iklan

Perkembangan Teori Model Atom Dan Penjelasannya Lengkap



Assalamualaikum wr wb ...

Terima kasih aku ucapkan, atas kunjungan teman-teman di Blog aku teori-perbab.blogspot.com. Kali ini aku akan coba menyebarkan mengenai perkembangan model atom.
Teori atom mengalami beberapa perubahan atau pengembangan dari masa ke masa, untuk mengetahuai perkembangan model atom simak ulasan dibawah ini.

Model atom Dalton

Teori atom yang pertama muncul dasi seseorang yang berjulukan Dalton. Ia menyebutkan bahwa partikel terkecil dari suatu materi ialah atom. Dalton menyampaikan misalkan sebatang emas dipotong dan potongannya dipotong lalu dipotong lagi hingga potongan itu tidak sanggup dipotong lagi itulah yang disebut atom berdasarkan Dalton. Bahwa materi itu terdiri dari partiel dasar yang berupa atom.

Model Atom Thomson

Selanjutnya teori dari Dalton itu runtuh alasannya partikel terkecil dari suatu materi itu bukanlah atom. Terdapat partikel partikel lagi yang lebih kecil yang merupakan partikel penyusun atom, hal ini dikemukakan oleh Tomson. Dia  menemukan suatu partikel sub atomik yang bermuatan negatif yang dinamakan Elektron/Sinar katoda. Thomson menyebutkan bahwa atom itu terdiri dari sebuah bola yang bermuatan positif dan terdapat elektron-elektron yang menyelimuti bola tersebut. Terori ini dinamakan dengan teori bola kismis. Kemudian Tomson menyatakan bahwa aton itu bersifat netral, oleh alasannya itu muatan positif harus sama denga muatan negatif.

Model Atom Rutherford



Sumber : en.wikipedia.org
Rutherford melaksanakan eksperimen untuk menandakan model atom dari Thomson. Dia melaksanakan percobaan dengan memakai sebatang emas dan detektor lalu sebatang emas tersebut ditembakan dengan sinar α dan yang terjadi ialah sebagian besar sinar α tersebut menembus batang emas dan sebagian kecilnya dipantulkan. Kemudian Rutherford mengajukan model atom yang gres dimana atom itu terdiri dari rongga-rongga kosong ia menyatakan atom itu terdiri dari inti yang bermuatan positif dan elektron yang bergerak mengelilingi inti tersebut. Dimana ronggo-rongga kosong tersebut merupakan jarak dari inti ke elektron yang mengakibatkan sinar α sanggup menembus batang emas alasannya melewati rongga-rongga kosong tersebut. Dan sebagian sinar α yang dipantulkan dikarenakan sinar α tersebut menabrak inti dari atom. lalu Rutherford juga menyatakan bahwa massa dari atom itu terpusat di inti dengan kata lain massa dari elektron tidak kuat tehadap massa atom.

Setelah sekian usang ternyata model atom Rutherford tersebut masih mempunyai kelemahan alasannya dalam teorinya menyatakan bahwa elekton yang bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Karena keduanya mempunyai muatan yang berbeda dipastikan terjadi insiden tarik menarik. Agar elektron itu tetap berputar maka elektron dalam berputar harus memancarkan energi untuk melawan gaya tarik menarik tersebut. Karena memancarkan suatu energi maka suatu ketika energi tersebut akan habis dimana jikalau energi tersebut habis maka elektron akan jatuh ke inti. Tetapi hingga ketika ini belum ada elekron yang jatuh ke inti. Itulah kelemahan yang utama lalu kelemahan yang kedua yaitu dimana jikalau suatu elektron terus menerus memancarkan energi untuk melawan gaya tarik menarik dan lalu energi itu habis dan elektron tersebut jatuh di inti maka spektrum dari atom itu kontinu tetapi pada kenyataannya spektrum dari atom itu diskontinu.

Teori Kwantum Plank

Dalam fisika klasik disebutkan bahwa cahaya merupakan suatu gelombang. Pendapat ini bertahan cukup usang hingga ditemukannya teori kwantum plank. Teori kwantum plank ini sangat revolusioner, pada teori ini disebutkan bahwa cahaya bersifat dualisme, dimana cahaya sanggup berupa gelombang alasannya mempunyai frekuensi dan juga panjang gelombang, juga bersifat sebagai partikel yang mempunyai paket-paket energi yang terkuanta yang disebut “foton”.
Teori kwantum palank dibuktikan dengan sebuah percobaan yang disebut fotolistrik, dalam percobaan tersebut batang logam ditembak dengan seberkas cahaya dan yang terjadi ialah batang logam tersebut melepaskan elektron. Penjelasan untuk kejadian ini ialah batang logam tersebut melepaskan elektron dikarenakan adanya partikel yang menumbuk dan tumbukan itu mengakibatkan elektron berpindah. Partikel yang menumbuk tersebut yang dinamakan “foton”. Adanya elektron ini dibuktikan dengan adanya arus yang mengalir.
Elektron sanggup lepas jikalau energi foton itu cukup, yaitu sebesar :
Energi minimum


                “Kuat arus bergantung pada intensitas cahaya” dimana jikalau intensitas cahayanya tinggi maka energi fotonnya akan besar dan juga elektron yang lepas juga akan banyak. Karena elektron yang lepas banyak maka arus nya juga akan besar.

Model Atom Borh

Dengan dikemukakannya teori kwantum plank, ada seseorang yang berjulukan Borh yang mengajukan teori atom yang baru. Teori ini menyempurnakan teori atom dari Rutherford. Borh mengajukan suatu postulat dimana elektron mengelilingi inti pada tingkat energi tertentu. Tingkat energi inilah yang dinamakan “kulit/orbit (n)”. Dalam mengelilingi inti, elektron tidak memancarcan energi.
Kulit/orbit dari atom dinotasikan dengan “K” untuk kulit ke-1, “L” untuk kulit ke-2, “M” untuk kulit ke-3, “N” untuk kulit ke-4. Dimana K maksimal 2 elektron, L maksimal 8 elektron, M maksimal 18 elektron, dan N maksimal 32 elektron.
Borh juga sanggup menjelaskan mengapa spektrum dari atom itu diskontinu.
Borh mengambil referensi dari spektrum atom H yang diskontinu.
·         Elektron sanggup berpindah ke tingkat energi yang lebih bessar dengan cara menyerap energi (foton)
·         Elektron sanggup berpindah ke tingkst energi yang lebih rendah dengan melepaskan energi (foton).

Kelemahan model atom Borh
Hanya sanggup menjelaskan spektrum dari atom atau ion yang berelektron tunggal.

Konfigurasi elektron :

K = max 2e
L = max 8e
M = max 18e
N = max 32e
Contoh :
                                                         
                         
                                          
Mekanika Kuantum
Karena adanya kelemahan dari model atom Borh, maka muncul model atom yang lebih gres lagi yang dinamakan dengan Mekanika kuantum yang dipakai hingga ketika ini. Adapun yang menjadi dasar dari mekanika kuantum antara lain “Hipotesis De Broglie” dan  “Azaz ketidakpastian Heisenberg”.

Hipotesis De Broglie
Hipotesis dari De Broglie menyatakan bahwa partikel bersifat dualisme, dimana partikel kecil yang bergerak sangat cepat mempunyai sifat ibarat gelombang.
Azaz Ketidakpastian Heisenberg
Azaz ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa posisi dan momentum elektron tidak ditentukan secara pasti.

Dari Hipotesis De Broglie dan azaz ketidakpastian Heisenberg seseorang yang bernama Schrodinger mengemukakan bahwa yang sanggup ditentukan ialah probabilitas menemukan elektron, dimana probabilitas untuk menemukan elektron dinyatakan sebagai fungsi gelombang. Daerah dengan probabilitas menemukan elekron terbesar disebut “Orbital”.

Kemudian untuk memilih tingkat energi, bentuk, serta orientasi dari suatu orbital Schrodinger mengemukakan suatu bilangan kuantum. Bilangan kuntum yang dikemukakan oleh Schrodinger ada tiga yaitu :
·         Bilangan kuantum utama
·         Bilangan kuantum azimuth
·         Bilangan kuantum magnetik

Kemudian muncul satu bilangan kuantum lagi yang melengkapi bilangan kuantum Schrodinger, yaitu bilangan kuantum Spin.

Artikel selanjutnya mengenai Pengertian dan klarifikasi bilangan kuantum serta macam-macamnya klik di sini.

Terima kasih,

Wassalamualaikum wr wb ...

Sumber http://teori-perbab.blogspot.com

0 Response to "Perkembangan Teori Model Atom Dan Penjelasannya Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel