Kerusakan Ic Uoc

Memahami kerusakan ic uoc yang kadang timbul tanda-tanda mico kontrol tidak bekerja audio out put dari ic uoc error horisontal output error vertikal error B+ drop dll ada kalanya mengetahui potongan bagian dari ic tersebut di bawah ini :


Periksa kerja potongan mikrokontrol.

1. Ukur tegangan pada pin-POWER (ST-by), yaitu pin-keluaran yang berfingsi untuk mengontrol on-off (hidup-mati) pesawat.
2. Ambil remote kontrol. Pencet tombol “power” pada remot – maka tegangan pada pin-POWER harus berubah dari nol ke 4v (atau sebaliknya)
3. Ulangi pencet tombol “power” pada remote – maka tegangan harus berubah lagi.
4. Jika fungsi kontrol on-off ini tidak kerja, maka periksa : tegangan suply Vcc untuk potongan mikrokontrol, tegangan reset, tegangan pada pin-osilator (sekitar 1 2v), tegangan pada jalur SDA/SCL dengan ic memori (sekitar 4v) dan jalur kontrol remote-in.
5. Jika telah diperiksa serta semuanya OK, tetapi kontrol power on-off tetap tidak fungsi maka ic UOC tersebut rusak pada potongan mikrokontrolnya.

Bagian power suply.

1. Berfungsi untuk menyediakan tegangan suply B+ 125v, tegangan suply untuk IC Audio Amp, tegangan 12v untuk potongan horisontal drive, dan tegangan 8v dan 5v sesudah melalui regulator. a. Tidak ada tegangan B+ (tegangan 300v ada), maka periksa : Cek jalur B+ pada sekunder mungkin ada yang short (dapat disebabkan lantaran diode B+ atau transistor HOT rusak) Cek resistor start up R702 150k untuk mensuply Vcc pin-4 IC STR-W6654 
2.  Tegangan B+ sedikit drops dan diukur goyang-goyang sehingga led indikator kedip-kedip Periksa dengan ESR meter 2 buah elko yang ada pada sirkit power suply Periksa take-over suply Vcc pin4 ic STR, yaitu resistor RT10 dan diode D708 dari tranfo switching pin-4. Ada kerusakan pada jalur sirkit umpan balik dari potongan sekunder ke potongan primer lewat photocoupler. Yaitu dari D752 >> RT25 >> Photocoupler >> R727. 
3.  Tegangan B+ drops sangat rendah. Disebabkan lantaran tegangan sekunder untuk suply ic Audio tidak ada atau short.

Periksa kerja potongan Horisontal osilator.

1. Ukur tegangan pada basis transistor HOT (horisontal output) dengan ac voltmeter. Normal pada ketika power di-on-kan maka pada basis transistor HOT akan ada tegangan-ac sekitar 1 sampai 2v.
2. Jika tidak ada tegangan pada basis transistor HOT – maka periksa dahulu apakah ada tegangan suply pada pin-H vcc (sekitar 5 sampai 8v tergantung jenis IC yang digunakan) dan tegangan output pada pin-H out (sekitar 2 3v)
3. Jika tegangan H vcc sudah ada – tetapi pin-H out tidak ada tegangan maka berarti UOC rusak pada potongan horisontal osilatornya.
4. ( Pada UOC tipe tertentu kadang pin- H out memakai ada yang memakai resistor pull-up yang disambung ke jalur Vcc). Jika resistor ini putus sanggup menjadikan pin-H out tidak ada tegangan, walaupun UOC bahwasanya tidak rusak).
5. Jika horisontal sudah kerja, maka kerusakan selanjutnya sanggup diketahui secara visual dari raster yang menyala, contohnya saja yaitu sebagai berikut

Raster satu garis horisontal

1. Raster hanya nyala satu garis.
2. Maka periksa IC potongan penguat Vertikal-out dan def yoke (baca perihal kerusakan potongan defleksi vertikal)
3. Jika Bagian penguat vertikal out OK, maka periksa apakah tegangan suply pin-Vcc untuk potongan D/Y/C (bagian defeksi/luminance/chroma) dari UOC sudah ada.
4. Jika tegangan suply sudah ada, potongan vertikal out OK maka kemungkinan UOC rusak pada bagaian vertikal.

Raster gelap atau blangking.

1. Periksa apakah heater sudah menyala dan periksa tegangan screen.
2. Jika penyebab-penyebab lainnya tidak diketemukan problem, maka berarti UOC rusak

Tidak ada warna

1. Periksa dahulu komponen luar yang berafiliasi dengan sirkit potongan warna menyerupai part pada pin-APC, x-tal osilator (baca perihal kerusakan potongan warna)
2. Periksa juga adjustment soft-ware, lantaran sanggup menjadikan warna tidak keluar.
3. Kalau hal-hal tersenut diatas sudah diperiksa, maka kemungkinan UOC rusak.

Tidak ada noise/tidak terima siaran

1. Normal pada posisi Auto-search raster harus ada noise, jikalau pin-IF input disentuh-sentuh dengan logam, maka raster harus kedip-kedip. Jika tidak ada noise maka periksa hal-hal menyerupai dibawah ini, sebelum mem-vonis bahwa potongan IF rusak.
2. Periksa tegangan suply untuk potongan IF
3. Periksa part pada pin-IF PLL
4. Periksa tegangan pada pin-AGC dan pin-RF AGC out

Tidak ada suara

1. Periksa dahulu IC penguat audio.
2. Periksa adjustment soft-ware.
3. Kami biasanya memakai osiloskop untuk menilik apakah pada pin-audio out keluar sinyal suara. Jika pada pin ini tidak mengeluarkan sinyal bunyi maka kemungkinan UOC rusak.
4. Atau korek-korek pin-audio out dengan ujung probe avo-meter. Jika ada bunyi kelauar dari speaker berarti kemungkinan UOC rusak.

Sumber http://www.arjunservice.net

Share this post