Teori-Teori Pendidikan Dan Banyak Sekali Wawasan Pendidikan
Definisi Pendidikan
Pedagogik atau ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki,merenungkan ihwal gejala-gejala perbuatan mendidik.Pedagogik berasal dari kata Yunani Paedagogia yang berarti”pergaulan dengan anak-anak”.Paedagogos ialah seorang pelayan atau bujang pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput ke dan dari sekolah.Juga dirumahnya,anak-anak tersebut selalu dalam pengawasan dan penjagaan dari para paedagogos itu.Jadi nyatalah bahwa pendidikan belum dewasa Yunani kuno sebagian besar diserahkan kepada Paedagogos tersebut.
Paedagogos berasal dari kata Paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin). Perkataan Paedagogos yang mulanya berarti “rendah” (pelayan, bujang) ,sekarang digunakan untuk pekerjaan yang mulia. Paedagoog (pendidik atau mahir didik) ialah seorang yang tugasnya membimbing anak dalam pertumbuhannya biar sanggup berdiri sendiri.
“Pendidikan ialah segala sesuatu perjuangan orang dewasadalam pergaulan dengan belum dewasa untuk memimpin perkembagan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan”
TEORI-TEORI PENDIDIKAN
Dalam mendidik pembawaan dan lingkungan sangatlah penting. Pembawaan ialah soal yang sulit dan memerlukan uraian yang banyak.
Mengenai hal ini ada beberapa pendapat :
1. TEORI NATIVISME
Aliran ini beropini bahwa perkembangan insan itu telah ditentukan oleh faktor-faktaor yang dibawa insan semenjak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu di lahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Menurut kaum nativisme itu, pendidikan tidak sanggup mengubah sifat-sifat pembawaan. Jadi, kalau benar pendapat tersebut, percumalah kita mendidik; atau dengan kata lain pendidikan tidak perlu. Dalam ilmu pendidikan,hal ini disebut pesimisme pedagogis.
2. TEORI NATURALISME
Nature artinya alam atau apa yang dibawa semenjak lahir. Hamper senada dengan anutan nativisme, maka anutan ini (naturalism) beropini bahwa pada hakikatnyasemua anak (manusia) semenjak dilahirkan ialah baik. Bagaimana hasil selanjutnya sangat ditentukan olehpendidikan yang diterimanya atau yang mempengaruhinya. Jika efek / pendidikan itu baik ,akan menjadi sepakat ia ;akan tetapi bila pengaruhnya buruk , akan buruk pula hasilnya.
Seperti dikatakan oleh tokoh anutan ini , yaitu J. J. Roussau sebagai berikut ,”semua anak ialah baik pada saatbaru datangdari tangan sang pencipta,tetapi semua menjadi rusak di tangan manusia”. Oleh lantaran itusebagai pendidik rousseau mengajukan “pendidikan alam”.
Artinya ,anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri berdasarkan alamnya; insan atau masyarakat jangan banyak mencampurinya.
3. TEORI EMPIRISME
Aliran empirisme beropini berlwanan dengan kaum nativisme lantaran beropini bahwa dalam p[erkembangan anak menjadi insan cukup umur itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya semenjak kecil. Manusia- insan sanggup di didik menjadi apa saja (kearah yang lebih baik maupun kearah yang buruk) berdasarkan kehendak lingkungan atau pendidiknya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini populer dengan nama optimism pedagogis.
Kaum behavioris pun sependapat dengan kaum empiris tersebut. Sebagai tumpuan waston, seorang behavioris tulen dari amerika “berikan saya seorang anak yang baik keadaan badannya dan situasi yang saya butuhkan; dan setiap orang anak , entah yang mana, sanggup saya jadikan dokter,seorang pedagang, spesialis hukum,atau bila memang dihendaki menjadi seorang pengemis atau seorang pencuri.”
Dari tumpuan diatas diketahui bahwa betapa ekstremnya pendapat tersebut. Dalam dunia pengetahuan itu sudah tidak diakui lagi. Umumnya , orang kini mengakui efek dari keduanya ; yaitu efek pembawaan dan lingkungan. Suatu pembawaan tidak sanggup mencapai perkembangannya bila tidak dipengaruhi oleh lingkungan yang mendukung.
Disamping itu , orang beropini juga bahwa dalam batas-batas yang tertentu kita dilahirkan dengan membawa inteligensi. Kita katakana dalam batas-batas yang tertentu lantaran sepanjang pengetahuan , kita tahu bahwa inteligensi sanggup kita kembangkan.
4. TEORI KONVERGENSI
Hukum ini berasal dari seorang ilmu jiwa dari jerman, berjulukan William stern. Ia beropini bahwa pembawaan dan lingkungan keduanya menentukan perkembangan manusia.
Aliran aturan konvergensi masih terdapat dua anutan , yaitu anutan ini lebih menekankan kepada efek pembawaan daripada efek lingkungan, dan di pihak lain mereka lebih mengedepankan efek lingkungan atau pendidikan.
Jika insan ialah hasil dari pembawaan dan lingkungannya saja, seperti insan itu hanya merupakan dari proses alam atau sama dengan ilmu kimia. tetapi perkembangan insan bukan hanya hasil dari pembawaan dan lingkungannya, insan tidak hanya dikembangkan tetapi membuatkan dirinya sendiri. Ia bertanggung jawab terhadap perbuatan dan keputusan yang telah diambilnya lantaran insan ialah makhluk yang sanggupmemilih dan menentukan sesuatu mengenai dirinya.
Proses perkembangan insan tidak hanya ditentukan oleh faktor pembawaan dan faktor lingkungannya saja, tetapi jalan perkembangan insan ditentukan oleh pembawaan yang turun temurun, yang oleh acara pemilihan atau penentuan insan sendiri yang dilakukan dengan bebas di bawah efek faktor-faktor lingkungan tertentu, berubah menjadi sifat-sifat.
5. TEORI TUT WURI HANDAYANI
Konsep ini berasal dari Ki Hajar Dewantara, seorang pakar pendidikan Indonesia , pendiri perguruan tinggi taman siswa. “tut wuri handayani” berasal dari bahasa jawa “tut wuri” berarti”mengikuti dari belakang” , dan “handayani” berarti ”mendorong, memotivasi atau membangkitkan semangat”. Tut wuri handayani mengandung maksud pendidik diperlukan sanggup melihat, menemukan dan memahamibakat yang timbul pada anak didik, selanjutnya sanggup dikembangkan dengan menawarkan motivasi atau dorongan kearah pertumbuhan yang sewajanya dari talenta tersebut. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa anutan ini mengkui adanya pembawaan, talenta ataupun potensi-potensi yang ada pada ank semenjak dilahirkan anutan ini lebih seperti dengan hokum konvergensi dari William stern.
Tut wuri handayani merupakan bab dari konsep kependidikan ki hajar dewantara yang secara keseluruhan berbunyi :
Ing ngarso sung tulodho
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Ing ngarso sung tulodho artinya bila pendidik sedang berada di “depan” maka hendaklah menawarkan tumpuan teladan yang baik terhadap anak didiknya.
Ing madyo mangun karso berarti bila pendidik sedang berada di “tengah-tengah” anak didiknya, hendaklah ia bisa mendorong kemauan atau kehendak mereka, membangkitkan semangat mereka untuk berinisiatif dan bertindak.
Semboyan ki hajar dewantara tersebut ternyata tidak hanyaberlaku dalam dunia pendidikan, tetapi lebih luas lagi dijadikan semboyan untuk dipedomani dalam melakukan kepemimpinan masyarakat dan Negara, yang populer dengan kepemimpinan pancasila.
Keturunan dan Pembawaan
1. Keturunan
Sifat-sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seorang anak ialah keturunan bila sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau ditirunkan dengan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang lain. Sifat atau ciri yang terdapat pada diri seseorang yang merupakan keturunan itu belum tentu diterimanya dari orang tuanya, mungkin jga sifat-sifat itu diwarisi dari nenek, atau buyutnya, lantaran tdak semua individu dari generasi memperlihatkan sifat-sifat yang menurundapat juga sifat ini tersembunyi selama beberapa generasi.
Sifat atau cirri tubuh yang tertentu banyak diperoleh lantaran keturunan. Untuk menentukan keturunan mengenaisifat-sifat kejiwaan lebih sulit lantaran sifat kejiwaan lebih gampang berubah dan gampang terpengaruh oleh keadaan lingkunganya selama perkembangannya.
Faktor-faktor yang menyulitkan pelaksanaan penyelidikan terhadap sifat-sifat kejiwaan insan ialah :
- Pada insan tidak sanggup dilakukan persilangan berdasarkan rencana yang tertentu
- Masa perkembangan insan yang begitu lama
- Masa hidup generasi yangdemikian lama
- Adanya jumlah anak insan yang relative sedikit
Soal keturunan ialah soal yang sulit yang tidak sanggup dengan tergesa-gesa kita ambil keputusan bahwa sifat atau ciri seseorang merupakan keturunan atau bukan.
2. Pembawaan
Pembawaan ialah seluruh kemungkinan atau kesanggupan(potensi) yang terdapat pada suatu individu dan yang selama masa perkembangan benar-benar sanggup diwujudkan (direalisasikan).
Manusia dilahirkan dengan membawa sifat-sifat pembawaan yang merupakan struktur pembawaan yang akan menentukan apakah yang mungkin akan terjadi pada seseorang.
3. Pembawaan dan Keturunan
Semua yang dibawa oleh anak semenjak dilahirkan ialah diterima lantaran kelahiranya, jadi memang ialah pembawaan. Tetapi, tidaklah semuanya diperoleh dari keturunan. Sebaliknya semua yang diperoleh lantaran keturunandapat dikatakan pembawaan , atau lebih sempurna lagi pembawaan keturunan.
4. Pembawaan dan Bakat
Pembawaan dan talenta ialah dua istilah yang sama maksudnya. Hanya saja yang satu mengandung pengertian yang lebih luas daripada yang lain. Kata talenta dalam hal ini lebih bersahabat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti “kecakapan pembawaan”, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi) tertentu. Sedangkan “pembawaan” mengandung arti yang lebih luas, yaitu semua sifat, ciri, dan kesanggupan yang dibawa semenjak lahir.
Pembawaan dan Pengaruh Keturunan
1. Beberapa macam pembawaan
- Pembawaan jenis
- Pembawaan ras
- Pembawaan jenis kelamin
- Pembawaan perseorangan
2. Pembawaan seseorang yang pertumbuhannya lebih ditentukan oleh pembawaan keturunan :
- Konstitusi tubuh
- Cara bekerjanya alat indera
- Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar
- Tipe perhatian, intelejensi kosien (IQ) dan tipe intelejensi.
- Cara-cara berlangsungnya emosi yang khas.
- Tempo dan ritme perkembangan.
Lingkungan (Environment)
1. Pengertian dan Macam Lingkungan
Lingkungan ialah kondisi dalam dunia ini yang dengancara-cara tertentu mensugesti tingkah laris kita, pertumbuhan perkembangan (life processes) kita kecuali gen-gen. Sartain membagi lingkungan itu menjadi tiga yaitu :
© Lingkungan alam atau luar (external or physical environment).
Lingkungan alam atau luar ialah segal;a sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan insan .
© Lingkungan dalam (internal environment).
Lingkungan dalam ialah segala sesuatu yang termasuk dalam diri kita yang sanggup mensugesti pertumbuhan fisik kita.
© Lingkungan sosial (social environment ).
Lingkungan sosial ialah semua orang atau insan lain yang mensugesti kita.
2. Hubungan Individu dengan Lingkungan
Allport merumuskan kepribadian seseorang itu sebagai : “Kepribadian ialah organisasi dinamis dalam system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam beradaptasi dengan lingkungan.”.
enurut woodworth, cara-cara individu berafiliasi dengan lingkungan ada 4 macam:
- individu bertentangan dengan lingkungannya
- individu memakai lingkungannya
- individu berpartisipasi terhadap lingkungannya
- indvidu beradaptasi terhadap lingkungannya
Dapat kita simpulkan dari keempat cara tersebat bahwa ndividu itu selalu beradaptasi terhadap lingkungannya yang berarti mengubah diri sesuai keadaan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai kehendak atau harapan diri pribadi.
Sebagai kesimpulan sanggup kita katakan bahwa jalan perkembangan insan ditentukan oleh pembawaan yang turun temurun, yang oleh aktifitas dan pemilihan atau penentuan insan sendiri yang dilakukan dengan bebas dibawah efek faktor-faktor lingkungan tertentu, berubah menjadi sifat-sifat.
Sumber:
Purwanto , Ngalim, MP,Drs . , 2006, Ilmu pendidikan teoritis dan praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumaryanto, Harry., M.Pd., Drs., 2011, Modul pengantar pendidikan.
Sekian uraian tentang Teori-Teori Pendidikan Dan Berbagai Wawasan Pendidikan, semoga bermanfaat.
Sumber http://infodanpengertian.blogspot.com
0 Response to "Teori-Teori Pendidikan Dan Banyak Sekali Wawasan Pendidikan"
Posting Komentar