iklan

7 Duduk Perkara Pokok Ekonomi Di Indonesia Dan Cara Mengatasinya

Akuntansilengkap.comMasalah Ekonomi Yang Dihadapi Pemerintah | Permasalah ekonomi yang dihadapi oleh pemerintah bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu dari sudut pandang ekonomi mikro dan ekonomi makro. Dan dari perbedaan tersebut analisis yang diharapkan juga berbeda.

Permasalahan Ekonomi Mikro Yang Dihadapi Pemerintah

Permasalahan dengan sudut pandang Ekonomi Mikro yaitu Kegagalan Pasar (market failure).

1. Kegagalan Pasar (Market Failure)

Tahukah Kamu ?

Istilah Kegagalan pasar (market failure) yaitu untuk menyebut kegagalan pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum.

Hal ini bisa terjadi apabila pasar di dominasi oleh para pemasok monopoli atau apabila produksi atau konsumsi dari sebuah produk menyebabkan dampak sampingan (eksternalitas) contohnya pencemaran lingkungan.

Upaya untuk mengatasi dampak kegagalan pasar menyerupai kekakuan harga, eksternalitas yang merugikan, monopoli sangat diharapkan peranan pemerintah.

Pemerintah bisa melaksanakan bentuk campur tangan baik secara eksklusif atau tidak langsung. Bentuk campur tangan pemerintah dalam penentuan harga pasar untuk mencegah atau mengatasi kekakuan harga yaitu upaya untuk melindungi konsumen atau produsen, diantaranya adalah:

  1. Penetapan Harga Minimum (Floor Price)

Melindungi produsen yaitu tujuan dari penetapan harga minimum atau harga dasar oleh pemerintah, terlebih untuk produk dasar pertanian.

Contohnya yaitu harga dasar gabah kering dinilai terlalu rendah. Dilakukan penetapan untuk menghindari tengkulak yang membeli produk di luar harga yang sudah ditetapkan pemerintah.

Ketika pada harga tersebut pasar (konsumen) tidak tertarik untuk membeli, pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (BULOG) akan membelinya dan kemudian disalurkan (distribusikan) ke pasar.

Meskipun demikian, masih terdapat praktik pasar gelap yang membentuk harga di luar harga minimum yang ditetapkan pemerintah.

  1. Penetapan Harga Maksimum (Ceiling Price)

Tujuan penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu untuk melindungi konsumen. Hal ini dilakukan oleh pemerintah jikalau dinilai harga pasar konsumen di luar batas daya beli masyarakat (konsumen atau terlalu tinggi.

Artinya, penjual dihentikan memutuskan harga diatas harga maksimum tersebut. Contohnya yaitu penetapan harga obat-obatan di apotek, tarif kereta api, tiket bus kota, harga BBM, tarif taxi per kilometer, Harga Patokan Setempat (HPS) untuk semen dan lainnya.

  1. Penetapan Pajak Penjualan

Artinya, pemerintah akan mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk banyak sekali komoditas.

Contohnya yaitu untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah bisa meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk impor barang, dampaknya konsumen lebih tertarik membeli produk dalam negeri dengan harga yang lebih terjangkau (murah).

  1. Pemberian Subsidi Penjualan

Dalam hal ini pemerintah bisa mempengaruhi dalam pembentukan harga pasar dengan jalan sumbangan subsidi penjualan. Subsidi penjualan biasanya diberikan kepada perusahaan yang menghasilkan kebutuhan pokok atau kepada perusahaan yang berkembang sehingga sanggup menekan biaya produksi biar bisa bersaing dengan produk imor.

Kebijakan ini bisa dilakukan pemerintah guna pengendalian harga untuk melindungi pihak produsen dan konsumen dan sekaligus untuk menekan laju inflasi.

Baca juga: 

  1.  8 Konsep Pendapatan Nasional Serta Contoh dan Manfaatnya
  2. 09: 8+ Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Suatu Barang

Permasalahan Ekonomi Makro Yang Dihadapi Pemerintah

Ekonomi makro yaitu cabang ilmu ekonomi yang bisa membantu memecahkan permasalahan kebijakan ekonomi secara makro. Permasalahan pemerintah dalam hal ini yaitu mencakup persoalan yang berkaitan dengan pengendalian dan pengelolaan perekonomian secara umum.

Pengendalian ekonomi makro berfungsi untuk mengusahakan biar perkeonomian bisa bekerja dan tumbuh dengan seimbang serta terhindar dari keadaan yangbisa mengganggu keseimbangan umum tersebut.

Permasalah ekonomi makro yang biasa terjadi pada negara berkembang misalnya Negara Tahiland, Indonesia, dan Fhilipina. Permasalah tesebut diantaranya:

  1. Masalah Kesempatan Kerja/Tingkat Employment

Perkonomian yang ideal seharusnya dijaga biar pengangguran sanggup teratasi. Pengangguransendiri yaitu tanda-tanda yang tidak diinginkan oleh masyarakat manapun, namun pada kenyataannya, tidak bisa/mudah untuk dihilangkan.

Kriteria pengangguran yang dibawah 4% dikategorikan full employment. Berikut ini yaitu tabel yang menawarkan tingkat pengangguran di Indonesia.

Masalah Ekonomi Yang Dihadapi Pemerintah 7 Masalah Pokok Ekonomi di Indonesia dan Cara Mengatasinya
Tingginya para pencari/pelamar kerja menawarkan tingginya tingkat pengangguran
  1. Masalah Kapasitas Produksi Nasional

Pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan dan ditingkatkan dengan cara peningkatan pada kapasitas produksi nasional. Bagi negara-negara berkembang hal ini sangat penting dilakukan mengingat untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

  1. Masalah Pendapatan Negara

Tingkat pendapatan yang tinggi menggambarkan bahwa suatu negara bisa menghasilkan barang dan jasa dalam perkeonomian dengan jumlah besar. Dampaknya, tingkat pendapatan nasional yang tinggi bisa tercapai apabila permasalahan pada point 1 dan 2 bisa teratasi.

  1. Masalah Kestabilan Situasi Perekonomian

Kestabilan ini mencakup kestabilan kesempatan kerja, tingkat pendapatan, kestabilan tingkat harga dan kestabilan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.

Apabila hal tersebut belum bisa tercapai, maka akan sulit bagi negara berkembang dikarenakan kurangnya minat investor untuk menanmkan modalnya di Indonesia.

Baca juga:  Pengertian, Contoh dan Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna [Lengkap]

  1. Neraca Pembayaran Luar Negeri

Dari sudut pandang ekonomi murni, neraca pembayaran luar negeri yang defisit atau surplus bertendensi merupakan keadaan yang tidak diinginkan. Keadaan yang diinginkan baik berdasarkan ekonomi dan dari sudut pandang politik yaitu neraca pembayaran yang surplus.

  1. Kemiskinan dan Pemerataan Distribusi Pendapatan

Distribusi Pendapatan nasional yang merata dianggap sebagai distribusi pendapatan yang adil. Mengapa demikian? Karena dikhawatirkan akan menyebabkan ketegangan sosial jikalau pendapatan yang tidak merata yang bisa berdampak pada ketidakstabilan ekonomi dan poliitk.

Jika kita lihat pada lingkungan perkotaan, masih banyak perumahan glamor yang berdampingan dengan tempat kumuh. Jika kita lihat secara nasional, perekonomian Indonesia masih lebih banyak berputar di tempat Indonesia kepingan Barat. Oleh lantaran itu pemerintah sedang ulet memeratakan pembangunan di wilayah Indonesia kepingan Timur.

Hal demikian bisa menjadi salah satu ciri dari kesenjangan ekonomi yang juga terjadi di Indoesia dan belahan negara lainnya.

  1. Kemiskinan

Kemiskinan termasuk persoalan kompleks yang disebabkan oleh banyak sekali faktor menyerupai tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, lokasi, askses terhadap barang dan jasa dimana seseorang atau masyarakat tidak bisa terpenuhi hak-hak dasarnya guna menyebarkan dan mempertahankan kehidupan yang bermartabat.

Masalah Ekonomi Yang Dihadapi Pemerintah 7 Masalah Pokok Ekonomi di Indonesia dan Cara Mengatasinya
Kemiskinan termasuk ke dalam persoalan makro ekonomi

Bagaimana kita bisa mengenali kondisi kemiskinan di sekitar kita?

Pertama yaitu dengan cara mengukur kemiskinan absolut. Kemiskinan otoriter mencerminkan keadaan seseorang yang mempunyai pendapatan dibawah garis kemiskinan (proverty line) yakni besarnya nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal.

Kedua yaitu kita bisa mengukur kemiskinan relatif, yaitu dengan melihat orang yang mempunyai tingkat pendapatan yang relatif lebih rendah dibandingkan masyarakat lainnya.

Ciri ciri masyarakat miskin

Masyarakat yang termasuk miskin adalah:

  1. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan.
  2. Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha.
  3. Terbatasnya saluran dan rendahnya mutu kesehatan.
  4. Beban tanggungan yang tinggi lantaran banyaknya jumlah anak dalam keluarga.
  5. Terbatasnya saluran terhadap perumahan sehat, air bersih, dan sanitasi.

2. Kesenjangan Distribusi Pendapatan

Kasusnya sama dengan perumahan di perkotaan tadi, yaitu perbedaan yang mencolok antara masyarakat yang penghasilannya tinggi dengan masyarakat yang penghasilannya rendah.

Tinggi rendah kesenjangan pendapatan bisa kita ukur melalui kreiteria bank yaitu:

  1. Ketimpangan pendapatan dikatakan tinggi, jikalau kelompok penduduk termiskin sebesar 40% dengan pendapatan lebih kecil dari 12% dari keseluruhan pendapatan nasional.
  2. Ketimpangan pendapatan dikatakan sedang (moderat), jika jikalau kelompok penduduk termiskin sebesar 40% dengan pendapatan lebih kecil dari 12-7% dari keseluruhan pendapatan nasional.
  3. Ketimpangan pendapatan dikatakan rendah, jika jikalau kelompok penduduk termiskin sebesar 40% dengan pendapatan lebih kecil dari 17% dari keseluruhan pendapatan nasional.
  4. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Setiap negara manapun niscaya mengharapkan perekonomian yang dicapai senantiasa mengalami peningkatan secara terus menerus. Dampaknya, peningkatan perekonomian tersebut akan memupuk investasi serta kemampuan teknik produksi biar hasil produksinya terus meningkat. Hasil produksi yang meningkat akan diiringi dengan pendapatan masyarakat yang meningkat pula, sehingga perekonomian akan mengalami pertumbuhan.

Negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi memeiliki ciri-ciri berdasarkan Economic Commission for Asia and Far East (ECAFE) diantaranya adalah:

  1. Peningkatan GNP atau pendapatan per kapita dari tahun ke tahun (Flow Output Approach) di suatu negara.
  2. Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial (Level of Living Approach).
  3. Di negara tersebut ditemukan sumber-sumber produktif dan sanggup didayagunakan dengan lebih baik (Stock of Resources for Productive Asset Approach).

Sedangkan beberapa hal berikut ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia diantaranya menyerupai berikut:

  1. Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja.
  2. Lemahnya aktivitas investasi dan permasalahan mendasar terkait.
  3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara struktural.

Demikianlah pembahasan tentang 7 Masalah Pokok Ekonomi di Indonesia dan Cara Mengatasinya. Artikel ini yaitu hasil penelusuran penulis, lebih dan kurangnya penulis mohon maaf. Silahkan hubungi kami jikalau terdapat kekurangan dan jikalau terdapat suplemen dari pembaca sekalian.

Semoga bermanfaat dan terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂

Artikel terkait:

  1.  Pengertian Dan Contoh Pasar Persaingan Monopolistik Beserta Ciri-Cirinya
  2. Pengertian Pasar Monopoli, Ciri Ciri Dan Contohnya Serta Kelebihan Dan Kekurangan
  3. Pengertian Pasar Oligopoli, Ciri-Ciri dan Contohnya [Lengkap]
  4. [Lengkap] Pengertian Mudharabah, Syarat, Rukun Dan Contohnya
  5. [3 Bahasan] Macam Macam Pajak di Indonesia dan Penjelasannya

Sumber http://www.akuntansilengkap.com

0 Response to "7 Duduk Perkara Pokok Ekonomi Di Indonesia Dan Cara Mengatasinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel