Karangan Narasi Dengan Segala Macamnya
1. Pengertian Karangan Narasi
Narasi merupakan bentuk percakapan atau goresan pena yang bertujuan memberikan atau menceritakan rangkaian insiden atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).
Narasi ialah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca perihal suatu insiden yang telah terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atarsemi dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi perihal pengalaman atau insiden insan dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Narasi ialah suati karangan yang biasanya dihubung0hubungkan dengan cerita. Oleh lantaran itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi ialah karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik insiden kenyataan, maupun insiden rekaan (Rusyana, 1982:2).
Dari pendapat- pendapat di atas, sanggup diketahui ada beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi: 1.) berbentuk kisah atau kisahan, 2.) menonjolkan pelaku, 3.) berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu, 4.) disusun secara sistematis.
2. Ciri-ciri Karangan Narasi
Menurut Keraf (2000:136)
- Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
- dirangkai dalam urutan waktu.
- berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
- ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik kalau tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
- Berupa kisah perihal insiden atau pengaalaman penulis.
- Kejadian atau insiden yang disampaikan berupa insiden yang benar-benar terjadi, sanggup berupa semata-mata imajinasi atau campuran keduanya.
- Berdasarkan konfiks, lantaran tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemikakan Keraf mempunyai persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi mempunyai ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan mempunyai konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih menentukan ciri yang menonjolkan pelaku.
3. Tujuan menulis karangan narasi secara mendasar yaitu:
1.) Hendak menawarkan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan,
2.) menawarkan pengalaman estetis kepada pembaca.
4. Langkah-langkah menulis karangan narasi
1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
2.) memutuskan target pembaca kita
3.) rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk denah alur
4.) bagi insiden utama itu ke dalam bab awal, perkembangan, dan final cerita
5.) Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwasebagai pendukung cerita
6.) susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.
5. Jenis-jenis Karangan Narasi
a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik ialah narasi yang mempunyai target penyampaian informasi secara sempurna perihal suatu insiden dengan tujuan memperluas pengetahuan orang perihal kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu insiden berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil hingga dikala ini atay hingga terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif ialah narasi yang berusaha untuk menawarkan suatu maksud tertentu, memberikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seakan-akan melihat
Sumber http://makalahdanskripsi.blogspot.com
Narasi merupakan bentuk percakapan atau goresan pena yang bertujuan memberikan atau menceritakan rangkaian insiden atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).
Narasi ialah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca perihal suatu insiden yang telah terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atarsemi dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi perihal pengalaman atau insiden insan dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Narasi ialah suati karangan yang biasanya dihubung0hubungkan dengan cerita. Oleh lantaran itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi ialah karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik insiden kenyataan, maupun insiden rekaan (Rusyana, 1982:2).
Dari pendapat- pendapat di atas, sanggup diketahui ada beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi: 1.) berbentuk kisah atau kisahan, 2.) menonjolkan pelaku, 3.) berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu, 4.) disusun secara sistematis.
2. Ciri-ciri Karangan Narasi
Menurut Keraf (2000:136)
- Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
- dirangkai dalam urutan waktu.
- berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
- ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik kalau tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
- Berupa kisah perihal insiden atau pengaalaman penulis.
- Kejadian atau insiden yang disampaikan berupa insiden yang benar-benar terjadi, sanggup berupa semata-mata imajinasi atau campuran keduanya.
- Berdasarkan konfiks, lantaran tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemikakan Keraf mempunyai persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi mempunyai ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan mempunyai konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih menentukan ciri yang menonjolkan pelaku.
3. Tujuan menulis karangan narasi secara mendasar yaitu:
1.) Hendak menawarkan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan,
2.) menawarkan pengalaman estetis kepada pembaca.
4. Langkah-langkah menulis karangan narasi
1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
2.) memutuskan target pembaca kita
3.) rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk denah alur
4.) bagi insiden utama itu ke dalam bab awal, perkembangan, dan final cerita
5.) Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwasebagai pendukung cerita
6.) susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.
5. Jenis-jenis Karangan Narasi
a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik ialah narasi yang mempunyai target penyampaian informasi secara sempurna perihal suatu insiden dengan tujuan memperluas pengetahuan orang perihal kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu insiden berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil hingga dikala ini atay hingga terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif ialah narasi yang berusaha untuk menawarkan suatu maksud tertentu, memberikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seakan-akan melihat
0 Response to "Karangan Narasi Dengan Segala Macamnya"
Posting Komentar