Penjelasan Analisis Keragaman Genetik Tanaman Secara Umum
A. Analisis Keragaman Genetik
Berdasarkan Sofro (1992) secara genetik tidak ada dua individu dalam satu spesies yang persis sama. Hal ini menimbulkan terjadinya Keragaman genetik. Menurut Zulfahmi (2013) warta mengenai keragaman genetik flora pada tingkat, individu, spesies maupun populasi perlu diketahui alasannya ialah dibutuhkan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun seni administrasi konservasi, pemuliaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik flora secara berkelanjutan.
Analisis keragaman genetik sanggup dilakukan dengan dua cara yaitu melaksanakan analisis dengan menurut huruf morfologi, dan dengan memakai penanda molekular (Zulfahmi, 2013). Kedua cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, akan tetapi apabila kedua teknik tersebut dikombinasikan maka akan mengoptimalkan hasil yang diperoleh dan memudahkan para andal taksonomi dalam melaksanakan identifikasi suatu spesies dalam waktu yang relatif singkat.
Analisis keragaman genetik dengan metode konvensional atau analisis memakai morfologi ialah analisis yang dilakukan dengan fokus utama pengujian ialah ciri kualitatif dan kuantitatif yang bernilai ekonomi serta ciri yang secara biologi yang mencakup kemampuan hidup pada lingkungan, sifat produksi dan resistensi terhadap hama dan penyakit (Zulfahmi, 2013).
Analisis keragaman flora memakai huruf morfologi ialah cara yang paling gampang dan cepat, akan tetapi faktor lingkungan mungkin akan mempengaruhi huruf fenotip yang dihasilkan, selain itu identifikasi secara morfologi juga sulit dilakukan alasannya ialah adanya perbedaan umur flora serta perbedaan pada jaringan tanaman.
Keterbatasan lainya yaitu dikarenakan penanda morfologi dilakukan dengan melaksanakan pengamatan pada seluruh cuilan flora maka penanda ini tidak sanggup mengakses eksklusif kebagian inti yang mengendalikan huruf dari individu. Sehingga diharapkan pengembangan penanda lain yang lebih akurat serta lebih efektif dan efesien. Zulfahmi (2013) mendefinisikan penanda molekular merupakan segmen DNA tertentu yang mewakili perbedaan antara individu satu dengan yang lain pada tingkat genom.
Penggunaan penanda molekular sanggup menjadi alternatif dalam memenuhi kekurangan dalam penanda morfologi alasannya ialah penanda molekular bisa menghasilkan keragaman yang tinggi, konsisten, serta tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan maupun tahap perkembangan tanaman. Selain daripada itu penanda molekular melaksanakan analisis pada tingkat gen yang merupakan cuilan dari inti yang mengendalikan lisan suatu karakter.
DNA ialah polimer asam nukleat yang tersusun cara sistematis dan merupakan pembawa warta genetik yang diturunkan kepada jasad keturunannya (Yuwono, 2005) hal tersebut menimbulkan DNA menjadi sumber genetik yang paling akurat. Menurut Zulfahmi (2013) DNA ditemukan dalam hampir semua sel organisme, baik pada jaringan hidup maupun yang mati, ditambah lagi jaringan tersebut sanggup secara gampang disimpan dibawah kondisi lapangan alasannya ialah berada di dalam sel tanaman, maka penanda molekular ini mempunyai laba dibandingkan dengan penanda morfologi, yaitu stabil dan sanggup dideteksi dalam semua jaringan tanaman, serta tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Penanda molekular DNA yang ideal mempunyai kriteria sebagai berikut: (i). memperlihatkan resolusi perbedaan genetik yang cukup, (ii). mempunyai tingkat polimorfisme yang sedang sampai tinggi, (iii). terdistribusi secara merata diseluruh genom, (iv) sanggup membedakan kondisi homozigot dan hiterozigot dalam organisme diploid atau bersifat kodominan, (v). berprilaku netral, (vi). mempunyai teknik yang efektif dan efisien, (vii). memerlukan sedikit jaringan dan DNA sempel, (viii). berkaitan dekat dengan fenotip, (ix). tidak memerlukan warta perihal genom organisme, dan (x) data gampang dipertukarkan antara laboratorium (Mondini et al, 2009; Agarwal et al., 2008).
Sumber rujukan/Daftar pustaka:
Agarwal M, Shrivastava N, and Padh N, 2008. Advence In Molecular Marker Techniques And Their Aplication In Plant Science. Hal. 617-631. Plant Cell Reporter.27. DOI 10.1007/s00299-008-0507-z.
Mondini L, Noorani A, and Pagnotta MA, 2009. Assessing plant genetic diversity by molecular Tool. Diversity. l:19-35. DOI: 10.3390/d1010019.
Sofro, 1994. Keanekaragaman genetik. Hal: 9-11. Andi Offest. Yogyakarta.
Yuwono T, 2015. Biologi molekular. Hal: 49-15. Penerbit erlangga. Jakarta.
Zulfahmi, 2013. Penanda DNA untuk analisis genetik tanaman. Jurnal Agroekoteknologi. Vol 3(2): 41-52.
Sumber http://materipengetahuanumum.blogspot.com
0 Response to "Penjelasan Analisis Keragaman Genetik Tanaman Secara Umum"
Posting Komentar