iklan

Resiko Aborsi Atau Menggugurkan Kandungan

Resiko Aborsi atau Menggugurkan Kandungan Resiko Aborsi atau Menggugurkan Kandungan
Ada sebuah sesi tanya jawab dalam masalah menggugurkan kandungan pada sebuah media. Begini kurang lebih Pagi dok...saya seorang ibu dari 3 anak saat ini saya sedang syok berat karena tadi pagi saat saya tes kehamilan ternyata saya sudah dinyatakan positif hamil, saya udah telat dpt haid 5 hari terakhir haid tgl 06 Sepember 2015 dan saya sedang KB dengan sistem kalender selama 3 tahun dan saya ingin menggugurkannya dok mengingat anak 3 dan masih kecil-kecil apa yg harus sy lakukan mohon saran yg terbaik dok terima kasih. Itulah salah satu latarbelakang bagaimana seorang ibu yang akhirnya dengan tega memutuskan untuk menggugurkan kandungan. Tentunya alasan tersebut bisa merembet kemana-mana, bisa jadi alasan repot mengurus anak sampai akhirnya ujung ujungnya masalah ekonomi. Masalah ekonomilah yang biasanya paling mendominasi di masyarakat. Satu hal pemikiran yang seharusnya dicatat tebal.

Sebetulnya apa itu Menggugurkan kandungan ?
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat bayi kurang dari 500 g (ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan). Angka kejadian aborsi meningkat dengan bertambahnya usia dan terdapatnya riwayat aborsi sebelumnya.
Proses abortus dapat berlangsung secara :
  1. Spontan / alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)
  2. Buatan / sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),
  3. Terapeutik / medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik karena terdapatnya suatu permasalahan atau komplikasi).

Untuk menggugurkan kandungan harus ada alasan medis yang tepat, alasan tersebut meliputi: ada cacat janin yang tidak dapat disembuhkan dan mengancam nyawa janin, ibu memiliki penyakit dan kondisi kesehatannya terancam dengan kandungan yang dialaminya. Perlu juga diketahui bahwa terdapat risiko dari penguguran kandungan. Ada beberapa efek juga yang dapat muncul dari pengguguran kandungan yang salah seperti kelainan pada organ kelamin wanita dan lain lain :

Resiko aborsi antara lain :
  1. Pendarahan yang berkepanjangan. Memang normal bila terjadi perdarahan pada v@gin@ ketika mengonsumsi pil aborsi karena merupakan bagian proses dari pembuangan embrio. Tapi hal tersebut menjadi tidak normal ketika pendarahan berlanjut hingga jangka waktu lama. Hal ini bisa berlanjut hingga 12 hari, bahkan pada beberapa wanita sampai 6 minggu
  2. Kehamilan ektopik Dalam kasus yang jarang terjadi seperti kehamilan ektopik (kehamilan terjadi di saluran tuba), pil aborsi bisa m. ngakibatkan kematian.Obat aborsi yang dikonsumsi wanita dengan kehamilan ektopik bisa menyebabkan saluran tuba pecah. Jika saluran tuba pecah dan tidak diperbaiki dalam waktu singkat, hasilnya bisa berakibat fatal dan mengancam kehidupan pasien.
  3. Abori tidak sempurna.Ada kasus aborsi tidak sempurna dalam 5 sampai 15 % dari kasus obat aborsi. Jika obat gagal menggugurkan embrio, maka pasien harus segera dioperasi. Dan dengan operasi, maka ada resiko besar mengintai seperti komplikasi dengan anestesi yang dapat menyebabkan kematian.
  4. Peradangan panggul. Dalam waktu empat minggu aborsi, 5 % wanita tertular penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease atau PID). Efek jangka panjang dari PID seperti nyeri panggul kronis, resiko kehamilan ektopik, masa depan kesuburan menyakitkan dan berkurang. Kemungkinan seorang wanita mendapatkan PID setelah aborsi jika menderita klamidia.
  5. Efek samping psikologis. Efek samping obatl aborsi yang lebih umum adalah depresi dan rasa sakit emosional lainnya. 40 % wanita yang melakukan aborsi mengklaim mengalami masalah emosional parah.
Masalah-masalah ini berkisar dari depresi, penyalahgunaan obat dan sering berpikiran bunuh diri. Study ini menemukan bahwa sangat jarang wanita yang memiliki pikiran positif secara keseluruhan setelah aborsi.

Untuk itu sebaiknya janin dipertahankan sebab setiap individu mendapat hak untuk hidup. Bayi merupakan anugrah dari Sang Pencipta. Banyak sekali pasangan yang berusaha mendapatkan bayi namun sulit, bisa saja hal ini merupakan pemberian dari Sang Pencipta yang harus Anda hargai. Coba berunding lagi dengan pasangan Anda mengenai hal ini, sebelum anda akhirnya menyesal di kemudian hari.

Sumber http://semisweetbookblog.blogspot.com

0 Response to "Resiko Aborsi Atau Menggugurkan Kandungan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel