Sepuluh Faq Buat Kau Yang Mau Lanjut Kuliah (*Apalagi Itb)
Biar ceritanya lebih enak, niscaya lebih lezat ceritanya itu kalau yang dongeng itu yaitu yang betul-betul ngerasain. Misal yang dongeng kuliah di ITB itu niscaya lebih lezat kalau yang dongeng yaitu anak ITB, kan ga mungkin anak UNIMED dongeng bagaimana kuliah di ITB apalagi bagaimana masuk ITB.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, untuk anak Sekolah Menengan Atas yang mau kuliah di Perguruan Tinggi Negeri [PTN] apalagi yang favorite harus baca cerita-cerita jujur kakak kalian yang sudah duluan masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Salah satu dongeng yang pernah dibagikan oleh mantan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yaitu Jangan Masuk S-1 ITB, Jika....
Sebagai perhiasan catatan dalam menghadapi ujian masuk PTN, dongeng dari salah satu mahasiswa ITB ini mungkin sanggup juga kita jadikan catatan. Bahasa ceritanya ga usah saya edit alasannya bahasanya sangat lezat dibaca oleh anak Sekolah Menengan Atas apalagi untuk calon mahasiswa, mari kita simak dongeng Angga :)
Halo!
Makara beberapa waktu yang kemudian saya abis ditanyain sama anak Sekolah Menengan Atas mengenai beberapa pertanyaan masuk kuliah. Tapi, semenjak pengembaraan saya di salah satu kepanitiaan kampus yang kerjanya ngurusin dan nyemangatin adek adek emesh SMA, diri dan hati ini menyimpulkan bahwa ada sekian pertanyaan yang umumnya ditanyakan.
Saya jadi kasihan alasannya kadang yang mereka tanyakan itu tampaknya kemakan mitos atau gossip yang tayang di layar beling anda atau selentingan temen sekelas atau bahkan denger bisik-bisik tetangga yang terdengar slalu ditelinga. Parahnya lagi, terkadang pertanyaan tersebut bisa memanipulasi mata hingga turun ke hati mereka sehingga hasilnya menciptakan keputusan yang mungkin disayangkan dikala hendak melanjutkan ke yang namanya perguruan silat tinggi. Oleh alasannya itu, sebelum negara api menyerang, saya coba bantu hadirkan beberapa FAQ [Friendzone Aja Qaqaa ] untuk kalian semua wahai kau yang punya mimpi setinggi angkasa, seluas samudera, satu Indonesia *Eaaa
Mau jurusan yang pendaftarnya sebanyak penduduk negara kesatuan Republik Indonesia ditambah seorang warga Vietnam pun praktis kalau kau memang secara kualifikasi memadahi. Intinya, tak ada yang literally gampang. Semua tergantung usaha dan ibadah kau serta takdir Tuhan. Kalau ada yang praktis niscaya yang minat banyak, terus persaingan jadi ketat, susah deh jadinya. Benar tidak?
Coba deh bayangin, misal kalau FSR*D yang dikenal sebagai fakultas paling cakep di kampus gajah duduk, mempunyai kuota 250 orang untuk tahun 2070. Nah, di tahun itu ada 2000 pendaftar dan kau nih mendengar bahwa PG di FSR*D itu yaitu 30. Nah, jikalau dari 2000 pendaftar tersebut, 1 diketahui sakit gigi jadi gabisa tes, 5 diketahui ga jadi mendaftar alasannya galau, dan 1500 orang mempunyai hasil tes lebih atau samadengan 30, apakah 1500 orang itu mau diterima semua padahal kuotanya cuma 250 bangku dan meja? enggak kan? ya kali bro, mau bikin kelas se gede gedung MPR? enggak kan? jadi usut punya usut berdasarkan dialog di grup sebelah, PG itu asalnya dari bimbel yang bikin sasaran minimal berdasarkan hasil tes di tahun sebelumnya. ga tau bener apa kagak, pada dasarnya kampus tuh ga ngeluarin PG. jadi kau gausah percaya sama PG ya, dinda, percaya sama kakak aja :3
Kalau mau tips lebih jitu sedikit yang saya gunakan dalam berguru yaitu beli buku tes jalur tulis selama beberapa tahun ke belakang dan prediksi untuk berikutnya disertai kunci jawaban. Nah, dari beberapa buku tersebut *gausah banyak2 kalo saya alasannya gaada duit :[* dipelajari dan diulang terus-menerus saja.. hingga kau benar-benar memahami saya dan soal-soal itu.. itu cara berguru saya, kau bisa beda lagi,,
Intinya, pertama kau harus sanggup bangkit diatas kaki sendiri nih buka buka dulu informasi di websitenya, perihal dimana kampusnya, ada fakultas dan jurusan apa aja, terutama yang kau minati. Jujur, orang bakal rada merasa males jawab kalau kita bertanya perihal hal yang ada di website nya, apalagi perihal kepanjangan fakultas, ada jurusan apa aja serta kampus itu ada di bagian bumi yang mana.
