iklan

Kunci Tanggapan Kimia Esis Kelas Xii Pecahan 4

Bab 4: Kimia Karbon II

Soal Pemahaman
A. Soal Esai

1.      Atom atau gugus atom yang merupakan belahan paling reaktif dari senyawa karbon.
2.      a.   Isomer-isomer yang mempunyai rumus kimia yang sama, tetapi dengan gugus fungsi yang berbeda.
b.   Senyawa yang mempunyai suatu atom asimetris, yakni suatu atom yang terikat dengan 4 atom atau gugus atom yang berbeda. Jika dua gugus diubah posisinya, maka akan terbentuk dua molekul yang berbeda, yang merupakan bayangan satu sama lainnya.
3.   a.   Reaksi substitusi
      b.   Reaksi adisi
      c.   Reaksi substitusi
      d.   Reaksi eliminasi
      e.   Reaksi substitusi
4.   Alkanol yaitu senyawa karbon turunan alkana dari keluarga alkohol yang mempunyai gugus hidroksil ─OH. Rumus umum alkanol: CnH2n + 2O
5.   a.   - Alkanol primer yaitu alkanol di mana gugus ─OH terikat pada atom C yang mengikat 1 atom C lainnya dan 2 atom H. Contoh: 1-propanol
            - Alkanol sekunder yaitu alkanol di mana gugus ─OH terikat pada atom C sekunder. Contoh: 2-butanol
      - Alkanol tersier yaitu alkanol di mana gugus ─OH terikat pada atom C tersier. Contoh: 2-metil-2-propanol.
b.   -  Alkanol primer gampang teroksidasi membentuk aldehida, yang akan teroksidasi dengan cepat membentuk asam alkanoat.
      -  Alkanol sekunder gampang teroksidasi membentuk alkanon.
      -  Alkanol tersier tidak gampang teroksidasi alasannya yaitu tidak mempunyai atom H yang terikat pada atom C karbinol.
6.   a.   3-pentanol                               c. 3-etil-1-butanol
      b.   1,2-dimetil-1-butanol             d. 4-etil-3-metil-3-heksanol
7.   a.
      b.
      c.
8.   a.  
      b.
      c.   keisomeran optik terbentuk jikalau senyawa mempunyai atom C asimetrik, yakni atom yang terikat dengan 4 atom atau gugus atom yang berbeda. Contoh: senyawa 2-butanol mempunyai suatu atom C asimetrik, sehingga 2-butanol mempunyai 2 isomer optik yang disebut D-2-butanol dan L-2-butanol.
9.   a.   Titik didih alkanol cenderung lebih tinggi dibandingkan titik didih alkana.
      b.   kelarutan alkanol dalam air (pelarut polar) berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon alasannya yaitu alkanol bersifat semakin non-polar. Sedangkan dalam pelarut organik semakin panjang rantai karbon maka alkanol sanggup larut dengan baik.
10. a.
      b.
      c.
      d.
11. a.   Alkoksialkana yaitu senyawa karbon turunan alkana dari keluarga eter yang mempunyai gugus fungsi ─OR’ (alkoksi). Rumus umumnya: CnH2n + 2
      b.   Alkoksialkana tunggal yaitu alkoksialkana dengan dua gugus alkil yang simetris, yakni R = R’.
            Alkoksialkana beragam yaitu alkoksialkana dua gugus alkil yang asimetris, yakni R ≠ R’.
12. a.   2-dimetil-1-metoksipropana
      b.   2-metil-2metoksibutana
13. a.
      b.
      c.
14.
15. a.   Titik didih etanol jauh lebih tinggi dibandingkan titik didih dimetil eter.
      b.   Kelarutan alkoksialkana dalam pelarut polar ibarat air sangat kecil alasannya yaitu alkoksialkana membentuk ikatan hidrogen yang sangat lemah dengan air.
16. a.   C3H7─O─C2H5 + HI    →  C3H7─OH + C2H5─I
      b.   C3H7─O─C3H7 + 2HI  →  2C3H7─I + H2O
      c.   CH3─O─C2H5 + PCl5  →  CH3─Cl + C2H5─Cl + POCl3
17. alkanol dan alkoksialkana sanggup dibedakan melalui dua reaksi berikut:
      1.   Reaksi dengan logam reaktif
            Alkanol sanggup bereaksi dengan logam reaktif melepaskan gas H2, sementara alkoksialkana tidak sanggup bereaksi.
2.   Reaksi dengan PCl5
Alkanol bereaksi dengan PCl5 membebaskan gas HCl, sedangkan reaksi alkoksialkana tidak melepas HCl.
10.  Alkanal yaitu senyawa karbon turunan alkana dari keluarga aldehida yang mempunyai gugus fungsi ─CHO pada salah satu ujungnya. Rumus umumnya: CnH2nO
11.  a.   2-metilbutanal
b.      2,4,4-trimetilpentanal
20.
21. Pentanal, 2-metilbutanal, 3-metilbutanal, dan 2,2-dimetilpropanal.
22. a.   Karena gaya antar-molekul pada alkanal rantai panjang yang lebih berperan yaitu gaya London.
