iklan

Pengertian Persuasi Berdasarkan Para Ahli

Menurut Carl I. Hovlan komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan memakai simbol-simbol (kata-kata, gambar, figur, dan sebagainya).

Sedangkan menurut Miller komunikasi adalah situasi-situasi memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seseorang peserta dengan disadari untuk menghipnotis sikap penerima.

Komunikasi persuasi berdasarkan Larson yaitu adanya kesempatan yang sama untuk saling mempengaruhi, memberi tahu audiens ihwal tujuan persuasi, dan mempertimbangkan kehadiran audiens. Istilah Persuasi bersumber dari bahasa latin ,persuasion, yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasi bisa di lakukan secara rasional dan secara emosional, biasanya menyentuh aspek afeksi yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui cara emosional ,aspek simpati dan empati seseorang sanggup di gugah.


Untuk mengawali ihwal definisi komunikasi persuasi ,maka perlu di ketaui bahwa ada 3 jenis contoh komunikasi Menurut Burgon dan Huffner yaitu:

Pertama, komunikasi asertif yaitu kemampuan komunikasi yang mampu memberikan pendapat secara lugas kepada orang lain (komunikan) namun tidak melukai atau menyinggung secara mulut maupun non mulut (tidak ada aksi mulut dan non verbal). 

Kedua, komunikasi pasif yaitu contoh komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimal sehingga proses komunikasi sering kali tidak efektif. 

Ketiga, Komunikasi agresi yaitu contoh komunikasi yang menguatarakan pendapat/informasi atau pesan secara lugas namun terdapat aksi mulut dan non verbal. 

Secara spesifik pada komunikasi persuasi, maka Burgon dan huffner meringkas beberapa pendapat dari beberapa jago mengenai definisi komunikasi persuasi sebagai berikut:

Pertama, Proses komunikasi yang bertujuan menghipnotis anutan dan pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan harapan komunikator. Kedua, Proses Komunikasi yang mengajak dan membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap,keyakinan dan pendapat sesuai harapan komunikator tanpa adanya unsur paksaan.

Menurut olson dan Zanna Persuasi di definisikan sebagai perubahan sikap akhir paparan isu dari orang lain. Kemudian ada yang mendefinisikan Persuasi ialah acara psikologis dalam usaha mempengaruhi sikap,sifat,pendapat dan sikap seseorang atau orang banyak, menghipnotis sikap,sifat, pendapat dan sikap sanggup di lakukan dengan beberapa cara mulai terror,boikot,pemerasan,penyuapan dan sebagainya sanggup juga memaksa orang lain bersikap atau berprilaku seperti yang di harapkan. Namun persuasi tidak melaksanakan cara demikian untuk mencapai tujuan yang di harapkannya, melainkan memakai cara komunikasi (pernyataan antar manusia) yang berdasar pada argumentasi dan alasan-alasan Psikologis.

Lebih lanjut Schacter menjelaskan ada dua jenis persuasive yaitu persuasi sistematis (systematic persuasion) yang mengacu pada proses memberikan dampak melalui perubahan sikap atau iman dengan basis pemikiran kecerdikan dan derma alasan (loqic and reason), Sementara jenis kedua yaitu persuasi heuristic (heuristic persuasion) ialah proses persuasi yang di lakukan melalui perubahan berdasarkan penerapan kebiasaan dan emosional.

Dari beberapa definisi komunikasi yang di kemukakan oleh para ahli, tampak bahwa persuasi merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk menghipnotis sikap, pendapat dan sikap seseorang baik secara verbal maupun non verbal.

Tujuan Komunikasi Persuasif
Tujuan komunikasi pesuasif ialah perubahan sikap. Sikap pada dasarnya ialah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap ialah rasa suka atau tidak suka kita atas sesuatu. Menurut Murphy dan newcomb sikap pada dasarnya ialah suatu cara pandang terhadap sesuatu. 

Sedangkan menurut Allport sikap ialah kesiapan mental dan system saraf yang di organisasikan melalui pengalaman, mengakibatkan dampak pribadi atau dinamis pada respon-respon seseorang terhadap semua objek dan situasi terkait. Sedangkan menurut kresch,Crutchfield dan ballachey sikap ialah sebuah system evaluasi positif atau negative yang awet, perasaan-perasaan emosional dan tendensi tindakan pro atau kontra terhadap sebuah objek social. 

Sikap sering di anggap mempunyai tiga komponen yang pertama adalah komponen afektif yaitu perasaan terhadap objek, yang kedua adalah komponen kognitif yaitu iman terhadap sebuah objek dan yang ketiga  adalah komponen sikap yaitu tindakan terhadap obyek . Intinya sikap adalah rangkuman terhadap objek sikap kita. Evaluasi rangkuman rasa suka atau tidak suka terhadap objek sikap pada dasarnya ialah inti dari sikap. Ketiga komponen sikap tersebut ialah manifestasi yang berbeda atas penilaian inti itu. Tiga Model Komponen Sikap, sikap mempunyai tiga komponen –komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen perilaku. Komponen afektif terhadap objek sikap. Komponen kognitif berisi iman terhadap objek sikap. Komponen sikap berisi perilaku-perilaku atau sikap di sengaja terhadap objek sikap. Misalnya, bayangkan seorang siswa yang memiliki sikap suka terhadap bintang pop Madonna. Ketiga komponen itu dapat muncul menyerupai berikut ini yang pertama aspek afektif yaitu menyukai Madonna , yang kedua kognitif yaitu yakin Madonna ialah penyanyi dan penari yang baik, yakin bahwa beliau ialah model yang baik para perempuan muda. Yang ketiga sikap yaitu membeli CD music Madonna, mneghadiri konserkonser Madonna, menonton film –film Madonna. 

Sumber:
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja Rosdakarya 2005).

Sekian uraian ihwal Pengertian Persuasi Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Sumber http://infodanpengertian.blogspot.com

0 Response to "Pengertian Persuasi Berdasarkan Para Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel