Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang (Periodik Dan Perpetual)
Metode Pencatatan Persediaaan Barang Dagang | Akuntansilengkap.com – Ada dua metode pencatatan persediaan yang sanggup dipakai yaitu metode fisik dan metode perpetual.
Metode Fisik Dan Contoh Jurnal
Penggunaan metode fisik mengharuskan perusahaan mengadakan perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan.
Perhitungan persediaan (stock opname) diharapkan untuk mengetahui jumlah barang yang masih ada di gudang dan untuk sanggup dihitung harga pokoknya.
Dalam metode ini setiap pembelian barang dagang dicatat dalam rekening pembeian alasannya ialah setiap mutasi persediaan barang dagang tidak diikuti dalam buku-buku.
Dikarenakan tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan (hpp) juga tidak sanggup diketahui sewaktu-waktu. Harga pokok penjualan sanggup dihitung sesudah persediaan simpulan sudah dihitung.
Perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) sanggup dilakukan dengan cara berikut ini:
Persediaan barang awal | Rp xxx |
Pembelian (neto) | xxx (+) |
Barang tersedia untuk dijual | Rp xxx |
Persediaan barang akhir | xxx (-) |
Harga pokok penjualan | Rp xxx |
Catatan:
- Data diperoleh dari saldo buku besar rekening yang bersangkutan
- Dara diperoleh dari hasil stock opname.
- Perusahaan membeli barang dagang secara kredit seharga Rp 600.000.
- Transaksi retur pembelian sebesar Rp 75.000.
- Perusahaan melaksanakan penjualan kredit dengan harga pokok sebesar Rp 400.000.
- Perusahaan melaksanakan retur penjualan sebesar Rp 36.000 dengan harga pokok Rp 32.000.
No. | Keterangan | Debet | Kredit |
1. | Pembelian | 600.000 | |
Hutang Dagang | 600.000 | ||
2. | Hutang | 75.000 | |
Retur pembelian | 75.000 | ||
3. | Piutang | 450.000 | |
Penjualan | 450.000 | ||
4. | Retur Penjualan | 36.000 | |
Piutang | 36.000 |
Baca Juga:
Masalah yang akan timbul dari metode fisik ialah bila ingin menyusun laporan keuangan jangka pendek (bulanan) maka setiap bulan harus dilakukan perhitungan fisik persediaan barang. Bayangkan waktu yang dihabiskan bila persediaan yang jumlahnya banyak dan penyusunan laporan keuangan juga akan terlambat.
Tidak dilibatkan mutasi persediaan dalam buku, menimbulkan metode ini sangat sederhana pada ketika pembeian atau pada ketika mencatat penjualan.
Metode Buku / Perpetual Dan Contoh Jurnal
Metode perpetual disusun dengan menciptakan rekening sendiri dari setiap jenis persediaan yang disebut dengan buku pembantu persediaan. Penggunaan persediaan dalam buku pembantu sanggup diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang dipakai untuk mencatat persediaan ini dalam bentuk beberapa kolom yaitu untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan.
Setiap terjadi perubahan dalam persediaan akan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan, jadi jumlah persediaan sanggup sewaktu-waktu diketahui dengan cara melihat kolom saldo dalam rekening persediaan.
Penggunaan metode perpetual ini akan memudahkan perusahaan menyusun neraca dan laporan keuntungan rugi jangka pendek, alasannya alasannya ialah tidak perlu lagi menghitung jumlah fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.
Meskipun tidak perlu dihitung secara manual atas barang, disarankan perusahaan untuk mengecek apakah jumlah barang digudang sesuai dengan pencatatan.
Apabila terjadi selisih antara pencatatan dengan perhitungan fisik, maka sanggup dilakukan penelitian penyebab terjadinya selisih tersebut.
- Pembelian barang dagangan secara kredit sebesar Rp 600.000.
- Retur Pembelian sebesar Rp 75.000.
- Penjualan Kredit Rp 450.000 dengan harga pokok Rp 400.000.
- Retur penjualan Rp 36.000 dengan harga pokok Rp 32.000.
No. | Keterangan | Debet | Kredit |
1. | Persediaan Barang Dagangan | 600.000 | |
Hutang Dagang | 600.000 | ||
2. | Hutang | 75.000 | |
Persediaan Barang Dagangan | 75.000 | ||
3. | Piutang | 450.000 | |
Penjualan | 450.000 | ||
(penjualan kredit) | |||
Harga Pokok Penjualan | 400.000 | ||
Persediaan Barang dagangan | 400.000 | ||
(mencatat harga pokok penjualan) | |||
4. | Retur Penjualan | 36.000 | |
Piutang | 36.000 | ||
(Mencatat retur penjualan) | |||
Persediaan Barang dagangan | 32.000 | ||
Harga Pokok Penjualan | 32.000 | ||
(mencatat masuknya kembali persediaan barang dagang) |
[/su_table]
Dari hal tersebut diatas sanggup kita sebutkan bahwa pada metode perpetual :
- Pada Jurnal pembelian rekening yang didebet ialah rekening “persediaan barang dagangan”.
- Pada jurnal penjualan, ada satu jurnal pelengkap untuk mencatat pembebanan harga pokok barang yang dijual, yaitu didebet rekening “harga pokok penjualan dan kredit “Persediaan barang dagangan”.
Dengan demikian harga pokok penjualan akan menampilkan harga pokok barang-barang yang dijual. Selisih persediaan tidak termasuk dalam hpp (harga pokok penjualan) tetapi dicatat sendiri.
Sedangkan dalam metode fisik, alasannya ialah harga pokok dihitung memakai metode selisih persediaan maka kekurangan atau kelebihan persediaan akan termasuk dalam harga pokok penjualan.
Kunjungi Artikel Lainnya:
- Potongan Pembelian Beserta Contoh “Jurnal dan Rumusnya
- Pengertian Depresiasi (Penyusutan) Beserta Metodenya
- “Metode Unit Produksi Dan Metode Jam Jasa” Beserta Contoh Soal
- Pengertian Deplesi Beserta Metode, Contoh Soal Dan Jawaban
- Model Dan Contoh Sistem Informasi Manufaktur
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang (Periodik Dan Perpetual)"
Posting Komentar