Ayo jangan manja, biasain cari dulu sebanyak-banyaknya. Lalu tanyakan hal yang emang kau ga temuin atau ingin mengetahui lebih dalam atau meminta sebuah kepastian, alasannya hati memang butuh kepastian *naon sih!.
Kalau saya boleh saranin, ada beberapa hal yang setiap anak mau masuk kampus harus cari dulu: kampusnya namanya apa, letaknya di mana, ke sana naik apa, ada fakultas apa aja beserta jurusannya, biaya hidupnya berapaan, cara masuknya lewat jalur apa aja, bagaimana prosedur seleksinya, peringkatnya di nasional nomor berapa, organisasi kemahasiswaannya bagaimana, kuliah di jurusan tertentu ngapain aja, kalau udah lulus bakal jadi apa serta berapa banyak bujanglapuk di sana. Semangat memulai pencarian hingga kau menemukan yang terbaik untukmu, jodoh niscaya bertemu!
Kembali lagi soal bagaimana kau biasa memanajemen diri dan waktu kau untuk membagi porsi antara belajar, berorganisasi, bermain dan sebagainya. Di sisi lain, temen-temen di sekitar kau juga cukup besar lengan berkuasa loh, apakah mereka tipe yang bakal mengacaukan fokus berguru kamu, menciptakan kau rajin atau malah ngajak ikut pedoman gafatar *loh
Tapi coba deh pertanyaannya diputer dikit seperti, tapi bisa dibayarkan ga? tentu jawabannya insyallah bisa,, kumaha? beasiswa. Di kampus itu, terutama kampus hits trio kwekwek bangsa ini *you-know-lah* niscaya banyak kok beasiswanya,, bisa sampe ratusan sumber,, intinya, kita mau nyari ga,, beasiswa di sini secara umum ada dua jenis yakni yang dikasih sebelum kau masuk dan setelah kau masuk,, kalau sebelum tuh kayak Bidikmisi yang bakal ngasih kau cinta dan kasih sayang beasiswa biaya hidup+biaya kuliah penuh, atau kalau di ITB ada juga beasiswa ITB untuk semua,, selain itu, banyak juga kampus yang ngasih pilihan buat kau dikala kau daftar ulang, yakni kau sanggup bayar berapa persen, yang bisa mulai dari 0%, 20%, 40% dan seterusnya hingga 100%..
Selain itu, ketika udah kuliah pun masih banyak tawaran, baik yang mensyaratkan harus punya IP atau IPK dulu, atau engga usah,, ada yang ikatan dinas atau enggak diikat dinas soalnya mungkin mereka tahu bahwa kau diikat cinta aja gabisa *apasih garing!.. jadi, jangan takut,, kuncinya kau sering-sering nanya+nyari di forum beasiswa di kampus yang kau tuju,kalau perlu kirim email ke kantornya untuk nanya lebih lanjut,,
Nah, tapi saya berhasil masuk kok di IT*B, meskipun pula kata guru sih belum pernah ada anak dari Sekolah Menengan Atas saya yang kuliah di kampus ini,, tapi berkat segenap perjuangan, ridho Tuhan dan puk-puk semangat warga sekampung *ga deng, saya bisa,, jadi sebenernya kampus ga liat kau dari mana, kabupaten mana, suku mana, pulau mana dan sebagainya,, asal kau berjuang+beribadah+berdoa hingga mencapai titik ‘pantas’ sebagai mahasiswa di kampus yang kau impikan maka percayalah bahwa Tuhan tak akan menyia-nyiakan mimpimu *ngeQuote gagal.. Saya dulu ujian nasional matematika Sekolah Menengan Atas saja dapet 3,75 loh! serius! jangan ditiru ya ha ha
Makara ada beberapa metode, pertama kau benar-benar harus tau apa yang kau inginkan secara rinci dan apa yang orangtua kau harapkan,, jadi kau tau nih misal kau mau masuk FTT*M tuh kenapa, ada jurusan apa aja, berguru perihal apa, kenapa kau bakal nyaman di sana, nanti mau jadi apa,, harus terperinci dan kuat semoga kau ga terseok-seok di tengah jalan nantinya dan semoga kau ga menyesal alasannya andai saja pilihanmu selama ini salah alasannya menentukan dia,, sehingga kau bisa mengajak orangtua kau duduk bareng dan berdiskusi perihal ini sesegera mungkin,,
Kedua, kau pahami kenapa orangtuamu ingin kau masuk FTM*D, apakah alasannya mereka sempat punya cita-cita tak tersampaikan, apakah alasannya mereka menganggap kau akan lebih nyaman dan senang di sana, atau bagaimana? sehingga dengan mengetahui hal tersebut, kau bisa tau titik mana sih yang perlu diyakinkan dari orangtua kamu,, kalau berdasarkan saya, kau berhak menentukan pilihanmu asalkan kau sudah paham akan apa yang kau pilih serta tanggungjawab dibalik semua itu dan diraih dengan restu dari orangtua,, buat mereka yakin semoga nanti kau bisa meyakinkan calon mertua kamu!
