Fakta – Fakta Gerhana Matahari Total 2 Juli 2019
Photo : tekno.tempo.co |
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 2 Juli 2019, telah terjadi sebuah fenomena alam yang cukup langka yaitu Gerhana Matahari Total. Tentunya, fenomena ini menjadi buah bibir banyak orang terutama di negara – negara yang sanggup menyaksikan gerhana matahari.
Namun, masih banyak pula masyarakat yang belum tahu apa arti bergotong-royong dari gerhana matahari dan bagaimana fenomena alam ini sanggup terjadi.
Apa Itu Gerhana Matahari?
Solar eclipse atau gerhana matahari yaitu sebuah fenomena yang terjadi dikala posisi bulan berada di antara matahari dan bumi. Sehingga sinar matahari yang seharusnya menyinari bumi, akan tertutupi oleh bulan dan menciptakan beberapa bab bumi menjadi gelap.
Gerhana sanggup dibagi menjadi tiga yaitu gerhana matahari cincin, sebagian dan gerhana matahari total.
Gerhana matahari cincin terjadi dikala piringan bulan hanya menutupi bab tengah sinar matahari dan membentuk cincin jika di lihat dari bumi. Gerhana matahari sebagian yaitu dikala bulan menutupi sebagian sinar matahari pada puncak gerhana. Sedangkan gerhana matahari total terjadi dikala bulan menutupi seluruh sinar matahari selama puncak gerhana.
Memang, tidak semua negara sanggup melihat fenomena gerhana matahari. Seperti pada fenomena yang kemarin ini, hanya negara – negara di Pasifik dan Amerika Selatan saja yang sanggup melihatnya dengan jelas. Negara di benua Asia termasuk Indonesia, tidak sanggup menyaksikan fenomena langka ini.
Fakta – Fakta Gerhana Matahari Total 2 Juli 2019
Meskipun tidak semua negara di dunia sanggup menyaksikan gerhana matahari total kemarin, namun fenomena langka ini tetap menjadi trending topic di banyak negara. Hal ini dikarenakan banyaknya foto – foto dan informasi yang tersebar di media sosial baik Instagram, Twitter maupun Facebook.
Selain itu, terdapat pula beberapa fakta mengenai gerhana matahari total yang terjadi. Berikut ini yaitu fakta – fakta mengenai fenomena gerhana matahari total 2 Juli 2019 kemarin.
1. Durasi Puncak Gerhana
Fenomena gerhana matahari total kemarin berdurasi sekitar 4 menit 33 detik selama puncaknya. Waktu ini terbilang cukup usang untuk sebuah fenomena yang langka terjadi.
Di kutip dari Al – Jazeera, puncak gerhana matahari terjadi pada jam 17:42 waktu setempat dan berakhir pada jam 17:44. Durasi ini juga lebih usang dibandingkan dengan fenomena gerhana pada bulan Agustus 2017 yang hanya berlangsung kurang dari 3 menit saja.
2. Lokasi Terbaik Menyaksikan Gerhana
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gerhana matahari total hanya sanggup disaksikan di negara – negara Amerika Selatan ibarat Chili, Argentina, dan Samudra Pasifik. Namun beberapa orang berhasil mendapat foto yang sangat terang dengan memotretnya di sekitar Serena, Chile dan di tengah permukaan Samudra Pasifik.
3. Live Streaming
Meskipun tidak sanggup disaksikan secara langsung, namun NASA, salah satu perusahaan astronomi terbesar di dunia, melaksanakan siaran live streaming di channel youtubenya selama fenomena gerhana berlangsung. Tentunya siaran ini menjadi incaran masyarakat yang negaranya tidak sanggup menyaksikan gerhana termasuk Indonesia.
4. Tidak Berdampak ke Indonesia
Banyak orang berspekulasi bahwa gerhana matahari total ini akan berdampak sampai ke Indonesia terutama pada peningkatan air laut. Namun, kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional atau LAPAN, telah menjelaskan bahwa fenomena ini tidak berdampak pada kondisi air maritim di perairan Indonesia.
5. Gerhana Matahari di Indonesia
Meskipun untuk gerhana matahari total yang kali ini masyarakat Indonesia tidak sanggup menyaksikan, namun di bulan Desember mendatang, akan ada fenomena gerhana matahari cincin yang sanggup kita lihat. Tepatnya fenomena ini akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019 mendatang.
0 Response to "Fakta – Fakta Gerhana Matahari Total 2 Juli 2019"
Posting Komentar