Pendapatan Nasional : Pengertian, Manfaat, Rumus Perhitungan
Pendapatan Nasional – Bidang ekonomi merupakan salah satu bidang yang sangat berpengaruh dengan kehidupan sehari-hari kita. Bahkan hal kecil seperti jual beli di kalangan masyarakat juga cukup berpengaruh kepada kehidupan mendatang. Hal ini karena berbagai kegiatan ekonomi di kalangan masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan nasional.
Sama seperti hal-hal yang bersangkutan dengan perkembangan ekonomi suatu negara, hal ini jelas mengarah pada pendapatan nasionalnya. Mulai dari sektor yang membangun hingga hal-hal seperti usaha pembangunan ekonomi yang dilakukan, akan bersangkutan dengan tujuan meningkatkan stabilisasi pendapatan nasional.
Pemerintahan suatu negara pasti memiliki berbagai kebijakan yang ditetapkan, mulai dari kebijakan politik hingga kebijakan ekonomi. Kebijakan ekonomi yang disusun sedemikian rupa merupakan keputusan dari berbagai pertimbangan, termasuk pendapatan nasional. Nah, apa arti pendapatan nasional secara keseluruhan?
Pengertian dan Penjelasan Tentang Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan inti utama dari sebuah teori dan kebijakan ekonomi makro. Pendapatan nasional dapat menggambarkan awal berbagai masalah-masalah mendasar yang dihadapi dalam sebuah perekonomian. Pendapatan nasional juga memberikan berbagai informasi tentang tingkat kemakmuran suatu pemerintahan.
Pendapatan nasional juga dapat membantu pemerintahan untuk mencapai berbagai kepentingan nasional atau tujuan nasional melalui sebuah data. Untuk itu, analisis terhadap information pendapatan nasional merupakan hal penting dan diperlukan untuk menghadapi permasalahan ekonomi dari mulai pertumbuhan, inflasi, hingga permasalahan pengangguran yang ada di suatu negara.
Kegiatan ekonomi dari mulai produksi akan memperoleh produk kemudian didistribusi, hingga konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat. Segala barang dan jasa yang dihasilkan tersebut perlu dihitung dan akan diperoleh pendapatan nasional. Perekonomian suatu negara dalam jangka waktu satu tahun dapat juga disebut pendapatan nasional.
Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat termasuk warga negara asing saat berada di dalam negeri dalam kurun waktu satu tahun merupakan Produk Domestik Bruto yang juga menerangkan konsep dari pendapatan nasional. Pendapatan warga negara Republic of Indonesia di luar negeri, bukan termasuk dari Produk Domestik Bruto.
Di dunia, telah diurutkan negara-negara yang memiliki Produk Domestik Bruto terbesar. Negara urutan pertama dengan Produk Domestik Bruto terbanyak adalah Amerika Serikat, disusul Uni Eropa, Tiongkok, Jepang, lalu Inggris. Republic of Indonesia sendiri berada pada peringkat xvi menurut information Dana Moneter Internasional.
Sesuai dengan namanya, Produk Domestik Bruto merupakan pendapatan nasional dari tingkat nasional. Untuk tingkat regional baik dalam wilayah kabupaten maupun kota biasanya disebut dengan Produk Domestik Regional Bruto. Setiap daerah tentu memiliki Produk Domestik Regional Bruto yang berbeda-beda dengan daerah yang lainnya.
Mengenal Produk Domestik Regional Bruto
Hal ini karena Produk Domestik Regional Bruto juga akan ditentukan oleh sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut. Maka dari itu, Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indikator yang menunjukkan nilai tambah yang diperoleh dari berbagai macam kegiatan perekonomian di sebuah pemerintahan daerah.
Selain ada Produk Domestik Bruto, ada juga Produk Nasional Bruto yang merupakan keseluruhan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap warga negara dalam waktu satu tahun dan segala nilai barang dan jasa warga negara Republic of Indonesia di luar negeri. Namun, dalam konsep Produk Nasional Bruto nilai barang dan jasa warga negara asing di Republic of Indonesia tidak termasuk di dalamnya.
Untuk kasus negara berkembang, umumnya nilai Produk Domestik Bruto memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan Produk Nasional Bruto. Banyaknya disebabkan karena banyaknya penanaman modal asing pada negara tersebut lebih banyak dan besar daripada hasil produk milik warga negaranya di luar negeri. Sehingga, pada negara berkembang lebih banyak digunakan Produk Domestik Bruto.
Manfaat Pendapatan Nasional
Menghitung pendapatan nasional memiliki beberapa manfaat untuk sebuah pemerintahan. Data tersebut akan dihasilkan untuk beberapa hal di bawah ini :
Data dari penghitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk mengetahui serta menganalisis struktur perekonomian sebuah negara. Kemudian, hasil dari perhitungan pendapatan nasional tersebut dapat digunakan untuk menentukan akan ke mana perekonomian bergerak.
Selain dapat menganalisis struktur perekonomian sebuah negara, dengan menghitung pendapatan nasional juga bisa membandingkan perekonomian, mulai dari daerah hingga negara satu dengan negara yang lainnya. Hal ini tentunya sangat penting bagi sebuah negara atau daerah untuk menghitung pendapatan nasional.
Dengan menghitung pendapatan nasional, akan terlihat apakah ada kenaikan maupun penurunan perekonomian setiap tahunnya. Hal ini juga akan memengaruhi bagaimana struktur ekonominya, apakah ada perubahan atau tidak. Kemudian dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, misalnya jumlah penduduk dan dikaitkan dengan pendapatan per kapita.
Adanya information dari pendapatan nasional juga dapat membantu merumuskan kebijakan suatu negara atau pemerintah. Adanya peningkatan maupun penurunan jelas akan dijadikan acuan untuk kebijakan pemerintah di kemudian hari, terutama untuk peningkatan atau penurunan nilai barang atau jasa yang ada di negara atau daerah tersebut.
Dari pendapatan nasional juga akan diketahui tingkat kemakmuran masyarakat yang ada di negara tersebut dan mengetahui penggunaan pendapatan masyarakat. Dalam menentukan pendapatan nasional suatu negara, penghitungannya cukup sulit dikatakan akurat. Hal ini karena sangat dipengaruhi oleh information yang dikumpulkan pertahunnya. Namun, hal ini tetap digunakan sebagai tolak ukur.
Adanya pendapatan nasional, manfaat lain yang didapat adalah mengetahui sektor bisnis atau industri yang berkecimpung. Kemudian, dari information tersebut akan terlihat apa saja yang memengaruhi hasil dari pendapatan nasional. Mana dari beberapa sektor yang menghasilkan pendapatan nasional terbesar dan paling menguntungkan.
Setelah melihat mana-mana saja sektor yang memungkinkan menguntungkan atau menyumbangkan hasil terbesar untuk pendapatan nasional, maka negara akan mengambil kebijakan. Nah, biasanya kebijakan tersebut akan membuat sektor tersebut dioptimalkan dengan baik. Sehingga hal ini akan menaikkan perekonomian negara.
Dari information penghitungan pendapat nasional ini juga akan diketahui negara tersebut termasuk kategori negara apa. Hal ini karena suatu negara biasanya dilabeli sesuai dengan kontribusi sektor terbesar dari negara tersebut. Beberapa kategori yang biasa diberikan yakni ada negara minyak, negara agraris, negara industri, negara maju, ataupun negara yang berkembang.
United Nation atau Persatuan Bangsa Bangsa sendiri membagi negara menjadi eleven bagian sektor usaha yang optimal. Ada negara industri pengolahan, negara dengan sektor listrik, gas, dan air minum yang melimpah, negara yang memiliki banyak bangunan, kemudian negara yang maju sektor perdagangan, hotel, dan restoran, kemudian negara dengan tingkat sewa rumah yang tinggi.
Lalu ada negara dengan sektor pertanian, peternakan, kehutanan,dan perikanan yang unggul. Terdapat juga negara dengan pemerintah dan pertahanan yang baik, negara dengan pengangkutan komunikasi yang maju, negara dengan banl dan lembaga keuangan yang unggul, kemudian negara dengan pertambangan dan penggalian yang melimpah ruah.
Misalnya, seperti negara kita, negara Republic of Indonesia yang dilihat dari pendapatan nasional miliknya terlihat bahwa negara ini memiliki kemajuan di bidang agraris. Sehingga, hal ini jelas membuat Republic of Indonesia menjadi salah satu negara yang disebut dengan negara agraris berdasarkan kontribusi sektor yang paling besar di negara.
Nah, kemudian contoh lain seperti negara Amerika Serikat, memiliki banyak atau lebih kontrobusi sektor dalam industrinya. Sehingga disebut juga dengan negara industri. Sama seperti halnya negara di Jepang sana. Penghitungan pendapatan nasional menunjukkan bahwa negara ini memiliki sektor yang optimal di bidang industrinya.
Adanya penghitungan pendapatan nasional juga dapat membandingkan perekonomian sebuah negara yang satu dengan negara yang lainnya. Misalnya saja kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara negara Jepang dengan negara Tiongkok. Perbandingan ini berguna untuk melihat seberapa jauh suatu negara berada lebih maju atau bahkan lebih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya.
Melihat adanya perbandingan negara berada lebih maju maupun lebih tertinggal dengan negara lainnya, tentu akan memengaruhi lagi kebijakan ekonomi yang berlaku di negara tersebut. Akan didorong sektor-sektor atau bidang-bidang yang dilihat memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan nasional yang ada di negara tersebut.
Untuk pendapatan nasional sendiri, terdapat tokoh-tokoh yang ada di belakangnya, salah satunya adalah Sir William Petty. Sosok ekonom asal Inggris ini ia cetuskan dengan penghitungan pendapatan nasional yang terkenal hingga belahan dunia. Ia bersikeras untuk menemukan cara yang paling mudah serta efektif untuk menghitung pendapatan nasional.
Penghitungan Pendapatan Nasional
Akhirnya, setelah melalui deretan riset dan juga berkali-kali perdebatan yang dengan parlemen dan para ahli ekonomi lainnya, penghitungan pendapatan nasional ini akhirnya muncul dan terkenal hingga penjuru dunia dan sampai saat ini. Dapat dikatakan juga bahwa ia yang menggagas adanya penghitungan pendapatan nasional ini.
Untuk menghitung pendapatan nasional, terdapat tiga bentuk pendekatan yang ada. Yang pertama adalah pendekatan pendapatan, pendekatan ini menggunakan cara menjumlahkan hasil penghitungan pendapatan nasional dan menganalisa hasil penghitungan pendapatan nasional yang diterima oleh sebuah negara atau pemerintah dengan menjumlahka seluruh pendapatan yang diterima oleh negara.
Pendekatan yang kedua yakni pendekatan produksi yang menggunakan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dapat dihasilkan oleh suatu negara dari berbagai bidang atau sektor yang dijalani. Kemudian, pendekatan yang ketiga yakni pendekatan pengeluaran. Cara menghitungnya yakni dengan menjumlahkan segala pengeluaran yang diperlukan untuk pembelian barang, terutama impor pertahunnya.
Contoh Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Salah satu contoh manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah menargetkan kenaikan pendapatan nasional dari tahun sebelumnya. Misalnya saat Bank Sentral Korea dan pasar keuangan menyatakan pendapatan nasional bruto Korea yang diharapkan akan mencapai 31.243 dolar tahun ini. Pendapatan nasional sebelumnya yang naik dari tahun lalu yang hanya mencapai 29.745 dolar.
Nah, jika hal tersebut terjadi, maka pendapatan per kapita di negara Korea Selatan akan menembus xxx ribu dolar dalam 12 tahun setelah memecahkan rekor xx ribu dolar pada tahun 2006. World Bank menyatakan negara Korea Selatan berada pada urutan ke-31 di peringkat pendapatan per kapita untuk tahun lalu. Bank Sentral Korea juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada tahun ini hanya tercatat 2,7 persen. Korea Selatan berada di score terendah sejak tahun 2012 yang mencapai 2,3 persen.
Produk Nasional Neto, Pendapatan Perseorangan, dan Pendapatan Disposabel
Membahas pendapatan nasional tentu tak lepas dari pembahasan produk nasional neto, pendapatan perseorangan, dan pendapatan disposabel. Nah, pengertian masing-masingnya adalah :
Produk Nasional Neto merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam waktu atau periode tertentu, pada uuumumnya setahun, dan produk nasional neto biasanya telah dikurangi dengan penyusutuan atau biasa disebut depresiasi.
Kemudian, yang disebut pendapatan perseorangan merupakan jumlah semua yang diterima masyarakat, yang sampai pada tangan masuatakat sendiri. Hal yang perlu diperhatikan adalah, tidak semua pendapatan nasional sampai hingga ke tangan masyarakat, namun juga ada banyak hal yang harus dikurangi, yakni pembayaran jaminan sosial. Pembayaran asurasi, laba ditahan, kemudian pajak perorang, kemudian hal-hal lain seperti pemindahan pembayaran atau transfer payment.
Kemudian ada lagi pendapatan disposabel, merupakan pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.Pendapatan disposabel ini merupakan pendapatan yang benar-benar akan menjadi hak penerimanya.
Perbandingan Pendapatan Nasional pada Negara Satu dengan Negara Lainnya
Adanya perubahan kenaikan dalam pendapatan nasional ataupun pendapatan per kapita biasanya digunakan sebagai tingkat indikator keberhasilan pembangunan sebuah negara. Nah, hal ini sebenarnya mengarah pada Produk Domestik Bruto dan pendapatan per kapita saja yang menjadi tolak ukur yang ideal.
Selain Sir William Petty, ada seorang professor ekonomi yang berasal dari New York University bernama Michael P Todaro memberikan pernyataan bahwa pendapatan nasional ataupun pendapatan per kapita adalah indeks dari kesejahteraan dan pembangunan yang bias. Hal ini karena pendapatan per kapita hanyalah konsep rata-rata karena sama sekali tidak memberikan indikasi bagaimana pendapatan nasional suatu negara dibagikan kepada masyarakat secara keseluruhan.
World Bank atau Bank Dunia membedakan sebuah negara menjadi four bagian sesuai dengan tingkat pendapatan per kapitanya :
Yang pertama adalah negara dengan pendapatan yang rendah, atau depression income economics. Negara dengan pendapatan yang rendah merupakan negara-negara yang memiliki Produk Nasional Bruto per kapita sebesar $675 atau di bawah angka tersebut.
Yang kedua adalah negara dengan pendapatan menengah ke bawah atau lower middle economics. Negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah adalah negara yang memiliki Produk Nasional Bruti per kapita antara $675 hingga angka per kapita $2695.
Kemudian, yang ketiga adalah negara dengan pendapatan menengah ke tinggi atau upper middle economics. Deretan negara yang ada di tingkatan ini merupakan negara-negara dengan Produk Nasional Bruto per kapita antara $2695 hingga di angka per kapita $8355.
Yang terakhir, tingkat negara dengan pendapatan tinggi atau disebut juga high income economics. Negara-negara yang berada pada tingkatan high income economic science adalah negara yang memiliki Produk Nasional Bruto per kapita di atas $8355.
Contoh five negara termiskin yang disusun oleh World Bank dan bussinessinsider.com, berdasarkan information pada tahun 2017, yakni :
Negara termiskin pertama didudukin oleh negara Malawi, salah satu negara di benua Afrika dengan memiliki penduduk berjumlah xvi juta jiwa dan terbelakang di berbagai sektor. Kedua yakni ada Burundi, negara yang memiliki permasalahan serius terkait perang sipil karena perselisihan politik. Republic of Burundi juga memiliki Produk Domestik Bruto per kapita hanya sebesar $ 267,10.
Republik Afrika Tengah merupakan negara yang memiliki kondisi politik yang tidak stabil dan kerap terjadi perang sipil. Permasalahan ekonomi yang buruk menyebabkan Produk Domestik Bruto per kapitan hanya $ 333,20. Setelah kedudukan Republik Afrika Tengah, ada negara Nigeria yang menjadi salah satu negara paling terbelakang hingga hanya menghasilkan Produk Domestik Bruto per kapita sebesar $ 415,40.
Pada kedudukan kelima termiskin, ada negara Republic of Liberia selalu menghadapi perang sipil tak berkesudahan. Kondisi inilah yang menjadi penyebab utama perekonomian Republic of Liberia sangatlah buruk. Apalagi Republic of Liberia hanya mengandalkan industri pertanian untuk mendorong ekonominya. Hal ini membuat Produk Domestik Bruto per kapita Republic of Liberia sampai saat ini tercatat hanya sebesar $ 454,30.
Sumber https://olympics30.comBoleh re-create paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
0 Response to "Pendapatan Nasional : Pengertian, Manfaat, Rumus Perhitungan"
Posting Komentar