Di sisi lain, yang merantau pula bakal berguru gimana masak-masak sendiri, nyuci-nyuci sendiri, dan segala bentuk kemandirian lainnya yang bakal menciptakan kau menjadi menantu idaman ketimbang yang manja-manjaan aja *boong sih.. yang ga merantau pula, kau bisa selalu tau kabar orang rumah dan selalu erat dengan mereka,, jangan takut, pada dasarnya jangan pernah menyendiri atau ngansos *anti-sosial*, oleh karenanya ikut organisasi kemahasiswaan juga penting buat jadi pelarian bagi para perantau yang final pekannya daripada cuma di kost ngitung rambut..
Sip, semoga kau ga galau lagi ya! doakan kami cepat wisuda dan kau segera menyusul. bye bye! Blog Angga Fauzan.
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Everything Starts With A Dream;
Sumber http://www.defantri.com
Berdasarkan fakta-fakta diatas, untuk anak Sekolah Menengan Atas yang mau kuliah di Perguruan Tinggi Negeri [PTN] apalagi yang favorite harus baca cerita-cerita jujur kakak kalian yang sudah duluan masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Salah satu dongeng yang pernah dibagikan oleh mantan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yaitu Jangan Masuk S-1 ITB, Jika....
Sebagai perhiasan catatan dalam menghadapi ujian masuk PTN, dongeng dari salah satu mahasiswa ITB ini mungkin sanggup juga kita jadikan catatan. Bahasa ceritanya ga usah saya edit alasannya bahasanya sangat lezat dibaca oleh anak Sekolah Menengan Atas apalagi untuk calon mahasiswa, mari kita simak dongeng Angga :)
Halo!
Makara beberapa waktu yang kemudian saya abis ditanyain sama anak Sekolah Menengan Atas mengenai beberapa pertanyaan masuk kuliah. Tapi, semenjak pengembaraan saya di salah satu kepanitiaan kampus yang kerjanya ngurusin dan nyemangatin adek adek emesh SMA, diri dan hati ini menyimpulkan bahwa ada sekian pertanyaan yang umumnya ditanyakan.
Saya jadi kasihan alasannya kadang yang mereka tanyakan itu tampaknya kemakan mitos atau gossip yang tayang di layar beling anda atau selentingan temen sekelas atau bahkan denger bisik-bisik tetangga yang terdengar slalu ditelinga. Parahnya lagi, terkadang pertanyaan tersebut bisa memanipulasi mata hingga turun ke hati mereka sehingga hasilnya menciptakan keputusan yang mungkin disayangkan dikala hendak melanjutkan ke yang namanya perguruan silat tinggi. Oleh alasannya itu, sebelum negara api menyerang, saya coba bantu hadirkan beberapa FAQ [Friendzone Aja Qaqaa ] untuk kalian semua wahai kau yang punya mimpi setinggi angkasa, seluas samudera, satu Indonesia *Eaaa
1. Kak, Fakultas yang paling praktis dimasukin di IT*B apa ya?Hem sejatinya semua jurusan praktis dimasukin, tinggal kau dateng ke kampus naik angkot atau goj*ek terus masuk lewat jalan yang benar. Namun kalau kau beneran mau jadi mahasiswa di situ, dan kau bertanya jurusan apa yang praktis dimasukin, jawabannya kalau kau berguru giat, ibadahnya mantep, dan Tuhan mengiyakan, niscaya gampang.
Mau jurusan yang pendaftarnya sebanyak penduduk negara kesatuan Republik Indonesia ditambah seorang warga Vietnam pun praktis kalau kau memang secara kualifikasi memadahi. Intinya, tak ada yang literally gampang. Semua tergantung usaha dan ibadah kau serta takdir Tuhan. Kalau ada yang praktis niscaya yang minat banyak, terus persaingan jadi ketat, susah deh jadinya. Benar tidak?
2. Kak, passing grade SB*M berapa ya?Nah ini yang paling sering ditanyakan berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Perdataan Sadangserang. Sejatinya, sok tau saya nih, gaada kampus yang ngeluarin PG [Passing Grade] tertentu untuk jurusan atau fakultas manapun di dalem kampusnya.
Coba deh bayangin, misal kalau FSR*D yang dikenal sebagai fakultas paling cakep di kampus gajah duduk, mempunyai kuota 250 orang untuk tahun 2070. Nah, di tahun itu ada 2000 pendaftar dan kau nih mendengar bahwa PG di FSR*D itu yaitu 30. Nah, jikalau dari 2000 pendaftar tersebut, 1 diketahui sakit gigi jadi gabisa tes, 5 diketahui ga jadi mendaftar alasannya galau, dan 1500 orang mempunyai hasil tes lebih atau samadengan 30, apakah 1500 orang itu mau diterima semua padahal kuotanya cuma 250 bangku dan meja? enggak kan? ya kali bro, mau bikin kelas se gede gedung MPR? enggak kan? jadi usut punya usut berdasarkan dialog di grup sebelah, PG itu asalnya dari bimbel yang bikin sasaran minimal berdasarkan hasil tes di tahun sebelumnya. ga tau bener apa kagak, pada dasarnya kampus tuh ga ngeluarin PG. jadi kau gausah percaya sama PG ya, dinda, percaya sama kakak aja :3
3. Kak, kalau mau diterima di F*TI caranya bagaimana ya?Berdasarkan hasil pertapaan saya selama 90 hari disertai puasa nasi putih selama 40 hari, saya mendapat ide perihal balasan dari pertanyaan kamu. Jawabannya bagaimana biar bisa diterima di F*TI atau fakultas manapun di dunia ini yaitu ya belajar+berdoa+beribadah, tambah nabung boleh lah.. jangan kebiasaan cari tau cara-cara pintas atau sebagainya, alasannya kuncinya ya tadi.. gaada balasan kayak kau berguru buku ini atau kau hubungi bab sini maka kau niscaya diterima,, ya kali..
Kalau mau tips lebih jitu sedikit yang saya gunakan dalam berguru yaitu beli buku tes jalur tulis selama beberapa tahun ke belakang dan prediksi untuk berikutnya disertai kunci jawaban. Nah, dari beberapa buku tersebut *gausah banyak2 kalo saya alasannya gaada duit :[* dipelajari dan diulang terus-menerus saja.. hingga kau benar-benar memahami saya dan soal-soal itu.. itu cara berguru saya, kau bisa beda lagi,,
4. Kak, kalau FTS*L teh Fakultas Tentang Seni Lukis, ya?Ini bersama-sama perihal sebuah informasi, ya pentingnya informasi. Dinda yang baik, berdasarkan saya ada baiknya kau baca-baca dulu deh perihal banyak sekali kampus dan jurusannya di website kampus terkait. Kalau di ITB teh di ol.akademik.itb.ac.id www.itb.ac.id kalau punya saya teh www.universitasbujanglapuk.ac.id dan sebagainya.
Intinya, pertama kau harus sanggup bangkit diatas kaki sendiri nih buka buka dulu informasi di websitenya, perihal dimana kampusnya, ada fakultas dan jurusan apa aja, terutama yang kau minati. Jujur, orang bakal rada merasa males jawab kalau kita bertanya perihal hal yang ada di website nya, apalagi perihal kepanjangan fakultas, ada jurusan apa aja serta kampus itu ada di bagian bumi yang mana.
Ayo jangan manja, biasain cari dulu sebanyak-banyaknya. Lalu tanyakan hal yang emang kau ga temuin atau ingin mengetahui lebih dalam atau meminta sebuah kepastian, alasannya hati memang butuh kepastian *naon sih!.
Kalau saya boleh saranin, ada beberapa hal yang setiap anak mau masuk kampus harus cari dulu: kampusnya namanya apa, letaknya di mana, ke sana naik apa, ada fakultas apa aja beserta jurusannya, biaya hidupnya berapaan, cara masuknya lewat jalur apa aja, bagaimana prosedur seleksinya, peringkatnya di nasional nomor berapa, organisasi kemahasiswaannya bagaimana, kuliah di jurusan tertentu ngapain aja, kalau udah lulus bakal jadi apa serta berapa banyak bujanglapuk di sana. Semangat memulai pencarian hingga kau menemukan yang terbaik untukmu, jodoh niscaya bertemu!
5. Kak, kuliah di S*F susah nggak yo?Soal iklim belajar, memang setiap orang berbeda-beda. Ada loh orang yang kalau di kelas tidur atau kadang ga masuk tapi kalau ujian dapet nilai bagus, ada juga yang kalau dateng tuh paling subuh dan duduk sampe di belakang papan tulis namun kalau mau ujian teh belajarnya harusa kayang dan guling-guling stress sampe mau ngebakar bandung biar menjadi lautan api kembali.
Kembali lagi soal bagaimana kau biasa memanajemen diri dan waktu kau untuk membagi porsi antara belajar, berorganisasi, bermain dan sebagainya. Di sisi lain, temen-temen di sekitar kau juga cukup besar lengan berkuasa loh, apakah mereka tipe yang bakal mengacaukan fokus berguru kamu, menciptakan kau rajin atau malah ngajak ikut pedoman gafatar *loh
6. Kak, hidup di Bandung mahal ga? Kuliahnya mahal ya kak?Hem mau di kota manapun, saya percaya kalau kau mau mahal banget, tiap hari abis 500 ribu pun bisaa,, tapi kalau mau irit banget sekali makan 5000 juga mungkin bisa.. justru kuliah itu waktunya kita mengelola diri, waktu, nafsu dan uang saku.. yang anak perantau niscaya mesam-mesem.. nah di sisi lain, jikalau kau nanya kuliahnya mahal apa enggak maka jawabannya yaitu mahal! serius, mahal! jual ginjal pun belum tentu cukup.
Tapi coba deh pertanyaannya diputer dikit seperti, tapi bisa dibayarkan ga? tentu jawabannya insyallah bisa,, kumaha? beasiswa. Di kampus itu, terutama kampus hits trio kwekwek bangsa ini *you-know-lah* niscaya banyak kok beasiswanya,, bisa sampe ratusan sumber,, intinya, kita mau nyari ga,, beasiswa di sini secara umum ada dua jenis yakni yang dikasih sebelum kau masuk dan setelah kau masuk,, kalau sebelum tuh kayak Bidikmisi yang bakal ngasih kau cinta dan kasih sayang beasiswa biaya hidup+biaya kuliah penuh, atau kalau di ITB ada juga beasiswa ITB untuk semua,, selain itu, banyak juga kampus yang ngasih pilihan buat kau dikala kau daftar ulang, yakni kau sanggup bayar berapa persen, yang bisa mulai dari 0%, 20%, 40% dan seterusnya hingga 100%..
Selain itu, ketika udah kuliah pun masih banyak tawaran, baik yang mensyaratkan harus punya IP atau IPK dulu, atau engga usah,, ada yang ikatan dinas atau enggak diikat dinas soalnya mungkin mereka tahu bahwa kau diikat cinta aja gabisa *apasih garing!.. jadi, jangan takut,, kuncinya kau sering-sering nanya+nyari di forum beasiswa di kampus yang kau tuju,kalau perlu kirim email ke kantornya untuk nanya lebih lanjut,,
7. Kak, saya dari kampung dan belum ada anak Sekolah Menengan Atas saya yang berhasil masuk IT*B. gimana ya? saya bisa ga ka? saya bisa ga? :[Duh saya jadi ikutan baper nangis guling-guling nih,, hiks hiks,, saya sendiri dulu berasal dari sekolah yang kayaknya ga masuk 100 besar nasional deh,, *iya? boong ah :3.. soalnya benar-benar di kabupaten lereng gunung gitu *bukan berarti yang di kabupaten lereng gunung niscaya kurang anggun ya, tapi pelosok sih iya,.
