Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving Method )
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Yaitu sebuah metode mengajar dengan cara memberikan informasi serta pengetahuan melewati verbal kepada sejumlah siswa yang umumnya mengikuti pendidik secara pasif.
Metode ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya cara yang paling hemat untuk memberikan suatu informasi, dan paling efektif dalam mengatasi langkanya materi acuan atau literatu sesuai dengan jangkauan daya beli dan pemahaman siswa.
Kelebihan Metode Ceramah
- Guru gampang menguasai situasi dan kondisi kelas.
- Guru gampang menerangkan bahan-bahan pelajaran berkuantitas banyak.
- Dapat diikuti oleh anak didik dalam jumlah yang besar.
- Tergolong gampang dalam pelaksanaan.
Kelemahan Metode Ceramah
- Menjadikan akseptor didik menjadi pasif.
- Mengandung unsur paksaan kepada akseptor didik.
- Mengandung daya kritis kepada akseptor didik.
- Anak didik yang lebih tanggap dari segi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap segi auditifnya sanggup lebih besar menerimanya.
- Sulit mengendalikan sejauhmana perkembangan mencar ilmu anak didik.
- Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
- Membosankan bila terlalu lama.
2. Metode Diskusi ( Discussion Method )
Metode diskusi ialah caraa mengajar yang sangat erat kaitannya dengan pemecahan suatu masalah. Metode ini umum dikenal dengan diskusi kelompok dan resitasi bersama (socialized recitation).
Tujuan dari pelaksanaan dari metode ini ialah untuk:
- Mendorong akseptor didik berpikir secara kritis.
- Peserta didik didorong untuk bisa mengutarakan pendapatnya secara bebas.
- Mendorong akseptor didik untuk menyumbangkan idenya untuk memecahkan masalah bersama.
- Mampu menciptakan anak didik untuk mengambil sebuah atau beberapa alternatif tanggapan untuk memecahkan masalaah berdasar pertimbangan tertentu.
Kelebihan Metode Diskusi
- Anak didik tersadar bahwa masalah bisa dipecahkan dengan banyak cara.
- Membuat akseptor didik sadar bahwa dengan saling berdiskusi dan mengemukakan pendapat secara konstruktif bisa mendapatkan keputusan yang terbaik.
- Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat atau pandangan gres orang lain walaupun berbeda
- Membiasakan akseptor didik bersikap toleransi.
Kelemahan Metode Diskusi
- Tak cocok untuk digunakan dalam skala besar.
- Informasi yang didapat akseptor didik terbatas.
- Hanya sanggup dikuasai oleh anak didik yang suka berbicara.
- Memerlukan pendekatan yang lebih formal.
3. Metode Demonstrasi ( Demonstration Method )
Yaitu metode mengajar dengan cara memperagakan sebuah barang, peristiwa, aturan, dan urutan melaksanakan suatu aktivitas, baik secara eksklusif maupun tak eksklusif melalui penggunaan sebuah media pengajaran yang relevan dengan materi atau pokok pembahasan yang sedang disajikan.
Manfaat psikologis pedagogis dari pelaksaaan metode demonstrasi ini ialah:
- Perhatian anak didik bisa lebih dipusatkan .
- Proses mencar ilmu akseptor didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari saja.
- Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih menempel dalam diri anak didik.
Kelebihan Metode Demonstrasi
- Anak didik terbantu dalam memahami secara terang suatu proses atau kerja sebuah benda.
- Mudah dalam majemuk jenis penjelasan.
- Kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah bisa diperbaiki melalui pengamatan dan pola nyata dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Kelemahan Metode Demonstrasi
- Anak didik kadang sulit untuk melihat secara terang benda yang diperagakan.
- Tak semua benda sanggup didemonstrasikan.
- Materi akan sulit untuk dipahami apabila pendidik kurang menguasai apa yang diperagakan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode ceramah plus ialah cara mengajar yang memakai lebih dari satu metode, yaitu metode ceramah bergabung dengan metode lain. Ada tiga metode ceramah plus yang akan dibahas yakni:
a. Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas (CPTT)
Metode ini yaitu metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pinjaman tugas. Metode adonan ini idealnya dilakukan secara berurutan, yaitu :
- Penyampaian materi oleh pendidik.
- Pemberian peluang bertanya jawab antara pendidik dan anak didik.
- Pemberian kiprah kepada anak didik.
b. Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu
- Guru menguraikan dahulu materi pelajaran yang akan dibahas.
- Mengadakan diskusi.
- Pemberian kiprah kepada akseptor didik.
c. Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL)
Metode ini yaitu gabungan antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan metode memperagakan dan latihan keterampialn (drill).
5. Metode Resitasi ( Recitation Method )
Metode mengajar dimana akseptor didik diharuskan menciptakan suatu resume dengan memakai kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi
- Pengetahuan yang diperoleh anak didik sanggup diingat lebih usang lantaran diperoleh dari hasil mencar ilmu mandiri.
- Anak didik mempunyai kesempatan untuk memupuk perkembangan dan menumbuhkan keberanian dalam mengambil inisiatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Kelemahan Metode Resitasi
- Anak didik kemungkinan bisa melaksanakan hal curang dengan hanya menjiplak hasil resume dari temannya, lantaran tak perlu susah payah.
- Tugas bisa saja dilakukan oleh orang lain disebabkan kurangnya pengawasan.
- Sulit menunjukkan kiprah yang bersifat pemenuhan individual.
6. Metode Percobaan ( Experimental Method )
Yakni suatu metode pinjaman kesempatan kepada akseptor didik baik perorangan atau kelompok untuk dilatih dan melaksanakan sebuah proses atau percobaan. Umumnya dilakukan lebih dari satu kali dengan memakai alat-alat khusus dan kawasan khusus, contohnya percobaan di laboratorium.
Dalam melaksanakan metode ini akseptor didik melaksanakan sesuatu hal, mengamati prosesnya kemudian kemudian menuliskan hasil percobaan tersebut. Hasil tersebut kemudian dipresentasikan di kelas dan dievaluasi oleh pendidik/guru.
Tujuan dari pelaksanaan metode ini ialah:
- Peserta didik bisa mencari dan menemukan sendiri tanggapan atau problem yang mereka hadapi dengan melaksanakan percobaan.
- Peserta didik terlatih untuk berfikir secara ilmiah dan kritis.
- Peserta didik bisa memahami konsep dari sebuah materi.
Kelebihan Metode Percobaan
- Anak didik lebih percaya pada kesimpulan dan kebenaran disebabkan semua hasil menurut pada percobaan mereka sendiri, bukan dari guru ataupun buku saja.
- Anak didik berkesempatan untuk melaksanakan pengembangan perilaku untuk bereksplorasi wacana ilmu dan teknologi.
- Dari metode inilah diharapkan akan terbina insan yang membawa terobosan dengan majemuk inovasi gres untuk kemaslahatan manusia.
Kekurangan Metode Percobaan
- Terkadang alat-alat yang digunakan tak cukup untuk setiap anak didik, sehingga ada beberapa anak didik yang tak berkesempatan bereksperimen.
- Apabila eksperimen membutuhkan waktu yang lama, anak didik harus melanjutkan pelajaran.
- Hanya sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
Prosedur Eksperimen
Guru terlebih dahulu menjelaskan tujuan dari eksperimen kemudian kemudian mekanisme untuk melaksanakan percobaan/eksperimen ialah sebagai berikut:
- Pendidik menjelaskan kepada anak didik mengenai alat dan materi yang dibutuhkan dalam percobaan.
- Pendidik harus mengawasi pekerjaan anak didik berikut menunjukkan saran atau pertanyaan yang menunjang jalannya eksperimen.
- Setelah eksperimen selesai dilakukan, pendidik harus mengumpukan hasil percobaan siswa, mendiskusikannya di kelas kemudian kemudian mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
Tahapan-tahapan dalam Eksperimen
- Percobaan awal, demonstrasi dilakukan pertama kali oleh pendidik atau bisa juga dengan mengatami fenomena alam.
