Peluang Perjuangan Masakan Dengan Modal Kecil Ice Cream Pot
Berikut ini ide peluang perjuangan kuliner dengan modal kecil dengan ice cream pot. Bila beberapa bulan terakhir ini Anda sempat bertandang ke kota Yogya, sepertinya kota ini sempat dilanda demam masakan baru, namanya ice cream pot. Yang unik dari masakan segar ini gotong royong bukan pada rasanya, alasannya yakni materi yang dipakai gotong royong sama saja dengan penyajian ice cream biasa. Hanya saja penyajianya unik. Dan keunikannya inilah yang lalu membuatnya terkenal sebagai peluang perjuangan kuliner dengan modal kecil.
Ice cream pot disajikan dengan memakai wadah pot untuk tanaman. Untuk membuatnya unik, pot ini diisi penuh dengan ice cream dengan rasa-rasa menarik, lalu menutupnya dengan remahan biskuit cokelat atau debu susu cokelat yang berpadu dengan debu kacang dan debu chocochip sehingga terkesan menyerupai tanah. Kemudian di hias dengan bunga, daun dan kadang dengan artifisial cacing dari sejenis permen lunak.
Kadang untuk memberi kesan lebih artistik, “tanah” akan dihias dengan cokelat khusus berjulukan chocorock sehinga terkesan menyerupai dipadati bebatuan alam yang cantik. Anda juga dapat menjumpai ice cream pot dengan hiasan buah segar, astor hingga cokelat keping yang diserut sebagai hiasan.
Terinspirasi oleh demikian maraknya bisnis ice cream pot ini berkembang di kota Yogya menciptakan Woro Erdianto dan istri Pujianti menjajal ide ini di kota mereka Kebumen. Dengan mengangkat merk Erdizz, keduanya membuka peluang perjuangan kuliner dengan modal kecil ini di tempat alun-alun kota Kebumen.
Kebetulan Woro mempunyai seorang kaka yang sudah terlebih dulu membuka kedai kecil di tempat sentra tongkrongan anak muda di kota Kebumen ini. Sementara sang kaka menjalankan bisnis roti bakar, maka Woro mencoba membuka perjuangan ice cream pot sempurna di sisinya.
Untuk mendapat stock ice cream, Woro menjalin kerjasama dengan salah satu produsen pabrikan ice cream asal Yogyakarta, Diamond. Kemudian mengambil stok pot plastik berkualitas baik dari daerah sekitar Purworejo. Untuk modal awal, Woro dan Puji mengaku hanya memakai dana tak lebih dari 2 juta. 1 juta dialokasikan untuk membangun gerobak sederhana, 500 ribu untuk membeli peralatan dan sisanya untuk modal usaha.
Baca juga: 5 Tips Menjalankan Usaha Bisnis Modal Kecil
sumber gambar: penulispro.com
Di awal Woro hanya menjual 40 porsi ice cream pot dengan harga Rp 5000 perporsi. Tak disangka di hari petama usahanya berjalan ice cream pot miliknya sudah ludes dalam jangka waktu tak hingga 3 jam. Woro sengaja menentukan hari pertama usahanya di simpulan pekan alasannya yakni biasanya di simpulan pekan pengunjung alun-alun akan meningkat.
Menyadari potensinya cukup besar, Woro kembali menjajal usahanya di hari berikutnya. Namun rupanya Woro harus menyadari bahwa tingkat penjualan ice cream potnya sangat bergantung pada tingkat kunjungan di alun-alun. Ketika padat pengunjung otomatis penjualannya meningkat. Di hari bukan simpulan pekan ketika pengunjung berkurang maka penjualan ce cream pot miliknya juga turut menurun.
Ini menciptakan Woro mengatur stok penjualannya. Di hari non simpulan pekan, Woro sengaja menurunkan produksinya hingga 20 – 30 %, alasannya yakni tingkat kunjungan di alun-alun akan menurun drastis. Di ketika hari-hari Istimewa menyerupai ketika ada pasar malam di alun-alun, ekspo atau panggung musik, Woro bahkan meningkatkan stoknya hingga 2 -3 kali lipat.
Woro lalu memberanikan diri memulai peluang perjuangan kuliner dengan modal kecil serupa dengan booth yang lebih baik sesudah 1 tahun membukanya di alun-alun. Pria muda ini membuka depot kecil di salah satu sentra perbelanjaan di kota Kebumen. Dan diakui idenya ini juga kembali mendapat banyak sambutan.
Kini Woro sudah menjalankan peluang perjuangan kuliner dengan modal kecil setidaknya selama 2,5 tahun. Dan sudah sukses membuatkan beberapa cabang perjuangan di tempat lain kota Kebumen. Woro juga sudah membawahi setidaknya 10 orang karyawan. Dan laki-laki muda beranak 1 ini sekarang sudah sukses dengan omset tak kurang dari 30 juta tiap bulan.
Tantangan terbesar Woro yakni ketika trend hujan tiba sehingga sulit baginya menjual dengan sasaran tinggi. Tetapi beruntung baginya alasannya yakni belakangan cuaca cenderung tidak menentu sehinga tidak ada cuaca hujan yang terus menerus menyerupai tahun-tahun sebelumnya.
Tantangan lain yang dihadapi peluang perjuangan kuliner dengan modal kecil ini yakni kesulitan mendapat materi baku da pot dengan kualitas baik. Akses produk di kota kecil sangat terbatas sehingga kerap kali Woro harus sengaja berburu ke kota Yogya dan Semarang demi mendapat suplai pot berkualitas.
Sumber https://www.pojokbisnis.com
0 Response to "Peluang Perjuangan Masakan Dengan Modal Kecil Ice Cream Pot"
Posting Komentar