Nah, tapi saya berhasil masuk kok di IT*B, meskipun pula kata guru sih belum pernah ada anak dari Sekolah Menengan Atas saya yang kuliah di kampus ini,, tapi berkat segenap perjuangan, ridho Tuhan dan puk-puk semangat warga sekampung *ga deng, saya bisa,, jadi sebenernya kampus ga liat kau dari mana, kabupaten mana, suku mana, pulau mana dan sebagainya,, asal kau berjuang+beribadah+berdoa hingga mencapai titik ‘pantas’ sebagai mahasiswa di kampus yang kau impikan maka percayalah bahwa Tuhan tak akan menyia-nyiakan mimpimu *ngeQuote gagal.. Saya dulu ujian nasional matematika Sekolah Menengan Atas saja dapet 3,75 loh! serius! jangan ditiru ya ha ha
8. Ka, orangtua saya maunya saya masuk FTM*D biar bisa kayak ka Nyoman padahal saya sukanya yang lebih kalem kayak FTT*M, gimana donks :[Mungkin saya harus tiba dan mengetuk pintu rumahmu dan bertemu dengan kedua orangtuamu semoga mereka paham maksud dari semua ini *lempar linggis,,, ini cukup sering bencana di kalangan kita semua sebagai kalangan yang kadang mempunyai perbedaan antara kemauan orangtua dan kemauan kita,,
Makara ada beberapa metode, pertama kau benar-benar harus tau apa yang kau inginkan secara rinci dan apa yang orangtua kau harapkan,, jadi kau tau nih misal kau mau masuk FTT*M tuh kenapa, ada jurusan apa aja, berguru perihal apa, kenapa kau bakal nyaman di sana, nanti mau jadi apa,, harus terperinci dan kuat semoga kau ga terseok-seok di tengah jalan nantinya dan semoga kau ga menyesal alasannya andai saja pilihanmu selama ini salah alasannya menentukan dia,, sehingga kau bisa mengajak orangtua kau duduk bareng dan berdiskusi perihal ini sesegera mungkin,,
Kedua, kau pahami kenapa orangtuamu ingin kau masuk FTM*D, apakah alasannya mereka sempat punya cita-cita tak tersampaikan, apakah alasannya mereka menganggap kau akan lebih nyaman dan senang di sana, atau bagaimana? sehingga dengan mengetahui hal tersebut, kau bisa tau titik mana sih yang perlu diyakinkan dari orangtua kamu,, kalau berdasarkan saya, kau berhak menentukan pilihanmu asalkan kau sudah paham akan apa yang kau pilih serta tanggungjawab dibalik semua itu dan diraih dengan restu dari orangtua,, buat mereka yakin semoga nanti kau bisa meyakinkan calon mertua kamu!
9. Ka, susah senangnya merantau bagaimana ya? nanti kalau saya diculik gimana? kaka mau ga melindungi aku? :[Sebagai anak perantauan dan punya sobat yang anak non perantau, bagi saya keduanya ada sisi plus minusnya masing-masing,, anak perantau tuh kalau kangen rumah susah pulang, kalau sakit juga susah ngerasain perhatian orang rumah, kalau bokek duit juga kadang gaenak minta dan harus berani pinjem sana sini,, tapi orang yang ga merantau juga kadang ngerasa gaenak kalau ga pulang-pulang, atau pulang malem, atau sabtu-minggu ga pulang [khusus buat yang merantau jarak tanggung]..
Di sisi lain, yang merantau pula bakal berguru gimana masak-masak sendiri, nyuci-nyuci sendiri, dan segala bentuk kemandirian lainnya yang bakal menciptakan kau menjadi menantu idaman ketimbang yang manja-manjaan aja *boong sih.. yang ga merantau pula, kau bisa selalu tau kabar orang rumah dan selalu erat dengan mereka,, jangan takut, pada dasarnya jangan pernah menyendiri atau ngansos *anti-sosial*, oleh karenanya ikut organisasi kemahasiswaan juga penting buat jadi pelarian bagi para perantau yang final pekannya daripada cuma di kost ngitung rambut..
10. Ka, kapan wisuda?duh, nunggu kau siap jadi pendamping wisuda saya kali yah :3
Sip, semoga kau ga galau lagi ya! doakan kami cepat wisuda dan kau segera menyusul. bye bye! Blog Angga Fauzan.
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Everything Starts With A Dream;
0 Response to "Sepuluh Faq Buat Kau Yang Mau Lanjut Kuliah (*Apalagi Itb)"
Posting Komentar