- Pengamatan, dilakukan oleh akseptor didik ketika pendidik melaksanakan percobaan. Diharapkan akseptor didik bisa memahami peristiwa/percobaan tersebut.
- Hipotesis awal, akseptor didik merumuskan kesimpulan sementara berdasar hasil pengamatannya.
- Verifikasi, pada tahap ini akseptor didik diharuskan menunjukan kebenaran dari hipotesis awal melalui kerja kelompok.
- Aplikasi konsep, bila akseptor didik sudah bisa merumuskan dan menemukan konsep, kesudahannya kemudian diaplikasikan ke dalam kegiatan sehari-hari (jika bisa) sebagai pemantapan
- Evaluasi, kegiatan simpulan sesudah selesainya sebuah konsep.
Hal-hal yang perlu diperhatikan biar metode ini bisa berjalan efektif dan efisien ialah:
- Jumlah alat dan materi serta materi percobaan harus cukup untuk tiap-tiap anak didik.
- Pastikan mutu dari materi percobaan baik dan higienis biar eksperimen tidak berakhir gagal dan tak membahayakan bagi anak didik.
- Dibutuhkan waktu yang usang dalam mengamati percobaan dalam menunjukan teori yang sedang dipelajari, jadi pastikan anak didik teliti dan berkonsentrasi selama proses tersebut.
- Berikan petunjuk yang terang pada lantaran mereka sedang berada dalam proses memperoleh ilmu, pengalaman serta keterampilan, berikut kematangan jiwa dan sikap.
- Tak semua masalah sanggup dieksperimenkan, menyerupai contohnya masalah wacana kejiwaan, hal-hal sosial, dan keyakinan seseorang.
7. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata yaitu suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa menciptakan laporan dan didiskusikan bersama dengan akseptor didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Metode ini juga merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh akseptor didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman eksklusif dan merupakan cuilan integral dari kurikulum sekolah.
Meskipun karya wisata mempunyai banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan sanggup segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman wacana dunia luar.
Kelebihan Metode Karya Wisata
- Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
- Membuat materi yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
- Pengajaran sanggup lebih merangsang kreativitas anak.
- Informasi sebagai materi pelajaran lebih luas dan aktual.
Kekurangan Metode Karya Wisata
- Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
- Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
- Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
- Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
- Biayanya cukup mahal.
- Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
Agar penggunaan teknik karya wisata sanggup efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
- Persiapan, dimana guru perlu tetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan planning yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan,
- Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seci, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu,
- Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata menyerupai menciptakan grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
8. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )
Metode latihan keterampilan ialah sebuah metode mengajar, dimana akseptor didik diajak ke kawasan latihan keterampilan untuk mengamati bagaimana cara menciptakan sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, serta untuk apa dibuatnya, apa kegunaannya dan lain-lain. Contoh dari latihan keterampilan inilah menciptakan tas dari tali kur atau menciptakan kerajinan dari kain perca.
Kelebihan Metode Latihan Keterampilan
- Peserta didik sanggup memperoleh keterampilan atau kecakapan motorik, contohnya menulis, melafalkan huruf, menciptakan dan memakai sesuatu.
- Peserta didik bisa mendapatkan kecakapan mental, menyerupai perkalian, penjumlahan, gejala simbol, dan olah rasa.
- Dapat membentuk kebiasaan, menambah kecepatan dan ketepatan dalam melaksanakan sesuatu.
Kekurangan Metode Latihan Keterampilan
- Dapat menghambat inisiatif dan talenta anak didik, disebabkan mereka diajak jauh dari pengertian dan diatur untuk menyesuaikan pada sebuah keadaan.
- Mengakibatkan pembiasaan statis terhadap suatu lingkungan.
- Aktivitasnya monoton dan menciptakan bosan anak didik.
- Bisa menjadikan verbalisme.
9. Metode Perancangan ( Project Method )
Yaitu metode mengajar dimana pendidik harus merancang sebuah proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian oleh akseptor didik.
Kelebihan Metode Perancangan
- Mampu merombak pola pikir anak diri dari yang mulanya sempit menjadi lebih terbuka luas dan menyeluruh dalam memandang dan mencari solusi terhadap suatu masalah yang dihadapi.
- Anak didik terbina membiasakan diri untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, serta perilaku dengan terpadu. Diharapkan mudah dan bermanfaat dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Kelemahan Metode Perancangan
- Negara kita belum menunjang pelaksaanaan metode ini baik secara vertikal atau horizontal.
- Diperlukan keahlian khusus yang harus dimiliki oleh pendidik dalam menunjang metode ini.
- Topik unit harus sesuai kebutuhan anak, dengan cukup akomodasi berikut sumber belajarnya.
- Bahan pembelajaran terkadang menjadi terlalu luas sehingga mengaburkan pokok materi yang dibahas.
10. Metode Discovery
Metode ini adaah metode mengajar yang dewas ini banyak diaplikasikan di banyak sekali sekolah yang sudah maju. Hal ini disebabkan metode ini bertujuan:
- Mengembangkan cara mencar ilmu akseptor didik yang jauh lebih aktif.
- Hasil mencar ilmu tak gampang dilupakan oleh akseptor didik berkat cara mendapatkan pengetahuan yang dilakukan secara mandiri.
- Pengertian terhadap konsep benar-benar dikuasai oleh akseptor didik.
- Anak didik mencar ilmu menguasai salah satu metode ilmiah yang kelak diharapkan sanggup dikembangkan sendiri.
- Anak mencar ilmu untuk berfikir secara kritis untuk mencoba memecahkan suatu problema sehingga diharapkan kebiasaan ini bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Metode discovery atau inovasi merupakan salah satu komponen dari praktek pendidikan yang mencakup metode mengajar yang lebih mengutamakan cara mencar ilmu aktif, berorientasi pada proses, pengarahan sendiri, pencarian sendiri, dan reflektif.
Mudahnya, metode inovasi ini yaitu suatu cara mencar ilmu dimana dalam proses belajar-mengajar guru memperbolehkan anak didiknya untuk mencari dan menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan.
Selain 10 metode pengajaran di atas terdapat 5 metode pengajaran lain yang juga bisa diterapkan pendidik ketika melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas, antara lain:
11. Metode Mengajar Beregu ( Team Teaching Method )
Metode ini dilakukan dengan jumlah pendidik yang lebih dari satu dan masing-masing dari mereka mempunyai kiprah khusus. Umumnya satu dari pendidik dijadikan sebagai koordinator. Cara pengujiannya ialah tiap-tiap pendidik menciptakan soal kemudian kemudian digabung. Jika ujian berbentuk verbal maka akseptor didik harus diuji eksklusif secara berhadapan dengan tim pendidik tersebut.
12. Metode Bagian ( Teileren Method )
Yakni sebuah metode yang diajarkan dengan memakai cuilan per bagian, contohnya ayat per ayat kemudian kemudian disambung dengan ayat lain yang masih berkaitan dengan pokok masalahnya.
13. Metode Global ( Ganze Method )
Yakni metode mengajar dimana akseptor didik disuruh membaca dahulu keseluruhan materi, kemudian mereka disuruh untuk me-risum apa-apa yang telah mereka serap atau mengambil intisari dari materi tersebut.
14. Metode Mengajar Sesama Teman ( Peer Teaching Method )
Metode mengajar dimana sesama akseptor didik saling membantu akseptor didik yang lain.
15. Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving Method )
Yakni metode dimana akseptor didik diberi banyak soal, kemudian diajak untuk memecahkan masalah tersebut baik secara perorangan atau kelompok.
Demikian pembahasan mengenai macam-macam metode pembelajaran yang sanggup dipilih salah satunya untuk diterapkan dalam proses belajar-mengajar. Jika terdapat informasi embel-embel atau kekurangan dalam pembahasan, mohon biar teman-teman bisa berkomentar di kolom yang sudah disediakan. Terima kasih.
Sumber https://tekooneko.com/
0 Response to "15 Macam Metode Pembelajaran – Kelebihan, Kekurangan, Dan Penerapannya"
Posting Komentar