iklan

√ Sangat Disayangkan, 7 Binatang Ini Sudah Punah Di Indonesia

Beberapa waktu lalu, Bacaterus sempat menulis seputar jenis gorila terbesar di dunia yang semuanya hampir terancam punah. Kepunahan spesies binatang biasanya disebabkan oleh kesalahan manusia, faktor alam, hingga dengan kerusakan habitat orisinil dari binatang tersebut. Apabila salah satu spesies binatang punah, maka sanggup dipastikan bahwa generasi penerus kita tidak akan melihat spesies binatang tersebut lagi.


Jika gorila terancam punah, di Indonesia ternyata ada sejumlah binatang yang memang sudah dinyatakan punah. Bacaterus sudah merangkum daftar 7 binatang yang sudah punah di Indonesia dan beberapa di antaranya ialah binatang orisinil Indonesia.


7 Hewan yang Sudah Punah di Indonesia


1. Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica)


 Bacaterus sempat menulis seputar jenis  √ Sangat Disayangkan, 7 Hewan Ini Sudah Punah di Indonesia


Selama ini, Anda niscaya sudah sering mendengar perihal Harimau Sumatera, bukan? Bukan hanya di Sumatera saja, ternyata di Pulau Jawa juga ada jenis harimau orisinil yang merupakan penghuni orisinil pulau terpadat di Indonesia itu, namanya Harimau Jawa. Sayangnya, Anda memang tidak sanggup melihat Harimau Jawa lantaran spesies tersebut sudah masuk dalam daftar binatang yang sudah punah di Indonesia.


Di tahun 1950-an, Harimau Jawa jumlahnya semakin berkurang lantaran habitat asalnya dibentuk menjadi pemukiman penduduk dan ladang pertanian maupun perkebunan.


Mirisnya, perburuan yang dilakukan oleh insan juga menjadi salah satu alasan kepunahan Harimau Jawa. Puncaknya pada tahun 1979, jumlah Harimau Jawa hanya tersisa 3 ekor saja. Sampai pada tahun 1980 pemerintah Indonesia menyatakan bahwa jenis harimau ini sudah punah.


2. Harimau Bali (Panthera tigris balica)


 Bacaterus sempat menulis seputar jenis  √ Sangat Disayangkan, 7 Hewan Ini Sudah Punah di Indonesia


Jika di Jawa ada harimau yang merupakan penghuni orisinil pulau Jawa, di Bali juga ada Harimau Bali yang merupakan harimau orisinil dari Pulau Dewata itu. Harimau Bali masih satu keluarga dengan Harimau Jawa dan Harimau Sumatera.


Akan tetapi, kita sudah tidak sanggup menemukan Harimau Bali lantaran binatang ini resmi dinyatakan punah. Penyebab punahnya Harimau Bali disebabkan lantaran perburuan besar-besaran yang dilakukan oleh manusia. Para pemburu membunuh Harimau Bali untuk diambil kulitnya. Harimau Bali terakhir ditembak mati pada tahun 1925. Di tanggal 27 September 1937, Harimau Bali sudah dinyatakan punah.


3. Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus)


 Bacaterus sempat menulis seputar jenis  √ Sangat Disayangkan, 7 Hewan Ini Sudah Punah di Indonesia


Meskipun namanya Harimau Tasmania, tetapi habitat terbanyak dari binatang ini berada di Papua dan Australia. Harimau Tasmania ialah binatang yang sudah punah di Indonesia. Harimau terakhir jenis ini mati pada tahun 1936. Kepala Harimau Tasmania ini agak menyerupai dengan rubah dan serigala. Sementara tubuhnya mempunyai loreng-loreng hitam yang tidak terlalu penuh.


Diperkirakan, kepunahan Harimau Tasmania ini disebabkan lantaran perburuan dari penduduk orisinil dan spesies invasif, Dingo. Diketahui bahwa Dingo juga ialah predator yang berburu pada siang hari, sedangkan Harimau Tasmania cenderung berburu di malam hari. Suku orisinil Papua mengadopsi Dingo sebagai rekan berburu sehingga menjadikan tekanan terhadap jumlah populasi Harimau Tasmania.


4. Tikus Gua Flores (Spaleomys florensis)


 Bacaterus sempat menulis seputar jenis  √ Sangat Disayangkan, 7 Hewan Ini Sudah Punah di Indonesia


Diberi nama Tikus Gua Flores lantaran dahulu spesies tikus yang satu ini memang banyak ditemukan di gua-gua yang berada di Flores. Namun, Anda tidak akan menemukan binatang ini lagi lantaran Tikus Gua Flores memang hanya tinggal kisah saja. Pasalnya, binatang ini memang sudah punah semenjak bertahun-tahun yang lalu.


Eksistensi binatang ini diketahui dari subfosil fragmen yang terdapat di sejumlah gua yang ada di Flores. Entah apa penyebab kepunahan dari Tikus Gua Flores. Dugaan punahnya tikus ini lebih mengarah ke faktor alam dan penyakit.


5. Tikus Hidung Panjang Flores (Paulamys naso)


 Bacaterus sempat menulis seputar jenis  √ Sangat Disayangkan, 7 Hewan Ini Sudah Punah di Indonesia


Di Flores, ternyata tidak hanya ada satu jenis binatang saja yang mengalami kepunahan. Ada juga subspesies tikus dari Flores yang sekarang hanya tinggal sejarah saja, yaitu Tikus Hidung Panjang Flores. Sesuai dengan namanya, tikus ini memang mempunyai hidung yang sangat panjang dan kedua mata yang sangat kecil.


Hewan pengerat ini dinyatakan punah pada tahun 1996. Di tahun 1981, ditemukan subfosil Tikus Hidung Panjang Flores dikala dilakukan penggalian di gua bersahabat Waruklia, Flores Barat. Besar kemungkinan bahwa binatang pengerat ini dulunya hidup di wilayah hutan Montane yang berada di serpihan barat Flores


6. Tikus Pohon Verhoeven (Papagomys theodorverhoeveni)


 Bacaterus sempat menulis seputar jenis  √ Sangat Disayangkan, 7 Hewan Ini Sudah Punah di Indonesia


Kalau dilihat dari gambarnya, Tikus Pohon Verhoeven ini memang mempunyai ukuran yang lebih besar dari jenis tikus pada umumnya. Ya, memang benar bahwa tikus jenis ini ukurannya lebih besar. Usut punya usut, ternyata tikus ini juga berasal dari Flores.


Tikus Pohon Verhoeven sudah punah semenjak tahun 1500 SM. Jadi, boleh dikatakan bahwa binatang ini gotong royong ialah binatang dari zaman prasejarah. Akan tetapi, International Union for Conservation of Nature (IUCN) gres menunjukkan pengumuman resmi mengenai punahnya Tikus Pohon Verhoeven di tahun 1996.


Meskipun belum diketahui secara niscaya penyebab kepunahan binatang ini, tetapi murung juga rasanya bila kita tidak sanggup melihat wujud orisinil tikus zaman prasejarah ini.


7. Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus)


 Bacaterus sempat menulis seputar jenis  √ Sangat Disayangkan, 7 Hewan Ini Sudah Punah di Indonesia


Satu lagi binatang yang sudah punah di Indonesia, yaitu Kuau Bergaris Ganda. Ini ialah jenis unggas yang diyakini bahwa habitat aslinya ada di Pulau Jawa dan Sumatera. Kuau Bergaris Ganda gotong royong juga masih serumpun dengan merak.


Terdapat beberapa helai bulu yang menjadi bukti bahwa binatang ini pernah hidup di muka bumi. Bulu yang ditemukan itu karenanya dikirim ke London untuk diteliti lebih lanjut. Akhirnya, IUCN resmi memasukkan Kuau Bergaris Ganda ini dalam daftar binatang yang sudah punah.


Selain tujuh binatang yang sudah disebutkan di atas, ternyata ada beberapa jenis binatang lain di Indonesia yang sudah mendekati kepunahan, menyerupai Pesut Mahakam, Anoa, Orang Utan, Harimau Sumatera, dan masih banyak lagi. Perburuan besar-besaran yang dilakukan oleh insan dan perusakan habitat hewan-hewan tersebut menjadi alasan mengapa sejumlah binatang tersebut terancam punah.


Pada dasarnya, setiap spesies fauna di dunia mempunyai tugas ekologi masing-masing. Apabila ada salah satu spesies binatang yang punah, maka hal tersebut sanggup mempengaruhi keanekaragaman hayati di bumi. Selain itu, kepunahan salah satu spesies binatang juga sanggup mengacaukan mata rantai makanan dan mengganggu ekosistem alam.


Sebagai mahluk yang paling mulia, insan harus hidup berdampingan dengan semua spesies binatang yang ada di muka bumi. Perburuan yang dilakukan hanya akan mengurangi jumlah dari spesies hewan, apalagi jikalau yang diburu merupakan binatang yang langka.


Untuk menghentikan jumlah binatang yang sudah punah di Indonesia, sudah saatnya insan menghentikan perburuan liar yang mengincar hewan-hewan langka. Di samping itu, perusakan habitat orisinil binatang secara ilegal juga meningkatkan risiko kepunahan tanaman dan fauna tertentu.


Yuk, mari menjaga keanekaragaman hayati dengan turut berperan melindungi hewan-hewan langka atau hewan-hewan yang memang tidak sepatutnya diburu. Kalau kita tidak sanggup berperan untuk melayani di daerah penangkaran binatang langka, minimal kita sanggup menjaga biar hewan-hewan langka tidak mengalami kepunahan dengan tidak melaksanakan perburuan liar.



Sumber https://bacaterus.com

0 Response to "√ Sangat Disayangkan, 7 Binatang Ini Sudah Punah Di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel