✔ Seni Kriya | Pengertian Contoh, Fungsi, Macam Lengkap
Seni Kriya – Hay sob, jumpa lagi dengan saya. Kali ini saya akan menunjukkan ulasan kepada kau mengenai seni kriya. Mulai dari contoh, fungsi, macam, dan yang lainnya. Namun sebelum kita membahas mengenai dari semua itu apakah kau sudah tahu apa itu pengertiannya?. Nah, sempurna sekali kalau belum tahu, disini kami akan menjelaskan dahulu apa itu seni kriya. Langsung saja simak ulasannya di bawah ini mengenai pengertiannya
Pengertian Seni Kriya
Ialah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan ketrampilan tangan (Hand Skill). Namun tetap memperhatikan aspek fungsional dan juga nilai seni itu sendiri. Sehingga sanggup dikategorikan sebagai sebuah karya seni rupa terapan nusantara.
Perlu untuk diketahui bahwa pembuatannya tidak hanya berdasar pada aspek fungsionalnya saja (kebutuhan fisik). Tetapi juga digunakan sebagai sebuah media pemenuhan kebutuhan akan keindahan (kebutuhan emosional).
Dan seiring dengan perkembangannya dari tahun ke tahun, pada umumnya identik dengan seni kerajinan. Kenapa demikian? Hal ini disebabkan dari cara pembuatan karya seni yang dilakukan dengan menggunakan tangan (hand made). Namun juga mempunyai aspek fungsional.
Tradisi di dalam menciptakan benda-benda telah ada semenjak zaman prasejarah. Hal itu sanggup dibuktikan dengan adanya beberapa inovasi benda prasejarah yang mengindikasikan jikalau insan telah mulai tinggal secara menetap semenjak zaman Batu Muda (Neolitikum).
Pada zaman itu mereka mulai menciptakan beberapa benda fungsional guna untuk menunjang segala aktifitas mereka sehari-harinya. Dan salah satu kerajinan itu ialah tembikar. Tembikar itu terbuat dari tanah liat dan umumnya digunakan sebagai wadah.
Pada zaman neolitikum tembikar ternyata telah terdapat hiasan yang berupa lambang-lambang. Atau simbol-simbol kehidupan spiritual yang mereka percayai.
Untuk periode selanjutnya, berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu bukan hanya terjadi pada aspek fungsi saja, tetapi juga berimbas kepada peningkatan kualitas materi dan bentuk serta corak hiasnya.
Awalnya benda-benda itu mempunyai bentuk yang sederhana, tetapi kemudian berubah menjadi bentuk yang beraneka ragam. Dan terkadang juga mempunyai bentuk yang rumit, demikian juga dengan corak hiasnya yang semakin banyak, variasi dan juga detailnya.
Fungsi Seni Kriya
Fungsinya ialah sebagai salah satu karya seni rupa yang secara garis besar dibagi menjadi tiga golongan. Lalu apa sajakah fungsi dari seni kriya itu? mari lihat pembahasannya di bawah ini:
1. Hiasan (dekorasi)
Sangat banyak hasil ataupun produk yang digunakan sebagai benda pajangan. Untuk jenis ini lebih mengutamakan segi rupa dari pada segi fungsinya. Oleh lantaran itu beberapa bentuknya juga mengalami pengembangan. Contohnya hiasan dinding, patung, karya seni ukir, cidera mata, dan yang lainnya.
2. Benda terapan (siap pakai)
Fungsi yang kedua ialah sebagai benda terapan atau siap pakai. Jenis ini lebih mengutamakan akan fungsinya. Dan pada umumnya berfungsi sebagai benda yang siap pakai, nyaman, tetapi tidak menghilangkan unsur keindahaannya. Contohnya furnitur, senjata, keramik, dan yang lainnya.
3. Benda mainan
Di lingkungan sekitar kita, niscaya sering kita temukan hasil dari yang digunakan sebagai alat permainan.
Jenis yang ibarat ini pada umumnya mempunyai bentuk yang sederhana. Bahan yang digunakan pun juga relatif simpel untuk diperoleh dan dikerjakan. Sedangkan untuk harganya niscaya relatif lebih murah. Contohnya kipas kertas, boneka, dan congkak.
Perkembangan Di Nusantara
Dalam perkembangan di Nusantara, dibagi menjadi tiga kelompok. Di bawah ini penjelasannya yang sudah kami sajikan untuk kamu:
- Seni kriya tradisional klasik (terjadi pada zaman hindu-budha).
- Seni kriya tradisional rakyat (yang terjadi pada daerah-daerah).
- Seni kriya Indonesia gres (pada masa kolonial).
Itulah tiga fase perkembangan yang terdapat di Nusantara. Untuk lebih jelasnya, kita sanggup mengenali dari ciri-ciri yang terdapat pada zaman tersebut. Di bawah ini klarifikasi lengkapnya:
1. Seni kriya tradisional klasik (hindu-budha)
Di zaman ini kaidah seni telah di bakukan di dalam sebuah ajaran seni oleh seorang seniman atau empu di zaman tersebut.
Kualitas seni yang mempunyai sifat estetik ataupun teknik selalu di dasari dengan pemikiran falsafah hidup juga pandangan agama Islam, Hindu, dan Budha).
Salah satu referensi dari seni kriya pada zaman ini ialah keris, goresan kayu, wayang kulit, cendekia perak dan emas, kerajinan topeng, dan yang lainnya.
2. Seni kriya tradisonal rakyat
Salah satu ciri dari kebudayaan etnik yang menghasilkan corak kesenian tradisional ialah mengikuti moral serta kala kehidupan di dalam masyarakat. Serta mengikuti lingkungan alam tempat masyarakat tersebut tinggal.
Jenis serta pembuatan karya tradisional ini ditentukan menurut materi juga alat yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakatnya.
3. Seni kriya indonesia gres (kolonial)
Untuk yang ini zaman kolonial pendidikan ini lebih menekankan pada nilai-nilai yang rasional serta kehidupan jasmaniah.
Tingkat kesadaran nilai luhur kepada nilai-nilai tradisional menjadi sangat lemah. Baik itu seni kriya klasik maupun rakyat yang asalnya dari daerah-daerah.
Beberapa yang gres sanggup dikombinasikan dengan seni tradisi juga menggunakan bahan-bahan industri. Kormelialisasi yang melanda para seniman sehingga mereka tidak sanggup mewariskan keahlian yang mereka miliki.
Macam-macam atau Jenis-jenis Seni Kriya
Pasti kita sudah tahu kan jikalau bentuk karya seni kriya Nusantara sangat bermacam-macam dan juga materi alam yang dipakai. Nah, dari aneka macam karya itu ada yang masih mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan juga ada yang sudah mengembangkannya alasannya yaitu tuntutan pasar. Mari eksklusif saja simak ulasan di bawah ini macam-macamnya menurut benda yang digunakan dan macam-macamnya menurut teknik pembuatannya:
A. Macam-macam Berdasarkan Bahan Yang Dipakai
1. Seni kriya keramik
Ialah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan seni kriya keramik ialah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik ialah Jepara, Bandung, Malang, Cirebon, Banjarnegara, Purworejo, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
2. Seni kriya kayu
Kriya kayu ialah suatu jenis di dalam pekerjaannya menciptakan benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan menggunakan materi kayu. Di dalam seni kriya kayu, ada pekerjaan dengan tingkat dasar atau disebut dengan tingkat permulaan. Kayu memang sangat banyak digunakan di dalam aneka macam benda kerajinan seperti, topeng, patung, wayang golek, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.
3. Seni kriya tekstil
Ialah kriya dengan materi dasar kain. Istilah tekstil mempunyai lingkup yang luas dan meliputi dengan macam aneka jenis kain yang mana cara pembuatannya. Baik dengan cara ditenun dipres, diikat, dan masih banyak lagi cara teknik pembuatan kain. Biasanya kain terbuat dari serat yang dipintar atau dipilin untuk mengasilkan benang yang panjang dan setelah itu ditenun atau dirajut supaya memperoleh kain berupa barang jadi. Jenis seni kriya tekstil nusantara dikelompokkan menjadi dua macam yakni karya tenun dan karya batik.
4. Seni kriya logam
Ialah seni kriya yang mengolah logam menjadi aneka macam macam benda kerajinan yang unik, apik, dan indah serta menilai nilai jual tinggi. Teknik pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua macam yakni tekni a cire perdue/cetak lilin, dan teknik bivale.
Baca: Seni Lukis Beserta Pengertian, Teknik, Unsur, Contoh Lengkap
5. Seni kriya kulit
Ialah karya seni yang menggunakan kulit sebagai materi bakumya. Kulit yang biasanya digunakan dalam seni kriya kulit ialah kulit sapi, kulit kambing, kulit buaya, kulit kerbau, dan kulit ulat. Kulit itu menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang.
Yang mana dimulai dari pemisahan dari daging hewan, pembersihan menggunakan cairan tertentu, pembersihan, peredaman dengan menggunakan zat kimia tertentu (penyamakan). Pewarnaan, perentangan kulit supaya tidak mengkerut, pengeringan dan penghalusan, sehabis itu barulah dipotong-potong supaya sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat. Contoh hasil dari seni kriya kulit ialah sepatu, tas, ikat pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian (jaket), alat musik rebana, tipung, dan tempat HP. Daerah-daerah penghasil seni kriya kulit ialah Yogyakarta, Jawa timur, Garut, dan Bali.
6. Seni kriya batu
Ialah dengan materi dasar kerikil yang dibuat sedemikian rupa biar terlihat indah dan menarik. Batu dengan tekstur keras, dan kaku ternyata sanggup diolah. Contoh di tempat Sukami dan Sukaraja. Daerah itu sering ditemukan hiasan-hiasan dan dekorasi rumah dari batu. Misalnya kerikil akik, jesper, fosil, kerikil permata, dan masih banyak lagi yang lainnya.
B. Macam-macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
1. Seni kriya batik
Proses pembuatan batik sanggup dilakukan dengan aneka macam macam teknik diantaranya ialah teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Teknik batik tulis ialah salah satu teknik membatik yang paling banyak digunakan di Indonesia, disamping di pulau Jawa, batik juga ada di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Bali. Corak kain batik dari setiap tempat juga beraneka ragam. Corak batik Jawa biasanya bergaya naturalis dengan sentuhan warna yang beragam.
2. Seni kriya tenun
Indonesia yaitu salah satu negara penghasil kain tenun terbesar di Dunia terutama di dalam hal keragaman corak hiasnya. Tenun terdiri dari dua jenis yakni tenun ikat dan tenun songket. Perbedaanya terletak pada teknik pembuatan dan materi yang dipakai. Tenun songket berupa benang perak, emas, atau benang sutra.
Daerah-daerah di Indonesia yang populer dengan penghasil tenun ikat ialah Sulawesi Tengah, Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Lombok, Palembang, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Sedangkan tempat penghasil tenun songket ialah Flores, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Dan untuk tempat penghasil tenun songket ialah Aceh, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lombok, Palembang, Nusa Tenggara dan Maluku.
3. Seni kriya pahat atau ukir
Bahan, bentuk, jenis, dan teknik dalam seni pahat sangatlah beragam, mulai dari jenis patung, ukiran, dan kerajinan yang lainnya. Disamping menggunakan kayu, seni pahat juga menggunakan aneka logam, batu, juga tulang dan kulit binatang sebagai materi dasarnya. Bali ialah salah satu tempat yang paling banyak menghasilkan seni pahat yang berupa patung, ukiran, hingga aneka macam macam barang kerajinan yang lainnya. Salah satu hasil pahat yang berasal dari Bali ialah patung arca dengan materi baku kerikil andesit.
4. Seni kriya bordir
Ialah kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijaitkan pada kain yang berfungsi untuk menghias dan mempercantik tampilan kain. Aplikasi kriya bordir digunakan pada baju, kerudung, tas, taplak, dan mukena. Daerah penghasil bordir atau sulam ialah di Jawa Barat tepatnya di Tasikmalaya.
5. Seni kriya anyaman
Ialah teknik menciptakan dengan mengatur bahan-bahan dasarnya di dalam bentuk yang tindih-menindih, silang-menyilang, dan lipat melipat, pakan dan lungsen dengan pola tertentu. Bahan-bahan yang digunakan dalam seni kriya anyaman ialah bambu, rotan, pandan, mendong, enceng gondok, p;astik, kertas, dan tali. Pusat kerajinan anyaman yakni di Sulawesi, Tasikmalaya, Bali, Papua, dan Kalimantan.
Itulah gosip yang kami sampaikan wacana seni kriya mulai dari pengertian, fungsi, macam-macam atau jenis-jenis, dan yang lainnya. Semoga apa yang kami sampaikan kali ini menambah ilmu dan wawasan kamu. Terimakasih.
Kunjungi artikel menarik lainnya disini: https://organicvolunteers.com
Sumber https://organicvolunteers.com
0 Response to "✔ Seni Kriya | Pengertian Contoh, Fungsi, Macam Lengkap"
Posting Komentar