iklan

Makalah Training Peningkatan Tenaga Kependidikan

A. Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan, berkat adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Namun keadaan menyerupai itu sepertinya belum diikuti oleh para pelaksana pendidikan menyerupai guru. Walaupun dalam acara sehari-harinya guru sering dihadapkan pada banyak masalah, kemudian merumuskan persoalan tersebut dengan caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain akan sulit mempelajari atau menggandakan cara-cara yang telah ditemukannya itu. 
Ada beberapa faktor yang menjadikan belum terbiasanya guru menulis karya tulis atau melaksanakan penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor tersebut diantaranya ialah bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis masih rendah. Padahal, isu yang diperoleh dari hasil penelitian mempunyai kegunaan sebagai dasar yang logis dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua keputusan yang diambil harus menurut pada hasil penelitian.
B. Pengertian Penelitian
Penelitian intinya merupakan suatu acara ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar wacana suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri atas fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan insan sanggup memahami fenomena dan memecahkan persoalan yang dihadapinya. sebelumnya telah dilaksanakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam bidang ilmunya masing-masing. Secara akumulatif hasil penelitian memperlihatkan proteksi penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam banyak sekali bidang. Di samping itu, hasil penelitian juga telah memungkinkan insan sanggup lebih baik memecahkan masalah-masalah mudah yang dihadapi dalam hidupnya.
Untuk memperoleh pengetahuan sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara, baik secara pribadi maupun tidak pribadi melalui banyak sekali sumber sekunder. Cara-cara memperoleh pengetahuan di antaranya melalui cara pengalaman pribadi, daypikir deduktif, dan daypikir induktif.
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti memakai daypikir deduktif– induktif. Penalaran deduktif dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang khusus. Sedangkan daypikir induktif ialah pencarian pengetahuan yang dimulai dengan observasi terhadap hal-hal yang khusus (fakta kongkrit), dari kajian atas fakta kongkrit ini diperoleh kesimpulan umum. Dengan demikian daypikir deduktif–induktif, yaitu acara berpikir ulang- alik antara daypikir deduktif dan daypikir induktif.
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti memakai metodologi penelitian, Yang dimaksud metodologi penelitian ialah kajian wacana metode-metode tertentu yang dipakai dalam penelitian. Metode diartikan sebagaii suatu cara berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan secara baik dan benar. Cara melaksanakan hasil berpikir untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara benar dan baik disebut teknik. Dengan demikian dalam istilah metode terkandung istilah teknik.

Baca Juga

Sehingga metodologi penelitian merupakan kajian wacana cara berpikir dan teknik untuk mengerjakan penelitian secara benar dan baik.

C. Jenis Penelitian dan metodologinya
1. Berdasarkan pengukuran dan analisis data penelitian memakai cara ini ialah penelitian eksperimen dan survey.
b. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa memakai teknik statistik.

Penelitian yang sering dilakukan dengan cara ini misalnya ialah studi
masalah dan penelitian sejarah.

2. Berdasarkan tingkat kedalaman analisis data penelitian
a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang analisis datanya hanya hingga pada deskripsi variabel satu demi satu. Deskripsi berarti pemerian secara sistematik dan faktual wacana sifat-sifat tertentu populasi tertentu.
b. Penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang analisis datanya hingga pada menentukan hubungan v
c. Variabel dengan variabel lainnya.
3. Berdasarkan penggunaan sampel atau populasi
a. Penelitian sensus, yaitu penelitian yang datanya berasal dari semua subjek dalam populasi, tidak hanya dari sampel.
b. Penelitian sampel (inferensial), yaitu penelitian yang datanya berasall dari sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasii yang diwakili oleh sampel penelitian itu.
4. Berdasarkan rancangan penelitian
a. Penelitian eksperimental, yaitu penelitian yang subjeknya diberi perlakuan (treatment) kemudian diukur akhir dari perlakuan tersebut pada diri subjek penelitian.
b. Penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang subjeknya tidak dikenai perlakuan, tetapi diukur sifat-sifatnya (variabel) tertentu. Contoh penelitian ini ialah penelitian survei dan penelitian studi kasus.


Secara terperinci berikut perbedaan dari masing-masing jenis penelitian beserta ciri-ciri dan langkah-langkah dalam penelitian.


a. Penelitian Historis
1) Ciri-Ciri
b. Tertib menurut urutan kejadian, sistematis, dan tuntas.
c. Kualitasnya ditentukan oleh keotentikan, keakuratan, dan kerelevanan dokukmen yang dijadikan data.
d. Berbeda dengan telaah kepustakaan. Telaah kepustakaan merupakan “pendahuluan” dari macam-macam penelitian lainnya.

2) Langkah-Langkah Penelitian
a. Perumusan masalah
Untuk merumuskan persoalan sanggup diajukan pertanyaan seperti, apakah cara pendekatan historis itu merupakan pendekatan yang palilng sempurna bagi persoalan penelitian yang akan digarap? Apakah data yang
dibutuhkan memungkinkan untuk diperoleh ? Apakah hasil temuan nanti sanggup bermanfaat bagi kehidupan ?
b. Perumusan tujuan penelitian
Tujuan dirumuskan dengan indikator yang sanggup diukur, kalau memungkinkan sanggup dirumuskan juga hipotesis penelitiannya, semoga arah dan fokus penelitian lebih jelas.
c. Pengumpulan data :
Data dikumpulkan dari sumber primer (pelaku sejarah) dan sumber sekunder (hasil penelitian orang lain).
d. Pengevaluasian data
Evaluasi data dibutuhkan sebagai kritik eksternal (menguji keakuratan dan relevansi data), juga sebagai kritik internal (menguji keotentikan data).
e. Penyusunan laporan
Isi laporan sanggup berupa : latar belakang, rumusan masalah, perumusan tujuan dan hipotesis, kajian sumber data, cara pengujian hipotesis, langkah-langkah pengumpulan data, uraian data, pengolahan data, temuantemuan, kesimpulan, dan saran. 
b. Penelitian Deskriptif

1) Ciri-Ciri
b. Tidak ada perlakuakan yang dilakukan peneliti terhadap populasi atau sampel.

2) Langkah-Langkah Penelitian
a. Merumuskan persoalan dan menetapkan tujuan penelitian, wacana sifat-sifat apa atau fakta-fakta apa yang dibutuhkan.
b. Merancang cara pengumpulan data : menyusun instrumen yang diperlukan, menetapkan bagaimana cara data dikumpulkan, dan bagaimana caranya data tersebut akan diolah.
c. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data.
d. Menyusun laporan.
c. Penelitian Perkembangan

1) Ciri-Ciri
a. Biasanya untuk menjawab pertanyaan : bagaimana pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, dan urutan-urutannya.
b. Subyek penelitian terbatas dan waktunya lama, sehingga sering menjadi kelemahan bagi penelitian jenis ini.

2) Langkah-Langkah Penelitian
a. Merumuskan persoalan dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah kepustakaan.
c. Merumuskan perkiraan dan hipotesis.
d. Merancang langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data : menyusun instrumen, menetapkan cara pengumpulan dan pengolahan data.
e. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data.
f. Menyusun laporan.
d. Penelitian Kasus (Studi Kasus)

1) Ciri-Ciri
a. Bersifat mendalam terhadap satu kasus.
b. Difokuskan pada kasus-kasus khusus.
d. Hasilnya bisa merupakan sumber isu yang lengkap untuk
perencanaan penelitian yang lebih besar.
e. Jasilnya tidak sanggup digeneralisasi, sebab masalah yang dikajinya bersifat
khusus.

2) Langkah-Langkah Penelitian
a. Merumuskan persoalan dan menetapkan tujuan.
b. Merancang metodologi peneliltian : menyusun langkah-langkah
pengumpulan datanya, menyusun instrumen, dan cara pengolahan data.
c. Mengumpulkan data, mengolah, dan menyimpulkan.
d. Menyusun laporan.
e. Penelitian Korelasional

1) Ciri-Ciri
a. Mengukur taraf tinggi-rendahnya tingkat keterkaitan antara variabel yang satu dengan yang lain (bukan mengukur pengaruh).
b. Pengukuran beberapa variabel sanggup dilakukan serentak.
c. Kelemahannya, hanya menilik hubungan apa dengan apa, tidak menelaah penyebabnya yang mana atau balasannya yang mana.

2) Langkah-Langkah Penelitian
a. Merumuskan persoalan dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah kepustakaan.
c. Merancang metode penelitian : menentukan sampel, menyusun instrumen, menetapkan cara pengolahan data (memilih metode korelasi).
d. Mengumpulkan data, mengolah, dan menganalisis.
e. Menyusun laporan.
f. Penelitian Kausal-Komparatif

1) Ciri-Ciri
a. Bersifat ex-postfacto, yaitu data dikumpulkan sehabis semua insiden yang dipersoalkan berlalu. Data yang dikumpulkan merupakan akhir (variabel ini merupakan variabel bebas).
b. Penelitian ini biasanya dilakukan apabila pengontrolan terhadap variabel tertentu sulit dilakukan (jika pengontrolannya gampang dilakukan, maka penelitiannya akan lebih baik memakai peneliltian eksperimental).
c. Penelitian ini tidak menyatakan variabel mana yang merupakan penyebab dan mana yang merupakan akibat. Misalnya, antara prestasi dan perilaku, apakah sikap yang buruk menjadikan prestasi yang jelek, atau sebaliknya.

2) Langkah-Langkah Penelitian
a. Merumuskan persoalan dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah kepustakaan.
c. Merumuskan hipotesis.
d. Merancang metode penelitian : menentukan sampel, menyusun instrumen, menetapkan teknik pengumpulan data, menetapkan batasan pengkategorian (baik, sedang, dan buruk batas nilainya berapa saja).
e. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data.
f. Menyusun laporan.
g. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (Eksperimen)

1) Ciri-Ciri
a. Kondisi-kondisi eksperimental diatur secara tertib-ketat.
b. Pemilihan sampel dilakukan secara acak (random).
c. Menggunakan kelompok kontrol sebagai baseline (garis dasar) untuk pembanding.
d. Varians dikontrol secara ketat, yaitu dengan cara : menentukan sampel secara acak, penempatan sampel pada kelompok eksperimen dan kontrol secara acak pula, dan penentuan perlakuan terhadap kelompok mana yang akan dijadikan kelompok eksperimen ditentukan secara acak.

2) Langkah-Langkah Penelitian
c. Merumuskan hipotesis menurut asumsi-asumsi tertentu.
d. Menyusun desain eksperimen.
e. Melaksanakan perlakuan pada kelas eksperimen.
f. Mengumpulkan data.
g. Mengolah dan menafsirkan data termasuk menguji hopotesis.
h. Menyusun laporan.
h. Penelitian Tindakan (Penelitian Tindakan Kelas)

1) Ciri-Ciri
a. Mudah dan relevan untuk situasi yang positif di dalam kelas.
b. Menyediakan kerangka yang teratur untuk pemecahan masalah.
c. Fleksibel dan adaptif, memungkinkan diadakan perubahan-perubahan selama dalam masa penelitian.
d. Tujuannya bersifat situasional dan kurang tertib ilmiah sebab kontrol terhadap variabel sangat kurang.

2) Langkah-Langkah Penelitian
a. Merumuskan persoalan dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah kepustakaan.
c. Merumuskan hipotesis tindakan.
d. Menyusun desain penelitian : menyusun instrumen penelitian, menyusun planning langkah-langkah tindakan dan metode pengumpulan data.
e. Melaksanakan tindakan dan mengumpulkan data.
f. Mengolah dan menganalisis data.
g. Menyusun laporan.

Sumber http://tugasakhiramik.blogspot.com/

Related Posts

0 Response to "Makalah Training Peningkatan Tenaga Kependidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel