iklan

Penjelasan Amplifikasi Dna

A. Pengertian Amplifikasi DNA

Reaksi berantai polimerase (Polymerase Chain Reaction, PCR) ialah suatu metode enzimatis untuk melipatgandakan secara eksponensial suatu sekuen nukleotida tertentu dangan cara in-vitro. Empat komponen utama pada proses PCR ialah (i). DNA cetakan, yaitu fragmen DNA yang akan dilipatgandakan, (ii). oligonukleotida primer, yaitu suatu sekuen oligonukleotida pendek (15-25 basa nukleotida) yang dipakai untuk mengawali sintesis rantai DNA, (iii). deoksiribonukleotida trifosfat (dNTP), terdiri dari dATP, dCTP, dGTP, dTTP, dan 4 enzim DNA Polimerase, yaitu enzim yang melaksanakan katalis reaksi sintesis rantai DNA. Komponen lain yang juga penting ialah senyawa buffer (Yuwono, 2006).

Reaksi pelipatgandaan suatu fragmen DNA dimulai dengan melaksanakan denaturasi DNA template (cetakan) sehingga rantai DNA yang berantai ganda (double stranded) akan terpisah menjadi rantai tunggal (single stranded). Denaturasi DNA dilakukan dengan memakai panas (95 derajat celcius) selama 1-2 menit. Kemudian suhu diturunkan menjadi 55 derajat celcius sehingga primer akan "menempel" (annealing) pada cetakan yang telah terpisah menjadi rantai tunggal. Primer akan membentuk jembatan hidrogen dengan cetakan pada tempat sekuen yang komplementer dengan sekuen primer. Kemudian sesudah dilakukan penempelan oligunukleotida primer dengan DNA cetakan, suhu inkubasi dinaikan menjadi 72 derajat celcius selama 1,5 menit, pada suhu ini DNA polimerase akan melaksanakan proses polimerase rantai DNA yang gres menurut gosip yang ada pada DNA cetakan (Yuwono, 2006).


Sumber rujukan/Daftar pustaka:

Yowono T, 2006. Biologi molekular. Hal: 49-51. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sumber http://materipengetahuanumum.blogspot.com

Related Posts

0 Response to "Penjelasan Amplifikasi Dna"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel