√ Ini Beliau Aneka Macam Misteri Waduk Gajah Mungkur Yang Menyeramkan

“Bengawan Solo.. Riwayatmu ini.. Sedari dulu jadi… Perhatian insani”

Sepenggal lirik lagu yang diciptakan oleh Gesang ini menceritakan wacana sungai terpanjang di Pulau Jawa, yaitu Bengawan Solo. Namun, kali ini kita tidak akan membahas wacana misteri Sungai Bengawan Solo, melainkan misteri Waduk Gajah Mungkur yang dibangun untuk membendung Sungai Bengawan Solo.

Sebagai salah satu waduk terbesar se-Asia Tenggara, tentu saja Waduk Gajah Mungkur ini mempunyai satu dua buah dongeng misteri yang menaunginya. Waduk yang mulai beroperasi pada tahun 1982 ini juga diklaim mempunyai asal-usul yang cukup magis. Walaupun terkesan tidak masuk akal, tetapi banyak masyarakat setempat yang mempercayai bermacam-macam dongeng misteri Waduk Gajah Mungkur ini.

Sejarah Waduk Gajah Mungkur

* sumber: sendang-wonogiri.desa.id

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur direncanakan pada abad kepemimpinan Presiden Soeharto, tepatnya pada tahun 1964. Tujuan pembangunan waduk ini untuk mengendalikan banjir Sungai Bengawan Solo.

Untuk membangun waduk ini, pemerintah harus menenggelamkan 51 desa di 6 kecamatan. Sebanyak 67.515  jiwa penduduk terpaksa tergusur dan mengikuti transmigrasi bedol desa ke Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Biaya yang dihabiskan untuk membangun Waduk Gajah Mungkur yakni 41,053 milyar rupiah. Berdasarkan perkiraan, waduk ini bisa mencapai usia 100 tahun. Namun, umur waduk ini bisa pendek lantaran terjadinya sedimentasi. Saat ini, Waduk Gajah Mungkur dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air, tempat budidaya ikan, dan tempat rekreasi.

Asal-usul Waduk Gajah Mungkur

Membahas wacana misteri Waduk Gajah Mungkur rasanya tidak pas kalau kita tidak membahas wacana misteri asal-usul waduk ini. Konon, waduk ini tidak sepenuhnya dibangun oleh perjuangan manusia. Ada sejarah yang turut menaungi waduk ini sehingga berkontribusi dalam pembuatan waduk ini.

Alkisah, terbentuknya Waduk Gajah Mungkur disebabkan lantaran kudeta yang terjadi antara Gajah Mego dan Gajah Mungkur. Gajah Mego yakni seorang anak dari keponakan seorang raja berjulukan Gajah Madep.

Ketika Gajah Madep meminta Gajah Mego untuk menggantikan kekuasannya, sang patih kerajaan yang berjulukan Gajah Mungkur tidak terima pada keputusan tersebut. Gajah Mungkur menganggap Gajah Mego masih muda dan tidak berpengalaman dalam memerintah kerajaan.

Akhirnya, Gajah Mego dan Gajah Mungkur bertarung satu sama lain. Dalam pertarungannya, kedua orang tersebut berubah wujud menjadi gajah. Pertarungan tersebut dimenangkan oleh Patih Gajah Mungkur.

Bekas arenan pertarungan antara Gajah Mego dan Gajah Mungkur ini dipercaya sebagai lokasi Waduk Gajah Mungkur. Pasalnya, ketika bertarung, badan kedua gajah itu membentuk sebuah lubang besar. Lama kelamaan lubang tersebut terisi oleh air dan menjadi waduk menyerupai ini.

Makam di Dalam Waduk

Kalau Anda berkunjung ke Waduk Gajah Mungkur, di salah satu sisi waduk terdapat sekumpulan makam yang memang berada di pinggir waduk. Makam di dalam waduk ini memang menambah serangkaian misteri Waduk Gajah Mungkur.

Perlu Anda ketahui bahwa makam tidak hanya berada di daratan tepi Waduk Gajah Mungkur, tapi juga ada di dalam waduk. Makam yang berada di dalam waduk ini hanya akan terlihat pada ketika ekspresi dominan kemarau, tepatnya ketika volume air waduk mulai surut. Batu nisan makam di dalam waduk ini akan terlihat terang ketika air waduknya surut dan tidak akan terlihat pada ketika ekspresi dominan hujan.

Belum diketahui niscaya makam-makam kuno ini milik siapa. Akan tetapi, kalau dilihat dari kerikil nisannya, kerikil tersebut berasal dari pahatan kerikil alam yang diperkirakan dibentuk pada awal tahun 1900. Jadi, makam-makam di Waduk Gajah Mungkur ini tidak setua yang kita bayangkan.

Mitos Gunung Pegat di Dekat Waduk Gajah Mungkur

* sumber: joglosemarnews.com

Yang satu ini memang bukan misteri Waduk Gajah Mungkur, tetapi misteri ini terjadi di lokasi yang tidak jauh dari waduk tersebut. Adalah Gunung Pegat yang merupakan gunung yang dipisahkan oleh jalan raya di Desa Ngadiroyo, Nguntoronadi, Wonogiri. Di beberapa lokasi dari gunung ini kita bisa melihat Waduk Gajah Mungkur dari kejauhan.

Mitos yang beredar di Gunung Pegat ini cukup merisaukan, terutama bagi calon pengantin yang melintas di jalanan yang berada di antara gunung tersebut.

Konon, calon pengantin yang melewati jalan tersebut maka pernikahannya akan batal. Alasan yang menciptakan batalnya kesepakatan nikah itu macam-macam, mulai dari pertengkaran atau perselisihan antara keluarga yang berujung pada penghapusan pernikahan.

Menurut warga setempat, hal tersebut lantaran ulah iseng penunggu mistik Gunung Pegat, yakni Mbah Glondor. Di masa hidupnya, dia pernah mencicipi patah hati lantaran cintanya ditolak oleh pujaan hatinya. Rasa sakit hati tersebut menciptakan Mbah Glondor membujang seumur hidup dan ternyata dendamnya terbawa hingga mati.

Mitos Gunung Pegat ini memang sangat populer di kalangan masyarakat. Bahkan, tidak sedikit calon pengantin yang menuruti mitos tersebut dan mengurungkan niat untuk melintasi jalan di antara Gunung Pegat. Walaupun kebenarannya tidak bisa dibuktikan, tapi nyatanya masih banyak masyarakat yang percaya terhadap hal-hal sejenis ini.

Cerita Horror di Sekitar Waduk Gajah Mungkur

Sama menyerupai Waduk Jatigede dan waduk lainnya, Waduk Gajah Mungkur juga kerap kali menelan korban jiwa. Orang-orang yang karam di waduk ini sanggup dipastikan akan meregang nyawa. Kadang-kadang, proses pencarian jasad korban juga membutuhkan waktu berhari-hari.

Kejadian mistis tidak hanya terjadi di waduk saja, tetapi beberapa tempat yang berada di erat waduk juga terkena imbas dari keangkeran Waduk Gajah Mungkur. Berikut yakni sejumlah dongeng horror dari beberapa tempat di sekitar Waduk Gajah Mungkur:

• Melihat Pocong Melompat

Kisah yang satu ini dialami oleh salah satu penduduk desa di Kelurahan Wuryantoro yang letaknya memang sangat erat dengan Waduk Gajah Mungkur.

Kala itu, warga desa yang tidak diketahui namanya tersebut naik kendaraan beroda empat jenis pick-up pada malam hari. Jalanan yang dilalui kala itu memang sangat gelap dan dipenuhi semak belukar. Namun, si warga desa agak sedikit lega lantaran mobilnya berjalan di belakang kendaraan beroda empat MPV. Pikirnya, setidaknya ia tidak sendirian berada di jalan gelap tersebut.

Ketika hingga di sebuah jembatan, kendaraan beroda empat MPV di depan mobilnya tiba-tiba berhenti. Di ketika kendaraan beroda empat itu berhenti ada pocong yang melompat dan membonceng di bemper belakang kendaraan beroda empat MPV tersebut. Kaget dan takut, si pengendara pick-up ini pribadi membelokkan mobilnya untuk mencari jalan lain.

• Gangguan Makhluk Astral di Gunung Pegat

Selain mitos mengenai larangan calon pengantin melintas di jalan yang berada di antara Gunung Pegat, ternyata ada sejumlah dongeng mistis lain di gunung tersebut. Konon, Gunung Pegat yakni lokasi pembuangan jenazah pada zaman pemberontakan G30S-PKI. Jadi, penampakan makhluk halus yakni hal biasa bagi pengendara yang melintas di daerah ini pada larut malam.

Selain itu, ada wejangan bahwa kita tidak perlu menghentikan kendaraan ketika ada orang yang mencoba menghentikan kendaraan kita untuk menumpang. Pasalnya, orang tersebut bisa saja makhluk halus yang tiba-tiba menghilang ketika sudah diberi tumpangan.

Sejumlah misteri Waduk Gajah Mungkur ini menambah kesan seram bagi salah satu waduk terbesar di Indonesia ini. Namun, sebagai makhluk beriman, hendaknya kita menyerahkan segalanya kepada Yang Maha Kuasa dan percaya kepada Allah saja.

Sumber https://bacaterus.com

Share this post