Penyakit Murai Watu Dan Cara Mengatasinya [Bag. I]
Keistimewaan burung dengan ciri khas ekor panjang ini sudah cukup terkenal dikalangan para pencita kicau semenjak lama. Inilah ia burung murai batu, burung dengan pesona keindahan bunyi yang merdu sembari memainkan ekor panjangnya, menciptakan murai watu memperoleh peringkat teratas dibanding burung kiacuan lainnya.
Meskipun demikian burung murai watu tetaplah mahluk hidup, sama halnya dengan burung lainnya yang tidak akan pernah lepas dari penyakit. Pada pembahasan kali ini Kami akan mengajak Anda mendalami jenis-jenis penyakit murai batu, gejala, pencegahan dan cara mengobatinya.
Bagi Anda ingin memelihara burung ini pengetahuan ihwal penyakit murai watu sangat wajib untuk Anda ketahui, hal ini lantaran seorang master murai watu yang sudah lama, bahkan bertahun-tahun fokus merawat murai watu juga pernah mengalami permasalahan penyakit murai batu.
Mengenal semenjak awal banyak sekali jenis penyakit murai batu, mengenal tanda-tanda dan cara mengantisipasinya, serta mengobati yang sudah terlanjur sakit, akan sangat membantu Anda merawat murai watu semoga selalu berkicau dengan indah.
Tips Mengatasi Penyakit Murai Batu [Bag. I]
Berikut ini 2 jenis penyakit murai watu yang paling kerap menyerang secara tiba-tiba beserta tanda-tanda yang sanggup Anda dilihat dan cara pencegahan serta pengobatannya.
1. Penyakit Murai Batu : Suara Serak
Suara serak merupakan penyakit murai watu yang ditimbulkan oleh beberapa faktor penyebab yang sanggup Anda lihat gejala-gejalanya berikut ini :
a. Penyebab
- Penjemuran terlalu lama,
- Infeksi susukan pernapasan,
- Mengkonsumsi kroto yang sudah basi,
- Buruknya sirkulasi udara baik di dalam maupun sekitar kandang.
b. Gejala
Gejala-gejala yang muncul pada penyakit murai watu bunyi serak sanggup Anda indentifikasi secara dini dengan ciri-ciri keseharian dibawah ini :
- Volume kicau pada murai watu menurun drastis
- Sering minum sesudah berkicau
- Suara kicauan murai watu kurang jernih dan cenderung terdengar serak
- Sering membuka ekspresi atau cengap-cengap
- Murai watu mulai jarang mengeluarkan kicauan, padahal biasanya sangat sering.
c. Pencegahan
Cara pencegahan yang sanggup Anda lakukan untuk menanggulangi penyakit murai watu dengan tanda-tanda bunyi serak yaitu :
- Hindari penjemuran murai watu diatas jam 09.30 atau maksimal 10.00. Karena sinar matahari diatas jam 09.30 sudah tidak sehat, dan sanggup memicu penyakit murai batu. Diawali dengan burung sering minum ketika teri dan dari sinilah murai watu mulai terjangkit penyakit.
- Sebaiknya berikan kroto yang masih segar, jangan memperlihatkan kroto yang sudah bau atau berair. Jika mencari kroto segar sulit, sebaiknya ganti dengan masakan lain contohnya ulat bambu atau lainya. Kroto bau sanggup menimbulkan banyak sekali penyakit murai watu yang sanggup mendorong pada maut burung kesanyangan Anda.
- Pemeliharaan sangkar dengan baik, jauhkan dari debu atau polusi udara menyerupai asap dapur, asap kendaraan, bubuk yang berterbangan dan sebagainya. Bersihkan kotoran setiap hari dan ganti air minum secara rutin, lantaran basil sanggup menyerang dan menimbulkan penyakit murai watu dengan cepat jikalau kondisi sangkar kotor.
- Berikan madu secara rutin 3 hari sekali dengan cara di oleskan maupun di suntikkan kedalam badan jangkrik secukupnya, selain itu gunakan air minum yang higienis dan sudah dimasak.
d. Pengobatan
Apabila penyakit murai watu sudah terlalu parah, maka penyakit serak harus segera dilakukan pengobatan. Berikut ini ada 5 cara mengatasi penyakit murai watu yang serak yaitu sebagai berikut:
- Berikan air dari rebuasan sirih yang di campurkan kedalam air minum. Lakukan pengobatan secara rutin, ganti air rebusan setiap hari, selama kurang lebih 2-3 ahad penyakit murai watu serak ini sanggup terobati.
- Teteskan air dari perasan daun lateng putih ke mata murai batu. Pengobatan penyakit murai watu serak dengan meneteskan air perasan daun lanteng ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Burung diposisikan menunduk supaya lendir penyebab bunyi serak sanggup keluar dengan gampang dari tenggorokan. Lakukan pengobatan pagi dan sore selama 1 minggu.
- Berikan air minum dari rebusan jahe dan kencur ditambah garam secukupnya. Lakukan selama 3-5 hari dengan ditambahkan ekstra fooding berupa cacing.
- Berikan daun rebusan daun mengkudu muda ketika pagi dan sore hari, lakukan selama 2-3 ahad maka serak pada murai watu akan hilang.
- Berikan obat untuk bunyi serak selama beberapa hari. Obat-obatan tersebut sanggup di beli di toko-toko pakan burung semisal somux, larutan, bird twitter, santalina K3, marvel aid, dll. Untuk cara pengobatan penyakit murai watu sanggup Anda lihat pada petunjuk penggunaan dalam kemasan obat tersebut.
Panduan Lengkap : Tips Jitu Sukses Beternak Murai Batu
2. Penyakit Murai Batu ; Kaki Bengkak
Kaki jerawat memang tidak mempengaruhi bunyi secara langsung. Namun jikalau didiamkan begitu saja, penyakit ini sanggup menjalar pada organ saraf hingga infeksi yang menimbulkan burung enggan untuk bergerak, napsu makan menurun dan paling fatal sanggup menimbulkan kematian. Berikut beberapa penyebab terjadinya pembengkakan pada kaki murai batu:
a. Penyebab
- Penyakit murai watu kaki jerawat sanggup disebabkan akhir burung tertusuk sesuatu yang tajam pada kepingan dalam kandang, yang menimbulkan luka sehingga memicu terjadi pembengkakan. Kaki murai watu yang luka jikalau tidak segera diobati maka akan menimbulkan infeksi.
- Jamur, kotoran dalam sangkar yang terinjak melekat dikaki murai batu, dalam waktu yang cukup usang akan menimbulkan benjolan kecil. Jika tidak dibersihkan akan bernanah dan menimbulkan pembengkakan.
- Selain itu akhir disengat binatang menyerupai tawon, kumbang, nyamuk dalam sangkar juga sanggup memunculkan penyakit murai kaki membengkak.
b. Gejala
Berikut tanda-tanda umum penyakit murai watu kaki jerawat yang sanggup Anda lihat sebelum terjadi pembengkakan:
- Terdapat benjolan kecil pada kaki murai batu
- Kaki sering diangkat, baik pada ketika siang ataupun malam hari
- Sering termenung bertengger dan tidak agresif
- Jika tanda-tanda pembengkakan sudah semakin parah, maka murai watu akan sering terlihat berada didasar kandang, akhir menahan rasa sakit.
c. Pencegahan
Pencegahan yang sanggup anda lakukan diantaranya sebagai berikut:
- Haluskan bagian-bagian yang tajam dalam sangkar dan berpotensi melukai kaki murai watu dalam kandang.
- Lakukan pengobatan pada kaki murai watu sebelum luka tidak bertambah parah.
- Bersihkan kotoran dalam kandang, supaya terhindar dari jamur-jamur penebab terjadinya pembengkak
- Membersihkan area sekitar kandang, supaya terhindar dari serangga, nyamuk dan sebagainya, yang berpotensi menimbulkan pembengkakan sesudah melaksanakan gigitan pada kaki murai batu.
- Lakukan pengkrodongan dimalam hari, untuk menghidari serangga masuk kedalam kandang.
d. Pengobatan
Jika pembengkakan telah terjadi maka Anda harus segera melaksanakan penanganan atau pengobatan. Berikut beberapa tindakan untuk mengobati penyakit murai watu kaki jerawat yang sanggup Anda lakukan:
- Olesi kaki murai watu Anda dengan minyak tawon dua kali sehari pada kepingan yang bengkak, lakukan secara rutin hingga jerawat menyusut hingga sembuh.
- Oleskan obat merah cair sebanyak 3x sehari, jikalau belum berhasil, Anda sanggup mengganti dengan salep walet atau sriti.
- Oleskan kaki murai watu yang jerawat 2x sehari dengan salep kulit yang mempunyai kandungan belerang. Jangan terlalu tebal mengoleskan salep ini, lantaran efeknya panas sehingga jikalau terlalu tebal malah sanggup melukai kaki murai watu Anda.
- Jika ketiga cara pengobatan tersebut masih belum berhasil, maka kaki murai yang jerawat sanggup diolesi obat yang biasanya dijual di apotek contohnya PK atau Hydrocortisone.
Demikian informasi cara mengatasi penyakit murai watu Bag. 1, baca juga kelajutan Bag. 2 cara mengatasi penyakit kutu yang sanggup merontokkan bulu, penyakit mata snot dan penyakit ekor tidak tumbuh. Jika Anda ingin mengetahui secara lengkap dari A hingga Z seputar cara beternak murai watu sanggup kan di e-book Tips Jitu Sukses Beternak Murai Batu.
Sumber https://www.infoagribisnis.com
0 Response to "Penyakit Murai Watu Dan Cara Mengatasinya [Bag. I]"
Posting Komentar