iklan

Struktur Organisasi Bidang Teknologi Informasi

Berikut ini yaitu Artikel Tentang Struktur Organisasi IT, Peran dari Divisi IT, dan Perusahaan IT.

Sebuah sumber utama dari ketidak efisienan dari departemen IT yaitu organisasi yang jelek dari staf dan kurangnya kejelasan kiprah dan tanggung jawab. Biaya dari departemen IT yang tidak efektif umumnya besar. Organisasi IT yang jelek juga menimbulkan deadline proyek yang tidak terpenuhi, jatuhnya service dari server secara tidak terencana, garis service IT yang tidak jelas, dan proyek yang tidak menguntungkan.

Umumnya seluruh aktivitas IT sanggup dibagi menjadi dua pecahan dasar yaitu “operation and infrastructure” dan “Aplication Development“. Bagian operasi berurusan dengan penanganan sehari-hari dari lingkugan komputer dan keamanan. Bagian Aplikasi bertanggung jawab dengan pembuatan dan pengembangan aplikasi bisnis. Untuk perusahaan besar, ada beberapa group khusus yang dibuat semoga lebih terspesialisasi. Berikut yaitu diagram kiprah karyawan pada divisi IT :


Untuk perusahaan yang kecil, satu karyawan sanggup mengambil lebih dari satu kiprah misalkan sebagai Business Analyst sekaligus Application Developer. Tapi perusahaan harus tetap berpegang pada satu syarat : tidak diperkenankan karyawan memegang dua jenis kiprah sebagai pembuat sekaligus pengawas dalam sebuah proyek. Misalkan seorang programmer yang juga mengambil kiprah sebagai testing. Ada kemungkinan hasil testingnya diragukan alasannya programmer tersebut menilai hasil karyanya sendiri.

Peran-peran diatas juga melambangkan tingkatan penanganan problem IT dalam perusahaan. Berikut ini yaitu gambar tingkatan penanganan problem IT :


Help desk yaitu lapisan pertama yang harus dihubungi oleh end user bila mereka mereka mendapat masalah. Help desk akan berupaya menanganinya, tapi bila gagal akan mengirimkan ke lapisan yang lebih senior. Selama itu, help desk akan menjadi koordinator dari penanganan masalah. End user harus selalu menghubungi help desk ketika meminta tunjangan ataupun menanyakan progress usul tunjangan mereka. End User tidak boleh untuk menghubungi secara eksklusif lapisan support yang lebih dalam (mem-bypass helpdesk).

Berikut ini yaitu klarifikasi dari peran-peran yang umum ditemukan pada divisi IT:
  • Help Desk, Help Desk yaitu titik utama dimana client dari IT akan pertama kali menghubungi divisi IT ketika mempunyai pertanyaan atau problem yang bekerjasama dengan IT. Help Desk membawa harga diri dan wibawa divisi IT ketika bekerjasama dengan client sehingga Help Desk sangat menghipnotis customer experience. Help Desk menyimpan database dari problem dan solusi yang muncul dari operasional IT sehari-hari. Help Desk memfasilitasi komunikasi antara user dan pecahan IT lainnya, merespon crisis, dan menciptakan prioritas pengerjaan masalah. Karena merupakan titik pertama kekerabatan ke client, staf help desk harus mempunyai pengetahuan yang luas (meskipun tidak mendalam). Hal ini dibutuhkan semoga sebuah problem sanggup segera dikategorikan dan diberikan pada tim solusi yang benar. Helpdesk haruslah menjadi daerah utama client pertama kali menghubungi divisi IT. Bila tidak, penanganan problem menjadi tidak terkoordinasi dan pengetahuan menjadi hilang sehabis solusi diimplementasikan. Client tidak diperkenankan untuk menghubungi divisi lain alasannya akan mengacaukan prioritas kerja. Help Desk sebaiknya dibantu oleh software tertentu untuk memfasilitasi pelacakan sebuah insiden, eskalasi masalah, dan pelaporan. Software harus juga bisa melaksanakan pengkategorian masalah, menyimpan pengetahuan dari solusi yang didapat, dan melaksanakan prioritas pengerjaan. Intensitas dari pekerjaan Help Desk yang tinggi menimbulkan seringnya pecahan Help Desk mengalami kejatuhan moral kerja alasannya tekanan dan lembur yang harus ditanggung. Alternatif yang baik yaitu mengatakan kompensasi yang besar untuk help desk atau melaksanakan rotasi pekerjaan untuk menghilangkan kejenuhan.
  • End User Support, End User Support bertanggung jawab untuk perbaikan fisik komputer dan kunjungan ke lapangan kerja. Grup ini yaitu lapisan kedua dari administrasi problem dan solusi. Umumnya bila ukuran group cukup besar, manajer akan membagi menjadi beberapa tim kecil menurut lokasi, teknologi, aplikasi, atau kelompok bisnis. Setiap kelompok kecil mempunyai seorang kepala. Seperti Help Desk, End User Support harus juga mempunyai kemampuan yang luas pada sistem IT pada perusahaan. Perbedaannya, End User Support mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam pada sistem standar perusahaan. Keahlian lebih diarahkan pada hardware dan software yang ada pada sistem komputer end user bukan pada aplikasi server. End User Support bertanggung jawab dalam mengatakan dukungan pada seluruh peralatan dan aplikasi yang terpasang pada sisi end user. Selain itu End User Support juga bertanggung jawab pada instalasi peralatan baru, perawatan peralatan yang ada, dan upgrade pada sistem end user. Untuk memudahkan pekerjaan End User Support, IT Standard harus diberlakukan semoga pekerjaan tidak terlalu beragam. Selain kemampuan teknis, End User Support harus mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan client dan membangun kekerabatan baik dengan anggota bisnis lain. Pekerjaan lainnya yaitu mengatakan training untuk end user sehingga mengurangi jumlah panggilan kepada end user Support. Dalam sebuah organisasi IT yang lemah, yaitu umum bila kita mendapati end user / client melompati help desk dan eksklusif menghubungi profesional atas. Bila terus berlangsung, perilaku ini akan menimbulkan putus asa pada profesional lapisan atas alasannya pekerjaan mereka yang terganggu. Ujung-ujungnya prosesional atas akan keluar dari perusahaan ketika moral kerja mereka menjadi terlalu rendah. Sifat dari end user / client ini juga memperlihatkan putus asa mereka pada IT alasannya merasa help desk kurang sanggup membantu menangani problem mereka. Terkadang, perusahaan menempatkan end user support team dibawah sebuah divisi tertentu dan secara hirarki bukan divisi IT meskipun pekerjaan mereka yaitu IT. Secara jangka pendek, hal ini merupakan solusi yang baik alasannya dengan menempatkan tim IT permanent, respon terhadap problem client menjadi lebih cepat. Disisi lain, hal ini memperlihatkan problem serius pada divisi IT kalau penempatan tersebut bersifat jangka panjang. Divisi lain kemungkinan merasa divisi IT tidak bisa merespon dengan cepat pada kebutuhan mereka, kemudian berinisiatif menciptakan “divisi IT bayangan” pada divisi mereka. Divisi IT bayangan ini sanggup menimbulkan problem serius ketika mereka mengupayakan solusi sendiri terpisah dari divisi IT utama. Sistem IT pada perusahaan dengan cepat sanggup terpulau-pulau dan tidak compatible satu sama lain alasannya tidak dipatuhinya standar. Perubahan yang terjadi pada salah satu Divisi IT bayangan sanggup berakibat pada Divisi IT atau divisi lainnya, yang kesudahannya menjadikan saling menyalahkan. Koordinasi dan komunikasi menjadi problem besar. Masalah lain muncul bila divisi IT bayangan bubar, divisi IT yang orisinil akan kesulitan mengambil alih bila sistemnya berbeda dengan standar. Jika divisi IT bayangan juga melaksanakan development software dan sekaligus menjadi end user, Auditor IT mungkin akan memperlihatkan muka tidak oke alasannya terdapat resiko karyawan IT bisa memanipulasi data alasannya tidak adanya segregation of duties.
  • Network Administration Group, Network Administrator Group mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis. Network direktur bertanggung jawab pada semua kabel, hubs/switch, kemananan jaringan, routers, gateways, firewall, dan hal yang bekerjasama dengan jaringan lainnya. Mereka melaksanakan pengawasan traffic jaringan dan melaksanakan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas. Network direktur membutuhkan keahlian yang khusus meliputi pengetahuan pada hardware jaringan, media network / kabel, network protocols, enkripsi, dan firewall. Tingginya tuntutan keahlian dan pengetahuan pada network direktur menimbulkan tingginya pula training dan pengalaman yang harus dibayar semoga seorang network direktur menjadi efektif. Pelatihan sendiri membutuhkan waktu 5 tahun lebih semoga efektif. Network direktur bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan data transfer yang dibutuhkan. Kemudian memilih solusi yang paling optimal dan menegosiasikan kontrak dengan vendor. Penilaian kebutuhan, perencanaan kapasitas, dan implementasi yang baik sanggup mengurangi biaya. Untuk perusahaan menangah atau kecil, network direktur dan system direktur sanggup dikerjakan oleh satu orang.
  • System Administrator / Computer Operation Group, System Administrator dan Computer Operations Group mengatur, mengawasi, dan mengkonfigurasi seluruh Server dan System Software yang membentuk sebuah infrastruktur dimana terdapat aplikasi dan data perusahaan. Sistem ini termasuk email server , web/FTP server, print server, development, test, and production server. Setiap server mungkin menurut pada teknologi yang berbeda tergantung pada standar perusahaan. Tugas-tugas seorang System Administrator antara lain instalasi/perawatan/upgrade peralatan/ sistem operasi / aplikasi, perencanaan kapasitas, backup, user profile management, dan keamanan sistem. Keseluruhan kiprah ini membutuhkan pengetahuan yang sangat mendalam pada bagaimana software bekerja untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Sistem direktur secara proaktif mengatur sistem server untuk mengurangi problem yang sanggup muncul ketika jam production dan penyusupan ilegal. Sistem direktur juga harus melacak utilisasi server, mengantisipasi dengan menambah kapasitas bila frekuensi penggunaan mendekati batas kemampuan server. Karena ini, sistem direktur umumnya mempunyai pekerjaan yang berat alasannya mereka harus tersedia ketika jam kerja dan harus merawat server di luar jam kantor. Jadwal perawatan dan upgrade harus dengan hati-hati dikoordinasikan dengan unit bisnis yang lain. Bila aspek ini diabaikan, sanggup terjadi sebuah server di maintenance pada ketika user sedang sibuk, menjadikan user menjadi putus asa alasannya tidak sanggup mengakses aplikasi yang berada pada server tersebut. Downtime dari serbuah server harus diumumkan keseluruh pemakai. Sistem direktur juga harus berkoordinasi pada ketika memperkenalkan sebuah teknologi gres pada sistem perusahaan. Sistem direktur harus dengan sangat hati-hati melaksanakan uji coba sistem gres dan memperhatikan aspek training dan pengalaman. Langkah-langkah ini dibutuhkan semoga sistem gres tidak mengganggu sistem lama. Hal yang sama juga dilakukan bila sistem direktur harus mengupgrade sistem. Memberikan dukungan pada hardware dan software server yaitu sebuah pekerjaan yang kompleks serta membutuhkan keahlian khusus. Umumnya divisi IT selalu mempunyai orang-orang andal tertentu yang bertanggung jawab mengatur sebuah aspek dari infrastruktur servernya. Sebaiknya sebelum perusahaan memperkenalkan platform baru, biaya tenaga andal dimasukkan dalam perhitungan. Sebuah platform standar harus dibuat untuk jenis server yang ada dan mengurangi biaya tenaga ahli.
  • Telecommunications Services Group, Banyak perusahaan mendapati bahwa lebih murah untuk membeli dan mengoperasikan telepon sistem mereka sendiri. Telecommunications Services Group mengatur seluruh telepon dan jasa lainnya yang berhubungan. Jasa yang diberikan yaitu telepon, voice mail, fax, dan video conferencing. Jasa telekomunikasi mensyaratkan pengetahuan pada telephony switch hardware (PBX) dan konfigurasi software, perkabelan pada bangunan, konfigurasi call center, voice mail configuration, dan video conferencing equipment. Terkadang anggota Telecommunication Services Group diassign secara reguler ke help desk alasannya umumnya anggota help desk kurang mempunyai pengetahuan pada area ini. Assignment ini berikan semoga tidak seluruh usul support di arahkan ke kelompok Telecommunication Services Group. Bila sistem cukup kompleks, perusahaan sanggup meng-outsource services pada vendor. Help desk dalam hal ini harus mendapat akomodasi untuk melaksanakan penjadwalan support dengan vendor.
  • Infrastructure / Operations Manager, Manajer operasi bertanggung jawab pada performa dari semua tim yang berada pada IT Operation Group. Manajer harus mempunyai pengetahuan yang luas pada teknologi yang berada pada wilayah tanggung jawabnya tetapi detailnya tetap berada pada setiap anggota tim. Manajer operasi bertangggung jawab untuk performa keseharian dari sistem IT, memaksimalkan availability dari sistem, dan menuntaskan problem end user. Manajer ini juga berperan dalam membentuk sebuah disaster recovery plan dan eksekusinya. Mempunyai manajer dengan kiprah ini membantu CIO utuk lebih berfokus pada arah strategis IT dari pada mencemaskan performa keseharian dari IT.
  • Application Development Teams, Application Development Teams menyediakan pengembangan dan dukungan pada aplikasi bisnis, menurut pada kebutuhan yang dikumpulkan dan didokumentasikan oleh business analyst. Untuk perusahaan kecil, business analyst dan development team umumnya dilakukan oleh orang yang sama. Aplikasi bisnis mungkin dibuat sendiri atau dibeli dari luar dan dikonfigurasi semoga cocok dengan contoh bisnis perusahaan. Application Developers umumnya terspesialisasi pada teknologi tertentu menyerupai web, ERP, CRM. Group ini juga umumnya dibagi kedalam tiga kategori besar yang masing-masing memakai teknologi tersendiri : 
  1. Customer Facing Application. Termasuk didalamnya aplikasi web, pemesanan dan proses, dan Customer Service.
  2. Production Support. Aplikasi Supply Chain menyerupai procurement, manufacturing, warehousing, inventory, dan logistic.
  3. Business Support. Umumnya sistem yang sangat internal menyerupai akuntansi dan sumber daya manusia.