      b.   kelarutan alkanal dalam air akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon alasannya yaitu alkanal semakin bersifat non-polar.
23. a.   CH3─CH2─CH2OH
      b.   CH3─CH2─COOH
24. butanal: CH3─CH2─CH2─COH
      2-butanon: CH3─CH2─CO─CH3
      Reaksi identifikasi untuk membedakan kedua senyawa tersebut yaitu reaksi oksidasi. Alkanal yaitu reduktor berpengaruh yang sanggup bereaksi dengan oksidator lemah ibarat larutan Fehling dan larutan Tollens. Sedangkan alkanon yaitu reduktor lemah yang tidak sanggup mengoksidasi kedua larutan tersebut.
25.  Alkanon yaitu senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi ─CO─ yang terikat pada dua gugus alkil R dan R’. Rumus umumnya: CnH2nO.
26.  -     4-metil-3-heksanon
-     2,3-dimetil-4-heptanon.
27. a.
      b.
      c.
28. 2-heksanon, 3-heksanon, 3-metil-2-pentanon, 4-metil-2-pentanon.
29. a.               Propanon mempunyai gaya tarik-menarik dipol-dipol yang sama dengan propanal, hal ini mengakibatkan titik didih antara propanon dan propanal tidak berbeda jauh, namun demikian titik didih propanon masih lebih tinggi dibandingkan titik didih propanal.
      b.   senyawa 2-pentanon. Karena dengan pertambahan panjang rantai karbon, maka gaya antar-molekul yang lebih berperan yaitu gaya London. Semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi titik didihnya.
      c.               kelarutan alkanon dalam pelarut polar ibarat air akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon alasannya yaitu alkanon semakin bersifat non-polar.
30.
31. Asam alkanoat yaitu senyawa karbon turunan alkana dari keluarga asam karboksilat yang mengandung gugus fungsi karboksilat yang mengandung fungsi karboksil ─COOH yang terikat ke suatu gugus alkil R. Rumus umumnya: CnH2nO2
32. -     Asam 2-metil propanoat
      -     Asam 4-etil heksanoat
33. a.
      b.
34. Asam pentanoat, asam-2-metil butanoat, asam-3-metil butanoat.
35. a.   Kecenderungan titik didih asam alkanadioat lebih tinggi dibandingkan asam alkanoat.
      b.   Karena adanya gugus karboksil ─COOH pada gugus fungsinya.
36. a.   CH3COONa + H2O
      b.   Zn(CH3COO)2 + H2
      c.   C2H5COCl(l) + SO2(g) + HCl(g) 
      d.   CH3COOC2H5(l) + H2O
37. Asam alkanadioat yaitu asam alkanoat yang mengandung 2 gugus ─COOH, contoh: asam 1,2-etanadioat (asam oksalat). Sedangkan asam alkanatrioat yaitu asam alkanoat yang mengandung 3 gugus ─COOH, contoh: asam sitrat.
38. alkil alkanoat yaitu senyawa karbon turunan alkana dari keluarga ester yang mengandung gugus fungsi ─COO─ yang terikat pada dua gugus alkil, R dan R’.
      Rumus umumnya: CnH2nO2.
39. -     Etil-3-metil pentanoat
      -     Butil etanoat
40. a.   C3H7COOCH3
      b.   CH3COOCH2CH3
41. a.   Metil propanoat, Etil metanoat, Propil metanoat, Isopropil metanoat.
      b.   Asam propanoat (asam alkanoat) berisomer fungsi dengan metil etanoat (alkil alkanoat). Kedua senyawa mempunyai rumus kimia C3H6O2.
42. a.   Karena dalam alkil alkanoat tidak mengandung atom H yang menjadikan molekul-molekul alkil alkanoat tidak membentuk ikatan hidrogen ibarat halnya asam alkanoat. Sebaliknya, gaya yang berperan yaitu gaya tarik-menarik dipol-dipol di samping gaya London. Hal ini yang menghipnotis titik didih alkanoat relatif rendah dibandingkan asam etanoat yang mengandung atom H.
      b.   asam asetat cenderung larut dalam pelarut polar dibandingkan dengan asam palmitat, alasannya yaitu asam palmitat mempunyai rantai karbon yang panjang sehingga asam palmitat semakin bersifat non-polar.
43. a.
        b.
      c.
44. a.
      b.
      c.
45. Reaksi saponifikasi yaitu reaksi penyabunan. Apabila trigliserida bereaksi dengan basa, maka diperoleh garam alkanoat yang tak lain yaitu sabun.
46. Asam alkanoat dan alkil alkanoat sanggup dibedakan memakai uji dengan kertas lakmus. Asam alkanoat bersifat asam sedangkan alkil alkanoat bersifat tidak asam.
47. a.   Haloalkana berasal dari senyawa alkana yang salah satu atau lebih atom H-nya diganti dengan atom halogen ─X (F, Cl, Br, I). Rumus umumnya: CnH2n+1X.
      b.   - Haloalkana primer yaitu haloalkana di mana terdapat 2 atom H yang terikat ke atom C yang mempunyai ikatan dengan atom halogen.
            -  Haloalkana sekunder yaitu haloalkana di mana terdapat 1 atom H yang terikat ke atom C yang mempunyai ikatan dengan atom halogen.
            -  Haloalkana tersier yaitu alkohol di mana tidak terdapat atom H yang terikat ke atom C yang mempunyai ikatan dengan atom halogen.
48. 1-fluoro-2-metilbutana
49. -     CCl4 (tetraklorometana) dulu dipakai untuk pembersihan kering (dry-cleaning), alasannya yaitu sanggup bereaksi dengan oksigen. Namun ternyata pada suhu tinggi CCl4 sanggup membentuk gas fosgen yang beracun. Sekarang CCl4 diganti dengan C2Cl4.
      -     C2H4Cl2 (1,2-dikloroetana) sebagai materi baku pembuatan kloroetana (vinil klorida) untuk produksi PVC.
      -     CH2Cl2 (diklorometana) dipakai sebagai pelarut ibarat di industri pembuat produk pengelupas cat (cat minyak).
50. a.   Struktur benzena sebagai cincin heksagonal yang terdiri dari 6 atom C dengan ikatan tunggal dan rangkap dua yang bergantian antara atom-atom C. Jadi, terdapat 3 ikatan tunggal dan 3 ikatan rangkap dua dalam struktur benzena.
      b.   - struktur benzena tersebut mempunyai panjang ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang berbeda. Namun, pengukuran mengatakan benzena hanya mempunyai 1 panjang ikatan sebesar 0,139 nm yang mengatakan semua ikatan dalam benzena sama/setara.
            -  benzena model kekule mempunyai 3 ikatan rangkap dua, maka kereaktifan ikatan-ikatan tersebut harus sama dengan ikatan rangkap pada alkena, yakni sanggup bereaksi secara adisi. Pada kenyataannya, banyak benzena yang terlibat dalam reaksi substitusi.
            -  berdasarkan pengukuran, benzena mempunyai kalor pembentukan sebesar +82 KJ/mol sedangkan benzena struktur kekule mempunyai kalor pembentukan sebesar +252 KJ/mol. Hal ini menandakan struktur benzena yang bahu-membahu jauh lebih stabil dibandingkan struktur yang diusulkan kekule.
      c.   pauling merumuskan struktur benzena sebagai struktur yang berada di antara dua struktur kekule yang memungkinkan. Struktur ini disebut hibrid resonansi.
            Pada struktur hibrid resonansi ini, terlihat bahwa semua ikatan antara atom-atom C dalam cincin yaitu setara. Elektron-elektron yang membentuk ikatan-ikatan antar atom-atom C dipakai bersama-sama oleh seluruh atom C, membentuk sistem delokalisasi yang sangat stabil.
51. a.   Karena Reaksi substitusi melibatkan serangan pada cincin benzena yang kaya elektron oleh elektrofil yang mengandung muatan positif parsial. Sedangkan reaksi adisi yang terjadi melibatkan radikal bebas, bukan ikatan rangkap alasannya yaitu akan mengganggu delokalisasi elektron tersebut.
      b.   1. Reaksi alkilasi Friedel-Craft
            2. Reaksi halogenasi
            3. Reaksi nitrasi
      c.   - Substituen ibarat ─OH, ─NH2, dan ─OCH3 menyumbang kerapatan elektronnya ke cincin sehingga reaksi akan berlangsung lebih cepat.
            - Substituen ibarat ─COOH, ─NO2, dan ─SO3H cenderung menarik kerapatan elektron dari cincin, sehingga reaksi akan berlangsung lebih lambat.
52. -     3-klorofenol
      -     1,3,5-trimetilbenzena
      -     benzil metanol
      -     Asam 3,5-dihidroksibenzoat
53. a.
      b.
      c.
54. a.
      b.
55. -     Asam benzoat untuk pengawetan makanan/minuman alasannya yaitu bersifat asam
            (pH <4) sehingga sanggup mencegah perkembangan bakteri.
-          Asam salisilat untuk menciptakan aspirin, perasa, minyak wangi, bedak, salep anti jamur, serta sampo.
-          Aminobenzena sebagai materi baku zat pewarna azo. Seperti p-(fenilazo) fenil.


A.    Soal Pilihan ganda
1.  E                                 6. D
2.  B                                7. A
3.                                     8.
4.  A                                9.  C
5   B                               10. C



Sumber http://vostfourth.blogspot.com

0 Response to "Kunci Tanggapan Kimia Esis Kelas Xii Pecahan 4"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel