Prinsip Pengendalian Intern Terhadap Kas

Selamat siang sahabat bloggoo-bloging kaliini kita akan membahas sedikit perihal apa itu pengendalian intern Pengendalian ” intern” itu sendiri ialah sistem yang dirancang dengan baik untuk sanggup mendorong ditetapkannya kebijakan manajemen.

Selain itu juga sanggup mendorong terciptanya efisiensi operasi suatu perusahaan :
- Pencurian
- Kecurangan
- Melindungi aktiva perusahaan dari pemborosan
- Menjamin terciptanya data akuntansi yang sempurna dan sanggup dipercaya.
- Prosedur dalam setiap pengendalian intern itu berbeda antara setiap perusahaan yang satu dengan yang lainnya mekanisme ini bergantung pada beberapa factor menyerupai sifat operasi dan besarnya perusahaan.

Prinsip-prinsip Pengendalian Intern

Pelaksanaan investigasi secara independen Penyelenggaraan pencatatan yang memadai Penetapan tanggung jawab secara terperinci Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan) Pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan

Prosedur Pengendalian Intern Terhadap Kas

Pengendalian intern yg baik terhadap kas ini memperlukan tahapan-tahapan yang benar untuk menjaga penerimaan kas ataupun pengeluaran kas itu sendiri. Dalam menciptakan tahapan-tahapan tersebut sebaiknya yang perlu sahabat perhatikan ada tiga hal prinsip pokok pengendalian antaralain:

  1. Semua pengeluaran kas sebaiknya dilakukan dengan memakai cek, kecuali bagi penggeluaran yang jumlahnya kecil memungkinkan sahabat untunk memakai uang tunai, atau melalui kas kecil misalnya.

  2. Semua penerimaan kas sebaiknya sahabat menyetorkan seluruhnya ke bank secara harian

  3. Terdapat pemisahan kiprah secara tepat, sehingga memungkinkan petugas yang bertanggung jawab menangani bukti transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatatan transaksi kas Tahapan-tahapan yang dipakai untuk mengawasi kas, tidak sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Dikarenakan banyak sekali faktor, misalnya, besarnya sebuah perusahaan, jumlah karyawan, atau sumbeer kas, dan masih banyak lagi.
Penerimaan kas yang berasal dari hasil penjualan tunai alangkahbaiknnya dilakukan dengan melalui kas register pada ketika transaksi penjualan terjadi. Penerimaan kas melalui kas, merupkan salahsatu hal yang penting tapi kecurangan dan penyelewengan biasanya jarang terjadi melalui transaksi penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran kas atau dengan memakai faktur fiktif (palsu). Oleh alasannya ialah itu pengawasan atas pengeluarn kas sama pentingnya atau bahkan lebih penting daripada penerimaan kas. Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan memakai cek, kecuali untuk pengaturan yang jumlahnya kecil sanggup dilakukan melalui kas kecil.
baca juga:(Prinsip prinsip dasar akuntansi)

Laporan Bank 

pada tamat bulan,biasanya bank mengirimkan laporan bank kepada pemegang giro. Laporan ini berisikan saldo awal/saldo tamat bulan, dan daftar transaksi yang terjadi . Transaksi yang terjadi mencakup penyetoran dan penarikan cek “pengambilan” juga penambahan dan pengurangan yang dilakukan bank atas rekening giro.

Rekonsilisasi Bank

Jika suatu perusahaan membuka rekening giro di bank, maka perusahaan tersebut akan memiliki dua catatan mengenai kas yang dimilikinya, antaralain :

rekening kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan dan laporan bank yang diteriima perusahaan secara periodic dari bank. Biasanya Saldo kas yang ditunjukkan dalam rekening kas , jarang sama jumlahnya dengan saldo yang terdapat dalam laporan bank.

Beberapa beberapa faktor penyebab perbedaan antara saldo berdasarkan pembukuan perusahaan dengan laporan bank adalah:
Bank belum mencatat transaksi tertentu antaralain:

Setoran dalam perjalanan perusahaan telah mencatat setoran ke bank,akantetapi bank belum mencatatnya. karna Cek dalam perjalanan (cek masih beredar), cek yang ditarik dan telah dibukukan oleh perusahaan, tetapi bank belum mencatatnya.

Sumber http://wakmarbgb.blogspot.com

Share this post