Umumnya sebuah tim terdiri dari beberapa orang dengan keahlian yang berbeda-beda. Tim ini bertanggung jawab untuk menciptakan sebuah fungsi gres pada aplikasi, upgrade dan patch aplikasi pihak ketiga, menguji coba fungsionalitas dari aplikasi sebelum masuk ke production dan dukungan pada aplikasi bisnis ketika telah masuk kedalam production.
 
Saat ukuran sistem bisnis dan kompleksitasnya meningkat, perusahaan mungkin harus menempatkan staff khusus yang didedikasikan pada salah satu dari tiga kategori diatas. Membangun tim untuk setiap aplikasi bisnis memungkinkan training silang dari staff untuk mendukung aplikasi spesifik.

Saat mengerjakan sebuah proyek, penanggung jawab proyek harus terperinci dan mempunyai cukup kekuasaan untuk menjalankan proyek dengan lancar. IT Development group harus menjadwalkan dan dengan terperinci mengkomunikasikan pada IT Department, Streering Committee, dan business users untuk progress dari proyek, fungsionalitas sistem, dan waktu implementasi proyek. Aplikasi yang akan diimplementasikan harus memperhatikan waktu dari bisnis. Saat kebutuhan bisnis sedang tinggi, sebaiknya tidak ada implementasi sistem yang beresiko.

Untuk software-software besar menyerupai Enterprise Resource Planning, terkadang perusahaan harus menyerah pada proses bisnis yang telah didefinisikan pada software untuk menghindari biaya customization yang tinggi. Perubahan proses bisnis ini belum tentu suatu yang jelek bila proses bisnis yang terdefine pada software jauh lebih cocok bagi perusahaan. Umumnya pembuatan aplikasi bisnis disertai dengan Business Process Reengineering.

Application Support Group

Pada perusahaan besar, tim developer sering dibagi menjadi dua. Disatu sisi menangani pembuatan aplikasi, disisi lain menjadi support menyerupai help desk untuk aplikasi yang telah dibuat. Grup ini menjadi lapis ketiga dalam support aplikasi.
 
Pemisahan menyerupai mempunyai beberapa imbas positif:
  1. Menghilangkan gangguan pada development team sehingga mereka sanggup berfokus pada aplikasi baru. 
  2. Memperjelas perhitungan proyek, dengan tidak terganggunya tim development untuk mengatakan support, penjadwalan proyek menjadi lebih tepat.
  • Application Testing, Application Testing Team bertanggung jawab untuk menguji coba perubahan dan upgrade pada aplikasi bisnis dengan tujuan mendeteksi dan menghilangkan problem dan menjamin kompabilitas dengan modul lain. Uji coba pada aplikasi muncul pada banyak sekali tingkatan. Pada level terendah, developer akan menguji coba kode-kode yang mereka buat, kemudian untuk level lebih atas, aplication testing team mengkombinasikan semua modul yang dibuat dan melihat apakah terjadi masalah. Pada level sistem, modul akan diuji coba untuk mencari tahu apakah mengganggu sistem lain atau tidak sanggup bekerja sama dengan sistem yang sudah ada. Testing ini umumnya disebut unit testing, integration testing dan system testing. Hanya sedikit organisasi yang memahami fungsi group testing ini dan lebih sedikit lagi yang mengatakan perhatian yang cukup. Idealnya waktu untuk testing aplikasi yaitu 30% dari total proyek. Meskipun terlihat besar, tetapi akan terbayar dengan stabilnya aplikasi ketika telah menyentuh production sekaligus menghemat panggilan ke help desk. Tim yang melaksanakan testing haruslah terdiri dari business users. Peran business users yaitu menjamin fungsi-fungsi yang akan sering terpakai bebas dari masalah. Keuntungan lainnya, business users menjadi cukup terbiasa memakai sistem itu sebelum di implementasikan. Aspek lain dari uji coba aplikasi yaitu stress testing. Stess Testing yaitu tipe uji coba untuk mengetahui kemampuan sistem dalam menangani request. Hasil dari uji coba ini sangat membantu dalam memonitor performa server dan meningkatkan kapasitas bila server mulai terbebani request mendekati batas toleransi. Pada perusahaan kecil umumnya tim testing menjadi pecahan dari developer, database administrator, atau system administrator. Pada perusahaan besar, tim testing umumnya berdiri sendiri.
  • Database Administrator, Database direktur mendesain arsitektur database, melaksanakan install dan konfigurasi database software, berpartisipasi pada desain dan pengembangan dengan developer, menjamin integritas data, dan mengawasi serta meningkatkan performa database. Tim ini bertanggung jawab pada database baik pada lingkungan production maupun lingkungan pengembangan. Karena kompleksitas dari database relational (jenis yang paling umum dipakai), beberapa keahlian harus dimiliki oleh database administrator. Umumnya keahlian yang dibutuhkan mengarah spesifik pada salah satu teknologi database yang digunakan perusahaan menyerupai Oracle, Microsoft SQL Server, PostgreSQL. Dalam sebuah perusahaan yang besar, Database Administrator sering dibagi menjadi dua: satu sisi untuk development dan sisi yang lain untuk Production. Pebagian ini lebih dikarenakan pemisahan tugas, seorang developer bergotong-royong tidak diperbolehkan untuk menyentuh production.
  • Electronic Data Interchange, Electronic Data Interchange (EDI) bertanggung jawab untuk menjamin transport data antara aplikasi baik dalam perusahaan maupun dengan luar perusahaan secara akurat, tepat, dan cepat. Integrasi aplikasi yaitu komponen yang kritis dalam membentuk komunikasi sistem dan database pada perusahaan dan antar perusahaan. Setiap sistem bisnis dan aplikasi memerlukan format data tertentu untuk dibaca. Transmisi data sanggup dimulai dari sebuah insiden atau menurut jadwal. Seorang EDI harus menterjemahkan hasil dari salah satu aplikasi menjadi format yang sanggup dibaca oleh aplikasi lainnya. Selain itu seorang EDI harus menjamin tidak ada dua buah transmisi data besar terjadi pada ketika bersamaan untuk menghindari beban jaringan yang terlalu besar.
  • Business Analyst Group, Pekerjaan seorang analis bisnis yaitu bekerjasama eksklusif dengan end user / client untuk mengetahui bagaimana sistem digunakan dan mengidentifikasikan peningkatan yang sanggup menyediakan laba yang tinggi bagi perusahaan. Tanggung jawab dari sebuah analis bisnis terbagi sama rata antara end user / client dan divisi IT. Seorang analis bisnis harus menyebarkan kekerabatan dengan end user / client dan menjaga kekerabatan ini dengan rapat teratur. Mereka harus mengerti proses bisnis dan bagaimana aplikasi IT digunakan dalam bisnis. Analis bisnis harus juga secara proaktif mencari, mengumpulkan, dan mendokumentasikan kebutuhan dan gosip untuk mendorong peningkatan yang bernilai. Sebagai tambahan, seorang analis bisnis harus terus melacak dan menciptakan prioritas dari semua usul perubahan. Bagian paling rumit dari analis bisnis yaitu kebutuhan untuk memahami proses bisnis dan teknologi secara bersamaan. Mereka harus menjamin taktik pada IT telah sesuai taktik bisnis dan juga mengatakan peluang yang ada pada IT ke bisnis. Analis bisnis harus menciptakan sebuah dokumen high level perihal kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. Dokumen ini akan diterjemahkan oleh application developer menjadi kode-kode aplikasi. Karena ini, analis bisnis harus bekerja sama erat dengan application developer.
  • Manager of Application Management, Manager dari Application Mangement Group bertanggung jawab pada performa dari seluruh tim dalam grupnya. Application Manager harus mempunyai sebuah pemahaman yang lengkap pada sistem bisnis yang digunakan. Fungsi yang terpenting yaitu organisasi dan administrasi tim. Membuat prioritas, mengatur tim, dan menuntaskan proyek yaitu tanggung jawab dari application manager. Application Manager mengarahkan tim pengembangan sesuai dengan prioritas proyek yang dibuat. Manager ini mengatur jangka pendek dan jangka menengah dari sistem IT untuk meningkatkan kemampuan, mengintegrasikan proses, dan menuntaskan proyek sesuai waktu dan anggaran. Manager ini mengatakan ruang bagi CIO untuk memikirkan IT Governance dan arah strategis dari divisi IT yang dipimpinnya.

Selain kelompok kerja diatas, beberapa kelompok kerja dibawah ini sanggup muncul pada perusahaan yang besar:
 
Architecture: Arsitektur informasi, arsitektur infrastruktur, dan arsitektur aplikasi bergotong-royong merupakan tanggung jawab dari CIO. Untuk perusahaan yang besar, kiprah ini sanggup dispesialisasikan pada sebuah grup terpisah yang dipimpin Chief Technology Officer (CTO). CTO berfokus pada mendefinisikan dan mengembangan arsitektur sistem dari tiga hingga lima tahun kedepan, kemudian menjamin pengembangan sistem sesuai dengan arsitektur yang dibuat.

Security : Security Personnel bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kendali untuk mengurangi potensi dari pembobolan keamanan. Tugas ini meliputi implementasi firewall, software untuk pengawasan, kebijakan enkripsi, kebijakan password, membatasi susukan fisik, dan mendeteksi upaya ilegal dari staf dalam.

Audit : Ukuran organisasi IT yang besar harus mempunyai sebuah fungsi kendali yang terpisah. Perusahaan terutama yang memproses transaksi finansial menyerupai bank dan saham harus melindungi dirinya dari tindakan ilegal karyawannya sendiri. Group audit ini sanggup melapor kepada CIO atau CFO. Fungsi group audit yaitu untuk melihat usul persetujuan proyek, mereview planning proyek, dan melacak perkembangan dari sebuah proyek. Grup ini juga akan mengimplementasi administrasi resiko, menjamin seluruh proyek besar mengikuti metode pengembangan standar yang telah disepakati dan mereview praktek keamanan yang diterapkan.

Project Management Office (PMO) : Organisasi IT yang sangat besar biasanya mempunyai beberapa inisiatif proyek yang berjalan bersamaan. Inisiatif proyek ini harus dikoordinasikan, dilacak, dan melapor pada sebuah pusat. Departemen IT umumnya menciptakan sebuah PMO dimana mengatur seluruh proyek IT yang ada semoga tetap dalam jalur.

Business Analyst Group : Pada organisasi IT yang besar, CIO sanggup menciptakan sebuah group terpisah untuk analis bisnis yang kiprahnya persis sama dengan analis bisnis yang diatas. Pemisahan ini memungkinkan untuk menciptakan sub group yang mendedikasikan diri pada sebuah fungsi bisnis.



sumber :
http://pandarion.wordpress.com/2008/11/09/struktur-organisasi-it-dan-peran-divisi-it/


Sumber http://aliefsyahru.blogspot.com

0 Response to "Struktur Organisasi Bidang Teknologi Informasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel