Fakta!! Berbisnis Tanaman Kakao Dapat Menciptakan Anda Menjadi Pengusaha Kelas Dunia

Sesuai dengan judul diatas, “Fakta!! Berbisnis Tanaman Kakao bisa Membuat Anda Menjadi Pengusaha Kelas Dunia” pada artikel kali ini Kami akan membahas potensi bisnis tumbuhan kakao, semoga bisa menembus pasar dunia. Peluang bisnis tumbuhan kakao ketika ini semakin terbuka luas, dengan meningkatnya permintaan di level domestik dan Internasional. Untuk bisa mengusahi pasar dunia, maka pengolahan buah kakao harus Anda lakukan. Salah satu ialah dengan proses fermentasi.

lahan budidaya tumbuhan kakao

Pada ketika ini, banyak dikalangan petani kakao yang belum mempunyai kesadaran untuk meningkatkan kualitas buah kakao yang dihasilkan. Padahal peraturan Kementan No. 67/2014 Menyebutkan “syarat ketentuan pemasaran biji kakao harus memperhatikan standar mutu atau SNI” dijelaskan bahwa bagi petani diharuskan untuk mengiplementasikan biji kakao fermentasi.

Hal tersebut juga sudah dijelaskan oleh Bapak Syamsudin Said (Ketua Asoiasi Tanaman Kakao Indonesia) dia menyampaikan “dengan adanya proses fermentasi, harga jual biji kakao akan meningkat cukup tinggi“. Anda perlu ketahui selisih yang diperoleh dari penjualan biji kakao, antara yang telah mengalami fermentasi dan tanpa fermentasi ialah sebesar Rp.2000,- hingga Rp. 3000,- per kilogramnya. Jika ditaksir secara total, rata-rata petani menghasilkan panen 5 (lima) kwintal hingga 1 ton, maka dengan melaksanakan fermentasi pendapatan yang diperoleh petani akan jauh lebih besar, ketimbang tanpa proses fermentasi.

Di Indonesia terdapat 8 (delapan) provinsi sebagai pusat penghasil tumbuhan kakao. “Jika di asumsikan satu provinsi menghasilkan 1oo ribu ton biji kakao fermentasi, maka akan diperoleh pendapatan 200 miliar pertahunnya. Dan sebanyak 20 miliyar akan masuk ke pendapatan daerah. Namun sayangnya, banyak kalangan yang tidak menyadari potensi besar dari fermentasi biji kakao ini“. tegas Syamsudin.

Dengan melihat potesi yang luar biasa besar ini, maka selain kebijakan peraturan kementan, pemerintah tempat juga harus mendorong petani, agar memiliki kesadaran mengolah biji kakao dengan difermentasikan. Selain itu bagi kalangan umum, menyerupai Anda yang ingin mencoba bisnis tumbuhan kakao, kesempatan pun masih terbuka luas. Saat ini saja, kebutuhan biji kakao fermentasi untuk domestik masih kurang 30.000 ton per tahun, dimana kebutuhan ini masih disuplay dari kakao impor.

Bahkan Gamal Nasir (Dirjen Perkebunan Kementan) mengambarkan “Dari sektor hulu saja produktifitas tumbuhan kakao sudah jauh menurun, kita harus segera meremajakan dengan tumbuhan kakao dengan yang baru“. Karena pada realitanya selain impor biji kakao, kita masih menambah sebanyak 10 ribu ton abu coklat untuk mencukupi kebutuhan industri makanan dan minuman.

Dengan melihat realita menyerupai ini, maka peluang bisnis tumbuhan kakao kedepan akan menjadi sangat menguntungkan. Hal lainnya yang perlu Anda ketahui bahwa “bisnis tumbuhan kakao didunia tergolong masih sedikit pemainnya, peluang terbuka luas bagi Anda kedepan, yang ingin mencoba bisnis perkebunan tumbuhan kakao” imbuh Bambang (Ketua Dinas Perkebunan dan Pertanian Sulteng).

Fermentasi Biji Kakao

Proses fermentasi biji kakao bekerjsama gampang saja, Anda bisa melakukanya sendiri. Fermentasi ini bekerjsama bertujuan untuk membersihkan lendir yang terdapat pada biji kakao tersebut.  Lendir ini harus dihilangkan sebab jikalau masih ada, akan menciptakan kualitas aroma biji coklat menjadi kurang sedap pada ketika disangrai. Tujuan lainya yaitu untuk membersihkan jamur dan menciptakan biji kakao lebih tahan usang ketika proses disimpan dan menghindari terjadinya pengecambahan pada biji kakao.

Pada dasarnya proses fermentasi kakao ini terjadi melalui dua tahapan “aerob dan anaerob“. Pada tahapan aerob terjadi melalui peranan mikro organisme yaitu basil yang dihasilkan oleh asam asetat dan asam laktat. Sedangkan tahapan anaerob atau proses terbentuknya ragi yaitu jawaban adanya asam sitrat yang menimbulkan terbentuknya asam yang melekat pada biji kakao tersebut . Tahapan yang harus Anda lakukan dalam fermentasi biji kakao ialah sebagai berikut :

Tahapan fermentasi

• Buah kakao yang sudah dipanen dibelah terlebih dahulu, kemudian biji kakao dikeluarkan.


• Siapkan kotak kayu berupa tong, pada cuilan bawah berikan lubang berukuran kecil (diamter 1 cm). Lubang ini berfungsi sebagai susukan udara dan drainase pembuangan air.


• Kumpulkan biji kakao dalam satu wadah, sesudah itu masukan kedalam tong isi hingga penuh dan sisakan rongga atas kurang lebih 10 cm.


• Sebelum tong ditutup, lapisi cuilan atas tumpukan biji kakao dengan daun pisang. Tujuannya ialah untuk menjaga kesetabilan suhu semoga lebih setabil (tidak terlalu lembab dan tidak kering pula).


• Proses fermentasi ini terjadi selama 3 hingga 6 hari. Pengontrolan sanggup Anda lakukan setiap hari dengan mengaduk atau membalik tumpukan biji kakao dengan kotak lainnya.


• Ciri biji kakao yang telah mengalami fermentasi yaitu mempunyai tempurung kulit yang keras, berwarna hitam kecoklatan dan mempunyai aroma yang sedap menyerupai kacang.

Hasil fermentasi biji kakao

Keunggulan dari fermentasi yaitu akan menghasilkan kakao dengan kualitas, mutu dan cita rasa yang tinggi. Selain itu, harga penjualan yang diperoleh juga tinggi pula. Dan Anda juga harus ketahui, kakao hasil fermentasi  Indonesia ketika ini mempunyai peringkat ke 3 (tiga) kelas dunia, sesudah Negara Pantai Gading dan Ghana. Dengan potensi yang cukup besar ini, maka Anda bisa menjadi pengusaha kelas dunia dengan mengembangkan bisnis budidaya tumbuhan kakao.

Agar budidaya kakao bisa berjalan secara optimal, sebaiknya Anda baca metode berikut ini :

Cara Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (TBK) Mengunakan Semut Hitam !!

Dimuat: dari aneka macam sumber

Sumber https://www.infoagribisnis.com

Share this post